Anda di halaman 1dari 37

Farmakologi dan

Farmakokinetika Obat
Antiangina, Antiaritmia, dan
Digitalis

M. Wellyan T.W.H.
Antiangina
Mekanisme Antiangina
Obat Antiangina
Contoh: Nitrit & Nitrat
Isosorbid dinitrat
Isosorbid mononitrat
Nitrogliserin
Mekanisme kerja: Relaksasi langsung otot halus
arteri dan vena
Obat Antiangina
Isosorbid dinitrat (ISDN)
Indikasi: mencegah dan menangani angina pektoris,
CHF (congestive heart failure).
Contoh merek dagang: Farsorbid (tablet sublingual 5
dan 10 mg), Cedocard (injeksi 10mg/ml)
Kontraindikasi: pasien dg hipersensitifitas dengan
ISDN.
Efek samping: hipotensi postural, sakit kepala.
Absorpsi: 100% terserap di saluran cerna
Mulai bekerja: tablet sublingual 2-10 menit, tablet oral
biasa 45-60 menit
Durasi kerja: tablet sublingual 1-2 jam, tablet oral
biasa 4-6 jam
Obat Antiangina
Isosorbid dinitrat (ISDN) (lanjutan)
Metabolisme: di hati ISDN diubah menjadi
senyawa isosorbid 5-mononitrat (aktif) dan 2-
mononitrat (aktif).
Ekskresi: urin dan feses
Mekanisme kerja:
Zat vasodilator, donor NO
Relaksasi otot polos via dilasi arteri dan vena
Mengurangi kebutuhan oksigen jantung, sehingga
mengurangi nyeri.
Obat Antiangina
Nitrogliserin/gliseril trinitrat
Contoh merek dagang: Nitrokaf retard (tablet 2,5 mg),
Nitrokaf retard forte (tablet 5 mg)
Cara pemberian: tablet sublingual dan lepas lambat
jangan digerus, letakkan tablet di bawah lidah hingga
melarut sempurna.
Indikasi: penanganan angina pektoris, CHF
Mulai bekerja: tablet sublingual 1-3 menit, tablet lepas
lambat 20-45 menit
Durasi/lama kerja: sublingual tablet 30-60 menit,
tablet lepas lambat 4-8 jam.
Metabolisme: mengalami efek lintas pertama/first
pass effect
Obat Antiangina
Nitrogliserin/gliseril trinitrat (lanjutan)
Ekskresi: urin (sebagai senyawa metabolit tak
aktif)
Mekanisme kerja:
Relaksasi otot polos yg menghasilkan efek
vasodilator pada arteri dan vena perifer, namun
efek ini lebih terasa di vena.
Menurunkan kebutuhan oksigen jantung
Dilatasi arteri koroner dan meningkatkan aliran
darah menuju daerah iskemik. Hal ini bisa
mengurangi nyeri.
Antiaritmia
Kerja Normal Jantung
Antidisritmia/Antiaritmia

Manfaat: mengembalikan ritme normal jantung


Ada empat kelas
Kelas I
Kelas IA
Kelas IB
Kelas IC
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Antiaritmia: Kelas I
Na channel blockers (penghambat saluran
natrium)
Ciri umum
Bersifat anestesi lokal
Menurunkan otomatisasi jantung
Kelas IA
Quinidine
Disopyramide
Procainimide
Kelas IB
Lidocaine
Tocainide
Mexiletene
Phenytoin
Class IC
Flecainide
Propafenone
Kelas II Beta Blockers
Propranolol
Acebutolol
Atenolol
Betaxolol
Bisoprolol
Carvedilol
Esmolol
Metoprolol
Nadolol
Timolol
Propranolol Warning
Hati2 bila menggunakan propranolol untuk
pasien dg:
AV block
CHF
Asthma atau emphysema
Kelas III
K+ channel blockers (penghambat saluran
kalium)
Contoh:
Amiodarone
Bretylium
Sotalol
Kelas IV

Ca channel blockers (penghambat saluran


kalsium)
Contoh:
Adenosine
Diltiazim
Verapamil
Efek klinik
Melebarkan pembuluh darah
Dapat menurunkan kekuatan pompa jantung
Digitalis
Glikosida Jantung
Disebut juga digitalis glycosides
Menghambat pompa natrium-kalium,
sehingga meningkatkan konsentrasi
kalsium intraseluler yang akan
menyebabkan serabut otot jantung
berkontraksi lebih efisien.
Mekanisme Kerja Digoksin
Glikosida Jantung

Efek Terapetik
1. Inotropik positif
2. Kronotropik negatif
3. Dromotropik negatif
Inotropik
Inotropik
Zat yang mempengaruhi kontraksi otot
jantung
Inotropik Positif
Glikosida jantung
Katekolamin
Inotropik negatif
Beta blocker
Calcium channel blocker
Zat antiaritmia kelas IA & IC
Glikosida Jantung
Contoh: Digoxin (Lanoxin)
Digoksin
Indikasi: penanganan HF (heart failure) atau
gagal jantung ringan hingga sedang; rate control
pada fibrilasi atrial.
Mula kerja obat: oral 1-2 jam, injeksi i.v 5-60
menit
Durasi kerja obat: dewasa 3-4 hari
Absorpsi: di usus halus bagian atas, makanan
memperlambat absorpsi
Metabolisme: di hati
Eksresi: urin
Digoksin
Aspek keperawatan:
Nilai denyut jantung sebelum pemberian obat,
bila kurang dari 60 x/menit, maka tunda
obatnya.
Monitor kadar kalium serum
Nilai tanda-tanda toksisitas Digitalis
Bradikardia
Keluhan saluran cerna (anoreksia, mual, muntah
dan diare)
Disritmia
Perubahan persepsi visual
Pada pria: impotensi
Kronotropik
Kronotropik
Zat yg mengubah kecepatan denyut
jantung
Mempengaruhi syaraf yg mengatur jantung
Mengubah ritme yang dihasilkan oleh nodus
SA
Kronotropik
Kronotropik Positif Kronotropik Negatif
Atropine Beta-blockers
Quinidine Acetylcholine
Dopamine Digoxin
Dobutamine Diltiazem
Epinephrine Verapamil
Isuprel Ivabradine
Metoprolol
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai