Anda di halaman 1dari 5

DOKUMEN LEVEL

KODE
STANDART OPERATING
SBY/SOPKEP/KD2/13
PROCEDURE

JUDUL: TANGGAL DIKELUARKAN :


Pemberian Obat Injeksi Subcutan 1 Oktober 2021
AREA: Kebutuhan Dasar Manusia NO REVISI: 00

Disusun Oleh Disahkan Oleh

Tim Divisi Keperawatan Ketua STIKES Bethesda

A. DESKRIPSI
Pemberian obat injeksi subcutan adalah cara memasukkan obat ke dalam jaringan
subcutan, dibawah kulit dengan menggunakan spuit atau penyuntikan dibawah kulit yaitu
pada jaringan konektif atau lemak dibawah dermis. (Mubarak, Wahit Iqbal, Lilis Indrawati,
Joko Susanto. 2015.)

B. TEORI YANG MENDASARI TINDAKAN


Medikasi adalah suatu zat yang dignakan dalam diagnosis, pengobatan, penyembuhan,
pemulihan atau pencegahan gangguan kesehatan. Medikasi dapat berupa ressep, tanpa
resep atau persiapan komplementer. Obat-obatan adalah terapi utama klien yang
berhubungan dengan pemulihan kesehatan. Pemberian obat adalah bagian mendasar
dari praktik keperawatan dan perawat mensintesa pengetahuan dari berbagai ilmu unruk
memastikan keamanan, kefektifan dan hasil pengobatan bagi klien (Novieastri &
Supartini, 2013).

Injeksi subkutan diberikan ke dalam jaringan subkutan atau adiposa (lemak) yang berada
di bawah dermis. Metode ini digunakan untuk medikasi dalam jumlah kecil yang perlu
diabsorpsi secara lambat dan sistemik. Injeksi subkutan diberikan pada area yang tidak
terdapat tulang dan pembuluh darah di dekat permukaan kulit.

Sudut dan posisi memegang jarum untuk pemberian injeksi

Lokasi injeksi subcutan yaitu :


1. Lengan atas bagian luar dan paha anterior
2. Daerah abdomen
3. Area bawah scapula pada punggung atas
4. Paha bagian luar atau depan, daerah ventrogluteal dan dorsogluteal (Kozier dkk,
2011)

Lokasi Injeksi Subcutan

Terdapat 12 benar dalam pemberian obat yaitu :


1. Benar klien
2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar cara pemberian obat
5. Benar waktu
6. Benar dokumentasi
7. Benar pendidikan kesehatan
8. Benar hak klien untuk menolak
9. Benar pengkajian
10. Benar evaluasi
11. Benar reaksi terhadap makanan
12. Benar reaksi terhadap obat lain
(Potter, Perry, 2005)

C. TUJUAN
Tujuan pemberian obat injeksi subcutan yaitu supaya obat yang diberikan dapat
diserap secara cepat oleh tubuh.
D. INDIKASI TINDAKAN
1. Klien yang tidak sadar atau yang tidak kooperatif
2. Klien yang tidak memungkinkan diberikan obat secara oral

E. KONTRA INDIKASI TINDAKAN


1. Klien dengan syok sirkulasi atau berkurangnya perfusi jaringan tubuh
2. Klien dengan ketidakadekuatan jaringan lemak

F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Prinsip penggunaan 12 benar pemberian obat
2. Lokasi penusukan
3. Jenis spuit dan jarum yang digunakan
4. Reaksi yang mungkin terjadi selama injeksi

G. PROSEDUR TINDAKAN
1. Tahap Pra Interaksi:
a. Persiapan diri perawat
b. Verifikasi program
c. Persiapan alat
1) Obat dalam ampul/vial
2) Spuit + jarum yang kecil (atau spuit tuberculin)
3) Bak steril tempat spuit
4) Desinfektan : alcohol swab secukupnya
5) Pengalas (under pad)
6) Bengkok
7) Sarung tangan bersih
8) Yas dan masker (bila perlu)
9) Catatan pemberian obat + alat tulis
10) Pelarut (contoh normal saline: cairan fisiologis atau air steril) bila perlu
d. Persiapan lingkungan

2. Tahap Orientasi:
a. Berikan salam terapeutik
b. Identifikasi pasien
Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan gelang yang
dipakai oleh pasien
c. Klarifikasi kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
d. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
e. Berikan kesempatan klien untuk bertanya

3. Tahap Kerja:
a. Periksa akurasi dan kelengkapan catatan pemberian obat dengan
mencocokkan dengan daftar obat klien. Periksa kembali nama klien, obat,
dosis, cara pemberian obat dan waktu pemberian minimal 3 x (mengambil,
menuangkan dan mengembalikan obat)
b. Kaji adanya kontra indikasi misal : iritasi kulit
c. Pilih dan tentukan tempat suntikan sesuai dengan ketentuan (bebas dari
luka, jaringan parut, atau benjolan dan tidak keras).
d. Atur posisi nyaman klien :
1) Lengan atas bagian luar : klien duduk / berbaring
2) Paha bagian depan : klien duduk atau berbaring rilek
3) Abdomen : klien tidur terlentang
e. Gunakan sarung tangan.
f. Pastikan kembali nama obat dan pemberian obat sesuai 12 benar
g. Pilih dan tentukan tempat penusukan sesuai dengan ketentuan.
h. Pasang pengalas dan bengkok di dekat lokasi suntikan
i. Desinfeksi tempat suntikan dengan menggunakan alkohol swab memutar dari
dalam keluar dengan diameter 5 cm
j. Buka spuit dengan membuka tutup jarumnya
k. Pegang spuit antara ibu jari dan jari telunjuk.
l. Adminitrasi injeksi:
1) Untuk klien dengan ukuran tubuh rata-rata, tarik kulit disepanjang area
injeksi atau cubit kulit dengan tangan non-dominan. Suntikan jarum
dengan cepat dan stabil pada sudut 45-90 derajat, kemudian lepaskan
kulit jika dicubit.
2) Untuk klien obesitas, cubit kulit pada area dan suntikkan jarum pada sudut
90 derajat dibawah lipatan jaringan.
3) Suntikkan obat perlahan
m. Lakukan aspirasi dengan menarik plunger. Bila keluar darah segera cabut spuit
dan beri sedikit tekanan dengan alcohol swab pada bekas jarum. Lalu ganti
obat beserta spuitnya.
n. Kemudian ulangi mulai langkah i-m . Jika tidak ada darah dalam spuit, dorong
plunger perlahan sampai obat habis.
o. Bila obat sudah habis, letakkan alcohol swab di tempat suntikan, dan cabut
jarum dengan kemiringan sama seperti saat penyuntikan.
p. Tutup spuit dengan penutup jarumnya dan letakkan di bengkok yang sudah
disediakan.
q. Kembalikan posisi dan rapikan klien serta lingkungannya
r. Rapikan alat-alat
s. Lepas sarung tangan
t. Perawat cuci tangan
u. Perawat menandatangani daftar catatan pemberian obat

4. Tahap Terminasi:
a. Evaluasi respon klien
b. Simpulkan hasil kegiatan
c. Pemberian pesan
d. Kontrak selanjutnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)

5. Dokumentasi:
Tuliskan nama tindakan keperawatan, waktu pelaksanaan tindakan keperawatan,
nama obat, dosis obat, rute pemberian obat, nama perawat yang memberikan dan
respon pasien

6. Sikap:
a. Teliti
b. Empati
c. Peduli
d. Sabar
e. Sopan

H. SUMBER REFERENSI
Enie Novieastari, Yupi Supartini. 2013. Keperawatan Dasar : Manual Ketrampilan Klinis.
Singapore : Elsevier.
Mubarak, Wahit Iqbal, Lilis Indrawati, Joko Susanto. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar. Jakarta : Salemba Medika.
Potter, Perry. 2000. Buku Saku Ketrampilan dan prosedur Dasar . ed. 3. Jakarta : EGC.
Potter, Perry. 2010. Fundamental Keperawatan ed. 7 Buku 3. Jakarta : Salemba Medika.
Rosdahl, caroline Bunker. 2014. Buku Ajar keperawatan Dasar. Ed. 10. Jakarta : EGC.
Vaughans, Bennita W. 2013. Keperawatan Dasar. Yogyakarta : Rapha Publishing.

Anda mungkin juga menyukai