DIAN ANGGRAHENI
KELOMPOK 3 FEGIYARTO
IRDA NIATI
NADIA SOLEHA
NILTU DINARI
RADEN GETAR PANDU
RIDA SUKMADEWI
TINA ELMIATI
WINDA RITAYANA
Definisi Pemberian Obat
1.
1. Parental
3.
3. Mengenal Alat Injeksi
OBAT 4.
4.
Macam Cara Pemberian
ObatParental
PARENTERAL
5.
5. Cara Pemberian Injeksi
6.
6. Hasil Analisa
7.
7. Kesimpulan
A. DEFINISI PEMBERIAN OBAT PARENTERAL
Untuk memberikan obat secara parenteral perawat menggunakan vial atau ampul,
spuit dan jarum. Spuit mempunyai 3 bagian yaitu ujung yang berhubungan dengan
jarum, bagian luar atau barrel dimana skala tercetak biasanya dalam mililiter, yang
terakhir adalah plunger yang pas dengan bagian dalam barrel dan digunakan untuk
mendorong obat dalam jarum. Ingat spuit plastik harus dibuang setelah dipakai Jarum,
memiliki tiga bagian juga yaitu ; hub bagian yang dilepaskan dari spuit, batang tipis
yang dipasang pada hub, bevel yaitu bagian landai di ujung. Jarum dengan diameter
terbesar adalah gauge 14 dan yang terkecil adalah gauge 28.
D. MACAM-MACAM CARA PEMBERIAN
OBAT PARENTERAL
1. Intracutan
2. Subcutan
3. Intramuscular
4. Intravena
5. Perbolus
E. CARA PEMBERIAN INJEKSI
1. Injeksi Intracutan
Adalah pemberian obat atau cairan
dengan cara dimasukan langsung ke kulit.
• Memberikan salam
2) Tahap Orientasi • Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
• Menanyakan kesiapan klien
Lanjutan…..
3) Tahap kerja 4) Tahap Terminasi
a) Membaca tasmiyah a) Merapikan pasien
b) Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan, b) Membaca tahmid, berpamitan
Memasang perlak dan alasnya dengan klien dan keluarganya
c) Membebaskan daerah yang akan di injeksi c) Bereskan alat alat
d) Memakai handscoon d) Cuci tangan
e) Bersihkan kulit yang akan disuntik menggunakan e) Dokumentasi
kapas alcohol dari dalam keluar
f) Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan
kulit
g) Tusukan spuit dengan kemiringan 15 – 20 , jarum
masuk kurang lebih 0,5 cm
h) Masukan obat secara perlahan, pastikan ada
benjolan kira kira satu biji kacang lalu Cabut
jarum dari tempat penusukan
i) Beri tanda lingkaran pada benjolan tadi.
j) Buang spuit kedalam bengkok.
Lanjutan…..
2. Injeksi Sub Cutan
injeksi Sub Cutan adalah Pemberian obat
dengan cara dimasukan langsung kebawah
kulit.
a. Lokasi : Area vaskular disekitar bagian lengan luar atas,
abdomen dari batas bawah costa sampai iliaca dan
bagian anterior paha.
d. Prosedur Injeksi
1) Tahap Pra Interaksi 2) Tahap Orientasi
a) Lakukan verifikasi data a) Memberikan salam
b) Mencuci tangan b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Menyiapkan obat sesuai aturan c) Menanyakan kesiapan klien
d) Membawa alat ke dekat klien
Lanjutan
…..
3) Tahap Kerja 4) Tahap Terminasi
a) Atur posisi klien a) Rapikan klien
b) Pasanglah perlak b) Lakukan evaluasi
c) Bebaskan daerah yang akan di injeksi c) Membaca tahmid
d) Pakailah handscoon d) Berpamitan
e) Tentukan tempat penyuntikan e) Bereskan alat
f) Bersihkan kulit dengan kapas alcohol f) Cuci tangan
g) Regangkan kulit, masukan spuit dengan sudut 90 g) Lalu dokumentasi
derajat, dengan kedalaman 2/3 jarum
h) Lakukan aspirasi, pastikan tidak ada darah masuk ke
spuit
i) Masukan obat secara perlahan
j) Cabut jarum, tekan daerah tusukan menggunakan
kapas alcohol.
k) Buang spuit dalam bengkok
Lanjutan
…..
4. Injeksi Intra Vena
Adalah pemberian obat dengan cara dimasukan
langsung kedalam pembuluh darah vena.
a. Lokasi
Pada vena yang nampak jelas, lurus, jauh dari tulang
b. Kecepatan Obat
Menghasilkan efek tercepat sekitar 18 detik
c. Peralatan : 1) Sarung tangan 1 pasang
2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3) Jarum steril
4) Torniquet
5) Kapas alkohol dalam kom
6) Perlak dan pengalas
7) Obat sesuai program terapi
8) Baki atau troli
9) Bengkok 1
Lanjutan …..
d. Prosedur injeksi
1) Tahap Pra Interaksi
a) Lakukan verifikasi data
b) Mencuci tangan
c) Menyiapkan obat sesuai aturan
d) Membawa alat ke dekat klien
2) Tahap Orientasi
a) Memberikan salam
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Menanyakan kesiapan klien
Lanjutan
…..
3) Tahap Kerja 4) Tahap Terminasi
a) Membaca tasmiyah a) Rapikan klien
b) Mengatur posisi klien dan pilih vena dari arah distal b) Lakukan evaluasi
c) Memasang perlak dan alasnya c) Membaca Tahmid
d) Bebaskan daerah yang akan di injeksi d) Berpamitan
e) Ikat dengan torniquet 5 cm proksimal yang akan di e) Bereskan Alat
tusuk f) Cuci Tangan
f) Pakailah handscoon g) Lalu Dokumentasi.
g) Bersihkan kulit dengan kapas alkohol dari dalam ke
luar
h) Pegang spuit dengan sudut 30
i) Tusukan dengan kemiringan 30
j) Lakukan aspirasi dan pastikan darah masuk ke spuit
k) Buka tourniquet
l) Masukan obat secara perlahan
m) Cabut spuit dan tekan daerah tusukan dengan kapas
alkohol
n) Buang spuit dalam bengkok.
Lanjutan
…..
5. Injeksi Bolus Intra Vena
Adalah pemberian obat dengan cara dimasukan langsung
kedalam pembuluh darah vena yaitu melalui bolus. Prinsipnya
sama dengan intra vena yaitu obat dimasukan ke dalam
pembuluh vena.
a. Peralatan b. Tahap Kerjanya
1) Sarung tangan 1 pasang 1) Bolus di desinfektan menggunakan kapas
2) Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan alcohol
3) Jarum steril 2) Klem selang infus atau guyur disesuaikan
4) Kapas alkohol dalam kom kondisi
5) Perlak dan pengalas 3) Masukan jarum dalam bolus, tarik
6) Obat sesuai program terapi plunger untuk aspirasi
7) Baki atau troli 4) Masukan obat secara perlahan
8) Bengkok 1 5) Atur kembali klien
F. HASIL ANALISA
Catatan :
keterbatasan alat tidak menjadi masalah karena perawat dituntut untuk kreatif, kita bisa
menjadikan sesuatu untuk mengganti kekurangan, misal bekas plabot menjadi bengkok.dll
KESIMPULAN
Pemberian obat perenteral adalah pemberian obat atau cairan dengan cara dimasukan langsung
kedalam kulit, dibawah kulit, kedalam otot ataupun ke dalam vena.
Penyuntikan dilakukan dengan cara :
1. Intra cutan
2. Subcutan
3. Intra muscular
4. Intravena
5. Perbolus ( prinsip sama dengan intravena )
Pada dasarnya prinsip pemberian injeksi ini sama baik yang dilakukan secara SOP yang kami
dapat dari kampus atau yang di realita lapangan, prinsip inilah yang terpenting untuk kita ketahui.
Masalah perbedaan yang kami dapat hanyalah dari peralatan, dimana dilapangan perawat hanya
menenteng spuit dan kapas alkohol saja, ditambah torniquet jika melakukan injeksi intravena.
Namun ada hal yang lebih penting yang harus diperhatikan perawat di lapangan yaitu komunikasi
teraupetik yang semakin lama pudar karena rutinitas, kebosanan dan merasa profesional. Justru kami
yakin bahwa kesehatan bukan hanya diobati dari fisik saja namun juga dari jiwa.
TERIMAKASIH