Anda di halaman 1dari 3

LO.

3 PATOFISIOLOGI DAN GEJALA KLINIS GIGANTISME


PATOFISIOLOGI GIGANTISME
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan . keadaan ini diakibatkan
oleh tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainan hipotalamus yang mengarah
pada pelepasan GH secara berlebihan.
Sel asidofilik, sel pembentuk hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisis anterior
menjadi sangat aktif atau bahkan timbul tumor pada kelenjar hipofisis tersebut. Hal ini
mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan menjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh
jaringan tubuh tumbuh dengan cepat sekali, termasuk tulang. Pada Gigantisme, hal ini terjadi
sebelum masa remaja, yaitu sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang
sehingga tinggi badan akan terus meningkat (seperti raksasa).
Biasanya penderita Gigantisme juga mengalami hiperglikemi. Hiperglikemi terjadi
karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyak menyebabkan hormone
pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaian glukosa di seluruh tubuh sehingga banyak
glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas
menjadi terlalu aktif akibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi.
Akibatnya, kira-kira 10 persen pasien Gigantisme menderita Diabetes Melitus.
Pada sebagian besar penderita Gigantisme, akhirnya akan menderita
panhipopitutarisme bila Gigantisme tetap tidak diobati sebab Gigantisme biasanya
disebabkan oleh adanya tumor pada kelenjar hipofisis yang tumbuh terus sampai merusak
kelenjar itu sendiri.
Bila kelebihan GH terjadi selama masa anak-anak dan remaja, maka pertumbuhan
longitudinal pasien sangat cepat , dan pasien akan menjadi seorang raksasa. Setelah
pertumbuhan somatic selesai , hipersekresi GH tidak akan menimbulkan gigantisme, tetapi
menyebabkan penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak yang disebut akromegali.
Penebalan tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang rahang
dan pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti monyet.
Tangan dan kaki membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat menebal. Tangan tidak
saja menjadi lebih besar, tetapi bentuknya akan makin menyerupai persegi empat (seperti
sekop) dengan jari-jari tangan lebih bulat dan tumpul. Penderita mungkin membutuhkan
ukuran sarung tangan yang lebih besar. Kaki juga menjadi lebih besar dan lebih lebar, dan
penderita menceritakan mereka harus mengubah ukuran sepatunya. Pembesaran ini biasanya
disebabkan oleh pertumbuhan dan penebalan tulang dan peningkatan pertumbuhan jaringan

lunak. Sering terjadi gangguan saraf perifer akibat penekanan saraf oleh jaringan yang
menebal. Dan karena hormone pertumbuhan mempengaruhi metabolisme beberapa zat
penting tubuh, penderita sering mengalami problem metabolisme termasuk diabetes mellitus.
Selain itu, perubahan bentuk raut wajah dapat membantu diagnosis pada inspeksi.
Raut wajah menjadi makin kasar, sinus paranasalis dan sinus frontalis membesar. Bagian
frontal menonjol, tonjolan supraorbital menjadi semakin nyata, dan terjadi deformitas
mandibula disertai timbulnya prognatisme (rahang yang menjorok ke depan) dan gigi-geligi
tidak dapat menggigit. Pembesaran mandibula menyebabkan gigi-gigi renggang. Lidah juga
membesar, sehingga penderita sulit berbicara. Suara menjadi lebih dalam akibat penebalan
pita suara.

GEJALA KLINIS GIGANTISME


- Pertumbuhan linier yang cepat
- Tanda tanda wajah kasar
- Pembesaran kaki dan tangan
- Pada anak muda, pertumbuhan cepat kepala dapat mendahului pertumbuhan linier
- Beberapa penderita memiliki masalah penglihatan dan perilaku

- Pertumbuhan abnormal menjadi nyata pada masa pubertas


- Jangkung dapat tumbuh sampai ketinggian 8 kaki atau lebih.
- Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi
kasar, tangan dan kakinya membengkak.
- Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit.
- Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat
berlebihan dan bau badan yang menyengat.
- Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa menyebabkan rahang menonjol
(prognatisme).
- Tulang rawan pada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak. Lidah
membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulang rusuk menebal menyebabkan dada berbentuk
seperti tong. Sering ditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi artritis
degeneratif yang melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu
sehingga terjadi gagal jantung.
- Kadang penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya karena
jaringan yang membesar menekan persarafan. Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak
juga bisa tertekan, sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapang pandang
sebelah luar.
- Sakit kepala hebat.
REFERENSI:
-

Price, Sylviana Anderson dan Wilson , Lorraine McCarty. Patofisiologi Konsep Klinis

Prose-Proses Penyakit edisi 6 Vol.2. Jakarta : EGC. 2005.


- Behrman, Richard E, kliegman, Robert M. Ilmu Kesehatan Anak edisi 15 Vol.3. Jakarta :
EGC.2000.

Anda mungkin juga menyukai