Anda di halaman 1dari 27

Biolistrik

Dr. Agus abdul gani

Biolistrik/bioelektrisitas
Segala sesuatu yg bersangkutan dgn
kelistrikan tubuh
Kelistrikan yg dimaksud adalah segala yg
berkaitan dgn muatan-muatan ion-ion yg
terdapat didalam tubuh dan medan listrik yg
dihasilkan oleh ion-ion dan muatan-muatan
tsb, serta tegangan/volatage yg
dibangkitkannya

Sel tubuh dapat menghasilkan suatu tegangan


listrik (voltage) atau disebut tegangan sel.
Voltage yang paling besar dihasilkan oleh sel
saraf (nervus/nerve) dan sel otot
(musculus/muscle)
Tegangan sel (potensial sel) hrs terus menerus
dijaga sehingga memerlukan energi.

Tegangan sel bisa bertahan konstan tapi juga


bisa diubah dgn cara memberikan suatu
perlakuan baik internal maupun eksternal.
Perlakuan itu selanjutnya disebut sbg
rangsangan
Perubahan nilai tegangan yg terjadi akan
menghasilkan gambaran pulsa tegangan.

Perubahan tegangan sel tadi akan


menimbulkan efek. Besarnya efek tergantung
jenis selnya.
Pada sel saraf tegangan pulsa dapat
dirembetkan ke berbagai sel lain. Selanjutnya
diterjemahkan seabagai informasi tentang halhal yang kita rasakan atau kita terima

Pulsa tegangan jg dapat direkam, contoh EEG


(Elektro Encephalo Grafi) untuk menrekam
pulsa tegangan sel saraf diotak, EKG/ECG
(Elekro Cardio Grafi) untuk mengukur
tegangan sel otot jantung.

Tubuh kita banyak mengandung cairan. Dalam


cairan itu banyak berisi ion-ion.
Ion utama didalam tubuh adalah Na+, K+, Cl-.
Ion-ion itu ada didalam cairan ekstra sel
maupun intra sel.

Ion
Atom/molekul yg mengandung muatan listrik
Ada 2 macam : ion positip dan ion negatip
Ion negatip : bila atom/molekul itu kelebihan
elektron
Ion positip : bila atom/molekul
kekurangan/kehilangan elektron
Jadi adanya elektron itulah yang menetukan
dikatakan positip atau negatip. Elektron
bermuatan negatip.

Ion negatip disebut juga anion karena ion ini


bergerak menuju anoda/e
Ion positip disebut juga kation karena ion ini
bergerak menuju katoda/e.
Kode n+ menunjukkan banyak nya kekurangan
atau kehilangan n elektron, contoh Na+, artinya
atom Na kehilangan 1 elektron atau kekurangan 1
elektron sehingga atom Na bermuatan positip
dan disebut sebagai kation.

Sel diliputi oleh cairan ekstra sel, dan juga


didalamnya ada cairan intra sel (sitoplasma)
Muatan diluar sel lebih positip. Sedangkan
didalam sel lebih negatip. Karena ada perbedaan
muatan antara diluar dgn didalm sel maka
timbullah tegangan sel. Dua lapisan yg bermuatan
yg dibatasi oleh membran sel itu, yaitu lapisan
muatan positip diluar dan lapisan muatan negatip
didalam sel, disebut lapisan dipol (dipole layer)

Ion didalam sel didominasi oleh ion K+,


sedangkan ion diluar sel didominasi oleh Na+.
Membran sel bersifat semi permeabel. Dalam
keadaan normal, membran ini kurang
permeabel terhadap ion Na+, tetapi sangat
permeabel terhadap ion K+ dan Cl-

Akson dalam keadaan polarisasi (istirahat/diam)


++++++++++++++++++++++
_________________________
------------------------------------------------------------------------_________________________
++++++++++++++++++++++

Awalnya tidak terjadi perbedaan muatan,


tetapi karena membran sel sgt permeabel
thdp ion K+, maka ion K+ bisa berdifusi dgn
mudah, mengalir dari dalam keluar sel. Begitu
pula ion CL- dgn mudah berdifusi masuk dari
luar kedalam sel. Proses ini berjalan terus
sampai suatu ketika berhenti karena
terjadinya gaya couloumb.

Gaya couloumb yg terbentuk menghalangi proses


difusi dan tdk ada lg K+ atau CL- yang mengalir.
Kondisi ini disebut keadaan
diam/seimbang/stabil/rest.
Tetapi karena ada 2 lapisan bermuatan timbullah
tegangan (voltage) sel, yang besarnya sekitar 7090 mV. Jadi perbedaan tegangan luar sel dgn
tegangan dlm sel berkisar 70-90 mV. Umumnya
dikatakan tegangan dalam sel -90mV.

Membran sel dapat berubah permeabilitasnya bila kita


memberi rangsangan yang menyebabkan terjadi
pembalikkan muatan. Mekanismenya sampai saat ini
belum diketahui.
Akibatnya kemudian adlh membran sel akan menjadi
sgt permeabel thd Na+.
Maka terjadilah pengaliran Na+ secara besar-besaran
masuk ke dalam sel. Aliran Na+ ini menimbulkan arus
listrik. Maka berlakulah hukum Ohm. Yaitu Voltage (V)
= Arus (I) x Hambatan (R). Disini hambatan adalah
membran sel.

Karena adanya arus listrik, dan juga hambatan


maka berlakulah hukum Ohm, sehingga
timbullah tegangan atau Voltage, dan
timbullah pulsa tegangan

Terjadinya pembalikan muatan disebut


sebagai depolarisasi. Artinya bila terjadi
depolarisasi maka lapisan luar yang semula
positip berubah menjadi negatip dan bagian
dalam sel yg semula negatip menjadi positip.
Proses depolarisasi ini akan dilanjutkan
proses normalisasi lagi menuju keadaan
semula yaitu keadaan diam tadi (rest state)

Proses dr kondisi depolarisasi menuju keadaan


diam disebut repolarisasi.
Bila satu siklus terjadi (depolarisasirepolarisasi) maka akan terbentuk pulsa
tegangan.
Pulsa tegangan ini pd sel saraf dan otot bisa
dirembetkan ke sel tetangga melalui proses
pendepolarisasian atau perepolarisasian.

Pulsa tegangan td akan tiba di otak untuk


dianalisa.
Sel saraf disebut neuron. Sel ini punya ekor yg
disebut axon. Axon inilah yg akan merambatkan
pulsa tegangan ke sel tubuh lain, seperti ke otak,
kelenjar atau ke sel saraf lain. Sedangkan dendrit
merambatkan ke sel saraf lain saja.
Antara sel saraf yang satu dgn sel saraf lain
dihubungkan oleh sinapse.

Sel Saraf, yang terdiri dari satu badan


sel yang didalamnya keluar tonjolantonjolan sitoplasma yang terdiri dari
dua macam yaitu dendrit dan neurit
(akson).
Baik akson maupun dendrit yang
berukuran panjang mempunyai
selaput pembungkus yang disebut
selaput myelin yang dibuat oleh sel
schwann. Di sebelah luarnya
dibungkus oleh neurillema.
Myelin merupakan selaput akson
yang tidak continue yang diantaranya
terdapat suatu penyempitan sirkular
yang disebut node of ranvier. Node
merupakan bagian diantara dua ruas.

Proses depolarisasi terjadi tegangan dalam sel


berubah dr -90mV mjd -40mV(-50mV). Ketika
depolarisasi mencapai titik jenuh atau ambang
batasnya, maka membran akan berubah mjd
sgt permeabel thd K+ (30x lipat dibanding
normalnya). Shg ion K+ kembali berdifusi
keluar sel dgn sgt cepat. Sehingga timbul
kondisi positip kembali diluar sel dan negatip
didalam sel. Proses ini disebut repolarisasi

depolarisasi
Potensial aksi

+50
repolarisasi

0
-50

Potensial ambang

Potensial istirahat

1 ms

Setelah proses repolarisasi tercapai maka


permeabilitas sel mjd normal kembali.
Satu siklus depolarisasi repolarisasi
menghasilkan pulsa tegangan yg disebut
potensial aksi.

Pada saat istirahat, ion K+ dan Na + berpindah


posisi, melalui proses yang disebut difusi
lambat atau pemompaan Na K atau
pemompaan sodium potasium (Na K pump).
Na K pump merupakan transport aktif.

Sel saraf ada yang ditutupi myelin


(myelinated) dan yang tdk ditutupi myelin
(unmyelinated).
Yg ditutupi myelin jg tdk merupakan lapisan yg
kontinyu, artinya lapisan myelinnya terputusputus shg ada celah pada sel saraf yang tdk
ditutupi myelin yang disebut nodus renvier.

Kecepatan perambatan impuls saraf pada sel


saraf yg myelinated lebih cepat (130 m/det)
dibanding yang tdk bermyelin (0,5 m/det). Hal
ini terjadi karena adanya lompatan potensial
aksi pada nodus of renvier.
Untuk timbulnya potensial aksi jg diperlukan
energi, pada sel saraf unmyelinated
dibutuhkan energi yg lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai