Anda di halaman 1dari 27

TAHAP KEMATIAN JARINGAN

DAN NEKROSIS DALAM SEL

Eli Rusmita
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa
dihaRapkan dapat ;
1. Menjelaskan mekanisme kematian jaringan
dan nekrosis sel
2. Menguraikan tahap kematian jaringan dan
nekrosis sel
3. Menjelaskan faktor penyebab kematian
jaringan dan nekrosis
KEMATIAN SEL

 Pada kerusakan yang terjadi secara terus


menerus, maka kerusakan tersebut menjadi
irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan
sehingga menyebabkan sel mati.
 Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan
dari morfologi, mekanisme dan perubahan
fisiologis dan penyakit, yaitu :
 apoptosis
 nekrosis
Dua pola dasar kematian sel:
- nekrosis (khususnya nekrosis koagulatif)
terjadi setelah suplai darah hilang / setelah
terpajan toksin & ditandai dg
pembengkakan sel, denaturasi protein
dan kerusakan organela → disfungsi berat
jaringan.
- apoptosis (fisiologis : embriogenesis;
patologis : kerusakan mutasi yang tidak
diperbaiki)
APOPTOSIS
 Kematiansel oleh sel itu sendiri yang disebabkan oleh
growth factor atau DNA sel atau protein yang
dihancurkan dengan maksud perbaikan.
 Memiliki
karakteristik sel dimana inti sel mengalami
pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran
sel.
 Apoptosis
memerlukan sintesis aktif RNA dan protein
dan merupakan suatu proses yang memerlukan
energi
 Secara
morfologis, proses ini ditandai oleh
pemadatan kromatin di sepanjang membran inti
APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS
HEPATITIS

Sel mengalami pengurangan ukuran dan


sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang
serta nukleusnya mengalami kondensasi
NEKROSIS
 Terjadikerusakan membran, lisosom mengeluarkan
enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel
keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan
mengakibatkan reaksi inflamatori.
 Nekrosis
adalah pathway yang secara umum terjadi
pada kematian sel yang diakibatkan oleh:
 Ischemia

 Keracunan

 Infeksi dan
 Trauma
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA
NECROSIS DAN APOPTOSIS
Gambaran Mikroskopik :
A. Nukleus Piknosis : nukleus terlihat lebih
bundar, ukuran lebih kecil dan gelap.
Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi
menjadi kecil dan tersebar. Kariolisis : nukleus
lisis, tidak terlihat sehingga rongga kosong
dibatasi membran nukleus disebut ghost.
B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak
jelas, jika melanjut :Tidak terlihat garis besar
struktur histologi sel. Tidak terlihat adanya
pewarnaan
 Tipe-tipe morfologik nekrosis jaringan

Secara makroskopik dan dengan


pemeriksaan mikroskop dapat dikenali
beberapa bentuk nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:
1. Nekrosis koagulasi
2. Nekrosis liquefaktif (mencair)
3. Nekrosis lemak
4. Nekrosis kaseosa (perkejuan)
Penyebab nekrosis :
Nekrosis dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai
berikut:
1. Iskemia
2. Agen biologik
3. Agen kimia
4. Agen fisik
5. Hipersensitivitas/Imunitas
Diagram respons sel terhadap rangsangan
fisiologik dan patologik

 Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka


sel itu dapat kembali berfungsi seperti sedia
kala, namun bagi sel yang mengalami
kerusakan secara irreversibel, maka sel itu
akan mengalami kematian sel
 Kematian sel dapat disebabkan oleh
beberapa kejadian, diantaranya ischemia,
infeksi, toksin dan reaksi imun
 Kematian sel juga merupakan salah satu
proses yang normal terjadi pada fase
embriogenesis, perkembangan organ dan
pengaturan homeostasis.
 KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL

Pada stadium awal terjadinya kerusakan atau


pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan
morfologi akan dapat kembali normal jika
penyebab dari kerusakan tersebut dihilangkan.
Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel
secara signifikan, namun tidak terjadi kerusakan
baik pada membran sel maupun pada pada
inti.
Patofisiologi nekrosis

 Lisososm sel yang mengalami cidera akan


hancur dan menghasilkan enzim katalitik
yang akan mencerna sel itu sendiri yang
disebut autolisis.
 Sel yang mati dapat juga dicerna oleh enzim
yang berasal dari lisosom sel leukosit yang
datang kedaerah dan disebut heterolisis.
 Selain itu nekrosis juga dapat terjadi akibat
denaturasi protein (perubahan protein)
dalam sel sehingga sel mati.
 Jenis
nekrosis Morfologi / tampilan nekrosis
tergantung dari proses yang berperan.
 Jikadenaturasi protein lebih berperan,
terjadilah nekrosis koagulativa.
 Sebaliknya, jika enzim katalitik lebih berperan
maka terjadi nekrosis liquefaktif atau nekrosis
koliquativa.
Nekrosis Virus herpes Herpes pada kulit
beberapa jenis nekrosis:
a. Nekrosis Koagulativa Bentuk sel normal dan
susunan jaringan masih jelas sedikit lunak.
Sebagai contoh Gumma yang terbentuk
pada sipilis stadium III.
b. Nekrosis liquefaktif: Pada nekrosis ini terlihat
jaringan mencair seperti pada nekrosis otak
atau nekrosis kista.

Ciri- Ciri/ Tanda-Tanda Nekrosis Liquefaktif
1. Piknosis (pyknosis) : Inti sel menyusut hingga
mengkerut dan berwarna gelap.
2. Karioreksis (karyorrhexis) Membran nucleus
robek, inti sel hancur sehingga membentuk
fragmen-fragmen yang tersebar dalam sel.
3. Kariolisis (karyolisis) : Inti sel tercerna hingga
hilang
c. Nekrosis Lemak yaitu nekrosis yang terjadi
akibat trauma pada jaringan lemak
d. Nekrosis Gangrenosa Gangren adalah
kematian jaringan yang luas dan disertai invasi
kuman saprofit.
Jaringan pada nekrosis menjadi busuk akibat
kuman saprofit tersebut.
Kuman saprofit Clostridium perfringenshanya
tumbuh baik pada jaringan yang mati, maka
gangren hanya dapat terjadi pada bagian
nekrotik.
Gangren dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Gangren kering
2. Gangren basah
3. Gangren gas
4. Gangren diabetic
Gangren kering dimulai pada bagian distal
ekstremitas yang mengalami iskemia.
 Lokasi yang sering terjadi pada jari kaki dan kaki
pasien lansia karena arteriosklerosis.
 Ganggren kering terjadi bila pada jaringan hanya
terdapat sedikit cairan, dan di tempat-tempat yang
mudah terjadi penguapan atau tempat dengan
drainage yang baik.
 Bagian yang terkena kering, menyusut dan gelap
hitam.
 Warna gelap itu adalah karena pembebasan
hemogloblin sel darah merah.

 Perbedaan antara gangren basah dan gangren


kering: Sakit kepala sebagai gejala penyakit
 NekrosisKaseosa: Paling sering ditemukan
pada infeksi tuberculosis.
 Istilah
kaseosa berasal dari gambaran
makroskopik yaitu warna putih, seperti keju di
daerah nekrotik.
 Sel-sel
nekrotik akan hancur tetapi pecahan-
pecahan sel nya tetap ada selama
bertahun-tahun.
Perbedaan antara apoptosis dengan
nekrosis yaitu:
Apoptosis adalah kematian sel per sel,
sedangkan nekrosis adalah kematian yang
melibatkan sekelompok sel.
Kematian sel dan jaringan pada manusia dapat
menyebabkan kematian. Berikut tahap kematian secara
umum pada sel dan jaringan tubuh.

Tahapan posmortal yaitu:

A. Autolisis,
 Rigor Mortis (kaku mayat); Terjadi 2 s/d 4 jam setelah
kematian
 Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit setelah
kematian
 Algor Mortis yaitu kondisi suhu mayat menjadi dingin
setelah 24 s.d 48 jam setelah kematian
B. Pembusukan yang terjadi setelah 1 s.d 2 minggu
setelah kematian
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai