Anda di halaman 1dari 14

1

TUGAS

UAS MATERNITAS

OLEH :

KURATU UYUN

P07120118021

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM

TINGKAT II A/SEMESTER IV
2

1. Post partum

post partum atau masa nifas adalah masa dimana setelah persalinan atau disebut juga masa
pemulihan pasca melahirkan. pada masa nifas bentuk organ tubuh kembali normal misalnya
bentuk rahim yang awalnya besar pada masa hamil , kemudian menyusut kembali.

kemudian selain itu organ-organ seperti mulut rahim dan miss v ini juga kembali normal
seperti sebelum hamil dan pemulihan hormon mulai normal dan stabil. masa nifas
mempunyai jeda waktu 6 minggu adapun yang sampai 8 minggu maksimal.

ada beberapa gejala yang menyertai masa nifas yang biasa muncul pada masa nifas

1. flek perdarahan

flek perdarahan ini muncul karena bentuk rahim yang awalnya sudah membesar kemudian
mengkerut , penyebab mengkerut menyebabkan perdarahan atau flek masa nifas,
perdarahan ini biasanya disertai dengan hari pertama sampai hari ketiga darahnya lebih
gelap bisa seperti hitam, kental, dan menggumpal. setelah 3 hari darah tersebut mulai
memudar

2. kram perut

kram perut disebabkan karena rahim masih berkontraksi

3. payudara nyeri

disebabkan karena setelah melahirkan produksi ASI keluar setelah ari-ari keluar otomatis
hormone mengalami perubahan sehingga payudara menghasilkan air susu. misalnya
seorang ibu jarang menyusui anaknya akan menyebabkan ASI banyaky yang keluar,
kemampuan si bayi tidak begitu bisa menyusu dengan baik menyebabkan payudara jadi
bengkak dan nyeri.

4. miss v rasanya tidak nyaman/nyeri

ada beberapa orang merasakan nyeri pada bagian miss v ini karena miss v yang ada luka,
memar atau juga ada sampai robekan yang lahiran normal. ini menyebabkan miss v
bengkak sehingga wajar beberapa minggu sekitar 6 sampai bahkan 10 minggusetelah
melhirkan miss v ini masih kurang nyaman ini normal, yang penting jika ada luka habis
melahirkan dilakukan perawatan luka rutin di bagian miss v

5. Sulit kencing/sebaliknya

gangguan kemampuan kencing bisa berupa kencingnya jadi sulit atau sebaliknya, ini
disebabkan karena factor habis melahirkan apalagi persalinan normal dibagian miss v atau
saluran kencingnya sedikit bengkak dan itu mengganggu kemampuan berkemih

6. keputihan

keputihan ini fungsinya bagus karena untuk membersihkan kuman, bakteri yang ada pada
daerah mulut rahim. keputihan ini biasanya keputihan yang normal yang bukan keputihan
yang berbau dan tidak ada keluan seperti gatal dan nyeri

7. Perubahan emosional/psikis
3

habis melahirkan ada perubahan hormone yang menyebabkan gangguan psikologis pada ibu
selama masa nifas biasanya ibu jadi sering sedih, tiba-tiba menangis sendiri kadang-kadang
jadi gelisah dan susah tidur.

Hal-hal apa saja yang dilakukan pada saat masa nifas

1. Makan makanan yang bergizi

2. Menjaga kebersihan miss v

3. Jangan berhubungan intim pada masa nifas

4. Minta bantuan dengan keluarga

5. Kontrol pasca melahirkan

2. Perdarahan post partum bisa disebabkan karena

1. Atonia Uteri

Atonia uteri adalah ketidakmampuan uterus khususnya miometrium untuk berkontraksi


setelah plasenta lahir. Perdarahan postpartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi
serat-serat miometrium terutama yang berada di sekitar pembuluh darah yang mensuplai
darah pada tempat perlengketan plasenta.

Kegagalan kontraksi dan retraksi dari serat miometrium dapat menyebabkan perdarahan
yang cepat dan parah serta syok
hipovolemik. Kontraksi miometrium yang lemah dapat diakibatkan oleh kelelahan
karena persalinan lama atau persalinan yang terlalu cepat, terutama jika dirangsang.
Selain itu, obat-obatan seperti obat anti-inflamasi nonsteroid, magnesium sulfat, beta-
simpatomimetik, dan nifedipin juga dapat menghambat kontraksi miometrium.
Penyebab lain adalah situs implantasi plasenta di segmen bawah rahim, korioamnionitis,
endomiometritis, septikemia, hipoksia pada solusio plasenta, dan hipotermia karena
resusitasi masif.
Atonia uteri merupakan penyebab paling banyak PPP, hingga sekitar 70% kasus. Atonia
dapat terjadi setelah persalinan vaginal, persalinan operatif ataupun persalinan
abdominal. Penelitian sejauh ini membuktikan bahwa atonia uteri lebih tinggi pada
persalinan abdominal dibandingkan dengan persalinan vaginal.
2. Laserasi jalan lahir
Pada umumnya robekan jalan lahir terjadi pada persalinan dengan trauma. Pertolongan
persalinan yang semakin manipulatif dan traumatik akan memudahkan robekan jalan
lahir dan karena itu dihindarkan memimpin persalinan pada saat pembukaan serviks
belum lengkap. Robekan jalan lahir biasanya akibat episiotomi, robekan spontan
perineum, trauma forsep atau vakum ekstraksi, atau karena versi ekstraks.
Laserasi diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan yaitu :
a. Derajat satu
Robekan mengenai mukosa vagina dan kulit perineum.
b. Derajat dua
Robekan mengenai mukosa vagina, kulit, dan otot perineum.
c. Derajat tiga
4

Robekan mengenai mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, dan otot sfingter ani
eksternal.
d. Derajat empat
Robekan mengenai mukosa vagina, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani
eksternal, dan mukosa rektum.

3. Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah plasenta belum lahir hingga atau melebihi waktu 30 menit
setelah bayi lahir. Hal ini disebabkan karena plasenta belum lepas dari dinding uterus
atau plasenta sudah lepas tetapi belum dilahirkan. Retensio plasenta merupakan etiologi
tersering kedua dari perdarahan postpartum (20% - 30% kasus). Kejadian ini harus
didiagnosis secara dini karena retensio plasenta sering dikaitkan dengan atonia uteri
untuk diagnosis utama sehingga dapat membuat kesalahan diagnosis. Pada retensio
plasenta, resiko untuk mengalami PPP 6 kali lipat pada persalinan normal.
Terdapat jenis retensio plasenta antara lain :
a. Plasenta adhesiva adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga
menyebabkan mekanisme separasi fisiologis.
b. Plasenta akreta adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian
lapisan miometrium.
c. Plasenta inkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan
serosa dinding uterus.
d. Plasenta perkreta adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus serosa
dinding uterus.
e. Plasenta inkarserata adalah tertahannya plasenta di dalam kavum uteri, disebabkan
oleh konstriksi ostium uteri.
4. Koagulopati
Perdarahan postpartum juga dapat terjadi karena kelainan pada pembekuan darah.
Penyebab tersering PPP adalah atonia uteri, yang disusul dengan tertinggalnya sebagian
plasenta. Namun, gangguan pembekuan darah dapat pula menyebabkan PPP. Hal ini
disebabkan karena defisiensi faktor pembekuan dan penghancuran fibrin yang
berlebihan. Gejala-gejala kelainan pembekuan darah bisa berupa penyakit keturunan
ataupun didapat. Kelainan pembekuan darah dapat berupa hipofibrinogenemia
trombositopenia, Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP), HELLP syndrome
(hemolysis, elevated liver enzymes, and low platelet count), Disseminated Intravaskuler
Coagulation (DIC), dan Dilutional coagulopathy.

Kejadian gangguan koagulasi ini berkaitan dengan beberapa kondisi kehamilan lain
seperti solusio plasenta, preeklampsia, septikemia dan sepsis intrauteri, kematian janin
lama, emboli air ketuban, transfusi darah inkompatibel, aborsi dengan NaCl hipertonik
dan gangguan koagulasi yang sudah diderita sebelumnya. Penyebab yang potensial
menimbulkan gangguan koagulasi sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga
persiapan untuk mencegah terjadinya PPP dapat dilakukan sebelumnya.
Pasien Dengan Perdarahan Banyak Setelah Melahirkan

Periksa darah lengkap,


golongan
darah dan cross test,periksa Periksa darah lengkap,
faktor golongan darah dan
koagulasi. cross test,periksa
Predisposisi : faktor
- atonia uteri koagulasi.
- retensio plasenta
- trauma jalan lahir
- riwayat perdarahan

Perhatikan vagina dan serviks apakah ada trauma dan perdarahan evaluasi ada
Perhatikan kelengkapan plasenta, eksplorasi uterus bila diperlukan.

Atonia uteri Laserasi Terdapat kelain

Evakuasi manual Evakuasi kuretase oksitosin


Kompresi bimanual Oksitosin Eksplorasi manual Prostaglandin
F2α Pada serviks, vagina, vulva
Ruptur uteri

Perdarahan tetap berlangsung


Perbaikan laserasi Histerektomi

Kompresi uterus Evaluasi perdarahan Kompresi aorta Plasma beku segar,

Perdarahan sedikit
Perdarahan banyak
Infus vasogensia Embolisasi, angiografi

ligasi arteri iliaka Perdarahan teratasi


internal biliaka Tetap perdarahan
observasi
Ligasi arteri iliaka interna bilateral

Gambar 1. Skema penatalaksanaan perdarahan


postpartum
9

3. Cara menyusui bayi dengan benar

1. Posisi bersandar

Posisi bersandar merupakan posisi alami yang biasanya dilakukan ketika ibu menyusui
pertama kali. Kebanyakan ibu menyukai posisi ini karena dirasa membuat waktu menyusui
menjadi santai

Berikut tahapan untuk melakukan posisi bersandar :

1) Sandarkan punggung pada sebuah bantal sandaran tempat tidur


2) Posisikan perut bayi dibawah dada anda dan kepala bayi sejajar dengan dada
3) Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak menekuk
4) Bayi biasanya sudah bisa menemukan puting payudara ibu dengan
sendirinya . namun, tidak masalah untuk membantunya mengisap puting
payudara anda dengan benar
5) Mulailah menyusui seperti biasa

Posisi memberikan asi payudara sembari bersandar ini bisa dilakukan dimana
saja, selama tersedia tempat yang nyaman untuk bersandar

2. Posisi menyusui yang benar dengan cradle hold

Posisi cradle hold serupa dengan posisi menyusui bayi yang benar pada umumnya. disini,
salah satu tangan anda menekuk guna menopang tubuh bayi alhasil, bayi akan berbaring
dengan nyaman di salah satu tangan ibu selama melakukan posisi yang benar ini.

Jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan , kepala bayi dan tangan anda yang
digunakan untuk menopang tubuhnya juga dari sisi kanan.

Berikut cara melakukan menyusui dengan cradle hold :

1) Gendong bayi dengan salah satu tangan ibu. Pastikan posisi kepalanya ada di
lengan tangan ibu yang tertekuk dan perutnya ditubuh ibu ( perut bayi
berhadapan dengan perut ibu)
2) Posisi kepala bayi dan lengan tangan ibu yang tertekuk harus berada disisi
yang sama dengan bagian payudara dimana bayi menyusui
3) Agar leher bayi tidak tegang , jaga agar posisi kepala bayi tetap sejajar
dengan bagian tubuhnya yang lain
4) Coba gunakan bantal menyusui atau alas yang empuk lainnya untuk lebih
meringankan beban tangan ibu saat menopang bayi
5) Mulailah menyusui seperti biasa

3. Posisi menyusui yang benar dengan cross cradle hold

Posisi menyusui yang benar dengan cross cradle hold mirip dengan cradle hold. Hanya saja
lengan tangan yang digunakan untuk menopang bayi pada posisi cross cradle hold
berlawanan dengan payudara dimaqna bayi menyusu.
10

Jika bayi disusui pada payudara sebelah kanan, kepala bayi juga akan berada di sebelah
kanan, kepala bayi juga akan berada di sebelah kanan. Sebelumnya pada posisi cradle hold,
tangan ibu yang digunakan untuk menopang tubuh bayi yakni tangan kanan.

Namun pada posisi cross cradle hold ini, tangan ibu yang dipakai justru sebelah kiri. Posisi
ini memudahkan ibu untuk melihat dan mengontrol perlekatan putting susu yang dihijap
oleh bayi . Beikut cara melakukan posisi menyusui crass crandle hold yang benar :

1) Gendong bayi di depan tubuh anda dengan posisi punggung dan lehernya
sejajar
2) Angakt punggung bayi dengan tangan sebelah kiri. Posisikan kepala bayi
berada di sebelah kanan ibu agar bisa menyusui pada sisi kanan payudara
3) Biarkan bagian bawah tubub bayi ditopang oleh siku tangan ibu yang
tertekuk.

Posisi menyusui yang benar ini biasanya nyaman diterapkan pada bayi yang baru lahir ,
pertama-pertama mencobanya mungkin terasa sulit, tapi lama-lama ibu akan merasa
dipermudah karena bisa memerhatikan isapan bayi saat menyusu.

4. Posisi berbaring (side-lying)

Bila anda sedang merasa lelah dan tidak ingin menyusui dalam posisi duduk, berbaring bisa
menjadi pilihan yang benar untuk dilakukan

Bukan hanya itu, posisi berbaring juga merupakan solusi terbaik bagi ibu yang baru melalui
operasi Caesar atau saat bayi tiba-tiba terbangun di malam hari untuk menyusu.

Berikut tahapan melakukan posisi menyusui berbaring yang benar:

1) Berbaring di salah satu sisi menghadap bayi


2) Posisikan tubuh bayi agar bibirnya berada dekat putting payudara ibu
3) Miringkan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada punggungnya agar
lebih mudah untuk mencapai puting payudara ibu.

Selama memberikan asi dengan posisi cross cradle hold, Sebaiknya singkirkan
semua bantal maupun selimut yang ada di dekat bayi , hindari juga untuk
membirkan bayi tertidur saat menyusui.

5. Posisi football hold atau clutc hold

Posisi menyusui foodball hold atau bisa juga disebut clutc hold merupakan salah satu posisi
yang benar untuk bayi

Posisi ini dilakukan dengan mengapit bayi pada sisi tubuh, tepatnya dibawah lengan ibu,
posisi ini dapat digunakan untuk ibu dengan riwayat melahirkan Caesar dan memiliki
payudara yang besar dengan bayi yang berat badeannya kecil.

Selain itu, posisi ini juga cocok apabila ibu memiliki bayi kembar sehingga dapat menyusui
keduanya secara bersamaan
11

Lengan yang digunakan adalah lengan pada sisi yang sama dengan payudara yang akan
digunakan untuk menyusi.

Berikut cara melakukan posisi menyusui foodball hold yang benar :

1) Posisikan tubuh bayi dibagian payudara tempat dimana bayi akan menyusui
2) Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui untuk menopang
tubuh bayi disamping tubuh ibu
3) Tekuk lengan tangan ibu dengan telapak tangan menghadap keatas seolah
sedang memegang bola untuk menopang lehernya
4) Biarkan punggung dan tubuh bayi ditopang oleh tangan ibu dan dekatkan ke
sisi ibu.
5) Kaki bayi harus berselip dibawah lengan ibu
6) Jika perlu bagian tangan lain yang tidak bertugas untuk menopang bayi pada
ibu gunakan untuk memegang payudara yang dipakai menyusui dari arah
bawah.

Supaya lebih nyaman, ibu bisa meletakkan penyangga seperti bantal menyusui
maupun alas lainnya pada sisi tubuh yang digunakan untuk menyusui.
4. Perawatan tali pusar bayi baru lahir

prinsip perawatan tali pusar

1. menjaga tali pusar tetap bersih karena masih terhubung dengan bagian dalam si bayi
tempat bakteri gampang masuk

usahakan tali pusar bayi jangan sampai terkena air kencing jika terkena air kencing cepat
di bersihkan

jika memakai pampers atau popok usahakan tidak terkontaminasi dengan kotorannya
misalnya bayi baru BAB atau BAK langsung diganti supaya tidak mengenai tali pusar.
ketika membersihkan kotoran si bayi jangan sampai sisa-sisa tinja terkena tali pusarnya ,
jika terkena kotoran cucilah tali pusar dengan air hangat , dibersihkan dan segera di
keringkan.

2. Jaga tali pusar bayi tetap kering

Biarkan area tersebut terpapar udara terbuka sesering mungkin agar tetap kering. hal ini
dimaksudkan untuk mempercepat penyembuhannya. jika ingin memandikan bayi lebih
baik di waslap atau dilap dengan spons mandi atau kain lembut.

jika terkena air atau basah tentu keringnya lebih lama jika keringnya lebih lama maka
rentan mengalami infeksi atau kotoran pada tali pusar bayi. tapi saran saya usahakan
jangan memandikan dulu sampai tali pusar terlepas, biasanya tali pusar terlepas 1 minggu
sesudah melahirkan

3. Jangan memberikan obat-obatan

cukup di bersihkan jangan menggunakan obat merah , alcohol bahkan daun-daunan karena
bisa menyebabkan infeksi pada tali pusar bayi. termasuk jangan menggunakan salep jika
memang itu indikasi dari dokter.

4. Biarkan tali pusar puput dengan sendirinya

biarkan tali pusar itu lepas dan sembuh dengan sendirinya. jangan mencoba untuk menarik
tali pusar karena bisa menjadi masalah mungkin seperti keluarnya darah atau penyakit
pada tali pusar bayi

Adapun langkah-langkah dalam perawatan tali pusar bayi baru lahir :

 sikap dan perilaku


 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan
 komunikasi dengan ibu selama melakukan tindakan
 cuci tangan dengan air bersih dan sabun
 cuci tali pusar dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan betul-betul
 sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain
bersih/kassa
 Lipatlah popok dibawah sisa tali pusat
 jika tali pusat terkena kotoran tinja , cuci dengan sabun dan air bersih, dan keringkan
betul-betul
 cuci tangan kembali stelah selesai membersihkan tali pusat
 keringkan betul-betul bayi dengan sebuah handuk yang yang hangat dan kering

tempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan kering
5. Perawatan bayi sehari-hari

Perawatan bayi sehari-hari adalah suatu usaha atau tindakan untuk merawat dan
memelihara kesehatan bayi dalam pencegahan dan pengobatan
Tujuan perawatan bayi
1. Mempertahankan pernafasan
Setelah bayi lahir , bayi diletakkan dengan posisi kepala lebih rendah dari pada badan agar
lendir keluar dari mulut dan mencegah lendir atau darah masuk ke saluran pernafasan
2. Mencegah infeksi
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi dalam pemberian minum ,
dan mengganti popok, pemeriksaan fisik, berganti bayi
 Membatasi jumlah pengunjung
 Memakai pengaman yang bersih
3. Mempertahankan nutrisi yang adekuat
Pemberian ASI ekslusif
susu formula
Hari I : 60 cc/kg BB
Hari II : 90 cc/kg BB
Hari V : 180 cc/kg BB
Hari VII : 200 cc/kg BB
4. mempertahankan suhu tubuh
 Segera setelah bayi baru lahir harus dikeringkan dan di tempatkan di tempat yang
hangat
 Pengukuran suhu tubuh tiap 8 jam
5. Mengenal tanda-tanda neonates sakit
 Kulit kuning, bitu atau pucat pada hari pertama
 Kenaikan/penurunan suhu tubuh
 kesukaran pernafasan
 Kejang-kejang

Langkah perawatan bayi sehari-hari

 Menjaga kebersihan dan keamanan bayi


Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang
baru lahir. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh Si Kecil agar dia
terhindar dari serangan kuman dan virus. Berhati-hatilah saat menggendong bayi
yang baru lahir, terutama cara Anda memegang bagian kepala dan lehernya. Jangan
pernah menguncang-guncang bayi saat menenangkannya karena dapat
menyebabkan perdarahan di otak.

 Memandikan bayi
Hindari memandikan bayi baru lahir sebelum tali pusatnya copot dan area pusarnya
kering. Cukup seka Si Kecil dengan waslap. Setelah tali pusatnya copot, mandikan
Si Kecil dengan sampo dan sabun yang diformulasikan khusus untuk bayi. Bila
perlu, tanyakan kepada dokter mengenai produk yang cocok untuk bayi baru lahir.
Selain itu, siapkan juga peralatan yang sesuai untuk memandikan bayi baru lahir,
seperti bak mandi bayi dan handuk yang lembut.

 Mengganti popok
Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap sulit adalah memasang popok.
Anda mungkin akan mengganti popok Si Kecil hingga 10 kali dalam sehari,
tergantung asupan yang diterimanya. Umumnya, bayi yang diberikan susu formula
sejak lahir akan lebih sering pipis dan buang air besar dibandingkan bayi yang
diberi ASI.
Perlu Anda ketahui, bayi biasanya pertama kali buang air besar 1–2 setelah lahir.
Kotoran bayi baru lahir berupa mekonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri
dari lendir, cairan ketuban, dan segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di
dalam rahim.

 Memberi susu
Umumnya, bayi perlu diberi susu 8–15 kali dalam sehari. Ini karena kapasitas perut
bayi masih sangat kecil. Susui Si Kecil secara berkala, tanpa harus menunggunya
menangis terlebih dahulu. Hal ini karena saat menangis, bayi akan lebih sulit
menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi yang tepat untuk meneguk
cairan.
Pada awalnya, menyusui bayi mungkin terasa sulit. Tapi seiring waktu, Anda dan Si
Kecil akan semakin mahir dalam proses ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/belajar-merawat-bayi-baru-lahir

http://digilib.unila.ac.id/20690/15/BAB%20II.pdf

https://youtu.be/kXstI0uqIyc

https://youtu.be/ZjFpWZyeLW4
17

Anda mungkin juga menyukai