LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
OLEH :
AKHSAN MABELLA
P07120118005
1
Form.kep.jiwa erp 2015
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
2
Form.kep.jiwa erp 2015
1. Respon Adaptif.
a. Asertif, adalah mengemukakan pendapat atau mengekspresikan rasa tidak senang
atau tidak setuju tanpa menyakiti lawan bicara.
b. Frustasi, adalah suatu proses yang menyebabkan terhambatnya seseorang dalam
mencapai keinginannya. Individu tersebut tidak dapat menerima atau menunda
4
Form.kep.jiwa erp 2015
5
Form.kep.jiwa erp 2015
obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya
adalah untuk mengurangi ketegangan akibat rasa marah.
2. Proyeksi : Menyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang
tidak baik. Misalnya seseorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai
perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya
tersebut mencoba merayu, mencumbunya.
3. Represi : Mencegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk ke alam
sadar. Misalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang tidak
disukainya. Akan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil
bahwa membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh Tuhan,
sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya.
4. Reaksi formasi : Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan, dengan
melebih-lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai
rintangan. Misalnya seorang yang tertarik pada teman suaminya, akan
memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
5. Displacement : Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada
obyek yang tidak begitu berbahaya seperti yang pada mulanya yang membangkitkan
emosi itu. Misalnya Timmy berusia 4 tahun marah karena ia baru saja mendapat
hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding kamarnya. Dia mulai bermain
perang-perangan dengan temannya.
b. Verbal
1) Bicara kasar
2) Suara tinggi, membentak atau berteriak
3) Mengancam secara verbal atau fisikMengumpat dengan kata-kata kotor
4) Suara keras
5) Ketus
c. Perilaku
1) Melempar atau memukul benda/orang lain
2) Menyerang orang lain
3) Melukai diri sendiri/orang lain
4) Merusak lingkungan
5) Amuk/agresif
d. Emosi
1) Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman
2) Rasa terganggu, dendam dan jengkel
3) Bermusuhan, mengamuk, dan ingin berkelahi
4) Menyalahkan dan menuntut
e. Intelektual
1) Mendominasi
2) Cerewet
3) Kasar
4) Berdebat
5) Meremehkan dan sarkasme
f. Spiritual
1) Merasa diri berkuasa dan benar
2) Mengkritik pendapat orang lain
3) Menyinggung perasaan orang lain
4) Tidak perduli dan kasar.
g. Sosial
1) Menarik diri, pengasingan
2) Penolakan
7
Form.kep.jiwa erp 2015
3) Kekerasan
4) Ejekan dan sindiran.
h. Perhatian
1) Bolos
2) Mencuri
3) Melarikan diri
4) Penyimpangan seksual.
9
Form.kep.jiwa erp 2015
a. SP 1 :
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
klien PK
2) Menjelaskan
3) Menjelaskan cara merawat klien dengan PK
b. SP 2 :
1) Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat klien dengan PK
2) Melatih keluarga mempraktikkan langsung cara merawat klien dengan
PK
c. SP 3 :
1) Melatih keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah , termasuk
minum obat
2) Menjelaskan tindak lanjut dirumah
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Meliputi data-data demografi seperti nama, usia, pekerjaan, dan tempat tinggal
klien
b. Keluhan utama
Biasanya klien memukul anggota keluarga atau orang lain.
c. Alasan masuk
Tanyakan pada klien atau keluarga:
1) Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke rumah sakit?
2) Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini?
3) Bagaimana hasilnya?
d. Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stressor pencetus dan data signifikan
tentang:
1) Kerentanan genetika-biologik (misal, riwayat keluarga)
2) Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan yang baru dialami
3) Episode-episode perilaku kekerasan di masa lalu
4) Riwayat pengobatan
5) Penyalahgunaan obat dan alkohol
6) Riwayat pendidikan dan pekerjaan
e. Faktor predisposisi
10
Form.kep.jiwa erp 2015
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan faktor predisposisi,
artinya mungkin terjadi / tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor tersebut
dialami oleh individu:
1) Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk. Masa kanak-kanak yang tidak
menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau saksi
penganiayaan.
2) Perilaku, reinforcement yang diterima saat melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasaan dirumah atau diluar rumah, semua aspek ini
menstimulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan.
3) Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam (pasif agresif) dan
kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan menciptakan
seolah-olah perilaku kekerasan diterima (permisive).
4) Bioneurologis, banyak pendapat bahwa kerusakan sistem limbik, lobus
frontal, lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmiter berperan
dalam terjadinya perilaku kekerasan
f. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dapat bersumber dari klien , lingkungan atau interaksi dengan
orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan,
percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan. Demikian
pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada
penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/ pekerjaan dan kekerasan merupakan
faktor penyebab yang lain. Interaksi sosial provokatif dan konflik dapat memicu
perilaku kekeraaan.
g. Tanda dan gejala
Padapengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien dibawa kerumah sakit
adalah perilaku kekersan dirumah. Kemudian perawat dapat melakukan pengkajian
dengan cara obsevasi dan wawancara. Data perilaku kekerasan yang diperoleh
melalui observasi dan wawancara tentang perilaku berikut ini:
1) Muka merah dan tegang
2) Pandangan tajam
11
Form.kep.jiwa erp 2015
Pohon masalah
Resiko mencederai orang lain/lingkungan
Perilaku kekerasan
2. Diagnosa
a. Resiko mencederai orang lain berhubunagan dengan perilaku kekerasan
3. Intervensi
12
Form.kep.jiwa erp 2015
13
Form.kep.jiwa erp 2015
15
Form.kep.jiwa erp 2015
16
Form.kep.jiwa erp 2015
18
Form.kep.jiwa erp 2015
marah berkurang
9. Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan 1. Diskusikan dengan klien
mendemonstrasi jenis, dosis, dan waktu tentang jenis obat yang
kan kepatuhan minum obat serta diminumnya (nama, warna,
minum obat manfaat dari obat itu besarnya); waktu minum
untuk mencegah (prinsip 5 benar: benar obat (jika 3x : pukul 07.00,
perilaku orang, obat, dosis, waktu 13.00, 19.00); cara minum
kekerasan dan cara pemberian) obat.
2. Klien 2. Diskusikan dengan klien
mendemonstrasikan tentang manfaat minum
kepatuhan minum obat obat secara teratur :
sesuai jadwal yang a.Beda perasaan sebelum
ditetapkan minum obat dan
3. Klien mengevaluasi sesudah minum obat
kemampuannya dalam b. Jelaskan bahwa dosis
mematuhi minum obat hanya boleh diubah
oleh dokter
c.Jelaskan mengenai
akibat minum obat
yang tidak teratur,
misalnya, penyakit
kambuh
3. Diskusikan tentang proses
minum obat :
a.Klien meminat obat
kepada perawat ( jika di
rumah sakit), kepada
keluarga (jika di
rumah)
b. Klien memeriksa obat
susuai dosis
20
Form.kep.jiwa erp 2015
21
Form.kep.jiwa erp 2015
selama TAK
10.1.4 Fasilitasi klien untuk
mempraktikan hasil
kegiatan TAK da beri
pujian atas
keberhasilannya
10.2.1 Diskusikan dengan
klien tentang jadwal
TAK
10.2.2 Masukkan jadwak TAK
ke dalam jadwal kegiatan
harian (self- evaluation).
10.3.2 Validasi kemampuan
klien dalam mengikuti
TAK
10.3.3 Beri pujian atas
kemampuan mengikuti
TAK
10.3.4 Tanyakan pada klien:
“Bagaimana perasaan Ibu
setelah mengikuti TAK?”
11. Klien 11.1 Keluarga dapat 11.1.1 Identifikasi kemampuan
mendapatkan mendemonstrasikan cara keluarga dalam merawat
dukungan merawat klien klien sesuai dengan yang
keluarga dalam telah dilakukan keluarga
melakukan cara terhadap klien selama ini
pencegahan 11.1.2 Jelaskan keuntungan
perilaku peran serta keluarga
kekerasan dalam merawat klien
11.1.3 Jelaskan cara- cara
merawat klien :
22
Form.kep.jiwa erp 2015
23
Form.kep.jiwa erp 2015
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny “Z” (L/P) Tanggal Pengkajian : 27 april 2020
Umur : 45th RM No. : 050800
Informan : keluarga
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3 : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien bahwa pasien sering
melakukan penganiayaan fisik kepada anggota keluarga pasien ,salah satunya pasien hampir ingin
membunuh suaminya sendiri karena mendengarkan mendengar bisikan bisikan dari Dewanya syarat agar
masuk surga.
24
Form.kep.jiwa erp 2015
Masalah Keperawatan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg N : 90x/m S : 36,5°C P : 20x/m
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 50 kg
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
25
Form.kep.jiwa erp 2015
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis keturunan
: Garis perkawinan
: Tinggal serumah
Jelaskan : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien anak tunggal dan mempunyai anak 2
satu perempuan dan satu laki-laki. Dan kedua orangtua pasien masih hidup
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
2. Konsep diri
a Gambaran diri : keluarga pasien mengatakan bahwa bahwa pasien menyukai tubuhnya dengan baik
b. Identitas : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien ank tunggal dan pasien juga sekolah
hanya sampai lulus SMP dan mempunyai anak 2
c. Peran : pasien merupakan anak tunggal dan sekarang pasien sudah menikah dan
mempunyai anak 2 orang , pasien sebagai ibu rumah tangga dan bisanya selalu melakukan kegiatan
aktivitas dalam rumah tangga seperti menyapu dll
d. Ideal diri : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien ingin cepat sembuh dan segera pulang
dan berkumpul dengan anggota keluarganya
e. Harga diri : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa malu dengan keadaannya sekarang
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Keluarga pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya ibunya
26
Form.kep.jiwa erp 2015
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien berperan
aktif dengan masyarakat sebelum mengalami keadaannya yang sekarang
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena merasa malu dalam memulai percakapan.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien menganut keyakinan nilai-nilai Budha
selama sakit pasien sering menyebut dewa2 seakan-akan dewanya itu akan mengabulkan permintaannya
dan akan membawa pasien ke surga.
b. Kegiatan ibadah : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien dalam menjalankan ibadahnya secara
tidak wajar dan berteriak-teriak memohon ampunan dari dewa.
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
lelaskan : Pasien berbicara dengan keras sambil berteriak-teriak dan berbicara cepat tapi tidak jelas.
Masalah Keperawan : Resiko perilaku kekerasan
3. Aktivitas Motorik:
4. Alam perasaaan
27
Form.kep.jiwa erp 2015
5. Afek
Jelaskan : interaksi pasien dengan tatapan mata tajam seolah ada yang menggganggu dia beribadah dengan
dewanya dan pasien tampak tatapan mata curiga karena ketika perawat mengajak pasien berbicara pasien
pasien terkesan dingin dan acuh tak acuh dan pasien mengatakan bahwa masalah kemiskinan keluarganya
karena dia tidak menuruti perintah dari dewa.
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Pasien tampak mendengarkan bisikan-bisikan dari dewa pasien ingin membunuh suaminya
sebagai syarat pasien masuk surga
Masalah Keperawatan : Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
28
Form.kep.jiwa erp 2015
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Jelaskan : Pasien memmpunyai nilai dan kepercayaan seolah-olah permintaanya terkabul semua karena
dewanya
Masalah Keperawatan : Waham
Disorientasi
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan : pasien mengalami gangguan daya ingat panjang karena pasien tidak mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum masuk rumah sakit .
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Jelaskan : Kemampuan penilaian pasien mengalami gangguan penilaian ringan. Pasien bisa tidak bisa
memilih antara dua pilihan
29
Form.kep.jiwa erp 2015
30
Form.kep.jiwa erp 2015
Jelaskan : Pasien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah Sakit.
1. Makan
2. BAB/BAK
Jelaskan : Pasien makan 3 x sehari dengan bantuan perawat dan pasien bisa makan dengan dirinya sendiri
pasien makan sedikit demi sedikit. Dan pasien Dapat BAB dan BAK dengan frekuensi 3-4x/hari
4. Berpakaian/berhias
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
Jekaskan :
- Pasien terlihat kotor, baju dan celana kotor susah untuk mandi dan berhias pasien mandi 1x sehari
dengan bantuan perawat
- Pasien susah tidur , pasien tidur malam hanya 5 jam Biasanya pasien sebelum tidur beribadah dengan
keyakinannya dan berbicara dengan dewa-dewanya
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan Kesehatan
31
Form.kep.jiwa erp 2015
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan pasien mempersiapkan makanan dirumahnya dan menjaga
kerapihan rumah mencuci pakaian dll
Masalah Keperawatan : Tidak ada
Adaptif Maladaptif
Olahraga mencederai diri
32
Form.kep.jiwa erp 2015
Jelaskan : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien ketika mengalami masalah biasanya merusak barang-
barang yang ada disekitarnya
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
Masalah Keperawatan :
33
Form.kep.jiwa erp 2015
Koping obat-obatan
Lainnya :
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum terlalu paham dengan penyakit jiwanya serta
penyakit yang di alami sekarang.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku kekerasan
Perawat,
(Akhsan Mabella)
34
Form.kep.jiwa erp 2015
Analisi Data
Data Masalah
Pohon Masalah
Perubahan persepsi
sensori : Halusinasi Core problem
Diagnosa keperawatan : Resiko mencederai diri sendri, orang lain dan lingkungan b/d dengan halusinasi
35
Form.kep.jiwa erp 2015
36
Form.kep.jiwa erp 2015
1
Form.kep.jiwa erp 2015
2
Form.kep.jiwa erp 2015
3
Form.kep.jiwa erp 2015
4
Form.kep.jiwa erp 2015
5
Form.kep.jiwa erp 2015
6
Form.kep.jiwa erp 2015
7
Form.kep.jiwa erp 2015
NO
Hari/Tgl JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
I Selasa 10.00 TUK I : Jam 12.00
28 april Bina hubungan saling percaya S :
2020 dengan menggunakan prinsip - Klien menjawab salam
10.05 komunikasi terapeutik : “Selamat pagi pak”
- Menyapa klien dengan ramah - Klien mampu menyebut
baik verbal maupun nonverbal : nama perawat
“Selamat pagi bu….”(sambil - Klien mampu
10.10 berjabat tangan dan tersenyum) memperkenalkan
- Memperkenalkan diri dengan namnya “Nama saya
sopan : “Za” senang dipanggil
“Perkenalkan nama saya “Za”
Akhsan biasa di panggil Can, - Klien mengatakan
10.15 Saya mahasiswa poltekkes setuju untuk kontrak
Keperawatan Mataram yang waktu
akan Ujian disini selama 3 hari
dari tanggal 28-30 april O :
10.20 - Tanya nama lengkap klien - Klien mau menjawab
dan nama panggilan yang salam
disukainya : - Klien mau menyebutkan
“ Kalau boleh tahu nama ibu namanya
10.30 siapa dan senang dipanggil - Klien mau berjabat
siapa? tangan
- Menjelaskan tujuan - Klien mau duduk
pertemuan : berdampingan dengan
“Tujuan saya disini bu saya perawat
akan merawat ibu dan saya
berharap ibu mau menceritakan A : Bina hubungan saling
apa yang ibu rasakan selama di percaya tercapai
rawat disini.
8
Form.kep.jiwa erp 2015
9
Form.kep.jiwa erp 2015
10
Form.kep.jiwa erp 2015
11
Form.kep.jiwa erp 2015
12
Form.kep.jiwa erp 2015
13
Form.kep.jiwa erp 2015
14
Form.kep.jiwa erp 2015
15