Anda di halaman 1dari 33

Farmakologi

Obat Anti Perdarahan


Definisi
 Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik.
 Hemostatis merupakan proses penghentian
perdarahan pada pembuluh darah yang cedera.
 Obat haemostatik (Koagulansia ) adalah obat
yang digunakan untuk menghentikan
pendarahan.
 Obat haemostatik ini diperlukan untuk
mengatasi perdarahan yang meliputi daerah
yang luas.
 Pemilihan obat hemostatik harus dilakukan
secara tepat sesuai dengan patogenesis
perdarahan.
Jaringan rusak Thomboplastinogenase
+ Tromboplastinogen Tromboplastin
Thrombosit

Mengeluarkan serotonin + heparin


 terjadi vasokonstriksi

Fibrin
Fibrinogin + trombin Ca ++ + protrombin
Menangkap
Sel-sel, trombosit, - Oksalat
jaringan sehingga -- sitrat
Terjadi pembekuan Kumarin > < Vitamin K

SkemaProses terjadinya pembekuan Darah


Luka (trombosit pecah)

Mengeluarkan serotonin

Terjadi vasokonstriksi

Tromboplastin
Ca + Vit. K
Protombin

Trombin

Fibrinogen

Fibrin

Pembekuan
Menangkap Sel-sel trombosit jaringan sehingga Terjadi pembekuan
Proses pembekuan darah :

Melalui 3 tahap yaitu :


1.aktivasi tromboplastin
2.pembentukan trombin dari protrombin
3.pembentukan fibrin dari fibrinogen
Dalam proses ini diperlukan faktor-
faktor pembekuan darah yang hingga
kini dikenal 15 faktor pembekuan darah
• Thromboplastin :
substansi dalam darah yg membantu
perubahan protrombin menjadi trombin
dengan bantuan Ca dan Vit.K
• Protrombin : Faktor koagulasi II
• Trombin :
Enzim hasil dari aktivasi protrombin yang
membantu pembentukan fibrinogen menjadi
fibrin
• Fibrinogen :Faktor koagulasi I
• Fibrin :
bentuk protein tidak larut dari fibrinogen
dengan bantuan trombin, yang membentuk
anyaman/agregasi sehingga terjadi
pembekuan darah
Obat Antikoagulan
 Obat antikoagulatia terutama diperlukan untuk
mengatasi tromboemboli
 Obat-obat antikoagulantia yang sering digunakan di
klinis untuk mencegah tromboemboli :
 Aspirin ( asetosal ) tablet

 Sulfinpirazon tablet

 Dipridamol ( persantin ) tablet

 Dextran inj. / Infus

 Heparin inj.
Berfungsi sebagai Anti Tromboplastin sehingga
 Kumarin inj
Pembentukan trombin dan protrombin terganggu
Sering digunakan untuk mengatasi atau
mengurangi
Pembekuan darah intravaskuler dan
 Tromboemboli
sumbatan pembuluh darah pada masa nifas akibat
gumpalan darah atau air ketuban
 Atherosklerosis
terjadinya pengerasan arteri yang disebabkan oleh
pembentukan endapan lemak, kolesterol dan substansi
lain membentuk plak di dinding arteri selama bertaun -
tahun
 Atheriosklerosis
Keadaan umum atherosklerosis yang disertai hilangnya
elastisitas dari arteri sehingga menghalangi aliran darah
ke sel – sel tubuh.
Pembekuan darah & Kerusakan darah
 Pembekuan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami pendarahan
karena jaringan mengalami kerusakan
 Kelainan darah juga dapat terjadi karena darah tidak dapat
membeku terjadi pada penderita Hemofili
 Kerusakan pembuluh darah juga dapat terjadi karena darah
menyumbat pembuluh darah ( atherosklerosis atau arterisklerosis )
 Untuk mengatasi gangguan bekuan darah maka digunakan obat
Koagulan atau digunakan cara – cara fisik seperti menekan pembuluh
darah dan pendinginan ( kauter )
 Bila tidak berhasil digunakan obat sistemik seperti Vitamin K,
Carbazokrom , Asam Traneksamat dan lain – lain.
Obat hemostatik terbagi dua yaitu :
1. Obat hemostatik lokal
* Hemostatik serap
* Astringen
* Koagulan
* Vasokonstriktor
2. Obat  hemostatik sistemik.
* Faktor VIII
* Faktor X
* Vitamin K
* Asam aminokaproat
* Asam tranexamat
* Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)
Hemostatik serap

Mekanisme kerja :
Menghentikan   perdarahan dengan
pembentukan suatu bekuan buatan
atau memberikan jala/serat-serat yang
mempermudah bila diletakkan langsung
pada permukaan   yang berdarah .
Dengan kontak pada permukaan asing
trombosit akan pecah dan
membebaskan factor yang memulai
proses pembekuan darah.
Hemostatik serap

Indikasi :
Hemostatik golongan ini berguna untuk
mengatasi perdarahan yang berasal dari
pemubuluh darah kecil saja misalnya
kapiler dan tidak efektif untuk
menghentikan perdarahan arteri atau
vena yang tekanan intravaskularnya
cukup besar.
Hemostatik serap
Contoh:
 Spon gelatin,oksisel (selulosa oksida)

digunakan sebagai penutup luka yang


akhirnya akan diabsorpsi. Hal ini
menguntungkan karena tidak memerlukan
penyingkiran yang memungkinkan
perdarahan ulang seperti yang terjadi pada
penggunaaan kain kasa .
 Untuk absorpsi yang sempurna pada kedua
zat diperlukan waktu 1- 6 jam.
 Busa ( sponge ) fibrin berisi protrobin, tromboplastin
dan ion Ca++
Astringen
Mekanisme kerja :
Zat ini bekerja local dgn mengendapkan  protein
darah sehingga dihentikan
Indikasi :
Kelompok ini digunakan untuk menghentikan
perdarahan kapiler tetapi kurang efektif
bila dibandingkan dengan vasokontriktor yang
digunakan local.
Contoh Obat :
Antara lain feri klorida, nitras argenti, asam
tanat.
Koagulan
Mekanisme kerja :
 Obat kelompok ini pada penggunaan lokal
menimbulkan hemostatis dengan 2 cara yaitu
dengan mempercepat perubahan protrombin
menjadi trombin dan secara langsung
menggumpalkan fibrinogen.
 Sangat efektif sebagai hemostatik local dan
dapat digunakan umpamanya untuk alveolkus
gigi yang berdarah pada pasien hemofilia.
 zat ini tersedia dalam bentuk bubuk atau larutan
untuk penggunaaan lokal.Sediaan ini tidak boleh
disuntikkan IV, sebab segara menimbulkan
bahaya emboli.
Vasokonstriktor

Mekanisme Kerja :
Epinefrin dan norepinefrin berefek
vasokontriksi , dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu
permukaan.

Cara pemakaian :
Penggunaanya ialah dengan mengoleskan
kapas yang telah dibasahi dengan larutan
1: 1000 tersebut pada permukaan yang
berdarah.
Hemostatik sistemik
 Dengan memberikan transfuse darah,
seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan
segera. Hasil ini terjadi karena penderita
mendapatkan semua faktor pembekuan darah
yang terdapat dalam darah transfusi.

 Keuntungan lain transfusi ialah perbaikan


volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan
defisiensi faktor pembekuan darah tertentu
dapat diatasi dengan mengganti/ memberikan
faktor pembekuan yang kurang.
Asam aminokaproat

Mekanisme kerja :
 Asam aminokaproat merupakan
penghambat bersaing dari activator
plasminogen  dan penghambat plasmin.
 Plasmin sendiri berperan menghancurkan
fibrinogen/ fibrin dan faktor pembekuan
 darah lain. Oleh karena itu asam
amikaproat dapat mengatasi perdarahan
berat akibat fibrinolisisyang berlebihan.
Asam aminokaproat
Indikasi :
 karena dapat menyebabkan pembentukan
thrombus yang mungkin bersifat fatal maka
hanya digunakan untuk mengatasi perdarahan
fibrinolisis berlebihan
 digunakan untuk mengatasi hematuria yang
berasal dari kandung kemih.
 bermanfaat untuk pasien homofilia sebelum
dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain
karena troma didalam mulut.
 dapat digunakan sebagai antidotum untuk
melawan efek trombolitik streptokinase dan
urokinase yang merupakan activator
plasminogen.
Asam aminokaproat

Cara pemakaian :
 Dapat diberikan secara peroral dan IV

Efek samping
 dapat menyebabkan prutius,eriterna
konjungtiva, dan hidung tersumbat.
 Efek samping yang paling berbahaya
ialah trombosis umum, karena itu
penderita yang mendapat obat ini harus
diperiksa mekanisme hemostatik.
Asam aminokaproat

Teratogenisitas :
 Sebaiknya tidak digunakan pada
kehamilan trimester pertama dan
kedua, kecuali memang benar – benar
diperlukan
Dosis :
 Dewasa : 5 – 6g per oral/ iv lambat
dilanjutkan dengan 1g tiap jam bila
fungsi ginjal normal
Asam traneksamat

Mekanisme Kerja :
 Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat
aktivitas dari aktivator plasminogen dan
plasmin
 Sebagai hemostatik, bekerja mencegah
degradasi fibrin, meningkatkan agregasi
platelet
 memperbaiki kerapuhan vaskular dan
meningkatkan aktivitas factor koagulasi.
 10x lebih poten daripada asam
aminokaproat dan ESO lebih ringan
Asam traneksamat
Indikasi
 Hipermenorrhea
 Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan
AKDR
 Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi 
Perhatian
 Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan
perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping
 Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala,
anoreksia
 Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan
pengurangan dosis atau penghentian pengobatan
Sediaan  :
Kapsul 250 mg, 500 mg
Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg
Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)

Mekanisme Kerja :
 Menghambat peningkatan permeabilitas kapiler
 Meningkatkan resistensi kapiler

Indikasi
 Pendarahan disebabkan menurunnya resistensi
kapiler dan meningkatnya permeabilizas kapiler
 Pendarahan abnormal selama/pasca operasi
akibat penurunan resistensi kapiler
 Pendarahan otak

Sediaan  :
Tablet 10 mg/ Forte 30 mg
Injeksi 2 ml/10 mg dan 5 ml/25 mg
Perdarahan disebabkan karena :
Kekurangan Vitamin K  protombin tidak
terbentuk  “Hypoprotombinemia” 
jumlah trombin yang terbentuk sedikit 
proses pembentukan fibrin tidak terjadi
 proses pembekuan tidak terjadi 
terjadi perdarahan
Vitamin K

Macam Vitamin K :
1. Vit. K1 (phylloquinone)
didapat dari tumbuhan
2. Vit.K2 (menaquinone)
diproduksi oleh bakteri di intestinal
3. Vit.K3 (menadione)
merupakan vitamin K sintesis
Vitamin K
1. Endogen  Vit. K2  sintesis bakteri di
intestinal
2. Exogen  Vit. K1  dari makanan
a. Kadar tinggi (650mcg/100gr)
daging, brokoli,bayam,kol,selada,
kedelai
b. Kadar sedang (10 – 100mcg/100gr)
keju, kentang, strawberry, tomat,
gandum, kuning telur, ragi, mentega
c. Kadar rendah (10mcg/100gr)
wortel, jagung, susu, jamur, seledri
Vitamin K
Defisiency :
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan
absorbsi vit.K atau berkurangnya bakteri yang
mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian
antikoagulan tertentu. Hal tersebut menurunkan
kadar protombin dan Faktor pembekuan darah
sehingga resiko perdarahan besar
Toksisitas :
jarang terjadi terutama untuk Vit. K1,
Vit. K3 mempunyai potensial toksisitas 2x lebih
besar dari vit. K1
Ciri – ciri terjadinya toksisitas :
trombosis, vomiting, jaundice, hemolitic anemia
Vitamin K
Mekanisme kerja :
Pada orang normal vitamin K tidak
mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi
pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin
ini berguna untuk meningkatkan biosintesis
beberapa faktor pembekuan darah yang
berlangsung di hati. Sebagai hemostatik,
vitamin K memerlukan waktu untuk dapat
menimbulkan efek, sebab vitamin K harus
merangsang pembentukan faktor- faktor
pembekuan darah lebih dahulu.
Vitamin K

Indikasi :
 Digunakan untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Efek samping :
 Pemberian secara intravena yang terlalu cepat
dapat menyebabkan kemerahan pada muka,
berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada
dada dan kadang menyababkan kematian.
Interaksi :
1. Menghilangkan efek antikoagulan dari coumarin.
2. Absorbsi Vit K terganggu bila diminum
bersamaan dengan turunan orlistat (pemecah
lemak)
Vitamin K
Perhatian :
 Pada bayi baru lahir (1 minggu setelah
lahir)hipoprotrombinemia hal ini dapat terjadi
karena:
1. Vit. K tidak dapat diabsorbsi, tdk dapat melewati
plasenta
2. Intestinal bayi masih steril dari bakterisehingga
produksi Vit. K2 tidak dapat terjadi
 Untuk mengatasi perdarahan pada bayi baru lahir
diterapi dengan vit. K scr im/oral 1-2mg/kgBB 
kesembuhan terjadi ±48 jam setelah terapi
 Vit. K3 (menadione) tidak boleh diberikan karena
bersifat toksik  meningkatkan serum bilirubin dan
terjadi jaundice
Vitamin K
Sediaan :
 IV, im, oral

Farmakodinamik :
 Onset of action : oral  6-10j, iv  1-2j

Dosis :
 Pada cowok : 80 mcg
 Pada cewek : 65 mcg
 Anak 7 – 10 th : 30 mcg
 Bayi : 10 mcg
 Hamil/menyusui : 65 mcg
Trim’s
08123235997

lelyadhitama@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai