Keparawatan Kritis
Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, makalah dengan judul “Issue etik dalam pelayanan keperawatan kritis dan fungsi advokasi”
dapat selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Ns. Ani Haryani, S.Kep.,M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Kritis,
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah KeperawatanKritis. Selain itu juga
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan. Kami berharap makalah ini
dapat menjadi referensi kita dalam mengenal dan mempelajari tentang penyakit ini. Dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik
guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami butuhkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................5
TINJAUAN MATERI.................................................................................................................................5
Konsep Keperawatan Kritis.....................................................................................................................5
Issue Etik Dalam Pelayanan Keperawatan...............................................................................................5
Fungsi Advokasi......................................................................................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan Kritis adalah spesialisasi yang menangani masalah nyata atau potensial
yang dapat mengancam jiwa. Berbagai praktik keperawatan kritis mencakup pasien sakit
dari segala usia, termasuk interaksi antara pasien dan keluarganya (AACN 2015, hlm. 6).
Perawat kritis adalah pengasuh profesional yang memiliki tanggung jawab formal
untuk memastikan bahwa pasien yang sakit kritis dan keluarga mereka menerima
perawatan terbaik (AACN 2010).
"Masalah" sebagai "masalah fakta, nilai, atau kebijakan yang disengketakan" (Heath &
Nelson, 2010)). Peristiwa baik internal maupun eksternal organisasi, jika dibiarkan, dapat
berdampak signifikan pada fungsi dan kinerja organisasi, atau pada tujuan masa depan.
Masalah Etika dan Hukum dalam Keperawatan Kritis Pengasuh Kritis/Perawatan perlu
memberikan layanan perawatan yang mencerminkan pemahaman tentang aspek etika dan
hukum perawatan kesehatan. Perawat perawatan intensif harus bekerja sesuai aturan yang
ada (standar rumah sakit/standar pelayanan dan asuhan). Etika bertujuan untuk mengukur
perilaku yang diharapkan dari orang-orang, jadi jika orang tersebut termasuk dalam
kelompok atau profesi tertentu, seperti profesi keperawatan, aturan-aturan yang
merupakan kesepakatan kelompok itu disebut kode etik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep keperawatan kritis?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini yaitu agar pembaca dapat mengetahui Issue etik dalam
pelayanan keperawatan kritis serta mengetahui fungsi advokasi dalam keperawatan kritis.
BAB II
TINJAUAN MATERI
Perawat kritis adalah perawat profesional yang memiliki tanggung jawab formal untuk
memastikan bahwa pasien sakit kritis dan anggota keluarga pasien juga dirawat dengan
cara terbaik (AACN, 2010).
Pasien sakit kritis adalah kondisi pasien yang mengancam jiwa, tidak stabil dan
kompleks yang sangat membutuhkan pengawasan penuh. Pasien sakit kritis memerlukan
perawatan dan perhatian khusus (Suwardianto, 2018).
C. Fungsi Advokasi
Advokasi adalah suatu rangkaian tindakan yang bertujuan untuk menarik perhatian publik
terhadap suatu masalah dan mencermati para pengambil kebijakan untuk mencari solusi.
Advokasi juga mencakup kegiatan hukum dan politik yang dapat mempengaruhi bentuk
dan praktik penegakan hukum. Inisiatif advokasi harus diorganisir, diinisiasi secara
strategis dan didukung oleh informasi, komunikasi, pendekatan dan mobilisasi (Margaret
Schuler, Human Rights Manual). (ANA, 2020) Advokasi melindungi pelanggan atau
publik dari layanan kesehatan dan keselamatan, ketidakmampuan, dan pelanggaran tidak
etis. Sebagai dukungan positif untuk segala sesuatu yang memiliki akibat/penyebab yang
signifikan. Di sisi lain (Kushendar & Abrori, 2021) menyatakan bahwa advokasi adalah
filosofi dasar dan ideal keperawatan dan melibatkan secara aktif membantu pengasuh
untuk membebaskan individu untuk menentukan nasibnya sendiri. Peran perawat sebagai
advokat pasien adalah memberikan informasi kepada pasien dan mendukung
pengambilan keputusan pasien. Artinya caregiver memberikan klarifikasi/informasi
sesuai kebutuhan klien. Perawat memiliki dua peran dalam memberikan bantuan yaitu
peran perilaku dan peran non-perilaku Advokasi adalah kerja keras dan dapat membebani
pikiran kita. Tetapi advokasi mendorong kita untuk membela kebenaran dan melawan
ketidakadilan yang ditemukan di kampus. Apa yang dimaksud dengan umpan balik?
Belanda) berarti pemandu, pengacara, pengacara atau pengacara. Advokasi itu sendiri
dapat didefinisikan sebagai proses pembelaan suatu perkara dalam koridor hukum yang
berlaku . Ada berbagai jenis diferensiasi advokasi, termasuk:
1. Advokasilitigasi – non litigasi (pengadilan – di luar pengadilan)
2. Advokasikasus – non kasus (kebijakan)
3. AdvokasiPengorganisasian – Legislasi ( Atas – bawah )
4. Advokasipemenuhan hak asasi,politik – ekonomi, sosial, budaya
1) Self-advokasi, yaitu advokasi di tingkat lokal atau bahkan di tingkat yang sangat
pribadi
2) advokasi kasus, yaitu advokasi sebagai proses membantu individu atau kelompok
yang tidak mampu membela diri dan kelompoknya
3) kemungkinan bahwa kepentingan advokasi kelas, kebijakan publik atau kelompok
masyarakat (dalam hal ini mahasiswa dan pemuda) melakukan perubahan sistemik
yang mengarah pada munculnya undang-undang atau kebijakan yang melindungi
perubahan yang dianggap tidak adil; Proses yang berorientasi pada tujuan.
Ketika berhadapan dengan pasien, etika diperlukan sebagai aturan perilaku dan perilaku.
Ada dua jenis prinsip yang dibahas dalam etika keperawatan: etika dan moral. Dalam
moralitas kita menentukan baik atau buruk, benar atau salah, layak atau tidak layak.
Ketika membuat keputusan etis, perlu untuk mengidentifikasi kerangka pengambilan
keputusan, prosedur pengambilan keputusan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis. Untuk alasan ini, perawat masa depan membutuhkan materi
ini untuk mengetahui dan memahami keputusan etis dan moral mereka.
BAB III
Oleh karena itu, perawatan kritis adalah spesialisasi yang menangani masalah nyata atau yang
mengancam jiwa. Perawatan kritis melibatkan pasien dari segala usia, termasuk interaksi dengan
pasien dan keluarganya. Masalah etika dan hukum dalam perawatan kritis Pengasuh/perawat
dalam perawatan kritis harus memberikan asuhan keperawatan dengan pemahaman tentang
aspek etika dan hukum dari perawatan kesehatan. Perawat perawatan kritis harus bekerja sesuai
dengan peraturan yang berlaku (Rumah Sakit/Pelayanan dan Standar Keperawatan). Etika
bertujuan untuk mengukur perilaku yang diharapkan dari orang-orang, jadi jika Anda termasuk
dalam kelompok atau profesi (seperti keperawatan), aturan yang ditetapkan oleh kelompok itu
disebut aturan moral. Ini juga mempelajari pembuat kebijakan untuk menemukan solusi dan
mengadvokasi tindakan untuk memecahkan masalah publik. Advokasi juga mencakup kegiatan
hukum dan politik yang dapat mempengaruhi bentuk dan praktik penegakan hukum. Inisiatif
advokasi harus diorganisir, diinisiasi secara strategis dan didukung oleh informasi, komunikasi,
pendekatan dan mobilisasi (Margaret Schuler, Human Rights Manual).
DAFTAR PUSTAKA
AACN. (2010). Family Visitation In The Adult Intervensive Care Unit As:.
AACN. (2010). Family Visitation In The Adult Intervensive Care Unit AS:. AACN.
AACN. (2015). AACN Scope and Standards for Acute and Critical Care Nursing Practice. .
Potter, & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing : Concep, Proses and Practice. . Jakarta: ECG.
Siegler, & Whitney. (2018). Kolaborasi Perawat Dokter: Perawatan Orang Dewasa dan Lansia.
Jakarta : EGC,.
Kelompok : 1 ( Ayu Andini, Eka Putri S, M Ibdaul Azmi, Novi Erma S, Sifah Vajiah
Kelas : PSIK 4C
Judul Makalah : ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN KRITIS DAN FUNGSI ADVOKASI
…………………………………………………………………………………………………………………………….
- 2022
BAB 1