Anda di halaman 1dari 9

Penyajian Hasil Data

I. Data Demografi Ibu

No Usia Frekuensi Persentase No Pendapatan Frekuensi Persentase


(%) Bulanan (%)
1 17 - 25 tahun 1 < 2.843.662,55
2 26 - 35 tahun 2 = 2.843.662,55
3 36 - 45 tahun 3 > 2.843.662,55
4 46 - 55 tahun Total
5 56 - 65 tahun
6 > 65 tahun
Total

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase No Pengeluaran Frekuensi Persentase


(%) (%)
1 Tidak sekolah 1 < Pendapatan
2 SD/sederajat 2 Sama dengan
3 SMP/sederajat Pendapatan
4 SMA/sederajat 3 > Pendapatan
5 Diploma/Perguruan Total
tinggi
Total
No Pekerjaan Frekuensi Persentase No Mengikuti Frekuensi Persentase
(%) Penyuluhan (%)
Tidak bekerja tentang gizi balita
1
Petani/nelayan/ 1 Pernah
2
pedagang 2 Tidak pernah
3 Total
4 Swasta/wiraswasta

5 TNI/POLRI/PNS

Total

No Suku Bangsa Frekuensi Persentase


(%)
1 Sunda
2 Jawa
3 Batak
4 Minang
5 Melayu
6 Tionghoa
Total

II. Pengetahuan Ibu


Pernyataan
No Pengetahuan Ibu Benar Salah
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(%) (%)
1. Pada usia 0-6 bulan bayi hanya boleh diberi ASI
(Air Susu Ibu) saja
2. ASI (Air Susu Ibu) sebaiknya diberi segera setelah
lahir karena mengandung banyak zat gizi yang
dibutuhkan bayi
3. Pemberian makanan pendamping harus dilakukan
secara bertahap dari makanan lumat, lunak sampai
makanan padat seperti orang dewasa
4. Balita 1-5 tahun diberi makanan utama sebanyak 3x
sehari ditambah makanan selingan diantara setiap
makanan utama.
5. Untuk memperkenalkan makanan pada anak
sebaiknya diberi dalam jumlah sedikit terlebih
dahulu, agar dia mampu mengenal makanan
tersebut.
6. Makanan yang diberikan sebaiknya makanan yang
beranekaragam agar anak tidak merasa bosan dan
malas makan
7. Nafsu makan balita 1-5 tahun tidak menentu, ibu
harus menyediakan makanan dengan menarik agar
anak tertarik untuk makan
8. Jika terlalu banyak memberi makanan ringan
sebelum waktu makan, akan mengganggu nafsu
makan anak
10. Pada usia balita 6 bulan, makanan pendamping
sangat penting bagi balita karena air susu ibu akan
semakin berkurang
11. Pada usia 6-9 bulan makanan tambahan yang
diberikan berbentuk bubur tim
12. Anak baru bisa makan makanan-makanan padat
setelah usia diatas 1 tahun
13. Balita usia 9-12 bulan diberikan makanan yang
berbentuk lunak seperti bubur nasi yang ditambah
lauk-pauk (ikan dan sayuran)
14. Pengolahan makanan untuk balita dibedakan
dengan pengolahan makanan untuk anggota
keluarga lain
15. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
termasuk ke dalam zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
16. Kurang gizi dapat mengakibatkan anak mudah
terserang penyakit sehingga mengganggu tumbuh
kembangnya
17. Pada usia 1-5 tahun kebutuhan protein (telur, ikan,
tempe, tahu, dll) dan karbohidrat (nasi, kentang, ubi
dll) sangat tinggi, karena pada usia ini anak sangat
aktif dan suka bermain
18. Makanan yang baik adalah makanan yang
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh
19. Makanan bergizi adalah makanan yang dapat
menjadi sumber energi bagi tubuh
20. Telur, daging, tempe, ikan, tahu dan kacang-
kacangan sangat baik untuk pertumbuhan balita
21. Dalam memasak makanan sebaiknya dicuci dulu
baru dipotong
22. Makanan bergizi sangat penting untuk kecerdasan
dan perkembangan balita
Total

III. Sikap Ibu


IV. Perilaku Ibu
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

Pernyataan
No Statements Iya Tidak
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(%) (%)
1 Sebelum melaksanakan kegiatan Posyandu, apakah
kader merencanakannya terlebih dahulu?
2 Dalam merencanakan kegiatan Posyandu apakah
diikuti oleh aparat desa dan tokoh masyarakat lain?
3 Dalam merencanakan kegiatana Posyandu, apakah
kader melaksanakan :
Penyusunan jadwal kegiatan Posyandu
Penentuan tempat kegiatan Posyandu
Cakupan sasaran kegiatan Posyandu
Penyusunan tenaga kerja pelaksana oleh kader saat
Posyandu beserta tugas-tugasnya
Pada persiapan Posyandu, apakah kader mengisi
data dasar dahulu dalam registrasi gizi dan KB
Pada persiapan Posyandu, apakah kader mengajak
kelompok sasaran (bayi, balita, bumil, ibu
menyusui, PUS, dll) untuk datang ke Posyandu?
4 Saat pelaksanaan Posyandu apakah kader
mempersiapkan sehari sebelum pelaksanaan (H-1)
dengan :
Pemberitahuan ulang kepada sasaran agar datang ke
Posyandu
Menyediakan peralatan yang diperlukan untuk
kegiatan Posyandu
Membagi tugas bagi kader sendiri pada pelaksanaan
pola lima meja dalam pelaksanaan Posyandu
5 Kegiatan apa saja yang dilakukan satu jam sebelum
Posyandu mulai?
Menyiapkan tempat pelaksanaan Posyandu
Menyediakan alat-alat dan keperluan Posyandu
Dalam pelaksanaan Posyandu yang kader
lakukan, apakah pola lima meja berjalan
perorangan?
Apakah pelayanan tenaga professional atau tenaga
kesehatan dilaksanakan secara berkala di Posyandu?
6 Bila ya, hal apa saja yang dilakukan pada saat
pelaksanaan evaluasi kegiatan ?
Melakukan pertemuan kader setelah kegiatan
Posyandu
Membuat pelaporan kegiatan Posyandu untuk
diserahkan ke Kepala Desa / Petugas Kesehatan
Merumuskan masalah yang sedang dihadapi
Berupaya mengatasi masalah secara bersama-sama
7 Hal apa saja yang dijadikan bahan evalusi pada
pelaksanaan kegiatan Posyandu?
Banyaknya kunjungan masyarakat pada
pelaksanaan kegiatan Posyandu setiap bulannya
Banyaknya tokoh masyarakat yang terlibat di
Posyandu
Menurunnya angka kematian ibu, bayi,dan balita di
Posyandu setempat
Meningkatnya angka harapan hidup ibu, bayi, dan
balita di Posyandu setempat
8 Masalah apa saja yang kader hadapi dalam
pelaksanaan kegiatan Posyandu?
Kurangnya kesadaran kader pada pelaksanaan
Posyandu
Kurangnya pengetahuan kader tentang pelaksanaan
Posyandu
Kurangnya dukungan dari orang terdekat
9 Masalah apa saja yang dihadapi terkait masyarakat
dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu?
Kurangnya kesadaran masyarakat pada pelaksanaan
Posyandu
Kurangnya pengetahuan masyarakat pada Posyandu
10 Masalah apa saja yang dihadapi terkait fasilitas
dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu?
Kurangnya sarana dan prasarana penunjang
kegiatan Posyandu
Tempat pelaksanaan kegiatan Posyandu kurang
mendukung
11 Upaya apa saja yang pernah kader lakukan
untukmengatasi masalah tersebut?
Memberikan motivasi/dukungan kepada sesama
kader ataupun masyarakat
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat
Melakukan pertemuan antara kaderdan masyarakat
Meningkatkan kemampuan kader dengan cara
mengikuti pelatihan lanjutan atau temu ilmiah
(seminar, workshop, lokakrya,dll)
12 Apakah masalah tersebut berhasil ditanggulangi
setelah melakukan penanganan masalah yang telah
dijelaskan sebelummya?

Total
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK APARAT KELURAHAN DAN TOKOH
MASYARAKAT

Pernyataan
No Statements Iya Tidak
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(%) (%)
1 Apakah Bapak/Ibu berpartisipasi pada persiapan
pelaksanaan kegiatan Posyandu?
2 Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada
perencanaan Posyandu?
Ikut terlibat dalam musyawarah perencanaan
kegiatan dan mempunyai hak suara atas keputusan
Hanya sebagai pihak yang memberikan masukan
saja
Pada pelaksanaan Posyandu, apakah Bapak/Ibu ikut
Total

Pernyataan
No Statements Iya Tidak
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
(%) (%)
1 Apakah bapak/ibu berpartisipasi pada persiapan
pelaksanaan kegiatan Posyandu
Kegiatan apa saja yang bapak/ibu lakukan pada
perencanaan Posyandu?
2 Ikut terlibat dalam musyawarah perencanaan
kegiatan dan mempunyai hak suara atas keputusan
3 Hanya sebagai orang yang memberikan masukan
saja
4 Pada pelaksanaan Posyandu, apakah bapak/ibu
ikut memper-siapkan pelaksanaan sehari sebelum
pelaksanaan (H-1)?
5 Pada pelasaksanaan Posyandu, apakah bapak/ibu
terlibat dalam menyiapkan peralatan dan keperluan
Posyandu?
6 Dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, apakah
bapak/ibu berpartisipasi secara baik dengan
kader dalam pendaftaran/penimbangan/pengisian
KMS?
7 Apakah bapak/ibu ikut terlibat dalam evaluasi
kegiatan Posyandu?
Jika ya, dalam kegiatan apa?
8 Ikut dalam pertemuan setelah kegiatan Posyandu
9 Menerima laporan hasil kegiatan Posyandu
10 Ikut berpartisipasi dalam perumusan masalah
yang dihadapi
11 Ikut berpartisipasi dalam upaya mengatasi
masalah tersebut
Total

Anda mungkin juga menyukai