Anda di halaman 1dari 11

Anemia Aplastik

• Definisi
Anemia aplastik adalah suatu sindroma kegagalan
sumsum tulang yang ditandai dengan pansitopenia
perifer dan hipoplasia sumsum tulang. Pada anemia
aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari
sumsum tulang sehinggamenyebabkan retikulositopeni
a, anemia, granulositopenia, monositopenia dantromb
ositopenia.
• Klasifikasi dan Etiologi
Anemia aplastik disebabkan oleh 2 faktor yaitu primer
dan sekunder. Anemia aplastik dapat diklasifikasi
sebagai berikut :
1. Penyebab primer
a. Iodiopatik
b.Anemia fancomi
c. Dykeratosis congenital
2. Penyebab sekunder
a. Zat kimia
b. Obat-obatan
c. Infeksi
d.Radiasi
• Manifestasi Klinis
pada penderita anemia aplastik dapat ditemukan
3 gejala utama yaitu:
1. Anemia
biasanya ditandai pucat, mudah lelah, lemah,
nafsu makan menurun dan palpitasi.
2. Trombositopenia
misalnya pendarahan gusi, epistaksis, petekia,
ekimosis.
3. Leukopenia / granulositopenia
misalnya ditandai dengan infeksi.
• Pemeriksaan fisik
- Pucat
- Pendarahan pada gusi, retina, hidung dan kulit
- Tanda-tanda infeksi, misalnya demam
- Hepatomegali
- Tanda anemia fanconi
- Tanda Dyskeratosis kongenital
• Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah tepi
granulosit <500/mm 3

trombosit <20.000/mm3
Retikulosit < 1.0% (atau bahkan hampir tidak
ada)
2. Hiposeluler <25%
pemeriksaan sumsum tulang ini dilakukan
pemeriksaan biopsi dan aspirasi.
Diabetes Melitus tipe II
Definisi
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit
gangguan metabolik yang di tandai oleh
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi
insulin oleh sel beta pankreas dan atau
ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).
Epidemiologi
Kejadian DM Tipe 2 pada wanita lebih
tinggi daripada laki-laki.Wanita lebih berisiko
mengidap diabetes karena secara fisik wanita
memiliki peluang peningkatan indeks masa
tubuh yang lebih besar. Hasil Riset Kesehatan
Dasar pada tahun 2008, menunjukan
prevalensi DM di Indonesia membesar sampai
57%.
Patogenesis
Diabetes melitus merupakan penyakit yang
disebabkan oleh adanya kekurangan insulin secara
relatif maupun absolut.Defisiensi insulin dapat
terjadi melalui 3 jalan, yaitu:
a.Rusaknya sel-sel B pankreas karena pengaruh dari
luar (virus,zat kimia,dll)
b.Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa
pada kelenjar pankreas
c.Desensitasi atau kerusakan reseptor insulin di
jaringan perifer.
Gejala Klinis
Gejala diabetes melitus dibedakan menjadi akut dan kronik yaitu :
1. Akut
Poliphagia (banyak makan) polidipsia (banyak minum), Poliuria
(banyak kencing/sering kencing di malam hari), nafsu makan
bertambah namu berat badan turun dengan cepat (5-10 kg dalam
waktu 2-4 minggu), mudah lelah.
2. Kronik
Kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk jarum,
rasa kebas di kulit, kram, kelelahan, mudah mengantuk,
pandangan mulai kabur, gigi mudah goyah dan mudah lepas,
kemampuan seksual menurun bahkan pada pria bisa terjadi
impotensi, pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau kematian
janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg.
Faktor resiko
Faktor risiko
1. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)
2. Riwayat penyakit DM di keluarga
3. Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau
sedangdalam terapi hipertensi)
4. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
5. Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary
syndrome)
6. Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu) Aktifitas jasmani yang kurang
Dyspepsia

Anda mungkin juga menyukai