ANTISEPSIS
PENDAHULUAN
Farmakologi praktis jenis-jenis obat yang
sering digunakan dalam kasus lapangan.
Sering berhubungan dengan kegawatan.
Riset yang melibatkan 110 orang ahli bedah, profesor, dan asisten
profesor di India: 90% koresponden menyatakan bahwa kurikulum
farmakologi praktis harus menitikberatkan pada penggunaan obat-
obatan emergency.
Bhat CR, Shilpa V, Divya R. Identification of practical pharmacology skills useful for good clinical practice.
Journal of Krishna Institute of Medical Science University 2012; 1(2): 91-94.
EPINEFRIN
Hormon dan neurotransmitter.
Berperan dalam regulasi tekanan darah serta
diameter vaskular dan jalan napas.
Diproduksi oleh neuron SSP dan sel kromafin
di medulla adrenalis.
Berecek Kh BM, Brody MJ. Evidence for a neurotransmitter role for epinephrine derived from the adrenal
medulla. Am J Physiol 1982; 242(4): 593-601.
EPINEFRIN
Epinefrin digunakan pada renjatan anafilaktik.
Epinefrin akan menimbulkan efek:
Vasokonstriksi vaskular
Mengurangi bronkokonstriksi
Rutkowski K, Dua S, Nasser S. Anaphylaxis: current state of knowledge for the modern physician. Postgrad Med
J 2012; 88: 458-464.
SALBUTAMOL &
TERBUTALIN
Agonis selektif reseptor 2.
Salmeterol, terbutalin, ritodrin, bitolterol.
Efek: relaksasi otot polos bronkus, uterus, dan
vaskular otot rangka.
Digunakan dalam terapi asma bronkial.
Salbutamol : 2-4 mg tiap 6-8 jam per hari
Terbutalin : 0,25 mg SC tiap 6 jam
Maranatha D, Kabat, Amin M. Asma bronkial Dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu
Penyakit Paru. Edisi 3. Surabaya: RSU Dokter Soetomo, 2005. Hal 74.
Setiawati A, Gan S. Obat adrenergik Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru, 2007. Hal 75.
ALTERNATIF TERAPI ASMA BRONKIAL
Dosis MP:
1-2
mg/kgBB/6
jam
Dosis
Combivent:
3 cc/6 jam
Maranatha D, Kabat, Amin M. Asma bronkial Dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Penyakit
Paru. Edisi 3. Surabaya: RSU Dokter Soetomo, 2005. Hal 74.
OBAT ANTI-INFLAMASI NON STEROID
Efek utama OAINS Anti-
piretik
Derivat salisilat
Derivat oksikam
Derivat pirazolon
Gangguan gastrointestinal
300
mg/hari 15-30
mg/hari
Dewoto HR. Histamin dan antialergi Dalam Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru, 2007. Hal 278-
284.
ANTI-TUSSIF
Dapat dibagi menjadi 3 jenis:
Guaifenesin Bromheksin Dextrometorfan
Amonium Ambroksol Kodein
klorida Asetilsistein Dimemorfan
Levoverbenon
Bolser DC, Davenport PW. Codeine and cough: an ineffective gold standard. Current Opinion in Allergy and
Clinical Immunology 2007; 7(1): 32-36.
ANTI-EMETIK
Anti-emetik yang sering digunakan:
Ondansentron Antagonis reseptor serotonin 5-HT3
Carter B, Fedorowicz Z. Antiemetic treatment for acute gastroenteritis in children: an updated cochrane
systematic review with meta-analysis and mixed treatment comparison in a bayesian framework. BMJ Open
2012; 2: 1-11.
ANTI-EMETIK
Sering digunakan pada motion sickness dan
premenstrual syndrome (PMS).
Ondansentron : 4-8 mg/8 jam
Atiyeh BS, Dibo SA, Hayek SN. Wound cleansing, topical antiseptics and wound healing. Int Wound J 2009; 6:
420-430.
JENIS ANTISEPTIK
Antiseptik yang sering digunakan:
Golongan Antiseptik
Halofenol Chloroxylenol
Prosedur
Klem steril antisepsis Sisa antiseptik
Kasa steril dibersihkan
Anestesi (k/p) Pemasangan duk
Antiseptik
Usapan sentrifugal steril (k/p)
Alkohol (k/p))
Minimal 2 kali
pembersihan
Persiapan Persiapan
alat-bahan operasi
Dewi NLK. Comparison of several povidone iodine 10%-alcohol70% contact time for back skin antisepsis in
RSCM. Anestesia and Critical Care 2010; 28(3): 16-24.
ANESTESI INFILTRASI
Persiapan alat dan bahan.
Cuci tangan secara medis.
Injeksi intrakutan pada tepi luka,
lakukan aspirasi secara perlahan.
Sambil menarik spuit lakukan injeksi.
Lakukan pada sisi kanan-kiri luka.
Ulangi pada sudut luka lain.
Cek keberhasilan prosedur.