Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN HIPOPARATIROID

OLEH :

NAMA : NI PUTU CLARA CARMELIA


NIM : 18C10153
KELAS : S1 Keperawatan tingkat 2 C

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


TAHUN AJARAN 2020
BAB I
Pengertian
Hipoparatiroid adalah kondisi yang jarang terjadi ketika kelenjar paratiroid dalam tubuh
hanya menghasilkan hormon paratiroid yang sedikit .Kelenjar paratiroid berada di
leher,berjumlah empat kelenjar ,dan berfungsi menghasilkan hormon paratiroid (PTH) .Kondisi
ini menyebabkan gangguan elektrolit berupa rendahnya kadar kalsium (hipokalsemia) dan
tingginya kadar fosfat(hierfosfatemia).penyakit ini harus ditangani dengan tepat waktu untuk
menghindari dampak negatif yang dapat terjadi .

Hipoparatiroid adalah penurunan fungsi kelenjar paratiroid dengan roduksi hormon


paratiroid yang kurang .hal ini dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah sering
menyebabkan kram dan berkendut otot atau tetani (kontraksi otot tak disengaja)dan beberapa
gejala lainnya .Kondisi ini dapat diturunkan ,tetapi juga ditemukan setelah operasi kelenjar tiroid
atau paratiroid,dan dapat disebabkan oleh kerusakan terkait sistem kekebalan tubuh serta
sejumlah penyebab yang lebih jarang .Diagnosis dibuat dengan tes darah ,dan penyelidikan
lainnya seperti tes genetik tergantung pada hasilnya .perawatan hipoparatiroid dibatasi oleh fakta
bahwa tidak ada bentuk hormom yang daat diberikan sebagai pengganti ,namun teriparatide
nama merek Forteo
,sebuah peptida biosimilar terhadap hormon paratiroid ,dapat diberikan melalui suntikan
.Pengganti kalsium atau vitamin D dapat memperbaiki gejala tapi dapat ,meningkatkan risiko
batu ginjal dan penyakit ginjal kronis.

Hipoparatiroidisme merupakan keadaan dimana sekresi hormone paratiroid


(parathhormone) oleh kelenjar paratiroid menurun sehingga terjadi penurunan kadar kalsium
darah dan meningkatkan kadar fosfat yang kemudian menimbulkan iritabilitas neuromuscular
yang jelas (Black, 2009).
Etiologi

a. Sekresi hormone paratiroid yang kurang adekuat akibat suplai darah terganggu
,hypofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi kelenjar paratiroid hal ini merupakan
penyebab hypoparatiroidisme yang paling sring ditemukan

b. Komplikasi pembedahan pada jaringan kelenjar paratiroid diangkat pada saat dilakukan
tiroidektomi ,paratiroidektomi,atau diseksi radikal leher

c. Radiasi atas kelenjar tiroid

d. Gangguan autoimun genetik

e. Cidera leher

f. Hemoksomatosis adalah penyakit ketika kadar zat besi didalam tubuh terlalu berlebihan

Manifestasi Klinik

1. Adanya chvostek’s sign yaitu adanya spasme pada otot muka, kram pada satu sisi karena
hiperiritabilitas pada saraf facial.
2. Adanya trousseau’s sign, yaitu adanya spasme karpal pada jari-jari tangan setelah
dilakukan pembendungan tekanan darah pada lengan selama tiga menit.
3. Kesemutan pada bibir dan tangan (karena kejang otot dan saraf yang terlalu aktif).
4 Otot kejang, dan nyeri diwajah, kaki.
5 Rambut kering, kuku rapuh, kulit kering, dan enamel gigi melemah.
6. Abdomen nyeri, nyeri otot, sakit kepala terus-menerus.
7. Katarak, aritmia jantung, gagal jantung, gelombang memuncak pada QT (ditampilkan di
EKG).
8. Tetany (kejang otot) trakea/ pangkal tenggorokan, menyebabkan kesulitan bernapas.
9. Batu ginjal dan gagal ginjal karena fosfor tinggi.
10. Cepat marah, kebingungan, demensia, halusinasi.
11. Kejang
12. Gangguan tidur dan insomnia
13. Kesadaran menurun
14. Gangguan belajar dan perilaku
15. Hipokalsemia dan hipephosphatemia

Patofisiologi

Hipoparatiroid merupakan keadaan menurunnya parathormon (PTH). Yang


mengakibatkan menurunnya kadar kalsium serum dan meningkatnya kadar serum fosfat. Pada
keadaan normal PTH berperan meningkatkan resorpsi tulang untuk mempertahankan
keseimbangan kadar kalsium serum dan juga mengatur sekresi fosfat oleh ginjal sehingga terjadi
keseimbangan kadar kalsium dengan fosfat. Tidak adanya atau berkurangnya PTH
mempengaruhi resopsi kalsium dalam tulang dan terganggunya pengaturan reabsorpsi kalsium
ditubulus ginjal. Dengan demikian jika kadar PTH menurun maka resopsi tulang menurun dan
kadar kalsium dalam serum juga akan menurun menimbulkan gejala kekurangan
kalsium seperti iritabilitas neuromuscular misalnya terjadi kejang tetani. Sementara itu
penurunan PTH akan berpengaruh terhadap penurunan sekresi fosfat oleh ginjal, sehingga
terjadi peningkatan kadar fosfat serum. Rendahnya kadar kalsium serum menggakibatkan
gangguan berbagai proses tubuh, diantaranya adalah gangguan konduksi jantung,dan
neuromuscular. Pada pasien dengan hipoparatiroid dapat mengakibatkan kematian karena
obstruksi pernapasan akibat adanya tetani atau spasme laring.Tetani merupakan bentuk
khusus kejang spastik yang predileksinya terutama pada otot-otot fleksor tangan dan jari-jari
akibat iritasi saraf perifer dan ganglion yang berhubangan dengan keadaan hipokalsemia
(manaf dalam Sjaifoellah Noer, 1996).
Pathway
Pemeriksaan Penunjang
a.Pemeriksaan Darah
- Serum kalsium diperoleh nilai yang rendah dari normal (normal: 8,5-10,7 mg/dl), tetanus
dapat terjadi jika kadar kalsium kurang dari 5 mg/dl

- Kalsium terionisasi rendah (normal: 4,5-5,6 mg/dl).


- Serum fosfat terjadi peningkatan (normal: 2,5-4,5 mg/100 ml)
b.Pemeriksaan Urine
- Rendah atau tidak ada kalsium
c.Pemeriksaan X-ray
- Adanya kalsifikasi pada basal ganglia diotak
- Kadang-kadang terjadi kalsifikasi pada serebelum dan fleksus koroid
- Densitas dari tulang dapat bertambah

Penatalaksanaan
a.Diet tinggi kalsium dan rendah fosfat, misalnya susu dan kuning telur. Namun demikian jenis
makanan ini harus dibatasi karena disamping tinggi kalsium juga mengandung fosfat yang
tinggi.
b.Trakeostomi, karena adanya sumbatan jalan napas
c.Pemberian obat-obatan :

- Vitamin D seperti dihydrotachysterol, ergocalciferol, cholecalciferol.


- Tablet oral garam kalsium seperti calcium gluconate, alumin hydroxide gel atau
aluminum carbonate.
-Pemberiaan preparat hormone parenteral untuk mengatasi hipoparatiroidisme akut disertai
tetani.

BAB II
1.Pengkajian
Riwayat penyakit
1. Sejak kapan pasien mengalami tanda dan gejala hipoparatiroid dan tindakan yang
sudah dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut
2. Apakah pernah mengalami operasi khususnya pengangkatan kelenjar tiroid atau
paratiroid
3. Apakah pasien pernah mengalami tindakan penyinaran pada daerah leher
4 . Apakah ada riwayat keluarga dengan penyakit yang sama dengan pasien

Keluhan utama pasien saat ini


1. Adakah kelainan bentuk tulang
2. Kejang-kejang
3. Kesemutan pada bibir dan jari-jari tangan
4. Rambut jarang dan tipis, kuku rapuh, kulit kering, dan kasar
5. Kram kaki dan perasaan kaku pada kedua tangan dan kaki

Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Integumen
- Kulit kering dan kasar
- Rambut tipis dan jarang
- Kuku mudah rapuh
2. Pemeriksaan musculoskeletal
- Kelemahan otot
- Kelainan bentuk tulang
- Kejang otot
- Tanda chvosteks positif, yaitu adanya spasme atau kedutan pada mulut, hidung,
mata saat dilakukan pengetukan secara tiba-tiba pada didepan kelenjar parotis dan
diarea anterior telinga
- Tanda trousseaus positif, yaitu adanya spasme pada karpopedal jika sirkulasi
darah dilengan diblok dengan manset selama tiga menit
- Adanya kesemutan, paresthesia dank ram ektremitas.
- Kesemumatan pada bibir, jari-jari tangan dan kaki
- Kejang dan nyeri otot dimuka tangan dan kaki
3. System persyarafan
- Menurunnya kesadaran seperti bilirium
- Kehilangan memori
- Nyeri kepala
4.System Pernafasan
- Kesulitan bernafas
- Adanya tanda-tanga bronkuspasme dan spasme laring
5.System Kardiovaskuler
- Hipotensi
- Aritmia jantung
- Perubahan EKG

Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


1.Resiko tidak efektifnya besihan jalan napas b.d kompresi trakea atau obstruksi
Tujuan: jalan napas pasien paten
Kriteria Hasil :
- pasien mengatakan tidak sesak napas
- jalan napas bersih
- slem tidak ada
- pola pernafasan normal
Data yang mungkin muncul :
- pasien mengungkapkan sesak nafas
- pasien terlihat kesulitan bernafas
- slem produktif
- kadar kalsium serum rendah
- kadar fosfat serum tinggi
- adanya tetani
- adanya spasme laring
6.INTERVENSI
KEPERAWATAN RASIONAL

monitor jumlah pernafasan, Pernapasan yang cepat dapat


kedalaman dan kerja pernapasanan berkembang menjadi kegagalan
pernapasaa, dan dapat terjadi karena
kompresi edema atau perdarahan
auskultasi bunyi napas,catat adanya ronkhi indikasi adanya obstruksi jalan
ronkhi napas atau adanya akumulasi stem
kaji adanya dispnea, stidor, sianosis indikator adanya obstruksi trakea atau
dan catat kualitas suara spasme laring, data dibutuhkan untuk
intervensi lebih lanjut
hati-hati dengan mobilisasi dan mengurangi regangan dan tarikan luka
kelenturan leher, sokong dengan operasi
bantal
bantu pasien posisi yang nyaman, mempertahankan jalan napas dan
latihan napas dalam dan batuk sesuai ventilasi, batuk mengeluarkan slem,
kondisi
lakukan suction mulut dan trakea edema atau nyeri dapat menyebabkan
sesuai indikasi, catat warna dan ketidak mampuan melakukan batuk
karakteristik sputum/slem dan perngeluaran sputum
kolaborasi dalam pemberian inhalasi mengurangi edema dan melonggarkan
jalan napas

2. Resiko terjadi tetani b.d menurunnya kadar kalsium


Tujuan : tetani tidak terjadi
Kriteria Hasil:
- pasien mengatakan tidak mengalami kejang, kram pada tanga dan jari-jari
- pola pernapasan normal
- kadar kalsium darah dalam normal
- kadar hormone parateroid dalam batas normal
Data yang mungkin muncul :
- kadar kalsium serum rendah
- adanya riwayat tetani
- kadar fospat srum serum tinggi
- kadar PTH rendah

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


kaji kembali riwayat adanya tetani riwayat tetani memberikan petunjuk
rentannya kejadian berulang
observasi tanda-tanda awal deteksi dini terjadinya tetani
terjadinya tetani seperti kram,
kesemutan
monitor tanda vital pernapasan cepat dan kesulian
bernapas dapat terjadi pada tetani
monitoring kadar kalsium, phosfat kalsium berperan penting dalam
dan hormone PTH proses terjadinya tetani
berikan diet tinggi kalsium dan meningkatkan kadar kalsium darah
rendah phospat
kolaborasi dalam pemberian terapi Meningkatkan dasar kalsim darah

vitamin D seperti
dihydrotachysterol, ergocalciferol,
cholecalciferol

tablet oral garam kalsium seperti


calscium gluconate, aluminum
hydroxide gel atau alumunium
carbonate
siapkan alat-alat dalam keadaan stan hipoparatiroid beresiko terjadi spasme
by seperti endotracheal tube, laring dan obstruksi jalan napas
laryngoscope, tracheostorny set, obat
intravena calcium gluconate
3. kurang pengetahuan b.d diagnose dan pengobatan
Tujuan: pasien mengerti tentang diet dan terapi yang diberikan
Kriteria Hasil :

- pasien mengatakan tidak mengerti diet dan terapi yang di berikan


- pasien kooperatif selama perawatan
- pasien menunjukan minat untuk belajar
- pasien tidak tanpak adanya kecemasan
Data yang mungkin muncul
- pasien dan keluarga menanyakan penyakitnya
- pasien dan keluarga menanyakan tentang perawatan selama di rumah sakit
- pasien kurang kooperatif dalam perawatan
- salah dalam melaksanakan insstruksi dari tim kesehatan
- pasien tampak gelisah, cemas
- pasien kesulitan tidur

INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


Tentukan siapa yang akan menjadi Pasien, keluarga, orang penting
sasaran belajar lainnya, atau pengasuh. Pasien tua atau
terminal. Sasaran pembelajaran
penting untuk menentukan metode dan
topik yang akan dipilih
Nilai motivasi dan kemauan pasien Orang dewasa harus melihat
dan pengasuh atau orang tua untuk kebutuhan atau tujuan untuk belajar.
belajar Beberapa pasien siap untuk belajar
segera setelah mereka didiagnosis ;
orang lain mengatasi lebih baik
dengan menolak atau menunda
kebutuhan untuk belajar. Belajar juga
membutuhkan energy, yang pasien
mungkin tidak siap untuk digunakan.
Pasien juga memiliki hak untuk
menolak layanan pendidikan.
Nilai kemauan untuk belajar atau Sebagai contoh, Mini-Mental
melakukan yang dikehendaki
perawatan kesehatan terkait, Status Test dapat digunakan untuk
gangguan kognitif perlu di mengidentifikasi masalah memori
identifikasi sehingga rencana yang akan menganggu belajar,
pengajaran yang sesuai dapat keterbatasan fisik seperti tuna rungu
dirancang atau penglihatan, atau cacat tangan
juga bisa kompromi untuk belajar dan
harus dipertimbangkan ketika
merancang pendekatan pendidikan.
Pasien dengan akomodasi lensa
menurun mungkin memerlukan alat
bantu pembesar
Identifikasi prioritas kebutuhan Orang dewasa belajar materi yang
belajar dalam keseluruhan rencana penting bagi meraka
perawatan
Tanyakan pasien tentang Pengalaman hidup orang dewasa
pengalaman pengetahuan membawa banyak setiap sesi belajar.
sebelumnya Orang dewasa belajar paling baik
ketika mengajar didasarkan pada
pengetahuan sebelumnya atau
pengalaman
Identifikasi setiap kesalahpahaman Ini memberikan titik awal yang
yang ada tentang bahan yang akan penting dalam pendidikan
diajarkan
Tentukan pengaruh budaya pada Menyediakan iklim penerimaan
pengajaran kesehtan memungkinkan pasien untuk menjadi
diri mereka sendiri dan memegang
kepercayaan mereka sendiri yang
sesuai
Tentukan gaya belajar pasien, Beberapa orang mungkin lebih suka
terutama jika pasien telah belajar dan ditulis atas bahan visual, atau mereka
mempertahankan informasi baru mungkin lebih memilih kelompok
dimasa lalu versus belajar individu. Pencocokan
gaya pilihan para peserta dengan
metode pendidikan akan memfasilitasi
keberhasilan dalam penguasaan
pengetahuan
Tentukan pasien atau diri pengajar Pencapaian tujuan belajar
untuk belajar dan menerapkan
pengetahuan baru
. Efektifitas diri mengaju pada Langkah pertama dalam mengajar
keyakinan seseorang dalam mungkin untuk mendorong
kemampuannya untuk melakukan peningkatan efektivitas diri dalam
prilaku. kemampuan pelajar untuk mempelajari
informasi atau keterampilan informasi
atau keterampilan yang diinginkan
. Berikan penkes tentang penyakit Materi mudah dicerna dan dipahami
pasien, diet dan obat-obatan yang
diberikan dengan Bahasa . Berikan kesempatan
yang mudah dipahami dan pasien untuk bertanya
jelas hal yang tidak jelas
. Lakukan evaluasi pembelajaran
dan berikan pujian jika pasien
dapat melakukan dengan benar Memperjelas masalah

Pasien merasa dihargai


dan meningkatkan
motivasi

BAB III
Kesimpula
n
Kelenjar paratiroid adalah suatu organ dalam sistem endokrin yang berfungsi
mensekresi parathormon (PTH), senyawa tersebut membantu memelihara keseimbangan
dari kalsium dan phosphorus dalam tubuh. Oleh karena itu hormon paratiroid penting sekali
dalam pengaturan kadar kalsium dalam tubuh seseorang.
begitu pentingnya fungsi hormon paratiroid itu, penanganan medis yang tepat serta
asuhan keperawatan yang segera sangat dibutuhkan untuk menangani pasien dengan
kelainan hipoparatiroid karna efek penundaan penanganan dapat berakibat buruknya
prognosis dan kemungkinan perkembangnya bergabai komplikasi
Daftar Pustaka

Tarwoto,dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan System Endokrin.Trans info media :
Jakarta

Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta: EGC.NANDA.2018.

Anda mungkin juga menyukai