Anda di halaman 1dari 26

Keterampilan dasar klinik kebidanan

“Obat Anemia”

Dosen Pengampu : Fitria Jannatul Laili,M.keb.,Bd

Disusun Oleh :
1. Agil Parminisari (P0712311002)
2. Maessy Wulan Sari (P071241140)
3. Putri Afrilia (P07124119072)
4. Vira Yana (P07124119097)
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian obat anemia ?
2. Apa macam – macam anemia ?
3. Apa macam-macam obat anemia?
4. Bagaimana cara kerja atau khasiat obat anemia ?
PENGERTIAN OBAT ANEMIA
 Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat besi
(Fe) untuk memulihkan kekurangan sel darah merah.
Selain zat besi, vitamin B12 sering diberikan untuk
pengobatan anemia pernisiosa. Jalan terakhir jika
anemia sudah mencapai stadium akut dan parah
adalah dengan transfusi darah.
2. Macam anemia
 A. Anemia dalam kehamilan
 Anemia dalam kehamilan menyebabkan: resiko
infeksi dan perdarahan. Pasca persalinan. Faktor
nutrisi utama yang terkait : Zat Besi, Asam Folat,
Vitamin B. Penyebabnya:Kurang gizi, Kurang zat besi
dalam diet, Malabsorpsi, Penyakit – penyakit kronik.
B. ANEMIA DEFISIENSI BESI

 Merupakan anemia yang paling sering ditemukan.


Dapat disebabkan karena kurang asupan besi dalam
makanan, gangguan resorpsi, gangguan
penggunaan, atau karena pengeluaran besi terlalu
banyak dari tubuh misalnya pada perdarahan
C. ANEMIA DEFISIENSI BESI

 Merupakan anemia yang paling sering ditemukan.


Dapat disebabkan karena kurang asupan besi dalam
makanan, gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,
atau karena pengeluaran besi terlalu banyak dari
tubuh misalnya pada perdarahan
 C. ANEMIA  HIPOPLASTIK/ APLASTIK
 Disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru.  Kegagalan sumsum
tulang yang menyebabkan anemia jarang terjadi
selama kehamilan. Pada kehamilan biasanya sembuh
spontan dan diperkirakan merupakan reaksi
imunologis yang terjadi selama kehamilan.
D. ANEMIA HEMOLITIK
Pada anemia ini terjadi penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita
dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila
hamil maka anemia menjadi lebih berat. Sebaliknya
mungkin bahwa kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia.
 E. “SICKLE CELL” ANEMIA
 Sickle Cell Anemia  adalah kelainan genetik yang
hampir selalu terjadi pada pasien kulit hitam. Ditandai
dengan adanya kelainan molekul hemoglobin yang
disebut hemoglobin S sehingga bentuk eritrosit
seperti bulan sabit.
3. AKIBAT ANEMIA PADA KEHAMILAN & PERSALINAN

Morbiditas meningkat akibat : abortus partus


preterm. Mortalitas ibu meningkat akibat : perdarahan
pasca persalinan dan anemia Komplikasi paru, Gagal
jantung kongestif, Infeksi.
. MACAM-MACAM OBAT ANEMIA

 Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga


harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia.
 A. TABLET BESI ( Fe )
 Besi di butuhkan untuk produksi hemoglobin ( Hb ),
sehingga defisiensi Fe akan menyebabkan terbentuknya
sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb
yang rendah dan menimbulkan anemia hipokronik
mikrositik.
 B.VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
 Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung
total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
 C. ASAM FOLAT
 Asam folat terdiri atas bagian-bagian pteridin,
asam paraaminobenzoat dan asam glutamat. Folat
terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan
kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau yang
segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan
( pemasakan ) makanan.
 D. ERITROPOIETIN
 Eritropoietin, suatu gliko protein dengan berat
molekul 34-39 DA, merupakan factor pertumbuhan
hematopoietic yang pertama kali diisolasi.
Eritropoietin merupakan factor pertumbuhan sel
darah merah yang diproduksi terutama oleh ginjal
dalam sel peritubuler dan tubuli proksimalis.
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK

Absorpsi
            Absorpsi Fe mulai saluran cerna
terutama berlangsung di duodenum dan
jejunum proksimal,makin ke distal
absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih
mudah diabsorpsi dalam bentuk fero.
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

Tablet Fe

 Indikasi
Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan
anemia (anemia defisiensi zat besi). Terapi pencegahan
defisiensi zat besi selama masa kehamilan

 Kontraindikasi
Kelebihan zat besi :
1. kondisi hemokromatosis
2. hemosiderosis.
3. Gangguan pada utilisasi zat besi, misalnya kondisi
lead anaemia, sideroachrestic anaemia, talasemia.
4. Anemia yang tidak disebabkan oleh defisiensi zat
besi misalnya anemia hemolitik.
5. Hipersensitif/alergi terhadap salah satu komponen
dalam obat
B12 (Sianokobalamin)

 Indikasi
 Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung
total dan pemotongan usus, defisiensi vitamin B12.
Kontraindikasi
 Hipersensitivitas, tidak boleh digunakan untuk anemia
megaloblastik pada wanita hamil.
Asam Folat
 Indikasi
 Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan
dan pengobtan defisiensi folat harus di ingat bahwa
penggunaan secara membabibuta pada pasien anemia
pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat
memperbaiki kelainan darah pada anemia pemisiosa
tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat
berakibat pasien cacat seumur hidup
Kontraindikasi
 Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa
dan Anemia megaloblastik lainnya yang diakibatkan
defisiensi vitamin B 12.
ERITROPIN
Indikasi
 Pengobatan anemia pd gagal ginjal kronik.
Pengobatan anemia pd pasien kanker yg menjalani
kemoterapi. Meningkatkan kadar sel darah merah pd
donasi darah, mencegah penurunan kadar hemoglobin
pd pasien yg akan menjalankan bedah mayor.
Kontraindikasi
Hipertensi yg tdk terkendali. Hipersensitif td produk derivat sel
hewan mamalia atau albumine manusia. Anemia.
Cara pemberian obat anemia
 Tablet Besi (Fe)
Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung
di duodenum dan jejenum proksimal
 Efek samping :
 Intoleransi terhadap sediaan oral, Gejalanya: mual dan
nyeri lambung,
VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
 Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah
pemberian IM dan SK onstipasi, diare dan kolik.
 Asam Folat
 Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali,
terutama di 1/3 bagian prok.
 Eritropoietin
 Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada
permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi
poloferasi dan diferensiasi eritroit.simal usus halus
CARA KERJA OBAT ANEMIA

 TABLET BESI (Fe)


Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan
jejenum proksimal; makin ke distal absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih
mudah di absorpsi dalam bentuk fero.
Cenderung menyebabkan penyakit penimbunan besi dan keracuan besi
efek samping:
 Intoleransi terhadap sediaan oral
 Pemberian scr IM
 Pada pemberian IV
 Reaksi yang lebih sering timbul
 Intoksikasi akut
 VITAMIN B12 (SianoSianokobalamin)
diabsorpsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK . Kadar
dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan
IM. Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu dengan
perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan absorpsi secara
langsung kobalamin.
Kekurangan vitamin B12:
 Kekurangan asupan
 Terganggunya absorpsi
 terganggunya utilisasi
 meningkatnya kebutuhan
 destruksi yang berlebihan
 ekskresi yang meningkat
ASAM FOLAT
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali,
terutama di 1/3 bagian proksimal usus halus.
Defisensi folat sering merupakan komplikasi:
gangguan di usus kecil, alkoholisme yg menyebabkan
asupan makanan buruk, efek toksik alkohol pada sel
hepar, anemia hemolitik yg menyebabkan laju malih
eritrosit tinggi, Obat-obat yang dapat menurunkan kadar
folat dalam plasma.
ERITROPOIETIN
Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada
permukaan sel induk sel darah merah, menstimulasi
poloferasi dan diferensiasi eritroit. Eritropoietin juga
menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum tulang.
INDIKASI ERITROPOIETIN

Eritropoietin terutama diindikasikan untuk anemia pada pasien


gagal ginjal kronik. Pemberian eritropoietin dapat meningkatkan
kadar hematokrit dan hemoglobin, dan mengurangi/menghindarkan
kebutuhan transfusi. Dosisnya:50-150 IU/kg secara IV atau subkutan
3 x seminggu. Untuk pasien anemia akibat gangguan primer atau
sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan respon terhadap
pemberian eritropoietin. Untuk pasien ibi dosisnya lebih tinggi,
sekitar 150-300 IU/L 3 x seminggu. Efek samping : Hipertensi
bertambah berat, paling sering akibat peningkatan hematokrit yg
terlalu cepat.
Efek samping

 Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi dalam sediaan
oral, dan ini sangat tergantung dari jumlah Fe yang dapat larut dan yang
diabsorpsi pada setiap pemberian. Gejala yang timbul dapat berupa mual
dan nyari lambung (+- 7-20%),konstipasi (+- 10%),diare (+- 5%) dan kolik.
Gangguan ini biasa ringan dan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis
atau dengan pemberian sesudah makan, walaupun dengan cara ini
absorpsi dapat berkurang. (farmakologi dan terapi FKUI.2007)
 Pemberian Fe secara IM dapat menyebabkan reaksi local pada tempat
suntikan yaitu berupa rasa sakit,warna coklat pada tempat suntikan,
peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal. Peradangan lokal
lebih sering terjadi pada pemakaian IM dibandingkan IV. (farmakologi dan
terapi FKUI.2007)

Anda mungkin juga menyukai