Oleh:
Dr. Endah Hamidah, SpPA, M.Kes.
1.
2.
3.
HIPOKSIA
Paling penting
Etiologi hipoksia :
A. Penyakit vaskuler atau bekuan darah (paling sering)
B. Kegagalan kardiorespirasi
C. Berkurangnya kemampuan darah dalam mengangkut oksigen
( anemi, keracunan karbonmonoksida )
Contoh : penyempitan arteri femoralis akan menyebabkan atrofi otot skelet tungkai.
BAHAN KIMIA (TERMASUK OBAT-OBATAN)
Preparat terapeutik
Racun
Polutan lingkungan
Stimuli sosial (alkohol serta narkotik)
AGEN FISIK
Trauma
Panas atau dingin yang luar biasa
Perubahan tekanan atmosfir
Radiasi
Sengatan arus listrik dll
4. AGEN MIKROBIOLOGI
Contoh : virus dan ricketsia merupakan parasit obligat
intra sel
Virus : - menyebabkan kematian sel (sitolisis)
- Merangsang replikasi sel sehingga menjadi
tumor (onkogen)
Tidak semua agen mikrobiologi menyebakan kerusakan,
ada yang menguntungkan. Contoh : E. Coli merupakan
flora normal pd usus yang merupakan sumber vitamin K.
Stafilokukus dapat menyebabkan enteritis stafilokokus
kmd terjadi bakterimia dan akhirnya kematian
5. MEKANISME IMUN
Penyakit autoimun
Jejas sel sebagai respons terhadap infeksi
6. GANGGUAN GENETIK
Mutasi genetik akan mendasari transformasi sel
kanker
Abnormalitas genetika menyebabkan penyakit
pada keluarga.
contoh: anemi bulan sabit
7. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
Avitaminosis
Defisiensi protein kalori
Obesitas : menyebabkan aterosklerosis
1.
Penimbunan lemak
HATI
Penimbunan progresif : hati membesar 3-6 kg, kung
cerah,
lunak dan berminyak.
Mikroskopis : vakuol kecil sekitar inti, kemudian vakuol
melebur
membentuk ruang jernih sehingga inti sel
terdesak ke pinggir.
JANTUNG : tampak seperti tetesan lilin.
2. PENIMBUNAN PROTEIN
Penimbunan protein dalam sel dapat disebabkan :
a. Kelebihan yang ada pada sel
b. Sintesis protein berlebih
3. PENIMBUNAN GLIKOGEN
Pada penderita kelainan metabolisme glukosa atau glikogen
Contoh : pada Diabetes melitus, glikogen menumpuk pada :
- sel epitel bagian distal tubulus proksimal dan ansa henle
- Sel hati, sel jantung dan sel beta pulau langerhans pada
pankreas.
Mikroskopis : tampak glikogen intrasel sebagai vakuolisasi
yang nyata dalam sitoplasma.
Sel hepatosit : inti membengkak jernih, tampak gambaran
seperti kaca dasar (ground glass) pada inti.
4. PENIMBUNAN PIGMEN
Pigmen dapat berasal dari endogen atau eksogen.
Relatif tidak berbahaya
A.
B.
Pigmen eksogen :
Debu karbon pada pekerja tambang arang dan pejalan kaki
di perkotaan menghitamkan jaringan paru (antrakosis)
Tato : pigmentasi kulit
Pigmen endogen :
Hemosiderin : pigmen kuning emas sampai coklat, granuler
Hematin : asal dari Hb
Bilirubin : asal dari Hb, kuning coklat
Lipofusin : pigmen intra sitoplasma bergranul, kuning
coklat
Melanin : coklat hitam
Reaksi sel terhadap jejas dapat berakibat berbeda,
berdasar perbedaan intensitas dan periode jejas, dapat
disimpulkan dalam skema berikut, tanpa variabel jenis
sel/jaringan :
HIPOPLASIA
- Anlage ada, tetap dalam pertumbuhan tidak pernah
mencapai ukuran defintif atau ukuran normal.
- Bentuk organ ada dan dapat dikenal dengan mudah,
berukuran lebih kecil, perkembangan unsur parenkim
tidak sempurna, sehingga hipofungsi/afungsi, bila
terjadi gangguan maturasi.
ATROFI
- Orang yang dalam perkembangannya mencapai ukuran
defintif dan kemudian secara sekunder menyusut
- Terjadi oleh karena sel-sel spesifik yaitu sel-sel
parenchym yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut
mengecil
- Bukan mengenai sel-sel jaringan ikat atau stoma
- Dapat bersifat fisiologik maupun patologik, umum atau
lokal
- Jumlah sel perenchym berkurang disebut atrofi
numerik
- Atrofi fisiologik : pada usia tertentu mengecil atau
menghilang. Contoh:
- Kelenjar tymus
- Ductus omphalomesentericus
- Ductus thyroglosus
Atrofi senilis
- Atrofi yang terjadi pada orang tua
Etiologi:
Pengaruh endokrin
Involusi akibat menghilangnya rangsangan tubuh
Menurunnya perbekalan darah akibat sklerosis arteri
Pada wanita :
Payudara mengecil
Ovarium dan uterus mengecil
Tulang menipis dan ringan akibat resopsi. Sehingga
tulang menjadi enteng dan mudah patah
Otak mengecil, melisut, sulkus-sulkus melebar
susunan ventrikel bertambah, sel-sel ganglion
berkurang, sel glia bertambah ( gliosis) terjadi
Demensia senilis
Starvation atrofi:
Bila tubuh tidak mendapat makanan dalam
waktu yang lama
Orang berpuasa lama
Orang yang tidak mendapat makanan
sama sekali
Penderita gangguan pencernaan misalnya
striktura esofagus
Atrofi endokrin
- Pada alat tubuh yang aktivitasnya tergantung
pada rangsangan hormon tertentu
Atrofi terjadi karena pembentukan hormon
berkurang atau tidak ada.
Contoh : penyakit simmonds
Hipofisis tidak aktif sehingga terjadi atrofi :
Kelenjar gondok
Adrenal
Ovarium
Catatan:
: Alat tubuh sejak semula kecil /
- Hipoplasia
belum
mencapai kesempurnaan
- Aplasia : Alat tubuh tidak tumbuh
- Agenesis : Rudimen dan anlagenya tidak
tumbuh
> Hipertrofi
- Pembesaran jaringan / organ karena pembesaran
sel
- Khususnya menyolok pada otot rangka
- Peningkatan beban pekerjaan merupakan
rangsang utk terjadi Hipertrofi
- Contoh; atlet angkat besi penonjolan otot biseps.
Kelainan katup jantung beban mekanik ventrikel kiri
atau jika ventrikel memompa melawan tekanan
darah sistematik yang meninggi menyebabkan
hipertrofi miokardium dan penebalan ventrikel.
Hiperplasia
- Kenaikan jumlah absolut sel dalam jaringan yang
mengakibatkan pembesaran jaringan atau organ
tersebut.
- Hiperplasia hanya terjadi pada jaringan yang mampu
melakukan pembelahan sel
Dapat terjadi normal / fisiologis, contoh:
1. Rangsangan hormon pada kehamilan :
pembesaran buah dada
2. Pembesaran prostat pada laki-laki usia tua
Non fisiologis : Pembentukan halus akibat rangsangan
mekanik
Hipertrofi dan hiperplasi sering terjadi bersama-sama.
Contoh: pada endokrinopati : thyroid dan hipofisis
Hipertrofi dan hiperplasia bersifat kuantitatif
Metaplasia, displasia, dan anaplasia bersifat kualitatif
Metaplasia
Sifat diferensiasi sel pada jaringan tertentu pd keadaan
abnormal dapat juga berubah.
Diferensiasi adalah proses dimana sel-sel keturunan induk yang
sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu.
Jika sistem diferensiasi sel berada dalam lingkungan yang tidak
cocok, maka pola diferensiasinya dapat berubah sehingga sel
yang membelah mulai melakukan diferensiasi menjadi sel yang
biasanya tidak ditemukan di bagian tubuh lain disebut metaplasia
Metaplasia adalah merupakan perubahan suatu jenis jaringan
dewasa ( telah berdiferensiasi ) menjadi jaringan lain yang juga
dewasa
Contoh jika lapisan endotel serviks uteri mengalami iritasi kronik,
maka bagian epitel kolumner diganti oleh epitel skuamosa yang
mirip epidermis (metaplasia skuamosa)
Metaplasia squamosa ini adalah adaptif. Oleh karena epitel
squamosa lebih tahan terhadap iritasi.
Terjadi pada jaringan epitelial dan mesenkhimal
Displasia
- Adalah kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang
berproliferasi sedemikian rupa, hingga ukuran,
bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal
disertai gangguan pengaturan dalam sel.
- Merupakan perubahan ke arah kemunduran pada sel
dewasa
Pada displasia terdapat kehilangan pengawasan
pada populasi sel yang terserang
Displasia ringan ( karena peradangan ) bersifat
reversibel
Displasia berat dapat terjadi keganasan
Terjadi perubahan bentuk, besar dan orientasi
Etiologi: rangsang menahun
Terjadi pada sel epitel dan sel mesenkhim
Regularitas inti sel menghilang: sel membesar & sel
mengecil
ANAPLASI
PERLEMAKAN
1.
HATI
Dikenal 2 bentuk :
1. Akibat hipoksia :
Hipoksia sedang : thrush breast /tigered effect.
Hipoksia berat : pd miokarditis difterika.
2. Lemak terdapat dalam serabut otot dalam bentuk
tetesan tetesan sehingga sering luput dari perhatian.
GINJAL
Pada tubulus ginjal
Ginjal membesar dan pucat
Terjadi pada anoksia, keracunan zat kimia, penyakit ginjal
primer
(contoh pada glomeluronephritis subakut, nephrosis lipoid)
Cara pengumpulan lemak dalam hati, beberapa kemungkinan :
1. Pengangkutan lemak berlebihan, diangkut dari luar kedalam
hati.
2. Mobilisasi yg menurun daripada lemak dalam hati
3. Pemakaian lemak yang menurun
4. Sintesa lemak bertambah
5. Pinositosis silomikron yang meningkat
Terjadi pada anoksia, keracunan zat kimia, penyakit ginjal
primer
(contoh pada glomeluronephritis subakut, nephrosis lipoid)
DEGENERASI HIALIN
Hialin adalah suatu istilah untuk suaru benda yang
bersifat cerah (translucen), homogen, tanpa
struktur, berwarna merah dengan pulasan HE.
Jadi hialin hanya menunjukan istilah fisik, bukan
kimiawi.
Hialin dapat dibentuk oleh jaringan ikat maupun
sel epitel.
Amiloid juga hialin, tetapi mempunyai sifat khusus.
Kebanyakn hialin dibentuk oleh jaringan ikat,
misalnya terdapat pada :
- jaringan parut
- proses penebalan simpai limpa
- Pembuluh darah yang arteriosklerosis
- Alat tubuh yang atrofi
- Fibroma
- Kelenjar prostat : korpus amilaceum
DEGENERASI AMILOID
Amiloid adalah suatu bahan yang mempunyai sifat
seperti hialin, tetapi mempunyai sifat khusus
terhadap zat warna tertentu.
Biasanya tidak ditemukan didalam sel melainkan di
sela jaringan antar sel dan jaringan ikat.
Amiloid menyerupai kanji (amilum), sifat kimiawi
belum jelas mungkin glikoprotein.
Makroskopis : bahan bersifat cerah sehingga
meneruskan warna dari jaringan yang terletak
dibawahnya.
Dipulas dengan :
- PAS
- Methil violet
- Gentian violet
- Kongo red
KOLOID
Merupakan hialin
Terdapat dalam folikel kelenjar tiroid
Mengandung protein dan iodium
Dipulas berwarna merah (tidak selalu)
Pada keadaan tertentu kelenjar gondok dapat
membesar, folikel melebar dan penuh terisis
koloid berlebihan (colloid goiter)
Kalsifikasi Patologik
Merupakan endapan kalsium yang abnormal
dalam jaringan tubuh
1. Kalsifikasi distrofik : terjadi pd jar nonviabel (jar.
mati) dengan kadar kalsium serum yang normal
2. Kalsifikasi metastatik : terjadi dalam jaringan
viabel dan hiperkalsemia
Kalsifikasi distrofik
Terjadi dalam :
Arteri pada aterosklerosis
Katup jantung yang rusak
Di daerah nekrosis ( koagulatif, kaseosa serta
likuefak)
- Endapan kalsium intrasel atau ekstrasel
presipitasi kalsium fosfat kristal yg serupa
Kalsifikasi Metastatik
Endapan kalsium terlihat sebagai densitas basofilik
amorf, bisa di seluruh tubuh.
Tidak memiliki sekuele klinis
Dapat terjadi karena hiperkalsemia akibat :
1. Hiperparatiroidisme (akibat tumor paratiroid)
2. Destruksi jaringan tulang karena :
- kanker sumsum tulang primer ( MM)
- Metastase kanker yg difus ke tulang
- Percepatan pergantian tulang ( penyakit Paget)
- Imobilisasi
3. Kelainan yang berhubungan dengan vitamin D :
intoksikasi vitamin D dan Sarkoidosis sistemik
4. Gagal ginjal : menyebabkan hiperparatiroidisme
sekunder akibat retensi fosfat