DATA DEMOGRAFI
PENGKAJIAN
RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
(Berisi keluhan saat mahasiswa mengkaji pertama kali atau saat bertemu pasien pertama
kali. Jika terdapat keluhan nyeri maka kembangkan dengan format PQRST
(paliatif/provokatif, quality/quantity, region/radiation, severity scale,timing). Jika
keluhan lainnya, maka tanyakan apa yang memperberat dan memperingan, serta kapan
saja pasien merasakan keluhan tersebut).
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pernah mengalami gejala yang sama seperti ini,
namun tidak selama ini. Dan pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
terhadap makanan apapun.
Anggota keluarga yang tinggal satu rumah tidak ada yang mempunyai riwayat demam
lama, tidak ada yang didiagnosis TB paru dan tidak ada yang pernah dirawat karena infeksi
paru sebelumnya. Lingkungan tempat tinggal : lantai dari keramik, pencahayaan matahari
cukup, ventilasi kurang.
5. Genogram
(Gambarkan genogram sesuai garis keturunan pasien, dan berikan arsir atau tanda yang
berbeda antara pasien dan anggota keluarga yang sudah meninggal atau anggota keluarga
yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien).
Contoh:
Keterangan:
Pasien, memiliki DM Keluarga dengan DM
Pasien sebelum masuk rumah sakit sempat mengkonsumsi obat-obatan dari dokter untuk
mengurangi keluhan batuknya. Obat-obatan yang diberikan tersebut diantaranya;
Sukralfat, paracetamol, ceftriaxone, ambroxol, lansoprazol.
(Berisi hasil pemeriksaan fisik menggunakan format pemeriksaan fisik yang ada di akademik.
Hasil pemeriksaan fisik dideskripsikan dengan urutan yang sistematis. Jika penyakit pasien
tidak murni salah satu sistem yang ditargetkan, maka pemeriksaan fisik ditambahkan sesuai
sistem yang ada/ yang bermanifestasi klinik).
Kepala: kepala berbentuk lonjong, tidak ada lesi, tampak kotor, permukaan kepala berwarna
putih dan sedikit lembab.
Mata: mata simtetris, konjungtiva anemis, sclera non ikterik, kornea berwarna coklat, tidak
strabismus, reflek pupil terhadap cahaya baik, gerakan bola mata baik, pandangan tidak
kabur.
Mulut: bibir simteris, nukosa bibir kering, gigi tampak kotor, lidah sedikit pucat, tidak ada
stomatitis, tidak ada tonsillitis dan tidak ada gangguan saat menelan.
Dada/thorax: dada tampak simetris, tidak ada nyeri tekan, terdapat mual namun tidak
muntah.
Punggung dan Tulang belakang: bahu sejajar, bentuk tulang normal, pergerakkan normal,
tidak ada nyeri tekan.
PENGKAJIAN ADL
Jumlah : - Jumlah : -
(Pemeriksaan psikologis berisi tentang kondisi psikologis lalu dan saat ini yang
mempengaruhi kondisi pasien saat ini).
Pasien mengatakan ia merasa bingung dengan keputusan dokter yang belum
memperbolehkannya untuk pulang ke rumah. Padahal ia rasa gejalanya hanya tinggal demam
saja yang belum dikatakan normal.
(Pemeriksaan lingkungan berisi tentang lingkungan rumah atau pekerjaan pasien yang
mempengaruhi kondisi pasien saat ini).
Pasien mengatakan kemungkinan TB paru yang ia derita berasal dari lingkungan usahanya
ataupun dari keluarganya yang sudah seringkali ia lihat batuk selama lebih dari 3-4 bulan.
Pasien juga mengatakan ventilasi rumahnya jarang dibuka, karena tidak sempat akibat
pekerjaan yang terlalu sibuk.
(Terapi cairan dan pengobatan yang didapatkan pasien saat di rumah sakit. Dokumentasikan
frekuensi dan dosis).
Ceftriaxone 1x2 gr
O2 3 lpm
IV RL 20 tpm
Inj. Paracetamol 3x5 amp
Inj. Ranitidine 2x1 amp
Inj. Ambroxol 3x1 amp
PATOFLOW
DO:
mengaktifkan respon imun
a. Tekanan Darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 89 kali/menit
c. Respirasi : 27 kali/menit
proses inflamasi
d. Akral hangat. Suhu : 38,1 derajat
celcius
hipotalamus terangsang
hipertermi
2 DS: Invasi bakteri Mycobacterium Tuberculosis Bersihan jalan napas tidak efektif
Pasien datang dengan keluhan
sesak napas disertai demam. Pasien
datang ke RS diantar oleh istrinya menembus mekanisme pertahanan system
dengan keluhan demam sudah -/+ pernapasan
10 hari disertai batuk berdahak,
mual ada, muntah tidak ada.
berkolonisasi di saluran napas bawah
DO:
Pasien sebelum masuk rumah sakit
sempat mengkonsumsi obat-obatan mengaktifkan respon imun
dari dokter untuk mengurangi
keluhan batuknya. Obat-obatan
yang diberikan tersebut proses inflamasi
diantaranya; Sukralfat,
paracetamol, ceftriaxone,
ambroxol, lansoprazol. pembentukan sputum
(Buatlah prioritas diagnosa keperawatan yang akan diselesaika. Prioritas mempertimbangkan diagnosa aktual atau potensial,
mengancam jiwa atau tidak, menimbulkan kecacatan atau tidak)
1. Hipertermia b.d Proses penyakit (infeksi) d.d Suhu tubuh diatas nilai normal, kulit terasa hangat.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d Proses infeksi d.d Batuk tidak efektif, sputum berlebih, dyspnea, pola napas berubah.
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Intervensi Observasi
pendukung - Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi, dan
Pemberian obat kontraindikasi obat
intravena - Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal kedaluwarsa obat
- Monitor tanda vital dan nilai laboratorium sebelum
pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek terapeutik obat
- Monitor efek samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip enam benar (pasien, obat, dosis,
waktu, rute, dokumentasi)
- Pastikan ketepatan dan kepatenan kateter IV obat ke
dalam kantung, botol, atau buret, sesuai kebutuhan
- Berikan obat IV dengan kecepatan yang tepat
- Tempelkan label keterangan nama obat dan dosis
pada wadah cairan IV
Edukasi
- Jelaskan jenis obat, alasan pemberian, tindakan
yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan
menurunkan efektifitas obat.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu