DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 9
TINGKAT : I.B
DOSEN PEMBIMBING : Hj. ENI FOLENDRA ROSA, SKM, MPH
1
PEMENUHAN GIZI PADA ANEMIA DAN CACINGAN
A. ANEMIA
1. Pengertian Penyakit Anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar
hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan
penurunan kapasitas sel darah merah dalam membawa oksigen (Badan
POM, 2011).
Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan kadar
hemoglobin Hb) dan sel darah merah eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14 g/dl dan eritrosit kurang
dari 41% pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula
pada wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl
dan eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia. Anemia
bukan merupakan penyakit melainkan merupakan pencerminan keadaan
suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis
anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau
kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan
komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan
beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 2002)
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau
konsentrasi hemoglobin turun dibawah normal.(Wong, 2003)
2
2. Klasifikasi Anemia
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:
a. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlash sel darah
merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
1. Anemia aplastik
Penyebab:
Agen neoplastik/sitoplastik
Terapi radiasi
Antibiotic tertentu
Obat anti konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutosan
Benzene
Infeksi virus (khususnya hepatitis)
Anmemia aplastik
Gejala-gelaja
Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan
saluran cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan
susunan saraf pusat.
Morfologis : anemia normositik normokromik
3
artristik rematoid , abses paru, osteomilitis, tuberkolosis, dan
berbagai keganasan.
4. Anemia defisiensi besi
Penyebab :
Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama
hamil, menstruasi
Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis,
varises oesophagus, hemoroid)
↓
gangguan eritropoesis
↓
Absorbsi besi dari usus kurang
↓
sel darah merah sedikit (jumlah kurang)
sel darah merah miskin hemoglobin
↓
Anemia defisiensi besi
Gejala-gejalanya:
Atropi papilla lidah
Lidah pucat, merah, meradang
Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
Morfologi: anemia mikrositik hipokromik
5. Anemia megaloblastik
Penyebab:
Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor
Infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik,
infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu
alkohol.
↓
Sintesis DNA terganggu
4
↓
Gangguan maturasi inti sel darah merah
↓
Megaloblas (eritroblas yang besar)
↓
Eritrosit immatur dan hipofungsi
3. ETIOLOGI ANEMIA
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic
acid, piridoksin, vitamin C dan copper
5
Menurut Badan POM (2011), Penyebab anemia yaitu:
a. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin
B12, asam folat, vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah.
b. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi
rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah
menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat
besi.
c. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin
menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
d. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-
menerus di saluran pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu
dapat menyebabkan anemia.
e. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan
perdarahan lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat
menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antasid,
pil KB, antiarthritis, dll).
f. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini
dapat menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan
vitamin B12.
g. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal,
masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit
lainnya dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi proses
pembentukan sel darah merah.
h. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang,
malaria, atau disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
6
4. Gambaran Pathway Dan Pathofisiologi Anemia
PATHOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan
sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi
tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini
dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik
atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil
samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan
dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar
diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi,
(pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma
(hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk
mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal
dan kedalam urin (hemoglobinuria).
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien
disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah
merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperleh dengan dasar:1.
hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah
merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang
terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan
hemoglobinemia.
7
Anemia
↓
viskositas darah menurun
↓
resistensi aliran darah perifer
↓
penurunan transport O2 ke jaringan
↓
hipoksia, pucat, lemah
↓
beban jantung meningkat
↓
kerja jantung meningkat
↓
payah jantung
8
mengandung zat besi penting untuk mereka yang membutuhkan zat besi
tinggi seperti pada anak-anak, wanita menstruasi dan wanita hamil. Zat
besi yang cukup juga penting untuk bayi, vegetarian dan atlet.
Metabolisme Fe
Besi diabsorsi dalam usus halus (duodenum dan yeyenum) proksimal. Besi
yang terkandung dalam makanan ketika dalam lambung dibebaskan
menjadi ion fero dengan bantuan asam lambung (HCL). Kemudian masuk
ke usus halus dirubah menjadi ion fero dengan pengaruh alkali, kemudian
ion fero diabsorpsi, sebagian disimpan sebagai senyawa feritin dan
sebagian lagi masuk keperedaran darah berikatan dengan protein
(transferin) yang akan digunakan kembali untuk sintesa hemoglobin.
Sebagian dari transferin yang tidak terpakai disimpan sebagai labile iron
pool. Penyerapan ion fero dipermudah dengan adanya vitamin atau
fruktosa, tetapi akan terhambat dengan fosfat, oksalat, susu, antasid
9
Pria 14-18 tahun: 11 mg
Wanita 14-18 tahun: 15 mg
Pria 19-50 tahun: 8 mg
Wanita 19-50 tahun: 18 mg
Pria dan wanita 51 tahun lebih: 8 mg
Wanita hamil antara 14-50 tahun: 27 mg [3]
10
Kerang dan tiram adalah dua di antara bahan makanan yang paling
kaya akan zat besi dengan kandungan berturut-turut sekitar 23 mg dan
10 mg dalam sajian seberat 85 gram.
Dalam 85 gram moluska atau remis terkandung sekitar 3,5 mg zat besi.
Satu sajian sarden kalengan dalam minyak seberat 85 gram
mengandung sekitar 2,1 mg zat besi. Ikan tuna, mackerel,
dan haddock juga merupakan sumber yang bagus dengan kandungan
sekitar 0,7 mg zat besi setiap sajiannya.
zat besi dalam sayuran seperti ini sangat tinggi. Bayam, kale, dan kubis
adalah beberapa pilihan sumber zat besi nonheme terbaik. [23] Bayam
11
misalnya, mengandung sekitar 3,2 mg zat besi dalam 1/2
cangkir.[24] Sayura berdaun hijau juga dapat disajikan dalam berbagai cara,
dan biji-bijian. Biji dan polong yang berkecambah lebih bagus lagi bagi
Anda. Misalnya, dalam 28 gram biji labu, wijen, ataupun waluh bisa
Jika suka biji bunga matahari, walaupun kandungan zat besinya tidak
sarapan dan produk sekam dan oat yang difortikasi dengan zat besi
sehingga sangat bagus untuk meningkatkan zat besi dalam pola makan
yang kekurangan nutrisi ini.[27] Bacalah label dalam kemasan produk untuk
9. Minumlah suplemen zat besi. Suplemen zat besi juga tersedia untuk
melengkapi pola makan kaya zat besi. Hanya saja, selalu konsultasikan
dengan dokter untuk memastikan Anda tidak menyerap zat besi terlalu
zat besi yang terkandung dalam suplemen dan makanan yang Anda
makan.
12
10. Pertimbangkan suplemen vitamin. Beberapa vitamin dan mineral tidak
besi akan lebih efisien bersama vitamin C, dan sebaliknya, penyerapan zat
tidur.
zat besi. Teh dan kopi mengandung senyawa polifenol yang dapat
menghambat penyerapan zat besi antara lain produk kaya kalsium seperti
12. Makanlah buah jeruk atau minumlah sari buah jeruk saat meminum
tablet zat besi (ferro sulfat, ferro glukonat, dll.). Vitamin C yang
menyerapnya
13
B. CACINGAN
A. Pengertian Kecacingan
diri baik di luar maupun di dalam tubuh, dan mengambil nutrisi dari tubuh
inangnya.
kalori dan protein, serta kehilangan darah yang berakibat menurunnya daya
cacing perut yang ditularkan melalui tanah atau yang disebut Soil
trichura).
B. Gejala-Gejala Cacingan
14
menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya
Cacing kremi gejala nya adalah rasa gatal di sekitar daerah anus atau
ketika cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan tubuh tidak
luka pada retina mata. Cacing gelang ini dapat berpindah ke bagian paru–
daerah perut, cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata
dan otak. Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul
adalah :
- Rasa mual
- Lemas
15
- Diare
makanan
- Demam
- Infeksi bakteri
- Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena
cuci tangan dan cuci kaki apabila abis melakukan aktivitas di luar rumah,
16
yang kurang baik itu juga salah satu penyebab infeksi cacingan, sanitasi
makanan.
kurang akan minat untuk melakukan personal hygiene seperti masih jarang
semestinya seperti masyarakat masih ada yang buang air besar tidak pada
17
jamban yang memenuhi syarat serta sanitasi makanan yang kurang
air besar
pencemaran
18
terkontaminasinya penyakit cacingan. Dan cara lainnya adalah dengan
minum obat cacing secara rutin tiap 6 bulan sekali dan memeriksa kondisi
19
DAFTAR PUSTAKA
20