Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 9

LUYU :1542022017

EKA :1542022008

PRODI DIII KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS

ST FATIMAH MAMUJU

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang "Prosedur Pemberian Medikasi" dengan
sebaik-baiknya.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran
yang berlimpah.

Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup
kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat menambah referensi keilmuan

Mamuju, 29 November 2022

Kelompok 9
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………..….………………

KATA PENGANTAR ………………………………………….…………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………

A. Latar Belakang ……………………………………………………………


B. Tujuan …………………………………………………………………….
C. Rumusan Masalah ………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….

A. Pengertian Globalisasi ……………………………………………………


B. Pemberian Obat pada Pasien ……………………………………………...

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….

A. Simpulan ………………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member obat


yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk
mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek
terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam
banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau
berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.

Seorang perawat/bidan juga memiliki tanggung jawab dalam memahami


kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang telah diberikan,
memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien
untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan pengetahuan.
 
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara Oral
2. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara Intrakutan
3. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara subkutan
4. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara Intravena Lamgsung
5. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara Slang Intravena
6. Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara Intrakuskular
 
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemberian obat melalui Oral?
2. Apa itu pemberian obat melalui Intrakutan?
3. Apa itu pemberian obat melalui Subkutan?
4. Apa itu pemberian obat melalui Intravena Langsung?
5. Apa itu pemberian obat melalui Slang Intravena?
6. Apa itu pemberian obat melalui Intramuskular?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan


bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan
secara rutin. Perawatan melakukan fungsi kolaboratif dalam memberikan
tindakan pengobatan secara medis (terapi medis). Prosedur dan pemeriksaan
khusus dalam bab ini meliputi pemberian obat, pengambilan darah untuk
bahan pemeriksaan dan menetapkan golongan darah.

B. Pemberian obat pada pasien

1. Pemberian Obat Melalui Oral

a. Alat dan bahan

1) Catatan/ jadwal pemberian obat

2) Obat dan tempatnya

3) Air minum

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan dilakukan

3) Cuci tangan kemudian pakai sarung tangan

4) Berikan obat sesuai dengan prinsip pemberian obat:

a) Tepat pasien

b) Tepat obat

c) Tepat dosis

d) Tepat cara pemberian


e) Tepat waktu pemberian

5) Bantu pasien untuk meminum obat dengan cara:

a) Apabila memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan


jumlah obat sesuai kebutuhan ke dalam tutup botol dan pindahkan
ke tempat obat

b) Kaji kesulitan menelan, apabila terdapat kesulitan menelan, maka


geruslah obat tablet tersebut dan campurkan ke dalam air minum

c) Kaji frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat


yang membutuhkan pengkajian
6) Catat rekasi dan respon pasien

7) Rapikan keadaan pasien

8) Bereskan peralatan

9) Sampaikan pada pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan

10) Lepas sarung tangan

11) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

c. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.

2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.
5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.

7) Rapih.

8) Menjaga privacy.

2. Pemberian Obat Melalui Intrakutan (IC)

Pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukan obat ke


dalam jaringan kulit yang dilakukan untuk tes alergi terhadap obat yang
akan diberikan. Pada umumnya diberikan pada pasien yang akan diberikan
obat antibiotik. Pemberian intrakutan pada dasarnya dibawah kulit atau di
bawah dermis/ epidermis. Secara umum pada daerah lengan tnngan dan
daerah ventral.
a. Alat dan bahan

1) Catatan pemberian obat

2) Obat dalam tempatnya

3) Spuit 1cc

4) Kapas alkohol dalam tempatnya

5) Cairan pelarut

6) Bak injeksi

7) Bengkok

8) Perlak

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan

3) Cuci tangan

4) Pakai sarung tangan


5) Bebaskan daerah yang akan di lakukan suntikan

6) Pasang perlak/ pengalas pada bawah daerah yang akan di lakukan


injeksi intra kutan

7) Ambil obat yang akan dilakukan tes alergi. Kemudian larutkan/


encerkan dengan aquades (cairan pelarut), ambil 0,5CC dan encerkan
lagi sampai 1CC, lalu siapkan pada bak injeksi
8) Desinfektan daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas
alkohol

9) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas

membentuk sudut 15-200 terhadap permukaan kulit

10) Semprotkan obat hingga terjadi gelembung

11) Tarik spuit dan tidak boleh di lakukan masase

12) Lingkari area penusukan dengan menggunakan ballpoint

13) Tunggu ± 10-15 menit, kemudian catat reaksi yang terjadi

14) Jika terdapat reaksi bintik kemerahan dan pasien merasakan gatal di
sekitar area penusukan, maka pemberian obat tidak boleh di berikan

15) Rapikan pasien

16) Lepas sarung tangan

17) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan


c. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.

2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.

5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.

7) Rapih.

8) Menjaga privacy.

9) Sopan.

3. Pemberian Obat Melalui Subkutan (SC)

Pemberian obat yang dilakukan dengan suntikan di bawah kulit dapat


dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu,
paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilikus (abdomen).
Pemberian obat melalui subkutan ini umumnya dilakukan dalam program
pemberian insulin yang di gunakan untuk mengontrol kadar gula dalam
darah. Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, yaitu jernih dan keruh.
Larutan jernih disebut juga sebagai insulin reaksi cepat (insulin regular).
Larutan keruh terjadi karena adanya penambahan protein sehingga
memperlambat absorpsi obat atau juga termsuk reaksi insulin tipe lambat.
a. Alat dan bahan

1) Catatan pemberian obat

2) Obat dalam tempatnya

3) Spuit insulin

4) Kapas alkohol dalam tempatnya

5) Cairan pelarut (Aquades/ Ns)

6) Bak injeksi

7) Bengkok

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan dilakukan

3) Cuci tangan

4) Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan apabila pasien


menggunakan baju lengan panjang
5) Ambil obat dari tempatnya sesuai dengan dosis yang akan
diberikan, kemudian tempatkan di bak injeksi
6) Tegangkan daerah yang akan dilakukan suntikan dengan tangan kiri

7) Desinfeksi dengan kapas alcohol

8) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas

membentuk sudut 30-450 terhadap permukaan kulit


9) Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah semprotkan obat secara
perlahan hingga habis

10) Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol.

11) Rapikan pasien kembali

12) Bereskan peralatan


13) Sampaikan pada pasien bahwa pemberian obat telah selesai

14) Lepas sarung tangan

15) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

e. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.

2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.

5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.

7) Rapih.

8) Menjaga privacy.
9) Sopan.

4. Pemberian Obat Melalui Intravena Langsung

Pemberian obat yang dilakukan melalui vena, diantaranya vena


mediana kubiti/ sefalika (lengan), vena safena (tungkai), vena jugularis
(leher), vena frontalis/ temporalis (kepala)
a. Alat dan bahan

1) Catatan pemberian obat

2) Obat dalam tempatnya

3) Spuit sesuai dengan jenis ukuran

4) Kapas alkohol dalam tempatnya

5) Cairan pelarut

6) Bak injeksi

7) Bengkok

8) Perlak dan alasnya

9) Tourniquet

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan dilakukan

3) Cuci tangan

4) Pakai sarung tangan

5) Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan dengan cara


menyingsingkan lengan baju jika pasien memakai baju lengan
panjang
6) Ambil obat dari tempatnya dengan spuit sesuai dengan dosis yang
dianjurkan, jika obat tersedia dalam bentuk serbuk maka larutkan
dengan cairan pelarut (aquades steril) kemudian tempatkan spuit
yang telah di isi obat pada bak injeksi
7) Pasangkan perlak/ pengalas dibawah vena yang akan dilakukan
penyuntikan

8) Lakukan pembendungan dengan torniquet pada bagian atas dari


daerah yang akan disuntik
9) Desinfeksi dengan kapas alkohol

10) Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan

sudut 15-300 dari permukaan kulit


11) Lakukan aspirasi, bila terdapat darah dalam spuit obat, lepaskan
ikatan tourniquet kemudian semprotkan obat secara perlahan sampai
habis
12) Setelah selesai, ambil spuit dengan cara ditarik dan lakukan
penekanan pada daerah penusukan dengan kapas alkohol
13) Rapikan pasien kembali
14) Bereskan peralatan
15) Sampaikan pada pasien bahwa pemberian obat telah selesai
16) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

c. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.

2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.

5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.

7) Rapih.

8) Menjaga privacy.

9) Sopan.

5. Pemberian Obat Melalui Slang Intravena (IV)

a. Alat dan bahan

1) Spuit dan jarum sesuai ukuran

2) Obat dalam tempatnya

3) Slang Intravena

4) Kapas alkohol

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan dilakukan

3) Cuci tangan

4) Ambil obat dan masukan ke dalam spuit sesuai dosis

5) Cari tempat penyuntikan obat pada slang IV


6) Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah penyuntikan

7) Lakukan penyuntikan dengan menusukan jarum spuit dan


masukan obat secara perlahan ke dalam intravena
8) Setelah selesai tarik spuit

9) Observasi keadaan pasien terhadap reaksi obat

10) Rapikan pasien

11) Bereskan peralatan

12) Jelaskan pada pasien bahwa tindakan selesai dilakukan

13) Lepas sarung tangan

14) Cuci tangan

c. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.

2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.

5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.


6. Pemberian Obat Melalui Intramuskular

Pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan otot.


Lokasi penyuntikan pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal
(pasien harus dalam posisi miring), dorsogluteal (pasien harus telungkup)
dan deltoid (lengan atas). Tujuan pemberian obat melalui intramuskular
agar absorpsi obat lebih cepat oleh karena vaskularitas otot.

a. Alat dan bahan

1) Catatan pemberian obat

2) Obat dalam tempatnya

3) Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran (dewasa: panjang 2,5-3,75cm;


anak-anak: panjang 1,25-2,5cm)
4) Kapas alkohol

5) Cairan pelarut

6) Bak injeksi

7) Bengkok

b. Prosedur kerja

1) Salam pada pasien

2) Jelaskan maksud dan tujuan tentang prosedur yang akan di lakukan

3) Cuci tangan

4) Ambil obat dan masukan ke dalam spuit sesuai dengan dosis yang
dianjurkan, kemudian letakan pada bak injeksi
5) Periksa tempat yang akan di lakukan penyuntikan

6) Desinfeksi dengan kapas alkohol

7) Lakukan penyuntikan:
a) Pada daerah paha (vatus lateralis) dengan cara meminta pasien
untuk berbaring terlentang dengan lutut sedikit flleksi
b) Pada ventrogluteal dengan cara meminta pasien untuk miring,
telungkup atau terlentang dengan lutut dan panggul pada sisi yang
akan disuntik dalam keadaan fleksi
c) Pada dorsogluteal dengan meminta pasien untuk telungkup
dengan lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian
atas dan pinggul fleksi dan diletakan di depan tungkai bawah
d) Pada deltoid (lengan atas) dengan meminta pasien untuk
duduk atau berbaring mendatar dengan lengan atas fleksi
8) Lakukan penusukan dengan jarum dengan posisi tegak lurus

9) Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit bila tidak darah


semprotkan obat secara perlahan hingga habis.
10) Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah
penyuntikan dengan kapas alkohol, kemudian spuit yang telah
digunakan diletakan di bengkok
11) Rapikan pasien

12) Bereskan peralatan

13) Lepas sarung tangan

14) Cuci tangan

c. Dokumentasi

1) Mencatat tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan.

2) Mencatat hasil pengkajian sebelum, selama dan setelah tindakan


prosedur.

3) Mencatat hasil observasi klien selama dan setelah tindakan.

d. Sikap

1) Sistematis.
2) Hati-hati.

3) Berkomunikasi.

4) Mandiri.

5) Teliti.

6) Tanggap terhadap respon klien.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi
pasien, diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena.
Dalam pemberian obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan
kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak
bereaksi jika diberikan dengan cara yang salah.
 

B. Saran
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping
yang tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan kerugian bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita
sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya
tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri
maupun orang lain.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Priharjo, Robert. 1995. Tekhnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat, Jakarta:
EGC
Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful. 2005. Buku Saku Pratikum: Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta:EGC
Potter, Patricia A. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik
Edisi 1. Jakarta: EGC
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan Edisi 2. Jakarta:Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai