Anda di halaman 1dari 8

KASUS KMB 4 – Minggu ke-2

KODE KASUS : S01


DIAGNOSA MEDIS : STROKE HEMORAGIK
DESKRIPSI KASUS :
Laki-laki berusia 42 tahun ditemukan oleh rekan sekantornya dalam keadaan tidak sadarkan diri di
ruang kerjanya. Pasien sempat dipanggil oleh teman2nya namun tidak menunjukkan respon apapun.
Ia lalu dibawa ke UGD dan didiagnosis stroke hemoragik dengan perdarahan 45 cc di intraserebral.
Dilakukan operasi kraniotomi untuk evakuasi perdarahan intraserebral yang dialaminya. Paska
operasi hari kedua pasien menunjukkan perbaikan kesadaran E2M4V3. Tanda vital: tekanan darah
140/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit ireguler, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu 37,0 0C. Pasien
saat ini dirawat di ruang bedah saraf.

1.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. RPS: pasien sedang bekerja lalu pasien ijin ke toilet karena ingin
muntah. 1 jam sebelum ke toilet, salah satu teman pasien
mengatakan pasien sempat mengeluh sakit kepala, pandangan
berkunang2, dan mual.
b. RPD: sepengetahuan keluarga dan rekan2nya pasien punya
gastritis dan hipertensi selama 3 tahun terakhir yang tidak
dikontrol rutin
c. Ibu Hipertensi dan DM,2 adik laki2 tidak ada penyakit apapun
d. Merokok sejak SMP, senang makan jeroan namun sudah
berkurang, olahraga sepak bola kadang2,
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik, selalu ikut kegiatan di
masyarakat seperti gotong royong dan pertemuan warga
Jenis pemeriksaan Data pada kasus:
diagnostic pada kasus a. CT Scan: lesi hipodens di intraserebal area batang otak
b. Natirum=130 mEq/L, kalium = 3,0 mEq/L, klorida 100 mEq/L.
c. Lab: hiperkolesterol
Pemeriksaan fisik Data pada kasus:
a. Wajah pucat, konjungtiva anemis, mukosa mulut kering, tidak
ada pernafasan cuping hidung, JVP tidak meningkat
b. Suara ngorok dan gargling saat pasieng tertidur, refleks batuk
menurun
c. Pengkajian saraf kranial tidak bisa dilakukan karena pasien
penurunan kesadaran
d. Tonus otot menurun di sisi kanan tubuh pasien
e. Sensori dan refleks tidak bisa dikaji karena penurunan kesadaran
f. Afasia global +
KODE KASUS : S02
DIAGNOSA MEDIS : CEDERA KEPALA
DESKRIPSI KASUS :
Perempuan berusia 28 tahun dirawat di ruang perawatan karena terjatuh di tangga rumahnya
karena terpeleset. Saat jatuh, menurut keluarga pasien, keningnya terbentur dan meninggalkan jejak
hematoma. Pasien masih sadar saat kejadian, dan keluarga menuntunnya ke kursi lalu diberikan
minum. Saat itu pasien hanya mengeluh pusing dan sakit pada kepalanya. Namun sekitar 30 menit
setelah kejadia pasien muntah-muntah. Akhirnya keluarga membawa pasien ke RS. Hasil
pemeriksaan menunjukkan pasien mengalami perdarahan subdural di area anterior. Tanda vital:
tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit regular, frekuensi nafas 25 x/menit, suhu
36,80C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien
Data pada kasus:
a. RPS: sekitar 6 jam SMRS pasien terjatuh ditangga, sadar, namun
30 mnt kemudian. Pasien lalu dibawa kerumah sakit. Keluarga
mengatakan pasien mengeluh pusing, pandangan ganda
b. RPD: tidak ada penyakit sebelumnya
c. Ibu Hipertensi, ayah dan kedua kakaknya tidak ada penyakit
d. Jarang makan, senang pedas dan asam
e. Hub dengan klg dan teman baik, selalu ikut kegiatan kantornya

Jenis pemeriksaan Data pada kasus:


diagnostic pada kasus a. CT Scan: lesi hipodens di epidural lobus temporoparietal
b. Natirum=138 mEq/L, kalium = 4,0 mEq/L, klorida 102 mEq/L.
c. Schedel: tidak ada fraktur tulang tengkorak

Pemeriksaan fisik
Data pada kasus:
a. Kesadaran: E4M6V5, kompos mentis
b. Visual: pandangan ganda/ diplopia
c. Motorik: pergerakan tidak ada gangguan, kekuatan otot 4 pada
semua ekstremitas
d. Sensori dan refleks fisiologi normal
KODE KASUS : S03
DIAGNOSA MEDIS : STROKE ISKEMIK
DESKRIPSI KASUS :
Perempuan berusia 66 tahun dirawat di RS dengan keluhan sakit kepala berdenyut yang muncul
setiap kali pasien mengangkat kepalanya. Nyeri juga terasa sampai ke leher dan bahunya. Pasien
didiagnosis stroke iskemik sejak tahun 2012. Saat masuk RS ini, pasien mengalami serangan stroke
yang ke-3 kalinya. Saat ditanya oleh perawat, suara pasien tidak terdengar jelas pengucapannya.
Tanda vital: tekanan darah 170/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit reguler, frekuensi nafas 22
x/menit, suhu 36,90C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. PQRST: Nyeri timbul saat bergerak dan berkurang saat istirahat
dengan kepala ditinggikan. Nyeri yang dirasakan berdenyut2,
timbul setiap kali menggerakkan kepala atau rubah posisi. Skala
dan durasi tidak terkaji karena pasien kurang jelas menjawab,
Menurut keluarga Pasien langsung dibawa ke RS
b. RPD: Hiperkolesterol dan Hipertensi sejak 25 tahun lalu, berobat
cukup rutin namun seringnya saat ada keluhan
c. RPK: orang tua (tidak dikethui), kakak dan adik pasien hipertensi
d. Merokok saat muda, tidak berolahraga, diet dijaga oleh keluarga
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik, pasien seringnya di dalam
rumah karena sudah sulit berjalan
Jenis pemeriksaan
diagnostic pada kasus Data pada kasus:
a. CT Scan: lesi hiperdens di lobus frontal dan temporal kiri
b. Natirum=140 mEq/L, kalium = 4,2 mEq/L, klorida 98 mEq/L.
c. Lab: hiperkolesterol

Pemeriksaan fisik
Data pada kasus:
a. Kesadaran: E3M4V4, delirium
b. Kranialis: Wajah tidak simetris, suara tidak jelas/pelo, Disfagia +
c. Afasia sensorik +
d. Motorik: kekuatan otot ekstremitas atas kanan +3, ekstremitas
bawah kanan +2
e. Sensori menurun di sisi kanan
f. Refleks fisiologis menurun di sisi kanan
KODE KASUS : S04
DIAGNOSA MEDIS : TUMOR OTAK
DESKRIPSI KASUS :
Laki-laki usia 34 tahun dirawat dengan keluhan pandangan terganggu sejak 1 bulan terakhir. Keluhan
lainnya adalah jika berjalan pasien merasa akan jatuh dan kedua kaki terasa lemah untuk menopang.
Pasien didiagnosis tumor intraserebral lobus oksipital. Pasien bekerja dipabrik kimia sudah 10 tahun.
Tanda vital: tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 94 x/menit ireguler, frekuensi nafas 26
x/menit, suhu 37,20C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. RPS: kurang lebih 1 bulan SMRS, pasien mulai merasa
pandangan bermasalah disertai kedua kaki yang dirasa sulit
untuk menopang tubuh. Pasien mengira kecapean, tapi keluhan
bertambah sering kadang disertai pandangan ganda. Pasien juga
merasa kadang kupingnya berdenging.
b. RPD: tidak ada penyakit sebelumnya
c. RPK: tidak ada penyakit apapun dalam keluarga, apsien anak
tunggal
d. Kebiasaan merokok sejak 13 tahun terakhir, bekerja dipabrik
kimia sejak 10 tahun lalu, makan dan tidur tidak teratur, senang
makanan instan seperti mie rebus
e. Hub dengan klg dan teman baik, selalu ikut kegiatan kantornya
Jenis pemeriksaan Data pada kasus:
diagnostic pada kasus a. CT Scan: lesi hiperdens di lobus oksipital
b. Natirum=138 mEq/L, kalium = 4,0 mEq/L, klorida 102 mEq/L.
c. MRI: tumor intraserebral
Pemeriksaan fisik Data pada kasus:
a. Kesadaran: E4M5V5, kompos mentis
b. Visual: pandangan ganda/ diplopia
c. Motorik: pergerakan kaki ada gangguan, kekuatan otot 3 pada
kedua ekstremitas bawah
d. Sensori dan refleks fisiologi menurun
e. Saraf kranialis: Rinne +, tes keseimbangan menunjukkan
penurunan respon
KODE KASUS : S05
DIAGNOSA MEDIS : MENINGITIS
DESKRIPSI KASUS :
Perempuan usia 38 tahun dirawat dengan diagnosis mengitis. Pasien paska melahirkan sekitar 1
minggu yang lalu. 3 hari setelah melahirkan, pasien demam disertai sakit kepala dan kaku di leher.
Demam tidak turun dan pasien juga mengalami kejang. Tanda vital: tekanan darah 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit ireguler, frekuensi nafas 25 x/menit, suhu 38,2 0C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. RPS: Pasien hamil anak ke-6, mengalami hipertensi kehamilan
pada hamil anak ke-5 dan ke-6. PQRST: nyeri kalau pasien
menggerakkan kepala atau mengganti posisi, berkurang saat
posisi tidur semi fowler, nyeri seperti ditusuk dating kalau
bergerak saja, nyeri di seluruh kepala dan menyebar ke tengkuk,
skala 8, durasi 10-15 menit
b. RPD: Riwayat hipertensi selama kehamilan, control rutin ke bidan
c. RPK: orang tua (tidak dikethui), kedua kakak perempuan pasien
hipertensi
d. Makanan yang dikonsumsi cenderung senang yang asin, pasien
mengeluh stress dan mudah capek selama kehamilan terakhir
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik. Pasien aktif ikutkegiatan di
masyarakat
Jenis pemeriksaan Data pada kasus:
diagnostic pada kasus a. Lumbal pungsi: infeksi meningokokus
b. Darah: leukositosis

Pemeriksaan fisik
Data pada kasus:
a. Kesadaran: E4M6V5, kompos mentis
b. Kranialis: Wajah tidak simetris, suara tidak jelas/pelo, Disfagia +
c. Afasia sensorik +
d. Motorik: kekuatan otot ekstremitas atas kanan +3, ekstremitas
bawah kanan +2
e. Sensori menurun di sisi kanan
f. Refleks fisiologis menurun di sisi kanan
g. Kernig +
KODE KASUS : M01
DIAGNOSA MEDIS : FRAKTUR FEMORAL
DESKRIPSI KASUS :
Perempuan usia 22 tahun megalami kecelakan lalu lintas. Pasien mengalami fraktur femoral 1/3
proksimal. Setelah kecelakaan, pasien baru dirawat di RS dan dilakukan operasi 5 jam kemudian
karena jarak tempat kecelakaan dan RS cukup jauh. Dilakukan operasi pemasangan ORIF dan saat ini
pasien sedang dirawat di ruang perawatan bedah. Tanda vital: tekanan darah 90/60 mmHg,
frekuensi nadi 108 x/menit regular, frekuensi nafas 25 x/menit, suhu 37,8 0C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. PQRST: Nyeri timbul 3 jam paska operasi, yang memicu kalau
kaki digerakkan saja, pasien masih dapat analgesic tiap 8 jam,
nyeri seperti diiris dan hanya kadang2 datangnya, lokasi nyeri
paha kanan dan tidak menyebar, skala 7-8, durasi 5 menitan.
Pasien juga mengatakan selalu haus, ingin minum, dan lemas
b. RPD: tidak ada
c. RPD: tidak ada
d. Pasien seorang atlit renang, makanan dikontrol oleh pelatih,
kebiasaan makan tidak sehat tidak ada
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik, selalu ikut kegiatan di
kampus dan organisasi kemahasiswaan
Jenis pemeriksaan Data pada kasus:
diagnostic pada kasus a. X-Ray: fraktur 1/3 femoral proximal dextra
b. Lab: hb menurun, ht meningkat

Pemeriksaan fisik Data pada kasus:


a. Kulit pucat, konjungtiva anemis, mukosa mulut kering,
pergerakan terbatas
b. Kekuatan otot2 di kaki yg fraktur
c. Sensorik menurun di kaki yang fraktur
d. Luka operasi tertutup verban, edema diarea proximal luka
e. Akral dingin, CRT 3 detik
f. Urin output 200 cc/12 jam
KODE KASUS : M02
DIAGNOSA MEDIS : FRAKTUR TIBIA POST AMPUTASI
DESKRIPSI KASUS :
1. Laki-laki berusia 39 tahun dirawat karena kecelakaan kendaraan bermotor. Kaki kanan pasien
terlindas truk sehingga harus diamputasi. Pasien dirawat hari ke-2. Terlihat murung dan saat
ditanya tidak terlalu respon. Pasien kepala keluarga dengan 2 anak balita.Tanda vital: tekanan
darah 120/80 mmHg,

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. RPS: Pasien mengatakan takut tidak bisa melaksanakan perannya
sebagai kepala rumah tangga karena sudah tidak sempurna.
Setelah operasi dan kehilangan kakinya, pasien merasa tidak
berarti dan menyesali kejadian yang terjadi. Ia tidak bisa tidur
dan merasa gelisah
b. RPD: tidak punya penyakit berat, hanya gastritis namun tidak
sering kambuh
c. RPK: Ibu Hipertensi, ayah DM
d. Merokok sudah 10 tahun, tidur hanya 4-5 jam per hari, olahraga
hanya kadang2 saja
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik, selalu ikut kegiatan di
masyarakat seperti gotong royong dan pengajian atau kegiatan
kantor

Jenis pemeriksaan Data pada kasus:


diagnostic pada kasus a. X-Ray: fraktur tibia fibula dextra
b. Darah lengkap: Hb 9 mg/dL, Ht 32 mg/dL, leukosit 9.800,
trombosit 107.000

Pemeriksaan fisik Data pada kasus:


a. Kulit pucat, konjungtiva anemis, mukosa mulut kering, luka
operasi terbalut perban, karateristik luka: tidak kemerahan,
tidak ada pus, jahitan utuh, balutan luka tidak ada rembesan
b. Perifer teraba reguler, akral dingin, CRT 2 detik, edema (-)
c. Kekuatan otot kaki kanan 4
d. Sensorik tidak ada masalah
e. TB 170 cm, BB 65 kg, urin output 500 cc/8 jam
KODE KASUS : M03
DIAGNOSA MEDIS : OSTEOMIELITIS
DESKRIPSI KASUS :
Perempuan berusia 48 tahun dirawat dengan diagnosis osteomielitis. 1 bulan sebelum masuk RS
tangan kanan pasien kejatuhan tembok saat terjadi gempa. Saat kecelakaan terjadi pasien
mengatakan lukanya hanya bengkak dan lecet2 sedikit. Pasien diobati secara tradisional. Lalu 2 hari
sebelum masuk RS pasien demam tinggi, disertai nyeri area tangan yang terluka. Terlihat jaringan
nekrotik pada digiti III-V dextra. Tanda vital: tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, frekuensi nafas 23 x/menit, suhu 38,0 0C.

PERTANYAAN JAWABAN
Anamnesa pasien Data pada kasus:
a. RPS: Demam tiba2, pasien baru mengobati dengan obat demam
dan antibiotic yang dibeli sendiri. Pengobatan lainnya yang
dilakukan paska kecelakaan hanya obat lulur tradisional
b. RPD: Pasien punya anemia sejak muda, gampang Lelah. Riwayat
hipotensi +, sering pusing.
c. Ibu Hipertensi, ayah DM, 2 keluarga yang lain normal
d. Tidak suka makan sayur, saat hamil lebih parah anemianya, suka
minum yang dingin2 dan manis
e. Hub dengan klg dan masyarakat baik, selalu ikut kegiatan di
masyarakat seperti pengajian
Jenis pemeriksaan Data pada kasus:
diagnostic pada kasus a. X-Ray: fraktur tibia fibula dextra
b. Darah lengkap: Hb 9 mg/dL, Ht 32 mg/dL, leukosit 9.800,
trombosit 107.000

Pemeriksaan fisik Data pada kasus:


a. Pasien terlihat agak pucat, konjungtiva tidak anemis, mukosa
mulut agak kering dan berwarna kemerahan. Tangan kanan
pasien terasa nyeri dan ngilu saat digerakkan. Area diatasluka
kemerahan, teraba hangat, dan nyeri.
b. Perifer teraba ireguler, akral dingin, CRT 3 detik, edema
ekstremitas (+) di lengan kanan
c. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan 3
d. Sensasi menurun di tangan kanan

Anda mungkin juga menyukai