Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENGANTAR RISET KEPERAWATAN

RESUME TENTANG IDENTIFIKASI, PENGUKURAN


DAN ANALISI VARIABEL

OLEH :

Kuratul uyun

P07120118021

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN TINGKAT
IIIA/SEMESTER V

2020
A. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian
berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis
yang akan digunakan.Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi yang kemudian bisa ditarik suatu kesimpulan
(Sugiyono, 2013).
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel tergantung. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau menimbulkan
akibat tertentu terhadap suatu variabel tergantung. Sementara itu, variabel
tergantung merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).
B. Definisi Variabel
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Dalam pelaksanaan penelitian, sebaiknya variabel penelitian
ditetapkan dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar variabel penelitian
tersebut relevan dengan tujuan penelitian dan dapat diamati dan dapat
diukur. Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasikan,
diklasifikasikan dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan
tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan
pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis.
C. Jenis Variabel
Dalam terminologi Metodologik, dikenal beberapa macam variabel
penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variabel satu dengan
variabel yang lain, maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi :
1. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel respon atau
output. Sebagai variabel respon berarti ini akan muncul sebagai akibat
dari manipulasi suatu variabel-variabel yang dimanipulasikan dalam
penelitian, yang disebut sebagai variabel beba. Dalam ilmu tingkah
laku, variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari
suatu organisme yang telah dikenai stimulus. Dengan kata lain,
variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas.
2. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang diduga
sebagai sebab munculnya variabel yang lain, dalam konteks ini
variabel lain yang dimaksud adalah variabel terikat. Variabel bebas
biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui
hubungannya (pengaruhnya) dengan variabel lain. Dalam ilmu
tingkah laku, variabel bebas biasanya merupakan stimulus atau input
yang beroperasi dalam diri seseorang atau di dalam lingkungannya
untuk mempengaruhi tingkah laku.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah sebuah tipe khusus variabel bebas, yaitu
variabel bebas sekunder yang diangkat untuk menentukan apakah ia
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas primer dan variabel
terikat. Variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi
atau dipilih peneliti untuk mengungkap apakah faktor tersebut
mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
4. Variabel Kontrol
Tidak semua variabel di dalam suatu penelitian dapat dipelajari
sekaligus dalam waktu yang sama. Beberapa diantara variabel tersebut
harus dinetralkan pengaruhnya untuk menjamin agar variabel yang
dimaksud tidak mengganggu hubungan antara variabel terikat dan
variabel bebas. Variabel-variabel yang pengaruhnya harus dikontrol
tersebut disebut variabel kontrol. Jadi variabel kontrol adalah faktor-
faktor yang dikontrol atau dinetralkan oleh peneliti karena jika tidak
demikian diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat. Variabel moderator berbeda dengan variabel
kontrol. Penetapan suatu variabel menjadi variabel moderator adalah
untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya, sedangkan penetapan suatu
variabel menjadi variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamakan
pengaruhnya.
5. Variabel Antara (Intervening)
Semua variabel yang telah diuraikan di atas adalah variabel-variabel
yang kongkrit (nyata). Variabel bebas, variabel moderator, dan
variabel kontrol masing-masing dapat dimanipulasi oleh peneliti dan
dapat diamati (diukur) pengaruhnya terhadap variabel terikat. Apabila
suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel
terikat ternyata tidak dapat diamati (diukur) karena terlalu abstrak,
maka variabel tersebut baisanya dipandang sebagai variabel antara
(Intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoritik
mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak dapat
dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh
variabel intervening terhadap variabel terikat hanya dapat
diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dari/atau variabel
moderator terhadap variabel terikat.
Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :
a) Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
b)  Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
c)  Untuk pengujian hipotesis
D. Pengukuran Variabel ( Skala & Cara Mengukur)
Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala
Pengukuran, yaitu :
1. Skala Nominal
Jika angka-angka dalam rentangan skala pengukuran hanya berfungsi
sebagai pengganti nama (label) atau kategori, tidak menunjukkan
suatu kuantitas, maka skala pengukurannya disebut nominal. Angka-
angka pada skala nominal tidak merupakan urutan dalam suatu
kontinum, melainkan menunjukkan kategori-kategori yang terlepas
satu dengan yang lain
2. Skala Ordinal
Jika angka-angka dalam rentangan skala pengukuran tidak hanya
menunjukkan kategori-kategori, tetapi juga menunjukkan hubungan
kuantitas tertentu, yakni gradasi, maka skala pengukurannya disebut
ordinal. Dalam skala ordinal :
a) Sekelompok subjek disusun berturut-turut mulai dari yang paling
tinggi (besar, kuat, baik) sampai kepada yang paling rendah
(kecil, leah, jelek) dalam hal atribut yang diukur.
b) Angka-angka tidak menunjukkan “seberapa besar” (kuantitas)
dalam arti absolute.
c) Tidak ada kepastian tentang sama atau tidaknya jarak-jarak
(perbedaan-perbedaan) antara angka-angka yang berurutan.
3. Skala Interval
Jika angka-angka dalam skala pengukuran tidak hanya menunjukkan
hubungan kuantitatif dalam gradasi (ranking) tetapi juga menunjukkan
bahwa jarak atau perbedaan kuantitas antar dua angka yang berurutan
selalu sama, maka skala pengukurannya disebut interval. Dalam skala
interval :
a) Angka-angka ranking (rank-order) ditetapkan berdasarkan atribut
yang diukur.
b) Jarak atau perbedaan kuantitas antar angka-angka yang berurutan
selalu sama.
c) Tidak ada kepastian tentang kuantitas absolute, sehingga tidak
diketahui dimana letak angka nol absolute.
4. Skala Rasio
Jika dalam skala interval, nilai nol absolute (ukuran kuantitas
absolute) diketahui dengan pasti, maka disebut skala absolute. Dengan
demikian, dalam skala rasio :
a) Angka-angka yang menunjukkan ranking (rank order) telah
ditentukan sebelumnya berdasarkan atribut yang diukur.
b)  Interval (jarak) antar angka-angka yang berurutan menunjukkan
jarak yang sama.
c) Mempunyai nilai nol absolute, artinya jarak antara tiap angka
dalam skala dengan titik nol absolute dapat diketahui secara
eksplisir atau secara rasional
E. Korelasi Antar Variabel
Dikenal 3 macam korelasi antar variabel, yaitu :
1. Korelasi Simetris
Korelasi simetris terjadi bila antar dua variabel terdapat hubungan,
tetapi tidak ada mekanisme pengaruh– mempengaruhi : masing –
masing bersifat mandiri. Korelasi Simetris terjadi karena :
a) Kebetulan.
Misalnya : Kenaikan gaji dosen dengan turunnya hujan deras.
1) Sama – sama merupakan akibat dari faktor yang sama
(Sebagai akibat dari Variabel Bebas) Contoh : Hubungan
antara berat badan dan tinggi badan. Keduanya merupakan
variable terikat dari variable bebas yaitu “Pertumbuhan”.
2) Sama–sama sebagai indikator dari suatu konsep yang sama.
Misalnya : Hubungan antara kekuatan kontraksi otot dengan
ketahanan kontraksi otot : Keduanya merupakan indikator
“Kemampuan” Kontraksi Otot.
2. Korelasi Asimetris
Korelasi asimatris adalah korelasi antara dua variabel dimana variabel
yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain ( Variabel Bebas
dan Variabel Terikat ). Contoh : Tingginya kadar lipoprotein dalam
darah akan mengakibatkan arterosklerosis.
3. Korelasi Timbal Balik
Korelasi timbal balik adalah korelasi antar dua variabel yang antara
keduanya saling pengaruh – mempengaruhi. Contoh : Korelasi antara
malnutrisi dan malabsorbsi. Malabsorbsi akan mengakibatkan
malnutrisi, sedangkan malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput lendir
usus yang akhirnya menyebabkan malabsorbsi
F. Alat Ukur Variabel
Alat ukur dalam penelitian adalah jenis instrumen penelitian, sehingga
dalam hal ini bisa dikatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
menjadi topik penelitian. Secara spesifik fenomena tersebut dinamakan
variabel penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian tersebut, khususnya dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validasi data dan reliabilitasnya. Terdapat
bermacam-macam alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian,
diantaranya yaitu:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang dapat
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemamuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Ditinjau dari segi sasaran atau objek yang akan dievaluasi, instrumen
tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
a. Tes kepribadian (personality test)
Test kepribadian ialah tes yang digunakna untuk mengungkap
kepribadian seseorang. Yang diukur dalam tes ini bisa
berupa self-concept, kreativitas, kedisiplinan, kemampuan khusus
dan sebagainya.
b. Tes bakat (aptitude test)
Tes bakat ialah tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
c. Tes inteligensi (intelligence test)
Tes inteligensi ialah tes yang digunakan untuk mengestimasi atau
memperkirakan tingkat intelektual seseorang dengan cara
memberikan berbagi tugas kepada orang yang akan diukur
inteligensinya.
d. Tes sikap (attitude test)
Tes sikap atau bisa disebut juga skala sikap ialah tes yang
digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai
sikap seseorang.
2. Lembar Periksa (Tally Sheet)
Lembar Periksa (Tally Sheet) adalah cara yang sangat sederhana
untuk mengumpulkan data tentang frekuensi terjadinya peristiwa. Ini
adalah alat pengumpulan data yang sederhana, fleksibel, dan efektif di
mana data dapat dikumpulkan secara real time di lokasi
pembuatannya. Data yang ditangkapnya bisa penelitian
kuantitatif atau penelitian kualitatif. Informasi dari Tally Sheet
kemudian dapat dibuat grafiknya dalam Diagram Pareto atau
Histogram.
3. Diagram Alir (Flowchart)
Diagram alir adalah jenis diagram yang mewakili alur kerja atau
proses. Diagram alir juga dapat didefinisikan sebagai representasi
diagram dari suatu algoritme, pendekatan langkah demi langkah untuk
menyelesaikan tugas. Diagram alir menunjukkan langkah-langkah
sebagai kotak dari berbagai jenis, dan urutannya dengan
menghubungkan kotak dengan panah. Representasi diagram ini
menggambarkan model solusi untuk masalah tertentu. Diagram alir
digunakan dalam menganalisis, mendesain, mendokumentasikan atau
mengelola proses atau program di berbagai bidang. Diagram alir
digunakan dalam merancang dan mendokumentasikan proses atau
program sederhana. Seperti jenis diagram lainnya, diagram membantu
memvisualisasikan apa yang sedang terjadi dan dengan demikian
membantu memahami proses, dan mungkin juga menemukan fitur
yang kurang jelas dalam proses tersebut, seperti kekurangan dan
hambatan.
4. Observasi
Dalam penelitian, metode observasi digambarkan sebagai metode
mengamati dan mendeskripsikan tingkah laku subjek. Seperti
namanya, ini adalah cara mengumpulkan informasi dan data yang
relevan dengan mengamati. Biasanya penggunaan alat ukur observasi
juga disebut sebagai studi partisipatif karena peneliti harus menjalin
hubungan dengan responden dan untuk ini harus membenamkan
dirinya dalam pengaturan yang sama dengan mereka. Hanya dengan
begitu dia dapat menggunakan metode observasi untuk mencatat data
yang dibutuhkan. Observasi memiliki peran penting dalam penelitian
sebagai suatu jenis metode penelitian ilmiah yang dapat dilakukan
dengan bermacam-macam cara:
5. Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian
pertanyaan (atau jenis petunjuk lainnya) untuk tujuan mengumpulkan
informasi dari responden. Kuesioner ditemukan oleh Statistics Society
of London pada tahun 1838. Kuesioner memiliki keunggulan
dibandingkan beberapa jenis survei lainnya karena murah, tidak
memerlukan banyak upaya dari penanya seperti survei lisan atau
telepon, dan sering kali memiliki jawaban standar yang memudahkan
untuk mengumpulkan data. Namun, jawaban standar seperti itu dapat
membuat pengguna frustrasi karena kemungkinan jawaban mungkin
tidak secara akurat mewakili tanggapan yang diinginkan. Kuesioner
juga sangat dibatasi oleh fakta bahwa responden harus dapat membaca
pertanyaan dan menjawabnya. Dengan demikian, untuk beberapa
kelompok demografis yang melakukan survei dengan kuesioner
mungkin tidak secara konkrit dapat dilakukan. Terdapat
beberapa jenis angket/kuesioner, antara lain:
a. Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka merupakan kuesioner dengan daftar
pertanyaan yang memberi kesempatan para responden untuk
menuliskan pendapatnya tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada
pada lembaran kuesioner yang diberikan peneliti.
b. Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang berupa lembaran
pertanyaan dari peneliti yang jawabannya telah ditentukan.
Pengumpulan data dengan metode yang satu ini sering kali
dikatakan yang terefektif sebab para responden dapat langsung
memberikan jawaban dengan tanda centang (√) pada kolom yang
sudah disediakan.
c. Kuesioner Campuran
Kuesioner campuran merupakan kuesioner yang berupa
perpaduan antara kuesioner tertutup dan terbuka.
6. Sosiometri
Sosiometri adalah jenis metode kuantitatif untuk mengukur hubungan
sosial. Metode ini dikembangkan oleh psikoterapis Jacob L. Moreno
dan Helen Hall Jennings dalam studi mereka tentang hubungan antara
struktur sosial dan kesejahteraan psikologis, dan digunakan selama
Remedial Teaching. Jacob Moreno mendefinisikan sosiometri sebagai
“penyelidikan tentang evolusi dan organisasi kelompok dan posisi
individu di dalamnya”.  Moreno mengembangkan sosiometri sebagai
salah satu ilmu sosial yang baru berkembang. Dia menyatakan:
“Tugas metodologis utama dari sosiometri adalah merevisi metode
eksperimental sehingga dapat diterapkan secara efektif pada fenomena
sosial.” (Moreno, 2012: 39). Salah satu inovasi Moreno dalam
sosiometri adalah pengembangan sosiogram, metode sistematis untuk
merepresentasikan individu secara grafis sebagai titik/titik dan
hubungan di antara mereka sebagai garis/busur. Moreno, yang banyak
menulis tentang pemikiran, aplikasi dan temuannya, juga mendirikan
jurnal berjudul Sociometry.
7. Skala Peringkat (Rating Scale)
Skala peringkat didefinisikan sebagai pertanyaan survei tertutup yang
digunakan untuk mewakili umpan balik responden dalam bentuk
komparatif untuk fitur/produk/layanan tertentu. Ini adalah salah satu
jenis pertanyaan yang paling mapan untuk survei online dan offline di
mana responden survei diharapkan untuk menilai atribut atau fitur.
Skala peringkat adalah varian dari pertanyaan pilihan ganda populer
yang banyak digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
memberikan informasi relatif tentang topik tertentu. Peneliti
menggunakan skala peringkat dalam penelitian ketika mereka
bermaksud untuk mengaitkan ukuran kualitatif dengan berbagai aspek
produk atau fitur. Umumnya, skala ini digunakan untuk mengevaluasi
kinerja produk atau layanan, keterampilan karyawan, kinerja layanan
pelanggan, proses yang diikuti untuk tujuan tertentu, dan lain-lain.
Pertanyaan survei skala peringkat dapat dibandingkan dengan
pertanyaan kotak centang tetapi skala peringkat memberikan lebih
banyak informasi daripada hanya Ya atau Tidak.
8. Panduan Wawancara (Interview Guides)
Wawancara adalah percakapan di mana pertanyaan diajukan untuk
memperoleh informasi. Untuk memperoleh data, wawancara biasanya
dilakukan dengan menggunakan panduan tertentu yang disebut
dengan pedoman wawancara. Panduan wawancara merupakan daftar
topik yang kita rencanakan untuk dibahas dalam wawancara Proses
pembuatan panduan semacam itu dapat membantu untuk memusatkan
perhatian dan mengatur garis pemikiran kita. Saat melakukan
wawancara, kita perlu membawa salinan baru dari panduan tersebut
sehingga kita dapat dengan mudah mencoret pertanyaan atau topik
yang sudah dibahas. Seringkali kita menemukan bahwa beberapa
pertanyaan dijawab selama percakapan kita dengan orang yang
diwawancarai tanpa bertanya. Dengan menggunakan panduan, kita
dapat mencentang pertanyaan di panduan sehingga kami tidak
menanyakannya secara eksplisit nanti. Penting untuk diingat bahwa
panduan wawancara sebenarnya hanyalah sebuah panduan. kita tidak
harus mengikuti urutan yang tepat dan tidak ada yang salah dengan
“keluar skrip” pada saat pertanyaan tertentu yang tidak kita antisipasi
tampak bermanfaat.
G. Analisis Data
1. Definisi Analisi Data
Berikut ini merupakan definisi Analisis data menurut para ahli:
a. Bogdan dan Taylor (1975)
Analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan
bantuan pada tema dan hipotesis itu.
b. Patton (1980)
Analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
c. Lexy J. Moleong (2000)
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja,
seperti yang disarankan oleh data.
2. Tujuan Analisis Data
Adapun tujuan dari analisis data ialah untuk mendeskripsikan data
sehingga bisa dipahami, lalu untuk membuat kesimpulan atau menarik
kesimpulan mengenai karakteristik populasi berdasarkan data yang
didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat berdasarkan pendugaan
dan pengujian hipotesis.
3. Langkah Dan Prosedur Analisis Data
Adapun langkah-langkah dalam analisis data yang diantaranya
sebagai berikut:
a. Tahap pengumpulan data.
b. Tahap editing, pda tahap ini yakni memeriksa kejelasan maupun
kelengkapan mengenai pengisian instrumen pengumpulan data.
c. Tahap koding, maksudnya pada tahap ini melakukan proses
didentifikasi dan proses klasifikasi dari tiap-tiap pernyataan yang
terdapat pada instrumen pengumpulan data berdasarkan variable
yang sedang diteliti.
d. Tahap tabulasi, melakukan kegiatan mencatat ataupun entri data
kedalam tabel-tabel induk dalam penelitian.
e. Tahap pengujian, pada tahapan ini data akan diuji kualitasnya
yakni menguji validitas maupun realiabilitas instrumen dari
pengumpulan data.
f. Tahap mendeskripsikan data, menyajikan dalam bentuk tabel
frekuensi ataupun diagram dan dalam berbagai macam ukuran
tendensi sentral maupun ukuran dispersi, dengan tujuan untuk
memahami karakteristik data sampel dari penelitian tersebut.
g. Tahap pengujian hipotesis, tahap ini merupakan tahapan
pengujian terhadap proposisi apakah ditolak atau bisa diterima
dan memiliki makna atau tidak atas dasar hipotesis inilah
nantinya keputusan akan dibuat.
4. Macam Atau Jenis-Jenis Analisis Data Dalam Penelitian
Teknik analisis data dalam penelitian ada 2 “dua” jenis yang
diantaranya sebagai berikut:
a. Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat
analisis bersifat kuantitatif, yaitu analisis yang menggunakan
model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi
multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis
disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan
dan diintrespretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian
kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
analisis data meliputi:
1) Mengelompokan data berdasarkan variabel dari jenis
responden
2) Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden
3) Menyajikan data tiap variabel yang diteliti
4) Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
dan
5) Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk
analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
b. Teknik Analisis Data Secara Deskriptif
Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang
dipakai untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau
menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya
tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian.
Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif
diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel,
presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll.
c. Teknik Analisis Data Secara Inferensial
Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai
untuk melakukan analisis data dengan cara membuat kesimpulan
yang berlaku secara umum. Ciri dari analisis data inferensial
yaitu digunakannya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan
yang sudah dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar
dari pembuatan generalisasi yang berasal dari sumber bagi
populasi. Yang dengan begitu statistik inferensial mempunyai
fungsi untuk mengeneralisasikan hasil dari penelitian sampel
untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik
inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel.
d. Analisis Data Kualitatif
Analisa data Kualitatif adalah merupakan suatu proses induktif
dalam mengorganisir data menjadi beberapa kategori dan
mengindentifikasi pola-pola (hubungan) diantara banyak kategori
(Mc.Milla&Schumacher, 2001). Analisis data kualitatif adalah
proses secara sistematis mencari dan mengolah berbagai data
yang bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan
kajian dokumen (pustaka) untuk menghasilkan suatu laporan
temuan penelitian. Analisis data kualitatif adalah analisis yang
tidak menggunakan model matematika, model statistik dan
ekonometrik atau model tertentu lainnya. Dalam hal ini, sekedar
membaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang
tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Dalam
penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus. Analisis data
pada penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.

1) Tujuan Analisa Data Kualitatif


a) Menemukan makna, bagaimana seseorang memberikan
makna atas sesuatu, baik berupa aktivitas, konsep,
pernyataan, atau yang lain.
b) Menguraikan dan menjelaskan konteks yang melingkupi
suatu kondisi atau peristiwa, untuk menjelaskan bahwa
suatu tindakan itu tidak bisa dipisahkan dari kondisi
lingkungan yang ada.
c) Menguraikan atau menggambarkan bagaimana suatu
proses terjadi atau berlangsung, tindakan apa yang
terjadi, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
d) Menjelaskan alasan atau rasional, mengapa seseorang
melakukan sesuatu tindakan dengan cara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai