SISTEM LIMFE
• Fungsi utama sirkulasi = mengangkut nutrient ke jaringan dan
membuang produk sisa => di kapiler
• Kapiler hanya memiliki satu lapisan endotel yang sangat permeable
dan memungkinkan pertukaran cepat nutrient dan produk sisa sel
antara jaringan dan darah
• Sekitar 10 milyar kapiler yg luas totalnya 500 – 700 meter persegi
melaksanakan fungsi ini bagi tubuh.
• Struktur Mikrosirkulasi dan Sistem Kapiler Setiap arteri pemberi
makanan bercabang sebanyak enam sampai delapan kali menjadi
arteriol, berdiameter 10-15 mikrometer. Arteriol bercabang dua
sampai lima kali, diameter kira-kira 5 sampai 9 mikrometer. Arteriol
berotot, dapat berubah. Metarteriol ( arteriol terminal ) tidak
mempunyai lapisan otot. Setiap kapiler terdapat serabut disebut
sfingter prakapiler. Dapat membuka dan menutup.
• Struktur Dinding Kapiler. Dinding satu lapisan uniselular sel-sel
endotel dikelilingi membran basal yang sangat tipis. Ketebalan dinding
kapiler sekitar 0,5 mikrometer. Diameter 4 sampai 9 mikrometer.
Faktor utama laju difusi kapiler
• Ukuran pori di kapiler, sebagian besar berukuran 6- 7 nanometer
• Ukuran molekuler bahan yg berdifusi .
Air dan elektrolit memiliki ukuran yg lbh kecil di banding ukuran pori
shg berdifusi lebih cepat.
Protein plasma memiliki ukuran yg lebih besar dari pori shg tidak
dapat berdifusi.
. Beda konsentrasi bahan di kedua sisi membrane
Semakin besar perbedaan konsentrasi bahan di kedua sisi membrane
kapiler semakin laju difusi ke satu arah menembus membrane.
Konsentrsi O2 darah lbh tinggi dari cairan interstisial shg O2 berpindah dari darah ke jaringan .
• Tipe Khusus dari “ Pori-Pori ” yang Terdapat di Kapiler Organ Tertentu.
1. Di dalam otak. Merupakan pertautan yang “rapat” hanya molekul
yang sangat kecil yang dapat lewat.
• 2. Di dalam hati. Celah antar lebar terbuka
• 3. Di dalam berkas glomerulus ginjal, ada beberapa jendela kecil yang
disebut fenestrae.
Darah mengalir scr intermitten melalui
kapiler
“ Vasomotion “
• Hal ini disebabkn kontraksi mertarteriol dan sfingter prakapiler yang
terutama di pengaruhi oleh oksigen dan produk sisa metabolism
jaringan.
• Jika konsentrasi oksigen jaringan kurang,periode darah mengalir akan
lebih lama dan lebih sering sehingga darah dapat membawa lebih
banyak oksigen dan nutrien ke jaringan
Fungsi Rata rata system Kapiler
Zat Larut-Lemak.
Dapat berdifusi secara langsung melalui membran sel kapiler tanpa harus melewati pori-pori
meliputi oksigen dan karbon dioksida.
Zat Larut-Air.
Zat larut dalam air minum tidak dapat melewati membran lipid sel endotel molekul, ion
natrium, ion klorida, dan, glukosa
• Kapiler berbagai jaringan mempunyai perbedaan permeabilitas yang
sangat besar. Contohnya hati membutuhkan derajat permeabilitas
kapiler yang lebih besar yang bertujuan untuk memindahkan
sejumlah besar zat nutrisi antara darah dan sel parekim hati serta
ginjal agar dapat terjadi filtrasi sejumlah besar cairan dalam
pembentukan urin.
• Pengaruh Perbedaan Konsentrasi. Makin besar perbedaan
konsentrasi suatu zat antara kedua sisi membran kapiler makin besar
pergerakan netto zat tersebut melewati membran dalam satu arah.
Interstisium dan Cairan Interstisial
• Interstisium dan Cairan Interstisial Seperenam total volume tubuh
terdiri atas ruang-ruang antar sel disebut interstisium cairan disebut
cairan interstisial.
• Struktur interstisium terdiri atas dua tipe
• (1) berkas serabut kolagen dan
• (2) filamen proteoglikan. Cairan dalam interstisium hampir sama
dengan plasma kecuali konsentrasi proteinnya jauh lebih rendah .
Cairan interstisial gabungan antara filamen proteoglikan dan cairan
yang memberikan karakteristik seperti gel dan karena itu disebut gel
jaringan.
Filtrasi Cairan yang Melewati Kapiler Ditentukan oleh
Tekanan Hidrostatik dan Osmotik Koloid, Serta
Koefisien Filtrasi Kapiler
• Tekanan hidrostatik mendorong cairan melewati pori-pori ke ruang
interstisial tekanan osmotik cenderung menimbulkan pergerakan
secara osmosis ruang interstisial kedalam darah. “daya Straling”
memperlihatkan pentingnya keempat daya berikut :
• 1. Tekanan kapiler, mendorong cairan keluar
• 2. Tekanan cairan interstisial, mendorong cairan kedalam
• 3. Tekanan osmotik koloid plasma kapiler, menimbulkan osmosis cairan
ke dalam
• 4. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial, menimbulkan osmosis
cairan keluar
Tekanan Osmotik Koloid Plasma Protein merupakan satu-satunya
bahan terlarut dalam plasma da cairan interstisial yang tak dapat
melalui pori-pori kapiler dengan mudah, protein bertanggung jawab
atas terbentuknya tekanan osmotik Nilai tekanan osmotik koloid pada
plasma kira-kira 28 mm Hg, 19 mm dari efek molekuler dari protein
yang larut dan 9 mm oleh efek Donnan, tekanan osmotik ekstra
ditimbulkan oleh natrium.