PERDARAHAN
Oleh :
RIZA ASHARI (194110306)
II A
Dosen MK : OKTAFERA,M.Farm,Apt
A.Obat Anemia
a.Pengertian Obat Anemia
Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat
besi (Fe) untukmemulihkan kekurangan sel
darah merah. Selain zat besi, vitamin B12
seringdiberikan untuk pengobatan anemia
pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia
sudahmencapai stadium akut dan parah adalah
dengan transfusi darah.
1.Anemia Dalam Kehamilan
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan
keperluan zat zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah dan sumsum
tulang
• Anemia dalam kehamilan menyebabkan: resiko infeksi dan perdarahan Pasca persalinan.
Faktor nutrisi utama yang terkait : Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B
• Penyebabnya:Kurang gizi, Kurang zat besi dalam diet, Malabsorpsi,Penyakit– penyakit kronik
3.Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensivitamin B12.
Terapi : Defisiensi asam folat diatasi dengan Pemberian 5 mgasam folat 3 dd 1 selama kehamilan.
4.Anemia Hipoplastik/ Aplastik
Disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel
darah baru. Kegagalan sumsum tulang yang menyebabkan anemia jaran
g terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan biasanya sembuh spontan
dandiperkirakan merupakan reaksi imunologis yang terjadi selama
kehamilan.
Terapi :
1)Hindari faktor– faktor penyebab
2)Prednisolone 10– 20 mg qid
3)Tranfusi PRC-packed red cell dan trombosit (terminasi kehamilan)
4)Transplantasi sumsum tulang
b.Macam-Macam Obat Anemia
1.Zat-zat Anti Anemia
a. Asam Folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah-buahan.
Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi(poligutamat).
Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dandireduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro
folic acid). Zat ini untuk sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.
1.Tablet Fe
a.Indikasi
Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia(anemia
defisiensi zat besi). Terapi pencegahan defisiensi zat besiselama masa
kehamilan.
b.Kontraindikasi
1.Kelebihan zat besi, misalnya kondisi hemokromatosis,hemosiderosis.
2.Gangguan pada utilisasi zat besi, misalnya kondisi lead
anaemia,sideroachrestic anaemia, talasemia.
3.Anemia yang tidak disebabkan oleh defisiensi zat besi misalnyaanemia
hemolitik.
4.Hipersensitif/alergi terhadap salah satu komponen dalam obat.
c.Dosis Dan Aturan Pakai
Dosis dan lamanya terapi tergantung pada tingkat defisiensi zat besi.
1. Anak-anak (>12 tahun), dewasa dan ibu menyusui :
Gejala defisiensi zat besi : 1 tablet, 1– 3 hari sehari selama 3 – 5 bulan,sampai diperoleh
angka haemoglobin normal.
Selanjutnya terapi diteruskan selama beberapa minggu dengan 1 tablet sehari untuk
melengkapi cadangan zat besi.
Defisiensi zat besi laten : 1 tablet sehari.
2. Wanita hamil :
Gejala defisiensi zat besi : 1 tablet dua sampai tiga kali sehari sampai di dapat angka
haemoglobin normal.
Selanjutnya terapi diteruskan dengan 1tablet sehari setidaknya sampai akhir masa
kehamilan untuk melengkapi cadangan zat besi.
Defisiensi zat besi laten dan pencegahan defisiensi zat besi : 1tablet sehari.
3. Dosis harian dapat dibagi dalam beberapa dosis atau dapat dimakan sekaligus.
Maltofer tablet dapat dikunyah atau ditelanlangsung dan harus dimakan selama atau segera
setelah makan. Jika zat besi diperlukan dengan segera (Hb rendah, pengobatan
bersamaandengan EPO, dll), sebaiknya digunakan sediaan zat besi parenteraluntuk
mensubtitusi zat besi sehingga zat besi tersedia dengan cepat.
2. B12 (Sianokobalamin)
a.Indikasi
Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus,
defisiensi vitamin B12.
b.Kontraindikasi
Hipersensitivitas, tidak boleh digunakan untuk anemiamegaloblastik pada wanita
hamil.
c.Dosis
Per oral : untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan:
dewasa 50-150 mikrogram atau lebih
anak 50-105 mikrogram sehari,1-3x/hari.
Injeksi intramuskular : dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari.
Dosis rumatan 1 mg per bulan.
Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
3.Asam Folat
a.Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan
defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada
pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat
memperbaiki kelainan darah
pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat
berakibat pasien cacat seumur hidup .
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan
defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat
dari makananya.
Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per
harisuplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhantersebut,
untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
b.Kontraindikasi
• Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa dan Anemia megaloblastik lainnya yang
diakibatkan defisiensi vitaminB 12.
• Penderita dengan anemia pernisiosa tidak boleh diobati dengan asam folat sebelum diberikan
vitamin B12 (karena pada keadaanini asam folat mungkin hanya menyembuhkan secara
hematologiktetapi memperbanyak manifestasi neurologik dan defisiensivitamin B12).
• Masalah yang paling sering ditemukan dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada
wanita yang menderita epilepsi .
• Wanita yang beresiko tinggi untuk mengalami anemia pernisiosa harus menjalani pemeriksaan
kadar vitamin B12 dalam serum darahnya sesegera mungkin untuk menyingkirkan keadaan
yang berpotensi sangat mengganggukesehatan tetapi dapat diobati.
c.Dosis
• Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada.
• Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan
secar IM atau SK.
• Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam10 hari yang hanya
menimbulkan respons hematologik pada pasiendefisiensi folat.
• Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons
hematologik dengan dosis 0,2mg per hari atau lebih.
4.ERITROPIN
a.Indikasi
• Pengobatan anemia pd gagal ginjal kronik.
• Pengobatananemia pd pasien kanker yg menjalani kemoterapi.
• Meningkatkan kadar sel darah merah pd donasi darah, mencegah penurunan
kadarhemoglobin pd pasien yg akan menjalankan bedah mayor.
b.Kontra indikasi
• Hipertensi yg tdk terkendali.
• Hipersensitif terhadap produk derivat sel hewan mamalia atau albumine
manusia.
• Gagal ginjal kronik
c.Dosis
Dosis awal 50 units/kgBB inj IV atau SK selama 1-2 mnt selama 4 minggu. Dosis dpt
ditingkatkan s/d 25units/kg selama 4 minggu.
Jika anemai sudah dikoreksi, diberikan dosis pemeliharaan 25-50 units/kgBB2-
3x/minggu.
OBAT-OBAT LAIN
1.RIBOFLAVIN
Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan
anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik.
Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor
defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula.
Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM.
2.PIRIDOKSIN
Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme.
Defesiensi piridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromok.
pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non
hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
Megaloblastik.
Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia,
sedangkan daya rergenerasi darah menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis.
3. KOBAL
Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit
pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat
pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi
mekanisme yang pasti tidak diketaui.
Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk
meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata
pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin sudah tinggi.
Penyelidikan lain mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia
intrasel sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya,
Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.
4. IRON DEXTRAN ( imferon )
7. DASABION KAPSUL
a.indikasi
- Segala macam anemia
-Pada masa kehamilan
b. Efek samping
Nyeri pada saluran pencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian
secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
8. EMINETON
a. Indikasi
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
b.Efek samping
Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan
gangguan gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah.
c.Peringatan dan perhatian
Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat
ini.
1. Methyilergometrin
a. Nama dagang
Bledstop ( sanbe ), methergin (Novartis ), posargin ( kalbe farma )
b. Komposisi
Tiap tablet salut selaput : Methyilergometrin hydrogen maleat setara
dengan Methyilergomethit maleat 0,125 mg.
c.Indikasi
Pananganan aktif kala 3
Perdarahan uterin yang terjadi setelah pemisahan plasenta,atonia uteri
Subinvolusi dari uerural uterus, lochiometra
Perdarahan uterin karena aborsi.
d.Cara kerja obat
Methyilergometrin adalah derivate semisintetik dari alkaloid alami yaitu
ergometrin dan senyawa spesifik uterotonik. Dibanding dengan
golongan alkaloid ergotamine, efek ada pembuluh darah perifer lemah.
E. Dosis
Peningkatan uterin involusi : 0,125 mg 3 kali sehari, umumnya.untuk
3 atau 4 hari.
perdrahan uererium, subidvolusi, lochiometra : 0,125mg, atau0,25
mg 3 kali sehari.
f. Overdosis
Gejala : gajala utama dari overdosis akut adalah mual, muntah,hiper,
dan hipotensi, kadang-kadang mati rasa atau gatal - gatalada bagian
ekstermitas, iksemia perifer, depresi pernafasan,konvulsi, koma.
g. Peringatan dan perhatian
pada kelahiran kembar jangan diberikan
sebelum bayi terlahir keluar
penggunaan harus hari hati pada penderita
atau jika ada gejala hipertensi, sepsis,
pembuluh darah obliteralil dankerusakan
fungsi hati dan ginjal.
Tidak dianjurkan untuk tindakan induksi
partus, karena masakerja yang lama serta
memberikan kontraksi uterus non-fisiologik
f. Efek Samping
Mual, muntah dan sakit abdominal daat terjadi pada dosis besar.
Telah ditemukan laporan mengenai erupsi kulit, berkeringat,pusing,
penglihatan Kabur, sakit kepala atau reaksi kardiovaskuler, vertigo,
takikardi atau bradikardi, sakit dadadan reaksi vasopatik perifer.
Reaksi anafilaksis sangat kurang
Tekanan darah naik ( terutama pada penderita hipertensi kronik
atau preeklamsi.
g. Kontraindikasi
Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum munculnya kepala
Inersia uteri primer dan sekunder. hipertensi, toksemia.penyakit
pembuluh darah oklusif dan hipersensitivitas.kerusakan fungsi hati
dan ginjal.
h. Interaksi obat
Memertinggi efek kontriksi dari ergotamine
i. Cara penyimpanan
Simpan pada suhu kamar ( 25-30 ) dan tempat
kejring serta terhindar dari cahaya.
2. Tranexamic acid
a.Nama dagang
Kalnex ( kalbe ), plasminex ( sanbe ), transamin ( otto )
b. Komposisi
Tranexamic acid kapsul :Setia kapsul mengandung
Tranexamic acid 250 mg
Tranexamic acid tablet :Setiap tablet mengandung
Tranexamic acid 500 mg
Tranexamic acid injeksi :Setiap ml injeksi ( 10% w/v)
mengandung Tranexamic acid 100mg.
Setiap ml injeksi ( 5% w/v) mengandung Tranexamic acid 50
mg
c. Indikasi
Untuk fibrinolisis local seperti: epistaksis,
prostatektomi,konisasi servix.
Edema angioneuretik herediter
Perdarahan abnormal sesudah operasi
Perdarahan sesudah operasi gigi pada
penderita hemophilia
d. Cara kerja obat
1. Aktivitas antiplasminik
Menghambat aktifitas dari aktifator plasminogen dan
plasmin Aktifasi anti plasmik telah dibuktikan dengan
berbagai percobaan"in vitro "penemuan aktifitas plasmin
dalam darah dan aktifitasplasmin setempat, setelah
diberikan tubuh manusia.
2. Aktifitas hemostatis
Mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit,
peningkatankerapuhan vaskuler dan pemecahan faktor
koagulasi. Efek initerlihat secara klinis dengan
berkurangnya jumlah erdarahan,berkurangnya waktu
perdarahan dan lama perdarahan.
e. Dosis dan pemberian
Kalnex kapsul 250 mg:
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 x sehari, 1-2 kapsul
Kalnex tablet 500 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 kali sehari 1 tablet
Kalmex 50 mg injeksi :
Sehari 1-2 ampul (5-10 ml ) di suntikan secara intravena atau intravaskuler di
bagi dalam 1-2 dosis.
Pada waktu atau setelah operasi, bila diperlukan dapat diberikan sebanyak 2-
10 ampul( 10-50 ml) dengan secara infuse intravena.
Kalnex 100 mg injeksi :
2,5 - 5 ml perhari disuntikkan secara intravena atau intramuskuler dibagi
dalam 1-2 dosis.
Pada waktu atau setelah operasi, bila diperlukan dapat diberikan sebanyak 5-
25 ml denghan cara infuse intravena.
f. Peringatan dan perhatian
Bila diberikan secara intravena, dianjurkan untuk menyuntikkan secara perlahan
lahan seperti halnya pemberian dengan sediaan kalsium ( 10ml/1-2 menit)
Hati- hati diberikan pada penderita infusiensi ginjal karenaresiko akumumulasi
Tranexamic acid tidak diindikasikan pada hematuria yang disebabkan oleh
parenkim renal, ada kondisi ini sering terjadipresipitasi fibrin dan mungkin
memerburuk penyakit.
Trenaxemic acid digunakan ada wanita hamil hanya jika diperlukan
Hati hati diberikan pada ibu menyusui karena dapat beresiko pada bayi.
g. Efek samping
Ganggunan- gangguan gastrointestinal,mual,muntah,anoreksia, pusing
eksantema dan sakit kepala dapat timbulpada pemberian secara oral. Gajala
gajala ini menghilangdengan pengurangan dosis atau penghentian
pengobatannya.
Dengan injeksi intravena yang cepat dapat menyebab kanpusing dan impotensi.
h. Interaksi obat
Larutan injeksi Trenaxamic acid jangan
ditambahkan pada tranfusi atau injeksi yang
mengandung penisilin.
i.Cara penyimpanan
Simpan dibawah suhu 30 °C
TERIMA KASIH