PENUGASAN KE - 4
OLEH :
A. POINT PENUGASAN
1. Salin Sisipkan referensi ke dalam artikel dibawah ini dan susun daftar pustakanya
menggunakan sistem harvard ............!
Keterangan:
(a).
Pengarang : Christopher G Slatore, Lissi Hansen, Linda
Ganzini, Nancy Press, Molly L Osborne, Mark S Chesnutt, & Richard A
Mularski
Judul Artikel : Communication by Nurse in the Intensive Care Unit :
Qualitative Analysis of Domain Patient Centered Care.
Nama Jurnal : American Journal of Critical Care
Volume , Edisi : Volume 21, Edisi 6
Halaman : 410 - 8
(b).
Pengarang : Margaret Sowney , Owen Barr
Judul Artikel: The challenges for nurses communicating with and gaining
valid consent from adults with intellectual disabilities within the accident and
emergency care service
Nama Jurnal : Journal of Clinical Nursing
Volume , Edisi : Volume 16, Edisi 9
Halaman : 1678 86
Tahun terbit : 2007
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling sering berinteraksi baik dengan
pasien dan keluarga serta memegang peranan penting dalam proses asuhan
keperawatan. Hasil penelitian Roberti dan Fitzpatrick (2010), keluarga
menjadi subtitusi pasien dalam memberikan penilaian selama proses
perawatan ketika pasien tidak mampu melakukannya dan berharap keluarga
dapat berinteraksi dan mendapatkan informasi lebih dari tindakan apa yang
sedang dilakukan perawat.
Komunikasi dalam pelayanan di Ruang Unit Gawat Darurat didominasi oleh
komunikasi antara perawat dengan keluarga pasien, didukung hasi penelitian
Woloshynowych, Devis, Brown, dan Vincent (2007) melalui studi observasi
non-eksperimen yang dilakukan di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit
London dengan melibatkan 11 perawat sebagai sampel yang diamati selama
18 kali dalam melakukan komunikasi, ditemukan bahwa ada 2.019 kejadian
komunikasi dalam 20 jam dan 76% komunikasi perawat dilakukan dengan
tatap muka dengan keluarga. Penelitian lain yang senada dilakukan oleh Happ,
Tuite, Dobbin, Thomas, dan Kitutu (2004) yang menemukan bahwa frekuensi
komunikasi terbanyak di 8 ruang perawatan kritis dilakukan oleh perawat
yaitu sebanyak 639 kali 694 episode komunikasi dengan pasien dan keluarga.
3. Susunlah secara ringkas outline tinjauan pustaka yang sesuai dengan judul,
latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan anda
dilakukan............!
4. Susunlah Tinjauan Pustaka, konsep teori berdasarkan outline yang telah
kalian susun ......! dan Susun Daftar pustaka nya
JAWABAN
1. Komunikasi di ruang perawatan kritis tidak kalah pentingnya, karena perawat
seringkali di tuntut untuk menyampaikan informasi penting yang mungkin tidak
mudah untuk diterima oleh pasien dan keluarga, dan seringkali perawat tidak
mengatakan yang sebenarnya demi menjaga perasasan pasien dan keluarga agar
terus memiliki harapan (Slatore et al. 2012)
Oleh karan itu, Memilih tekhnik yang tepat dalam setiap situasi keperawatan
merupakan sebuah tantangan bagi perawat. Penelitian lainnya yang sejalan
mengemukakan bahwa komunikasi efektif dengan keluarga diidentifikasi sebagai
aspek yang menantang bagi perawat dalam memberikan pelayanan kegawat
daruratan, dan dari hasil penelitiannya ini merekomendasikan bahwa komunikasi
merupakan fundamental dasar dalam kualitas penyedia layanan keperawatan,
oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang berkelanjutan dibidang pendidikan
dan klinis untuk memperkuat kompetensi perawat dalam berkomunikasi (Sowney
and Barr 2007)
Slatore, Christopher G., Lissi Hansen, Linda Ganzini, Nancy Press, Molly L.
Osborne, Mark S. Chesnutt, and Richard A. Mularski. 2012.
“Communication by Nurses in the Intensive Care Unit: Qualitative Analysis
of Domains of Patient-Centered Care.” American Journal of Critical Care
21(6):410–18.
Sowney, Margaret, and Owen Barr. 2007. “The Challenges for Nurses
Communicating with and Gaining Valid Consent from Adults with
Intellectual Disabilities within the Accident and Emergency Care Service.”
Journal of Clinical Nursing 16(9):1678–86.
3. Judul penelitian : Pengaruh Slow Stroke Back Masage (SSBM) Terhadap Tekanan
Darah Menopause Penderita Hipertensi.
4.
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia paling utama menopause ialah umur rawan terserang penyakit
degeneratif. Penyakit tekanan darah besar kerapkali tidak diperhatikan. Di banyak
permasalahan hipertensi yang tidak memperoleh penindakan secara maksiamal
justru menimbulkan terdapatnya komplikasi semacam stroke, jantung, kendala
penglihatan dan masih banyak komplikasi yang lain. Bersumber pada hasil
penelitian pendahuluan yang dicoba di Puskesmas Kertosono Kabupaten Nganjuk
kalau dari 25 orang yang mengidap Hipertensi 1 orang antara lain terserang
komplikasi Stroke. Informasi dari World Health Organitation( World Health
Organization) mengatakan kalau terjalin satu kematian akibat penyakit
kardiovaskular tiap 2 detik, serbuan jantung tiap lima detik serta akibat stroke
Slow- Stroke Back Massage yaitu tindakan masase pada punggung dengan
usapan yang lama- lama sepanjang 3- 10 menit( Potter& Perry, 2005).
Masase punggung ini bisa menimbulkan terbentuknya mekanisme penutupan
terhadap impuls perih saat melaksanakan gosokan penggungpasien dengan
lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor. Apabila
masukan yang dominan berasal dari Serabutdelta- A serta serabut C, hingga
hendak membuka sistem pertahanan disepanjang urat saraf serta klien
mempersepsikan perih. Alur saraf desenden membebaskan opiate endogen ialah
pembunuh perih natural yang berasal dari badan. Neuromedulator ini menutup
mekanisme pertahanan dengan membatasi substansi P. Tehnik distraksi,
konseling serta pemberian stimulus kutaneus ialah upaya buat membebaskan
endrofin( Potter& Perry, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Yuniarti, Anggi Ika, Elok Sari Dewi, Kebidanan Wiyata, Mitra Husada, Akademi
Kebidanan, Wiyata Mitra, and Husada Nganjuk. 2019. “Pengaruh Slow