Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDUAL

PENUGASAN KE - 3

MATA KULIAH METODOGI PENELITIAN


Dosen : Ns. Dini Rachmaniah, M.Kep.Sp.Kep.An

OLEH :

NAMA : MAULANA AGUS SOFYAN


NIM : 1019031078

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2022

PSIK Reguler Universitas Faletehan 1


EVALUATION FOR RESEARCH METHODE COURSE
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FIKES UNIVERSITAS FALETEHAN
Jl. Raya Cilegon KM.06 Pelamunan Kramatwatu Serang
e-mail : info@uf.ac.id

1. Jelaskan lima syarat masalah penelitian yang layak diangkat sebagai


masalah dalam penelitian...........!
a. Kemampulaksanaan (feasible)
Suatu masalah penelitian dapat dijawab dengan penelitian. Dengan
memperhatikan berbagai pertimbangan seperti aspek metodologi
khususnya tentang besar sampel, dimana untuk penelitian kuantitatif harus
memenuhi jumlah sampel minimal atau jumlah harus berdasarkan hasil
perhitungan rumus besar sampel,biaya, sarana, waktu, dan
lainlain.Pertimbangan-pertimbangan teknis tersebut dapat menentukan
apakah masalah dapat dijawab melalui penelitian atau tidak.
b. Menarik (Interesting)
Peneliti harus memiliki minat dan ketertarikan terhadap masalah
penelitiannya. Seseorang yang tertarik terhadap sesuatu maka akan
semangat untuk berupaya untuk dapat menyelesaikannya dengan sebaik-
baiknya dan seideal mungkin sesuai dengan tujuan atau target. Sebaliknya,
apabila tidak berminat maka akan cenderung melaksanakannya dengan
terpaksa atau seadanya.
c. Memberi nilai baru (Novel)
Penelitian yang dilakukan dapat memberikan sesuatu hal yang baru atau
masalah yang diangkat kekinian sesuai dengan issue yang sedang
berkembang di masyarakat. Meski demikian bukan berarti penelitian yang
dilakukan tidak boleh sama dengan penelitian sebelumnya. Penelitian
dapat dilakukan juga untuk membuktikan apakah hasilnya konsisten sama
dengan hasil penelitian sebelumnya ataukah bertentangan. Dengan
menggunakan metode penelitian yang berbeda, atau dengan menambahkan
variabel penelitian lainnya, apakah hasilnya akan berbeda ataukah sama.

PSIK Reguler Universitas Faletehan 2


d. Etis (ethical)
Penelitian yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan etika.Etika
adalah ilmu tentang benar dan salah atau tentang hak dan kewajiban,
sementara etis adalah hal yang sesuai dengan etika yang telah berlaku dan
disepakati secara umum.Dikatakan etis bila sudah sesuai dengan norma-
norma sosial, agama dan lainnya yang diterima secara umum.Dikatakan
tidak etis bila tidak sesuai dengannorma-norma sosial, agama, dan lainnya
yang diterima secara umum.Khusus penelitian yang melibatkan manusia
sebagai sampel penelitian, harus medapatkan telaahan dan persetujuan
komisi etik terlebih dahulu sebelum melaksanakan penelitian.
e. Relevan (relevant)
Penelitian yang dilakukan harus relevan dengan ilmu pengetahuan
khususnya sesuai dengan bidang yang ditekuninya.Penelitian juga harus
relevan dengan keadaan saat ini sehingga masalah penelitian harus aktual
dan sesuai dengan issue yang berkembang saat ini dan berdasarkan sumber
informasi atau referensi yang mutakhir.Masalah penelitian kesehatan dari
tahun ke tahun berkembang pesat dengan kompleksitas penyakit serta
munculnya penyakit-penyakit yang sebelumnya tidak ada.Oleh karena itu,
penelitian kesehatan harus relevan dengan perkembangan kemajuan ilmu,
perkembangan penyakit serta dapat memberikan manfaat bagi pengambil
kebijakan.

2. Jelaskan syarat-syarat dalam membuat rumusan masalah..............!


a. Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih
bersifat tajam dan khas.
b. Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan
tidak bermakna ganda.
c. Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa
pertanyaan atau beberapa permasalahan.
d. Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih
dahulu dengan kalimat berikut: Berdasarkan uraian pada latar belakang

PSIK Reguler Universitas Faletehan 3


masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut.

3. Jelaskan cara menyusun data pendukung dalam penulisan latar belakang


berdasarkan segitiga atau kerucut............!
Tentang kerucut atau segitiga proporsi data di bawah ini menunjukkan
bahwa data dukung seperti jumlah kasus atau angka proporsi kejadian
diawali dari mulai data global/dunia, kemudian data nasional, data
propinsi, kabupaten/kota hingga tempat/lokasi masalah tersebut terjadi.
Pemaparan data dukung ditunjukkan dengan gambar segitiga
menunjukkan bahwa pemaparan yang lebih sedikit pada data global atau
umum dan semakin banyak dikupas tentang data di tingkat bawah atau
ujung tombak dalam pelaksanaan penelitian. Masalah yang didukung
dengan data menunjukkan bahwa kejadiannya valid atau kebenarannya
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan fakta. Fakta-fakta tersebut
diuraikan dalam bentuk narasi disertai dengan justifikasi yang didasari
oleh hasil penelitian orang lain, teori yang mendasari penelitian,
pengalaman peneliti misalnya dalam bentuk studi pendahuluan, dampak
dari permasalahan, serta alternatif pemecahan masalahnya.

4. Jelaskan cara menyusun uraian substansi penelitian dalam penulisan latar


belakang berdasarkan segitiga atau kerucut terbalik.................!
Uraian substansi justifikasi tersebut ditunjukkan dengan gambar segitiga
terbalik artinya bahwa pemaparan data bersifat deduktif yaitu dari hal
umum mengerucut ke hal khusus, semakin ke bawah uraian semakin
terperinci, detail dan makin fokus serta tajam.

5. Tentukan satu judul penelitian yang akan saudara lakukan, kemudian


susun secara berkesinambungan latar belakang dan rumusan
masalahnya ................!

Pengaruh merokok terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus

PSIK Reguler Universitas Faletehan 4


Latar belakang

Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum Di keramaian, itu adalah
gaya hidup bahkan untuk beberapa golongan tertentu. Tobacco Atlas 2015
memperkirakan ada sekitar 5,8 triliun batang rokok yang dihisap di dunia pada
tahun 2014, Cina peringkat pertama sebagai konsumen rokok terbesar. Ada
sekitar 820 juta pria di seluruh dunia 15 tahun atau lebih adalah perokok aktif. Cina
memiliki 264 juta Perokok, India 106 juta, Indonesia ketiga dengan 50,6 juta
perokok, diikuti oleh Rusia dengan 27,7 juta dan Bangladesh dengan 24,5 juta.
umlah perokok di Asia Tenggara menurut Otoritas Pengendalian Tembakau Asia
Tenggara Koalisi (SEATCA) mengatakan jumlah perokok tercatat pada 2016
Sebanyak 122,4 juta jiwa, tertinggi di Indonesia (66%) dan terendah di Singapura
(23,1%).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kesehatan (Kemenkes) Jumlah


perokok aktif harian di Indonesia pada tahun 2013 (24,3%) di antaranya lebih
banyak laki-laki daripada perempuan (47,5% 1,1%). Proporsi perokok tertinggi ada
di Kepulauan Riau (27,2%), dan Sumatera Barat di urutan kedelapan Perokok
(26,4%). 3 Prevalensi perokok di Sumatera Barat RISKESDAS Sumbar 2013
mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir Yakni 33,1% pada 2010 dan
26,64% pada 2013. Daerah Sijunjung memiliki proporsi tertinggi (30,9%), dan lima
puluh wilayah perkotaan (30,5%), Mentawai dan Damasaya (29,2%), Kabupaten
Pasarman (28,4%) dan Kota Padang (22,4%). Menurut karakteristik usia,
Sebagian besar perokok berusia reproduktif, 45-64 tahun, dengan 40%, lalu 25-44
dan 65 hingga 38%, 18-24 Hingga 32% dan usia 15-17 tahun hingga 15%.6
berdasarkan karakteristik Pekerjaan Perokok termasuk karyawan (31,6%),
wiraswasta (52,1%) dan Sebagian besar petani/pelayan/buruh (54,6%).

Diketahui bahwa merokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit, Termasuk


berbagai penyakit kanker dan kardiovaskular. Meneliti secara luas Hal ini
menunjukkan bahwa merokok memiliki efek berbahaya pada pasien diabetes.
Merokok meningkatkan dan memperburuk diabetes Homeostasis glukosa dan
komplikasi diabetes kronis. Kencing manis (DM) adalah sekelompok penyakit
metabolik yang ditandai dengan Hiperglikemia karena sekresi insulin yang rusak,
kerja insulin yang rusak, atau Keduanya.

Menurut Federasi Diabetes Internasional, pada tahun 2015, 415 juta orang di
seluruh dunia menderita diabetes dan diperkirakan akan menderita diabetes pada
tahun 2040 akan meningkat menjadi 642 juta orang. Diabetes tipe 2 memiliki
prevalensi tertinggi Banyak orang di negara berpenghasilan tinggi, sekitar 91%,
memiliki diabetes tipe 2. Pada tahun 2015, terdapat 78,3 juta penderita diabetes di
Asia Tenggara. Di Indonesia, diabetes menempati urutan keempat di antara
penyakit kronis. Data RISKESDAS 2013 Menunjukkan prevalensi DM sebesar
1,5%, peringkat 14 di Sumatera Barat Prevalensi diabetes di seluruh provinsi di
Indonesia adalah 1,3%. Prevalensi DM terbesar di Sumatera Barat terdapat di kota
Padang Panjang dan Pariaman yaitu 2,6%. Prevalensi diabetes di Kota Padang
adalah 1,4%, Menurut karakteristik status pekerjaan, 2,2% dari karyawan.

PSIK Reguler Universitas Faletehan 5


Rokok mengandung zat berbahaya salah satunya nikotin. Berdasarkan penelitian
Bergman perokok kronis memiliki sensitivitas insulin yang lebih rendah
dibandingkan dengan bukan perokok. Nikotin meningkatkan aktivitas mTOR dan
poliferasi dari IRS-1 Ser 636 sehingga insulin tidak mengenali reseptornya lagi.
Selain itu asap rokok yang dihirup oleh perokok mengandung komponen gas yang
berisiko menimbulkan radikal bebas. Akumulasi radikal bebas dalam tubuh dapat
memicu terjadinya stress oksidatif yang menyebabkan terjadinya apoptosis sel β
pankreas sehingga produksi insulin menurun. Produksi insulin yang menurun
mengakibatkan kadar gula darah meningkat.

Penelitian yang dilakukan oleh Ruhembe (2015) pada orang dewasa di Kota
Mwanza didapatkan hubungan signifikan antara merokok dengan peningkatan
kadar gula darah terutama pada pria. Akan tetapi, pada penelitian Leoni (2012)
pada pegawai satlantas dan sumba di Polresta Depok menyatakan bahwa tidak
terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kadar gula darah puasa.

Merujuk uraian di atas, peneliti berkeinginan untuk meneliti merokok dan


pengaruhnya terhadap kesehatan dengan menyusun sebuah penelitian yang
berfokus pada hubungan kebiasaan merokok dengan kadar gula darah puasa.

Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan kebiasaan merokok dengan kadar gula darah?

6. Rumuskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian secara


berkesinambungan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah pada
judul penelitian yang akan anda lakukan............!

Tujuan penelitian
Tujuan umum
Mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kadar gula darah puasa

Tujuan khusus
1. Mengetahui distribusi frekuensi kebiasaan merokok
2. Mengetahui distribusi frekuensi derajat merokok
3. Mengetahui rata kadar gula darah puasa
4. Mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kadar gula darah
puasa
5. Mengetahui hubungan derajat merokok dengan kadar gula darah puasa

Manfaat penelitian
Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya merokok bagi
kesehatan tubuh terutama yang berhubungan dengan kadar gula darah.

PSIK Reguler Universitas Faletehan 6


Bagi peneliti
Mendapatkan pengetahuan mengenai hubungan kebiasaan merokok dengan
kadar gula darah dan mengaplikasikan teori tersebut dalam kehidupan
masyarakat.

Bagi Institusi kesehatan


Diharapkan dapat menjadi referensi untuk meminimalisasi kejadian dampak dari
bahaya merokok terhadap kesehatan dengan membuat kebijakan berhenti
merokok.

PSIK Reguler Universitas Faletehan 7

Anda mungkin juga menyukai