Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Alya Savira Yuandita

NPM : 066117197
KELAS : E
TUGAS FARMAKOLOGI SISTEM DAN ORGAN

JAWABAN TUGAS 1 :

1. Asam Asetil Salisilat

 Mekanisme Kerja

Efektivitas penggunaan aspirin adalah berdasarkan kemampuannya


menghambat enzim skilooksigenase (cyclooxygenase/COX), yang
mengkatalisis perubahan asam arakidonat menjadi prostaglandin H2,
prostaglandin E2 dan tromboksan A2, Aspirin hanya bekerja pada enzim
siklooksigenase, tidak pada enzim lipooksigenase, sehingga tidak
menghambat pembentukan lekotrien.

Mekanisme kerja aspirin terutama adalah penghambatan sintesis


prostaglandin E2 dan tromboksan A2. Akibat penghambatan ini, maka
ada tiga aksi utama dari aspirin, yaitu : (1) antiinflamasi, karena
penurunan sintesis prostaglandin proinflamasi, (2) analgesik, karena
penurunan prostaglandin E2 akan menyebabkan penurunan sensitisasi
akhiran syaraf nosiseptif terhadap mediator pro inflamasi dan (3)
antipiretik, karena penurunan prostaglandin E2 yang bertanggungjawab
terhadap peningkatan set point pengaturan suhu hipotalamus.

 Bekerja Pada

Sebagai inhibitor agregasi trombosit, AAS bekerja dengan cara


mengurangi produksi tromboksan A2

 Sediaan
Sediaan yang umum berupa sediaan tablet telah banyak digunakan oleh
para produsen obat dengan beberapa jenis sediaan bahkan dapat
digunakan sebagai anti platelet dengan mekanisme penghambatan
terhadap agregrasi platelet.

2. Sulfinpirazon

 Adalah obat urikosurik yang digunakan untuk menurunkan kandungan


urat tubuh pada penderita gout tofaseosa atau pada mereka yang sering
mengalami serangan gout.

 Mekanisme Kerja

Menghambat sintesa enzim siklooksigenase

 Bekerja pada

Prevensi sekunder infark miokard akut

 Sediaan

Kapsul dan tablet

3. Dipyridamole
 Dipyridamole adalah obat yang menghambat pembentukan gumpalan darah
ketika diberikan secara kronis dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah
bila diberikan dalam dosis tinggi dalam waktu singkat.

 mekanisme kerja :

Dipyridamole memiliki dua efek yang diketahui, bekerja melalui mekanisme


aksi yang berbeda

 Berkerja pada :

Dipyridamole menghambat enzimfosfodiesterase yang biasanya


memecahcAMP (meningkatkan kadar cAMP seluler dan memblokir respons
agregasi platelet [4]terhadap ADP ) dan / atau cGMP .Dipyridamole
menghambat pengambilan kembali seluler adenosin menjadi trombosit, sel
darah merah , dan sel endotel , yang menyebabkan peningkatan konsentrasi
ekstraseluler adenosin.

 sediaan

larutan intravena dan tablet oral

4. Dextran

 Obat yang digunakan untuk mengobati kandungan zat besi yang rendah
dalam darah (anemia) pada orang yang tidak bisa mendapatkan asupan zat
besi karena efek samping atau karena anemia mereka belum berhasil diobati.
Kadar zat besi rendah dapat terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan
cukup zat besi dari makanan (gizi buruk, penyerapan yang buruk) atau ketika
ada kehilangan darah jangka panjang yang besar atau (misalnya hemofilia,
perdarahan lambung). Anda juga mungkin membutuhkan zat besi tambahan
karena kehilangan darah selama dialisis ginjal. Tubuh Anda mungkin
membutuhkan lebih banyak zat besi jika Anda menggunakan obat
erythropoietin untuk membantu membuat sel-sel darah merah baru.

 Mekanisme Kerja

Menghambat perlengketan trombosit dan mencegah bendungan pada


pembuluh darah dengan mempengaruhi aliran dara.

 Bekerja pada

Dextran digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, & perbaikan


penyakit, kondisi dan gejala berikut ini :
 Trombosis vaskular
 Von willebrand disease
 Hipovolemia
 Plak gigi
 Iritasi minor mata

 Sediaan

Tablet dan Injeksi

5. Heparin

Heparin adalah satu-satunya antikoagulan diberikan parenteral dan pilihan bila


diperlukan efek cepat pada:
 Emboli paru-paru,
 Trombosis vena dalam
 Infark miokard akut.

 Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang memerlukan


antikoagulan.

 Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock

 Kontra Indikasi :
Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.

 Antagonis :
Heparin adalah Protamin Sulfat.

 Interaksi:
Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat meningkatkan
respon antikoagulan oral.
JAWABAN TUGAS 2 :

1. Fibrinolitika
Fibrinolitik bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan
plasminogen untuk membentuk plasmin, yang mendegradasi fibrin dan
kemudian memecah trombus. Manfaat obat trombolitik untuk pengobatan
infark miokard telah diketahui dengan pasti. Yang termasuk dalam golongan
obat ini di antaranya streptokinase, urokinase, alteplase, dan anistreplase.
 Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk
 Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja dengan
cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan mengaktifkan plasminogen yang
digunakan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti
trombosis vena, emboli paru, trombosis retina, juga infark miokard.
 Indikasi:
- Infark miokard akut
- Trombosis Vena
- Emboli Paru
- Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan kateter Vena
a. STREPTOKINASE :
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut
 Mekanisme Kerja: Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak
langsung yaitu:
- Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator sehingga mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
- Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase akibat
terinfeksi Streptokokus
 Dosis : 1 juta IU tidak efektif sehingga tidak digunakan.
 Kinetik : t ½ bifasik : Fase cepat 11-13 menit, lambat 23 menit

b. UROKINASE:
Diisolasi dari Urin Manusia
Langsung mengaktifkan Plasminogen
 Indikasi :
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin insidens Perdarahan 45 %
Heparin insiden Perdarahan 27 %

 Kontra Indikasi :
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal

 Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,

 Ekskresi: Empedu dan Urin

 Antidot:
Keracunan Urokinase / perdarahan akibat pemberian trombolitik
perlu diberikan obat antifibrinolitik:
- Asam aminokaproat
- Aprotinin
- Asam Traneksamat dapat melawan aksi trombolitik (namun
keamanan pemberian obat ini secara bersamaan belum
didapatkan).
- Asam aminokaproat: Penghambat yang bersaing dengan aktivator
plasminogen dan penghambat plasmin.
2. Antifibrinolitika
Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan Cryoprecipitated
antihemophilic factor kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau
mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII yang
sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya mengandung
inhibitor faktor VIII. Cryoprecipitated antihemophilic factor didapat dari
plasma donor tunggal dan kaya akan faktor VIII, fibrinogen dan protein
plasma lain.

 Efek samping
Reaksi hipersensitivitas, Hepatitis virus, anemia hemolitik,
hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.

 Posologi
Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV
biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia.

a. Komplex faktor IX
Sedian mengandung faktor II, VII, IX dan X, serat sejumlah kecil protein
plasma lain, digunakan untuk :
- pengobatan hemofilia B, atau
- bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sedian untuk mencegah
perdarahan, jangan diberikan pada penderita nonhemofilia.
 Efek Samping :
- Trombosis
- Demam
- Menggigil
- Sakit kepala
- Flushing
- Reaksi hipersensitivitas berat
 Posologi
Kebutuhan tergantung keadaan penderita.
Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan untuk
menentukan dosis.

b. DESMOPRESIN
Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar faktor VIII
dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar factor pembekuan tersebut
paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai dengan 6 jam.

 Efek Samping :
Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat
suntikan

c. FIBRINOGEN INSANI
Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.

d. VITAMIN K
Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat
menimbulkan efek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan

faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.

e. ASAM AMINOKAPROAT
Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat
plasmin. Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor
pembekuan darah lain.
 Farmakokinetik :
Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui
urin, sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak ± 2 jam, dosis
tunggal.
 Indikasi :
Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau
uretra.
 Efek samping :
Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual, diare, inhibisi
eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat. yang paling
berbahaya trombosis umum.

 Teratogenisitas :
Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun asam
aminokaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester
pertama dan kedua, kecuali memang benar-benar diperlukan.

 Posologi :
Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 g per oral atau infus IV secara lambat,
lalu 1 g tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal.

f. ASAM TRANEKSAMAT
Indikasi dan mekanisme kerja sama dengan asam aminokaproat tetapi
10 kali lebih poten dan efek samping lebih ringan.

 Farmakokinetik :
Cepat diasorpsi dari saluran cerna.

 Posologi :
Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari secara IV Lambat,
sekurang-kurangnya dalm waktu 5 menit

Anda mungkin juga menyukai