Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Tidur dan Bangun

Mekanisme pengaturan tidur dan bangun diatur oleh beberapa mekanisme, diantaranya :

1) Kontrol sistem kimia dari tidur

Sebuah neurotransmitter nukleosida, adenosine, mempunyai peranan penting dalam


pengaturan tidur. Nutrien utama dari otak adalah glukosa, diangkut oleh darah ke otak.
Suplai darah yang cukup biasanya akan memberikan jumlah glukosa yang cukup, tetapi
bila beberapa daerah di otak menjadi lebih aktif, sel-sel yang berada pada bagian itu akan
mengkonsumsi glukosa lebih cepat daripada yang disuplai darah. Pada kasus lain, nutrient
glukosa yang kekurangan ini akan disuplai oleh astrosit dengan cara memecah glikogen
yang terdapat pada astrosit tersebut. Metabolisme dari glikogen akan meningkatkan level
adenosine, sebuah neuromodulator yang mempunyai efek penghambat. Pengumpulan dari
adenosine akan meningkatkan aktivitas delta pada saat tidur pada malam berikutnya.
Setelah itu sel di daerah otak itu akan beristirahat,dan astrosit akan memperbaharui
persediannya glikogennya. Oleh karena itu, jelas bahwa adenosine berpengaruh terhadap
tidur. Cafeine (adenosine antagonist) yang terdapat pada kopi akan menghambat
adenosine sehingga akan mengilangkan efek tidur dan meningkatkan keadaan tejaga
(Carlson,2005).

2) Kontrol sistem saraf dari keadaan bangun

Kurang lebih ada lima sistem neuron berbeda yang penting dalam mengatur keadaan
bangun yaitu : sitem asetilkolinergik dari area peribrachial pons dan basal forebrain,
sistem noradrenergik dari locus coeruleus, sistem serotonergik dari raphe nuclei, neuron
histaminergic dari nukleus tuberomammilary dan sistem hipocretinergik dari lateral
hipotalamus (Carlson, 2005).

Tidur tipe gelombang lambat terjadi ketika neuron di ventrolateral preoptic area (VLPA)
aktif. Neuron-neuron ini menghambat neuron-neuron histaminergic dari nucleus
tuberomammilary, neuron noradrenergik dari locus coeruleus, dan neuron-neuron
serotonergik dari raphe nuclei. Sedangkan, VLPA dihambat oleh area yang merangsang
keadaan bangun di otak, sehingga akan terjadi hubungan timbal balik yang akan membuat
kita sadar atau jatuh tertidur. Akumulasi dari adenosine juga dapat menginisiasi tidur
dengan cara menghambat neuron-neuron acetilkolinergik di basal forebrain dan
mengaktifkan neuron- neuron VLPA. Adenosine juga menghambat sistem hipocretinergik
yang berfungsi menbuat orang dalam keadaan terjaga (Carlson, 2005).

Pengaruh hormon terhadap siklus tidur juga dipengaruhi oleh beberapa hormon
seperti Adrenal Corticotropin Hormone (ACTH), Growth Hormone (GH) dan Lute
neizing Hormone (LH). Hormon- hormone ini secara teratur disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior melalui jalur hipotalamus. Sistem ini secara terus menerus mempengaruhi
pengeluaran neurotransmitter serotonin, histamine, noradrenaline yang sangat berpengaruh
mengatur siklus bangun dan tidur.

Reference :

Carlson, N.R., 2005. Foundations of Psysiological psychology. 6th ed. Pearson Education, Inc,
230-256

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38690/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai