Mekanisme pengaturan tidur dan bangun diatur oleh beberapa mekanisme, diantaranya :
Kurang lebih ada lima sistem neuron berbeda yang penting dalam mengatur keadaan
bangun yaitu : sitem asetilkolinergik dari area peribrachial pons dan basal forebrain,
sistem noradrenergik dari locus coeruleus, sistem serotonergik dari raphe nuclei, neuron
histaminergic dari nukleus tuberomammilary dan sistem hipocretinergik dari lateral
hipotalamus (Carlson, 2005).
Tidur tipe gelombang lambat terjadi ketika neuron di ventrolateral preoptic area (VLPA)
aktif. Neuron-neuron ini menghambat neuron-neuron histaminergic dari nucleus
tuberomammilary, neuron noradrenergik dari locus coeruleus, dan neuron-neuron
serotonergik dari raphe nuclei. Sedangkan, VLPA dihambat oleh area yang merangsang
keadaan bangun di otak, sehingga akan terjadi hubungan timbal balik yang akan membuat
kita sadar atau jatuh tertidur. Akumulasi dari adenosine juga dapat menginisiasi tidur
dengan cara menghambat neuron-neuron acetilkolinergik di basal forebrain dan
mengaktifkan neuron- neuron VLPA. Adenosine juga menghambat sistem hipocretinergik
yang berfungsi menbuat orang dalam keadaan terjaga (Carlson, 2005).
Pengaruh hormon terhadap siklus tidur juga dipengaruhi oleh beberapa hormon
seperti Adrenal Corticotropin Hormone (ACTH), Growth Hormone (GH) dan Lute
neizing Hormone (LH). Hormon- hormone ini secara teratur disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior melalui jalur hipotalamus. Sistem ini secara terus menerus mempengaruhi
pengeluaran neurotransmitter serotonin, histamine, noradrenaline yang sangat berpengaruh
mengatur siklus bangun dan tidur.
Reference :
Carlson, N.R., 2005. Foundations of Psysiological psychology. 6th ed. Pearson Education, Inc,
230-256
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38690/4/Chapter%20II.pdf