Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM KEPERAWATAN BENCANA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana

Dosen Pengampu :

Ns. Dwi Puji Susanti, M.Kep

Di Susun Oleh Kelompok 2

(Nama anggota Terlampir)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

TAHUN 2022/2023

Jl. Industri Pasir Gombong Jl. Jababeka Raya, Pasir Gombong, Kec. Cikarang Utara, Bekasi,
Jawa Barat Telp. (021) 89111110, (Hunting) fax. (021)8905196
E-mail: info@medikasuherman.ac.id Website : info@medikasuherman.ac.id
Nama Anggota Kelompok 2 :

1. Gita nanda fadia ( 030320755 )


2. Intan rahayu (030320758)
3. Destri febrianti (030320747)
4. Safira hafsari (122070173)
5. Warika nur assyfa (030320783)
6. Annisa agustiana (030320743)
7. Dede purnama alam (030320746)
8. Nano (030320769)
9. Pedro rusnaedi
10. Hikmah fitria (122070177)
11. Siti nuraini ( 030320780 )
12. Raihan jamaludin
13. Rina ika winata (122070171)
14. Muhammad hisyam (030320768)
15. Siti nurjanah (122070176)
16. Maulana halimudin (030320765)
17. Desri ajeng (030320748)
18. Riyan gunawan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang rentan terjadinya bencana, hal ini dikarenakan kondisi
geologi dimana perairan Indonesia sepanjang pantai bagian barat Sumatera, pantai selatan Jawa
hingga perairan Nusa Tenggara, Papua dan Sulawesi terletak diantara lempenglempeng tektonik
aktif diantaranya lempeng Eurasia, Indo Australia dan lempeng dasar Samudera Pasifik.
Pergerakan lempenglempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi,
rangkaian gunung api aktif serta patahan patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana
gempa bumi dan tanah longsor (Haryadi P, 2007).
Pada saat terjadi bencana, semua alur yang terjadi akan berubah secara total, termasuk
alur kesehatan. Pada saat tidak terjadi bencana, seorang perawat akan memprioritaskan pasien
yang sedang mengalami siatuasi yang gawat darurat terlebih dahulu. Hal tersebut akan berbeda
ketika terjadi suatu bencana dimana yang menjadi pritotas adalah korban bencana yang notabene
mengalami sedikit luka dan yang mendapat luka serius cenderung ditinggal. Peran perawat
adalah melayani kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi peran ini menjadi tidak penting
ketika terjadi bencana dimana kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi sangat rentan.
Namun hal ini lah yang akan menjadi tantangan bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan profesionalisme dalam melakukan penanggulangan bencana dengan
berdasarkan pada nilai dan moral , sehingga diperlukan perawat yang mampu bertinteraksi
dengan masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai dan moral. Dalam situasi tersebut,
dibutuhkan aplikasi nilai dan moral dalam diri seorang perawat yang baik sehingga tercipta peran
perawat yang mampu menghargai nilai dan moral yang dimiliki dari pasien tersebut.
Dalam pengambilan keputusan, nilai merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
karena akan mempengaruhi persepsi dan motivasi seseorang. Perawat harus menciptakan
suasana saling menghormati akan nilai dan kebiasaan yang dijunjung oleh masyarakat. Suasana
dalam menciptakan penghargaan akan nilai dan moral dari individu pasien tersebut meliputi
penghargaan akan hidup, penghargaan akan martabat, dan penghargaan akan hak klien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bencana
Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan
kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan
yang melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan
menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004)
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU 24/2007)
Menurut Purnomo (2009:9), Bencana adalah situasi yang kedatangannya tidak terduga
oleh kita sebelumnya, dimana dalam kondisi itu bisa terjadi kerusakan, kematian bagi manusia
atau benda-benda maupun rumah serta segala perabot 10 yang kita miliki dan tidak menutup
kemungkinan juga hewan dan tumbuhtumbuhan untuk mati.

B. Pengertian Etika Keperawatan


Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu ide tingkah laku,
kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi tingkah laku.
Norma merupakan aturan-aturan atau Norma yaitu aturan-aturan atau pedoman khusus
mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Jika kita berbicara norma, norma di bagi menjadi dua yaitu : norma yang datang dari Tuhan dan
norma yang dibuat oleh manusia. Norma Agama dan Norma Sosial, yg berorientasi untuk
mengatur kehidupan manusia agar menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.
Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menetukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam mansyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : 1. Baik dan buruk 2. Kewajiban dan tanggung
jawab (Isnaini,2001)
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke dalam situasi
nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan
bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Etika berbagai
profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang
memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik
berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

C. Tipe-Tipe Kode Etik


1. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam
etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
• lingkup sempit : bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi
teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
• lingkup luas: evaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang
meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut
perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalahmasalah pelayanan kesehatan
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan , Ex : :adanya persetujuan atau penolakan
3. Nursing Ethics/Etik Perawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.

D. Prinsip Etika Keperawatan


 Otonomi (Autonomi) prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus menghargainya.
Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri.
 Beneficence (Berbuat Baik) prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal
yang baik dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan.
 Justice (Keadilan) nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
 Non-maleficence (tidak merugikan) prinsi ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien. Contoh ketika ada klien yang
menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfuse darah
dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin
memburuk dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah.
akhirnya transfuse darah ridak diberikan karena prinsi beneficence walaupun
pada situasi ini juga terjadi penyalahgunaan prinsi nonmaleficince.
 Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi
yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif. Kebenaran merupakan
dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga
mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
 Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain.
 Confidentiality (Kerahasiaan) kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa
dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
 Accountability (Akuntabilitasi) akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanda tekecuali. Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi,
klien, sesame teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah
memberi dosis obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang
menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang
menuntut kemampuan professional.

Anda mungkin juga menyukai