Anda di halaman 1dari 23

FISIOLOGI

SISTEM
INTEGUMEN
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN

Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang
berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen
berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri
(self-repairing) &mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatasan antara
lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia.
Anatomi kulit
Lapisan EPIDERMIS

Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan


teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600
μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm
untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain
sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
Stratum lucidum
Stratum korneum
Terdapat langsung dibawah lapisan
Lapisan kulit yang paling luar, terdiri
korneum, lapisan sel terang, lapisan sel
atas beberapa lapis sel-sel gopeng
gepeng tanpa inti, protoplasma yang
yang mati, tidak berinti,
berubah menjadi protein (elerdin), dan
protoplasmanya telah berubah
hanya ada pada kulit yang tebal,
menjadi keratin/zat tanduk, dan
tampak lebih jelas di telapak tangan dan
terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin.
kaki.

Stratum basal/garminativum
Lapisan epidermis yang paling dalam berkontak dengan
dermis, terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar, terdiri
dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen, dan
sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduksi.

Stratum granulosom Stratum spinosum


Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng, Terdiri dari 5-8 lapisan, lapisan
sitoplasmaberbutir kasar paling tebal (0,2mm), lapisan ini
(keratohiolin), terdapat inti memproduksi kreatin, dan
diantaranya, dan juga tampak terdapat sel langerhans.
jelas di telapak tangan dan kaki.
LAPISAN DERMIS

• Berisi 3 jenis jaringan yaitu : kolagen dan serat elastis, otot, saraf.

• Mendapat suplai darah dan saraf.

• Lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.

• Sensori aparatus : sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.

• Terdiri dari 2 bagian:


1. Pars papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan
pembuluh darah.
2. Pars retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah,
saraf, kolagen.
Lapisan hipodermis

Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat


longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel
lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-
ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening.
Stuktur asesoris kulit

• Kelenjar pada kulit terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/kelenjar minyak.
• Kelenjar keringat dibagi atas :
1. Kelenjar ekrin
- kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara dipermukaan kulit.
- sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional, faktor panas dan saraf
simpatis.
- fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh.
2. Kelenjar apokrin
- terletak lebih dalam, sekresi lebih kental.
- banyak terdapat pada axsila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar.
- fungsi belum jelas
• Kelenjar sebasea (kelenjar minyak)
- terdapat diseluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan
kaki.
- terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambur.
- fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi.
- masa remaja kelenjar sabasea lebih prouktif.
rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel
rambut yang berada jauh di bawah dermis.

Keratin
Ada duaLunak
macam:terdapat pada
keratin rambut, yaitu :
Keratin keras :terdapat pada
seluruh permukaan kulit,
kuku, kutikula dan kortex
terutama kulit tebal, yaitu
rambut. Pembentukannya tidak
pada bagian medulla
melalui butir-butir keratohialin,
rambut. Secara Histologis
Str. Lusidum, tetapi
:terlihat perubahan sel-sel
perubahannya terjadi perlahan-
epidermis : mula-mula
lahan dari sel-sel epidermis
sitoplasma mengandung
yang tetap hidup, menjadi
keratohialin berubah menjadi
keratin. Keratin keras bersifat
sel-sel jernih (Str. Lusidum),
keras, tidak mengalami
dan selanjutnya sel-sel
desquamasi dan lebih banyak
mengalami keratinisasi
mengandung sullfur.
kemudian desquamasi.
Medula: Merupakan bagian tengah
rambut, terdiri dari sel-sel yang
mengalami keratinisasi. Sel-selnya
terpisah satu sama lain, dan antara sel-
sel kadang-kadang terdapat udara /
cairan. Bagian ini tak terdapat pada
rambut tipis / halus.

Kortex : Merupakan bagian terbesar


Lapisan rambut dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing, yang mengalami keratinisasi dan
banyak mengandung pigmen.

Kutikula : Merupakan membran tipis,


terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang
mengalami keratinisasi, transparan.
Secara mikroskopis tersusun seperti
genting, terdiri dari 1-3 lapis sel-sel yang
sebagian mengalami keratinisasi.
Fungsi rambut

Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

• Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari


keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae).
• Menyaring udara pada hidung.
• Serta berfungsi sebagai pengatur suhu.
• Pendorong penguapan keringat.
• Indera peraba yang sensitive.
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
1. Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke
atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada
satu saat.

2. Fase Peralihan (Katagen)


Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian
tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami
pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.

3. Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
KUKU
BAGIAN KUKU

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari:

 Matriks kukumerupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.


 Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
 Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
 Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
 Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
 Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
 Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan
sabit, sering tertutup oleh kulit.
 Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku.
 Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

 Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik/ mekanis, misalnya tekanan,
gesekanan tarikan gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan lisol, karbol, asam dan
alkali kuat gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV gangguan infeksi luar;
kuman, bakteri, dan jamur. Hal ini terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnyalapisan
kulit dan serabut jaringan penunjang.
 Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, dan benda padat tapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap.
 Fungsi eksresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit
menyebabkan kesamaan kulit pd ph
5-6,5
 Fungsi persepsi
Mengandung unsur saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini dan jika dingin diperankan
oleh badan krause. Badan taktil meissnerr berperan terhadap rabaan.
Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini.
 Fungsi pengaturan suhu tubuh (termogulasi)
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Kulit kaya akan pembuluh
darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
 Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembentuk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal
dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun
individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit
melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb , dan karoten.
 Fungsi keratanisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis
fisiologik.
 Fungsi pembentukan vitamin D
Dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati
dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan m,enghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang
aktif.
Pemeriksaan diagnostik

 Pemeriksaan tes alergi kulit


Fungsi : pengujian dilakukan untuk mengetahui penyebab alergi kulit.
Terdapat beberapa tes alergi kulit :
1. Uji kulit intradermal
2. Uji temple
Tujuan Pemeriksaan:Mendapatkan identifikasi substasi yang dapat menyebabkan respon
alergi padakulit dengan menggunakan plester khusus ( exclusiveputches ).
Indikasi: Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi +lemah.
3. Uji tusuk
Tujuan Pemeriksaan Uji tusuk dapat dilakukan dalam waktu singkat dan lebih sesuai
untuk anak.
4. Uji gores
Uji gores kulit (SPT)adalah prosedur yang membawa resiko yang relatifrendah,
namun reaksi alergi sistemik telah dilaporkan. Karena test adalah perkutan,
langkah-langkah pengendalian infeksi sangat penting.
 Biopsi kulit
Tujuan Pemeriksaan : Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik
dengan cara eksisidengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skinpunch) dengan
mengambil bagiantengah jaringan.
Pemeriksaan : Histopatologi, mikroskopi elektron, imunopatologi, sidik DNA.
Indikasi : Pembentukan lepuh, kanker, kelainan bulosa, Infeksi – infeksi; seperti TBC dan
Lepra.
 Imunofluorensasi (IF)
Tujuan : Untuk mengidentifikasi lokasi suatu reaksi imun.
Jenis pemeriksaan : 1. Uji antibodi kanida
2. Antibodi antiskleroderma
 Pemeriksaan apus tzanck
Tujuan Pemeriksaan : Untuk pengkajian mikroskopik cairan dan sel dari vesikel atau bulac.
Indikasi : Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.Secret dari
lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.
 Pemeriksaan cahaya wood
Tujuan : Untuk membedakan lesi epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi
denganhiperpigmentasi.
Indikasi : Mendeteksi jamur superfisial dan infeksi bakteri kulit, Menggmabarkan
gangguan pigmentasi dengan pencahayaan kadar kontras antara lesi dan warna kulit
normal, Mengaksentuasi kontras antara area hipopigmentasi dan area total amelanoti
 Kerokan / guntingan kulit
Merupakan pemeriksaan mikroskopi dan kultur mikologis.
Indikasi : Hal ini bermanfaat khususnya bila dicurigai adanya infeksi jamur, atau
mencari tungau skabies.
 Kultur kulit
Tujuan : bakteri, jamur, dan infeksi virus tertentu pada kulit dapat dikonfirmasi dengan
kultur untuk menentukan antibiotik untuk terapi.
Indikasi : Pasien yang mengalami beberapa pemberian antibiotik dan masih mengalami
infeksi.
 Pemeriksaan kalium hidroksida dan kultur jamur
Infeksi jamur pada kulit, rambut, dan kuku harus dikonfirmasi oleh
identifikasi mikroskop/kultur dari kerokan pada area/keduanya.

Anda mungkin juga menyukai