Fibrin
Fibrinogin + trombin Ca ++ + protrombin
Menangkap
Sel-sel, trombosit, - Oksalat
jaringan sehingga -- sitrat
Terjadi pembekuan Kumarin > < Vitamin K
Mengeluarkan serotonin
Terjadi vasokonstriksi
Tromboplastin
Ca + Vit. K
Protombin
Trombin
Fibrinogen
Fibrin
Pembekuan
Menangkap Sel-sel trombosit jaringan sehingga Terjadi pembekuan
Proses pembekuan darah :
Sulfinpirazon tablet
Heparin inj.
Berfungsi sebagai Anti Tromboplastin sehingga
Kumarin inj
Pembentukan trombin dan protrombin terganggu
Sering digunakan untuk mengatasi atau
mengurangi
Pembekuan darah intravaskuler dan
Tromboemboli
sumbatan pembuluh darah pada masa nifas akibat
gumpalan darah atau air ketuban
Atherosklerosis
terjadinya pengerasan arteri yang disebabkan oleh
pembentukan endapan lemak, kolesterol dan substansi
lain membentuk plak di dinding arteri selama bertaun -
tahun
Atheriosklerosis
Keadaan umum atherosklerosis yang disertai hilangnya
elastisitas dari arteri sehingga menghalangi aliran darah
ke sel – sel tubuh.
Pembekuan darah & Kerusakan darah
Pembekuan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami pendarahan
karena jaringan mengalami kerusakan
Kelainan darah juga dapat terjadi karena darah tidak dapat
membeku terjadi pada penderita Hemofili
Kerusakan pembuluh darah juga dapat terjadi karena darah
menyumbat pembuluh darah ( atherosklerosis atau arterisklerosis )
Untuk mengatasi gangguan bekuan darah maka digunakan obat
Koagulan atau digunakan cara – cara fisik seperti menekan pembuluh
darah dan pendinginan ( kauter )
Bila tidak berhasil digunakan obat sistemik seperti Vitamin K,
Carbazokrom , Asam Traneksamat dan lain – lain.
Obat hemostatik terbagi dua yaitu :
1. Obat hemostatik lokal
* Hemostatik serap
* Astringen
* Koagulan
* Vasokonstriktor
2. Obat hemostatik sistemik.
* Faktor VIII
* Faktor X
* Vitamin K
* Asam aminokaproat
* Asam tranexamat
* Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)
Hemostatik serap
Mekanisme kerja :
Menghentikan perdarahan dengan
pembentukan suatu bekuan buatan
atau memberikan jala/serat-serat yang
mempermudah bila diletakkan langsung
pada permukaan yang berdarah .
Dengan kontak pada permukaan asing
trombosit akan pecah dan
membebaskan factor yang memulai
proses pembekuan darah.
Hemostatik serap
Indikasi :
Hemostatik golongan ini berguna untuk
mengatasi perdarahan yang berasal dari
pemubuluh darah kecil saja misalnya
kapiler dan tidak efektif untuk
menghentikan perdarahan arteri atau
vena yang tekanan intravaskularnya
cukup besar.
Hemostatik serap
Contoh:
Spon gelatin,oksisel (selulosa oksida)
Mekanisme Kerja :
Epinefrin dan norepinefrin berefek
vasokontriksi , dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan kapiler suatu
permukaan.
Cara pemakaian :
Penggunaanya ialah dengan mengoleskan
kapas yang telah dibasahi dengan larutan
1: 1000 tersebut pada permukaan yang
berdarah.
Hemostatik sistemik
Dengan memberikan transfuse darah,
seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan
segera. Hasil ini terjadi karena penderita
mendapatkan semua faktor pembekuan darah
yang terdapat dalam darah transfusi.
Mekanisme kerja :
Asam aminokaproat merupakan
penghambat bersaing dari activator
plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin sendiri berperan menghancurkan
fibrinogen/ fibrin dan faktor pembekuan
darah lain. Oleh karena itu asam
amikaproat dapat mengatasi perdarahan
berat akibat fibrinolisisyang berlebihan.
Asam aminokaproat
Indikasi :
karena dapat menyebabkan pembentukan
thrombus yang mungkin bersifat fatal maka
hanya digunakan untuk mengatasi perdarahan
fibrinolisis berlebihan
digunakan untuk mengatasi hematuria yang
berasal dari kandung kemih.
bermanfaat untuk pasien homofilia sebelum
dan sesudah ekstraksi gigi dan perdarahan lain
karena troma didalam mulut.
dapat digunakan sebagai antidotum untuk
melawan efek trombolitik streptokinase dan
urokinase yang merupakan activator
plasminogen.
Asam aminokaproat
Cara pemakaian :
Dapat diberikan secara peroral dan IV
Efek samping
dapat menyebabkan prutius,eriterna
konjungtiva, dan hidung tersumbat.
Efek samping yang paling berbahaya
ialah trombosis umum, karena itu
penderita yang mendapat obat ini harus
diperiksa mekanisme hemostatik.
Asam aminokaproat
Teratogenisitas :
Sebaiknya tidak digunakan pada
kehamilan trimester pertama dan
kedua, kecuali memang benar – benar
diperlukan
Dosis :
Dewasa : 5 – 6g per oral/ iv lambat
dilanjutkan dengan 1g tiap jam bila
fungsi ginjal normal
Asam traneksamat
Mekanisme Kerja :
Sebagai anti plasmin, bekerja menghambat
aktivitas dari aktivator plasminogen dan
plasmin
Sebagai hemostatik, bekerja mencegah
degradasi fibrin, meningkatkan agregasi
platelet
memperbaiki kerapuhan vaskular dan
meningkatkan aktivitas factor koagulasi.
10x lebih poten daripada asam
aminokaproat dan ESO lebih ringan
Asam traneksamat
Indikasi
Hipermenorrhea
Pendarahan pada kehamilan dan pada pemasangan
AKDR
Mengurangi pendarahan selama dan setelah operasi
Perhatian
Bila diberikan IV dianjurkan untuk menyuntikkan
perlahan-lahan (10 ml / 1-2 menit)
Efek Samping
Gangguan gastrointestinal : mual, muntah, sakit kepala,
anoreksia
Gangguan penglihatan, gejala menghilang dengan
pengurangan dosis atau penghentian pengobatan
Sediaan :
Kapsul 250 mg, 500 mg
Injeksi 5 ml/250 mg dan 5 ml/500 mg
Karbazokrom Na Sulfonat (ADONA)
Mekanisme Kerja :
Menghambat peningkatan permeabilitas kapiler
Meningkatkan resistensi kapiler
Indikasi
Pendarahan disebabkan menurunnya resistensi
kapiler dan meningkatnya permeabilizas kapiler
Pendarahan abnormal selama/pasca operasi
akibat penurunan resistensi kapiler
Pendarahan otak
Sediaan :
Tablet 10 mg/ Forte 30 mg
Injeksi 2 ml/10 mg dan 5 ml/25 mg
Perdarahan disebabkan karena :
Kekurangan Vitamin K protombin tidak
terbentuk “Hypoprotombinemia”
jumlah trombin yang terbentuk sedikit
proses pembentukan fibrin tidak terjadi
proses pembekuan tidak terjadi
terjadi perdarahan
Vitamin K
Macam Vitamin K :
1. Vit. K1 (phylloquinone)
didapat dari tumbuhan
2. Vit.K2 (menaquinone)
diproduksi oleh bakteri di intestinal
3. Vit.K3 (menadione)
merupakan vitamin K sintesis
Vitamin K
1. Endogen Vit. K2 sintesis bakteri di
intestinal
2. Exogen Vit. K1 dari makanan
a. Kadar tinggi (650mcg/100gr)
daging, brokoli,bayam,kol,selada,
kedelai
b. Kadar sedang (10 – 100mcg/100gr)
keju, kentang, strawberry, tomat,
gandum, kuning telur, ragi, mentega
c. Kadar rendah (10mcg/100gr)
wortel, jagung, susu, jamur, seledri
Vitamin K
Defisiency :
Defisiensi vit. K dapat terjadi akibat gangguan
absorbsi vit.K atau berkurangnya bakteri yang
mensintesis Vit. K pada usus dan pemakaian
antikoagulan tertentu. Hal tersebut menurunkan
kadar protombin dan Faktor pembekuan darah
sehingga resiko perdarahan besar
Toksisitas :
jarang terjadi terutama untuk Vit. K1,
Vit. K3 mempunyai potensial toksisitas 2x lebih
besar dari vit. K1
Ciri – ciri terjadinya toksisitas :
trombosis, vomiting, jaundice, hemolitic anemia
Vitamin K
Mekanisme kerja :
Pada orang normal vitamin K tidak
mempunyai aktivitas farmakodinamik, tetapi
pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin
ini berguna untuk meningkatkan biosintesis
beberapa faktor pembekuan darah yang
berlangsung di hati. Sebagai hemostatik,
vitamin K memerlukan waktu untuk dapat
menimbulkan efek, sebab vitamin K harus
merangsang pembentukan faktor- faktor
pembekuan darah lebih dahulu.
Vitamin K
Indikasi :
Digunakan untuk mencegah atau mengatasi
perdarahan akibat defisiensi vitamin K.
Efek samping :
Pemberian secara intravena yang terlalu cepat
dapat menyebabkan kemerahan pada muka,
berkeringat, bronkospasme, sianosis, sakit pada
dada dan kadang menyababkan kematian.
Interaksi :
1. Menghilangkan efek antikoagulan dari coumarin.
2. Absorbsi Vit K terganggu bila diminum
bersamaan dengan turunan orlistat (pemecah
lemak)
Vitamin K
Perhatian :
Pada bayi baru lahir (1 minggu setelah
lahir)hipoprotrombinemia hal ini dapat terjadi
karena:
1. Vit. K tidak dapat diabsorbsi, tdk dapat melewati
plasenta
2. Intestinal bayi masih steril dari bakterisehingga
produksi Vit. K2 tidak dapat terjadi
Untuk mengatasi perdarahan pada bayi baru lahir
diterapi dengan vit. K scr im/oral 1-2mg/kgBB
kesembuhan terjadi ±48 jam setelah terapi
Vit. K3 (menadione) tidak boleh diberikan karena
bersifat toksik meningkatkan serum bilirubin dan
terjadi jaundice
Vitamin K
Sediaan :
IV, im, oral
Farmakodinamik :
Onset of action : oral 6-10j, iv 1-2j
Dosis :
Pada cowok : 80 mcg
Pada cewek : 65 mcg
Anak 7 – 10 th : 30 mcg
Bayi : 10 mcg
Hamil/menyusui : 65 mcg
Trim’s
08123235997
lelyadhitama@yahoo.com