Anda di halaman 1dari 17

ANTI PENDARAHAN

SIRAJUL FIRDAUS
Obat anti perdarahan = hemostatik
Obat hemostatik adalah obat yang digunakan untuk
menghentikan pendarahan
Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu
faktor pembekuan darah yang bersifat herideter
misalnya defisiensi faktor antihemofilik dan dapat
pula akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin
sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Perdarahan dapat dihentikan dengan memberikan
obat yang dapat meningkatkan faktor-faktor
pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang
menghambat mekanisme fibrinolitik seperti asam
aminokaprot.
Pembagian Obat hemostatik
A. Hemostatik Lokal
Berdasarkan mekanisme hemostatiknya :
1. Hemostatik serap
Mekanisme kerja : Hemostatik serap (absorbable hemostatik)
menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan
buatan atau memberikan jala serat-serat yang mempermudah bila
diletakkan langsung pada pembekuan yang berdarah. Dengan
kontak pada permukaan asing trombosit akan pecah dan
membebaskan faktor yang memulai proses pembekuan darah.
Indikasi : hemostatik
Golongan ini berguna untuk mengatasi perdarahan yang berasal
dari pembuluh darah kecil saja misalnya kapiler dan tidak efektif
untuk menghentikan perdarahan arteri atau vena yang tekanan
intravaskularnya cukup besar.
Contoh obat : Spon, gelatin, oksi sel (seluloisa oksida)
dan busa fibrin insani (Kuman fibrin foam). Spon,
gelatin, dan oksisel
2. Astrigen
Mekanisme kerja : Zat ini bekerja lokal dengan
mengendapkan protein darah sehingga perdarahan
dapat dihentikan. Sehubungan dengan cara
penggunaanya, zat ini dinamakan juga styptic.
Indikasi : Kelompok ini digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler tetapi kurang efektif
bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang
digunakan lokal.
Contoh Obat : ferri klorida, nitras argenti, asam tanat.
3. Koagulan
Mekanisme kerja: Kelompok ini pada penggunaan lokal
menimbulkan hemostatik dengan 2 cara yaitu dengan
mempercepat perubahan protrombin menjadi thrombin dan
secara langsung menggumpulkan fibrinogen. Aktifitor
protrombin, ekstrak yang mengandung aktifator protrombin
dapat dibuat antara lain dari jaringan otak yang diolah secara
kering dengan asetat.
Cara pemakaian: Untuk tujuan ini kapas dibasahi dengan
larutan segar 0,1% dan ditekankan pada alveolus sehabis
ekstrasi gigi. Trombin zat ini tersedia dalam bentuk bubuk
atau larutan untuk penggunaaan lokal. Sediaan ini tidak
boleh disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan bahaya
emboli.
Contoh obat : Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol, tiklopidin
dan dekstran , Heparin, Trenexamid
4. Vasokonstiktor
Epinefrin dan norepinetrin berefek vasokontriksi ,
dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan
kapiler suatu permukaan.
Cara pemakaian : Cara penggunaanya ialah dengan
mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan
larutan 1 : 1000 tersebut pada permukaan yang
berdarah. Vasopresin, yang dihasilkan oleh hipofisis,
pernah digunakan untuk mengatasi perdarahan pasca
bedah persalinan. Perkembangan terakhir
menunjukkan kemungkinan kegunaanya kembali bila
disuntikkan langsung ke dalam korpus uteri untuk
mencegah perdarahan yang berlebihan selama operasi
korektif ginekologi.
B. Hemostatik Sistemik
Dengan memberikan transfusi darah, seringkali
perdarahan dapat dihentikan dengan segera. Hal ini
terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor
pembekuan darah yang terdapat dalam darah
trasfusi. Keuntungan dari transfusi ialah perbaikan
volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan
defisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat
diatasi dengan mengganti/memberikan faktor
pembentukan yang kurang.
Contoh Obat hemostatik sistemik
Asam traneksamat
 Mekanisme Kerja :
Ø  Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat aktivitas dari
aktivator plasminogen dan plasmin
Ø  Sebagai hemostatik, bekerja mencegah degradasi fibrin,
meningkatkan agregasi platelet
Ø  memperbaiki kerapuhan vaskular dan meningkatkan
aktivitas factor koagulasi.
Indikasi :
§  Hipermenorrhea
§  Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan AKDR.
§  Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi 
Perhatian :
Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan
perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping :
§  Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit
kepala, anoreksia
§  Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan
pengurangan dosis atau penghentian pengobatan
Sediaan :
Kapsul 250 mg, 500 mg
Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg
Contoh obat hemostatik sistemik
Methylergometrin
Komposisi : Tiap tablet salut selaput : Methylergometrine
hydrogen maleat setara dengan Methylergometrine maleat
0,125 mg.
Indikasi :
- Penanganan pada tahap 3 kelahiran
- Pendarahan uterin yang terjadi setelah pemisahan
plasenta uterin atony.
- subinvolusi dari puerperal uterus, lochiometra.
- pendarahan uterin karena aborsi
Cara Kerja Obat :
Methylegrometrine adalah derivate semisintetik dari
alkaloid alami yaitu ergometrine dan senyawa spesifik
uterotonok. Dibandingkan dengan golongan alkaloid
ergotamie, efek pada pembuluh darah perifer lemah.

Dosis
- peningkatan uterin involusi : 0,125 mg3 kali sehari,
umumnya untuk 3 atau 4 hari
- pendarahan puerperium, subinvolusi, lochiometra :
0,125 mg atau 0,25 m 3 kali sehari
Overdosis
- Gejala : gejala utama dari overdosis akut adalah mual
dan muntah, hiper atau hipotensi, kadang-kadang mati
rasa atau gatal-gatal pada bagian ekstrimis, iskemia
perifer, depresi pernafasan, konvulsi, koma.
- penanganan overdosis dilakukan sesuai dengan gejala
yang timbul. Lambung harus dikosongkan bila obat
baru saja dinamakan, jika perlu, berikan penanganan
khusus atau penanganan gejala, monitoring system
kordiovaskular dan pernafasan. Dalam kasus spasmus
arterial diberikan vasodilator. Apabila efek sedasi
diperlukan gunakan diazepam atau barbiturate.
Peringatan Dan Perhatian
- pada kasus bayi sungsang,methylegometrine maleat
dianjurkan untuk tidak dianjurkan setelah bayi keluar,
pada kelahiran kembar jangan diberikan sebelum bayi
terakhir keluar.
- penggunaan harus hati-hati pada penderita atau jika
ada gejala hipertensi, sepsis, penyakit pembuluh darah
obliterlatif dan kerusakan fungsi hati dan ginjal.
- tidak dianjurkan untuk tindakan induksi partus,
karena masa kerja yang lama serta memberikan
konteraksi uterus non-fisiologik.
Efek Samping
- Mual, muntah dan sakit abdominal dapat terjadi pada
dosis besar.
- telah ditemukan laporan mengenai erupsi kulit,
berkeringat, pusing, penglihatan kabur, sakit kepala
atau reaksi kardiovaskular, vertigo, takikardia atau
bradikardia, sakit dada dan reaksi vasopatik perifer.
- reaksi anafilaksis sangat jarang.
- Tekanan darah naik (terutama paa penderita
hipertensi kronik atau preeklamasi)
Kontra Indikasi
- tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum
munculnya kepala.
- inersia uterin primer dan skunder, hipertensi,
toksemia, penyakit pembuluh darah oklusif, sepsis dan
hipersensitivitas, kerusakan fungsi hati atau ginjal.
Interaksi Obat
mepertinggi efek fasokontriksi dari simpatomimetik
atau ergotamine.
Cara Penyimpanan
simpan pada suhu kamar (25 – 30) C dan tempat
kering serta terhindar cahaya langsung.
Contoh obat anti hemostatik yg lain : Aprotinin,
Ethamsylate, Carbazochrome, Vitamin K dan
turunannya
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai