Anda di halaman 1dari 40

OBAT ANEMIA DAN ANTI

PERDARAHAN

Oleh :
RIZA ASHARI (194110306)
II A
Dosen MK : OKTAFERA,M.Farm,Apt
A.Obat Anemia
a.Pengertian Obat Anemia
Obat yang dapat diberikan berupa suplemen zat
besi (Fe) untukmemulihkan kekurangan sel
darah merah. Selain zat besi, vitamin B12
seringdiberikan untuk pengobatan anemia
pernisiosa. Jalan terakhir jika anemia
sudahmencapai stadium akut dan parah adalah
dengan transfusi darah.
1.Anemia Dalam Kehamilan
Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini disebabkan karena dalam kehamilan
keperluan zat zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah dan sumsum
tulang
• Anemia dalam kehamilan menyebabkan: resiko infeksi dan perdarahan Pasca persalinan.
Faktor nutrisi utama yang terkait : Zat Besi, Asam Folat, Vitamin B
• Penyebabnya:Kurang gizi, Kurang zat besi dalam diet, Malabsorpsi,Penyakit–  penyakit kronik

2.Anemia Defisiensi Besi


Dapat disebabkankarena kurang asupan besi dalam makanan, gangguan resorpsi,
gangguan penggunaan, atau karena pengeluaran besi terlalu banyak dari
tubuh misalnya pada perdarahan.
• Perubahan adaptatif
selamakehamilan : hemodilusi menyebabkan penurunan kadar hemoglobin. KadarHb normal
selama kehamilan >110 g/L.
• Terapi :Pencegahan : 100 mg ZatBesi dan Asam Folat 400 mcg/hari. Bila asupan per oral
dalam dosis besartidak dapat dilaksanakan–  alternatif: pemberian zat besi parenteral.

3.Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensivitamin B12.
Terapi : Defisiensi asam folat diatasi dengan Pemberian 5 mgasam folat 3 dd 1 selama kehamilan.
4.Anemia Hipoplastik/ Aplastik
Disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel
darah baru. Kegagalan sumsum tulang yang menyebabkan anemia jaran
g terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan biasanya sembuh spontan
dandiperkirakan merupakan reaksi imunologis yang terjadi selama
kehamilan.
Terapi :
1)Hindari faktor– faktor penyebab
2)Prednisolone 10– 20 mg qid
3)Tranfusi PRC-packed red cell dan trombosit (terminasi kehamilan)
4)Transplantasi sumsum tulang
b.Macam-Macam Obat Anemia
1.Zat-zat Anti Anemia
 
a. Asam Folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah-buahan.
Dalam bahan makanan tersebut asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi(poligutamat).
Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dandireduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro
folic acid). Zat ini untuk sintesis DNA dan RNA serta pembelahan sel.

b. Zat Besi (Fe)


• Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalamlambang diubah menjadi
ferro klorida. Resorpsi hanya berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral
garam ferro lebih mudah larut.Setalah diserap sebagai darah, maka akan bergabung dalam
protein menjadi ferritin yang disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke kebutuhan
akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe di ubah menjadi feritin.
• Indikasi :Sediaan Fe hanya diindikasikan untuk pencegahan dan pengobatan Anemia
defisiensi Fe. Penggunaan diluarindikasi ini, cenderung menyebabkan penyakit penimbunan
besi dankeracunan besi.
a.Efek samping :
• Intoleransi terhadap sediaan oral, Gejalanya: mual dan
nyerilambung, konstipasi, diare dan kolik. Gangguan ini dapat
dikurangi dengan mengurangi dosis atau dengan pemberianse
sudah makan, walaupun dg cara ini absorpsi dapat berkurang.
• Pemberian scr IM dapat menyebabkan reaksi lokal pada
tempatsuntikan berupa rasa sakit, warna coklat pd tempat
suntikan, peradangan lokal.
• Pada pemberian IV, dapat terjadi reaksi sistemik. Reaksi
ygdapat terjadi dlm 10 menit setelah suntikan adalah: sakit
kepala,nyeri otot dan sendi, hemolisis, takikardi, flushing,
berkeringat,mual, muntah, bronkospasme, hipotensi, pusing
dan kolaps
• Reaksi yg lebih sering timbul dalam ½ –  24 jam setelah suntikan: demam,
menggigil, rash, urtikaria,nyeri dada,rasa sakit pada seluruh badan dan
ensefalopatia, syok atau henti jantung.
• Intoksikasi akut : dpt terjadi setelah menelan Fe sebanyak
1g. pada sal cerna terjadi iritasi, korosi, sampai terjadi nekrosis.
 Gejalanya: mual muntah, diare, hemetemesis serta feses berwarnahitam krn
perdarahan pada sal. , syok dan akhirnya
kolapskardiovaskular dg bahaya kematian. 
 Terapi intoksikasi akut adalah sbb:Diusahakan agar pasien muntah, Diberikan susu
atautelur yang dapat mengikat Fe sbg kompleks protein Fe, Bila obat diminum
kurang dari 1 jam sebelumnya, dapat dilakukan bilasanlambung dg larutan nat
bikarbonat 1%, Bila lebih dari 1 jam bilasan lambung dpt menyebabkan
perforasi,Untuk mengatasi efektoksik sistemik maupun lokal pemberian
deferoksamin (kelator)spesifik untuk besi.
2. VITAMIN B12 (Sianokobalamin)
• Sianokobalamin diabsorpsi baik dan cepat setelah
pemberian IM dan SK . Kadar dalam plasma mencapai
puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM. 
• Absorpsi ini berlangsung dengan 2 mekanisme yaitu
dengan perantaraan faktor instrinsik castle (fic) dan
absorpsi secara langsung. 
•  Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-
900 pg ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam
hepar.
• Fungsi metabolik : Vit B12 bersama asam folat sangat pentinguntuk
metabolisme intrasel. Keduanya dibutuhkan untuk sintesis DNA yang normal,
sehingga defisiensi salah satu vitamin ini menimbulkan gangguan produksi dan
maturasi eritrosit(anemia megaloblastik). 
• Defisiensi Vit B12 juga menyebabkan kelainan neurologik. Bila tidak cepat
diobati dapat membuat pasien cacat seumur hidup. 
• Dosis :
 Anemia pernisiosa: 1 -10 mg sehari yg diberikan selama 190 hari
 Terapi awal: dosis 100 mg sehari parenteral selama 5–  10 hari
 Terapi penunjang: dosis pemeliharaan 100-
200 mg sebulan sekali sampai diperoleh remisi yg lengkap
(jumlah eritrosit dalam darah +4,5 juta/mm3) danmorfologi hematologik
berada dalam batas-batas normal.
 
3.Asam Folat
Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali,
terutama di
1/3 bagian proksimal usus halus. Dengan dosis oral ya
ng kecil,absorpsi memerlukan energi, sedangkan pada
kadar tinggi absorpsidapat berlangsung secar difusi.
• Defisiensi folat sering merupakan komplikasi
dari:gangguan diusus kecil, alkoholisme yg
menyebabkan asupan makanan buruk,efek toksik
alkohol pada sel hepar, anemia hemolitik
ygmenyebabkan laju malih eritrosit tinggi, Obat-obat
yang dapat menurunkan kadar folat dalam plasma.
4.Eritropoietin
Berinteraksi dengan reseptor eritropoietin pada permukaan selinduk
sel darah merah, menstimulasi poloferasi dan diferensiasi eritrosit.
Eritropoietin juga menginduksi pelepasan retikulosis dari sumsum
tulang.
Eritrpoietin endogen diproduksi oleh ginjal sebagai respon terhadap
hipoksia jaringan.

• Indikasi :Eritropoietin terutama diindikasikan untuk


anemia pada pasien gagal ginjal kronik. 
• Pemberian eritropetin dapatmeningkatkan kadar hematokrit dan
hemoglobin, danmengurangi/menghindarkan kebutuhan transfusi.
• Dosisnya:
 50-150IU/kg secara IV atau subkutan 3 x seminggu.
 Untuk pasien anemia akibat gangguan primer atau
sekunder pada sumsum tulang kurang memberikan
respon terhadap pemberian eritropoietin.
 Untuk pasien ibi dosisnya lebih tinggi, sekitar 150-
300 IU/L 3 xseminggu.

• Efek samping : Hipertensi bertambah berat, palingsering


akibat peningkatan hematokrit yg terlalu cepat.
Indikasi & Kontraindikasi

1.Tablet Fe
a.Indikasi
Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia(anemia
defisiensi zat besi). Terapi pencegahan defisiensi zat besiselama masa
kehamilan. 

b.Kontraindikasi
1.Kelebihan zat besi, misalnya kondisi hemokromatosis,hemosiderosis.
2.Gangguan pada utilisasi zat besi, misalnya kondisi lead
anaemia,sideroachrestic anaemia, talasemia.
3.Anemia yang tidak disebabkan oleh defisiensi zat besi misalnyaanemia
hemolitik.
4.Hipersensitif/alergi terhadap salah satu komponen dalam obat.
c.Dosis Dan Aturan Pakai
Dosis dan lamanya terapi tergantung pada tingkat defisiensi zat besi.
1. Anak-anak (>12 tahun), dewasa dan ibu menyusui : 
 Gejala defisiensi zat besi : 1 tablet, 1–  3 hari sehari selama 3 – 5 bulan,sampai diperoleh
angka haemoglobin normal.
 Selanjutnya terapi diteruskan selama beberapa minggu dengan 1 tablet sehari untuk
melengkapi cadangan zat besi.
 Defisiensi zat besi laten : 1 tablet sehari.
2. Wanita hamil :
 Gejala defisiensi zat besi : 1 tablet dua sampai tiga kali sehari sampai di dapat angka
haemoglobin normal.
 Selanjutnya terapi diteruskan dengan 1tablet sehari setidaknya sampai akhir masa
kehamilan untuk melengkapi cadangan zat besi.
 Defisiensi zat besi laten dan pencegahan defisiensi zat besi : 1tablet sehari.

3. Dosis harian dapat dibagi dalam beberapa dosis atau dapat dimakan sekaligus.
Maltofer tablet dapat dikunyah atau ditelanlangsung dan harus dimakan selama atau segera
setelah makan. Jika zat besi diperlukan dengan segera (Hb rendah, pengobatan
bersamaandengan EPO, dll), sebaiknya digunakan sediaan zat besi parenteraluntuk
mensubtitusi zat besi sehingga zat besi tersedia dengan cepat.
2. B12 (Sianokobalamin)
a.Indikasi
Anemia megaloblastik, pasca pembedahan lambung total dan pemotongan usus,
defisiensi vitamin B12. 
b.Kontraindikasi
Hipersensitivitas, tidak boleh digunakan untuk anemiamegaloblastik pada wanita
hamil.
c.Dosis
 Per oral : untuk defisiensi B12 karena faktor asupan makanan:
 dewasa 50-150 mikrogram atau lebih
 anak 50-105 mikrogram sehari,1-3x/hari.
 Injeksi intramuskular : dosis awal 1mg, diulang 10x dengan interval 2-3 hari.
 Dosis rumatan 1 mg per bulan.
 Sediaan: tablet 50 mikrogram, liquid 35 microgram/5 ml, injeksi 1 mg/ml.
3.Asam Folat
a.Indikasi
Penggunaan folat yang rasional adalah pada pencegahan dan pengobatan
defisiensi folat harus di ingat bahwa penggunaan secara membabibuta pada
pasien anemia pemisiosa dapat merugikan pasien, sebab folat dapat
memperbaiki kelainan darah
pada anemia pemisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologi sehingga dapat 
berakibat pasien cacat seumur hidup .
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanta hamil, dan dapat menyebabkan
defisiensi asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat
dari makananya.
 Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per
harisuplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhantersebut,
untuk mengurangi insidens defek neuran tube.
b.Kontraindikasi
• Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa dan Anemia megaloblastik lainnya yang
diakibatkan defisiensi vitaminB 12.
• Penderita dengan anemia pernisiosa tidak boleh diobati dengan asam folat sebelum diberikan
vitamin B12 (karena pada keadaanini asam folat mungkin hanya menyembuhkan secara
hematologiktetapi memperbanyak manifestasi neurologik dan defisiensivitamin B12).
• Masalah yang paling sering ditemukan dalam obstatri adalah peningkatan resiko konvulsi pada
wanita yang menderita epilepsi .
• Wanita yang beresiko tinggi untuk mengalami anemia pernisiosa harus menjalani pemeriksaan
kadar vitamin B12 dalam serum darahnya sesegera mungkin untuk menyingkirkan keadaan
yang berpotensi sangat mengganggukesehatan tetapi dapat diobati.

c.Dosis
• Yang digunakan tergantung dari beratnya anemia dan komplikasi yang ada.
• Umumnya folat diberikan per oral, tetapi bila keadaan tidak memungkinkan, folat diberikan
secar IM atau SK.
• Untuk tujuan diagnostik digunakan dosis 0,1 mg per oral selam10 hari yang hanya
menimbulkan respons hematologik pada pasiendefisiensi folat.
• Hal ini membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respons
hematologik dengan dosis 0,2mg per hari atau lebih.
4.ERITROPIN
a.Indikasi
• Pengobatan anemia pd gagal ginjal kronik.
• Pengobatananemia pd pasien kanker yg menjalani kemoterapi. 
• Meningkatkan kadar sel darah merah pd donasi darah, mencegah penurunan
kadarhemoglobin pd pasien yg akan menjalankan bedah mayor. 
b.Kontra indikasi
• Hipertensi yg tdk terkendali.
• Hipersensitif terhadap produk derivat sel hewan mamalia atau albumine
manusia.
• Gagal ginjal kronik
c.Dosis
Dosis awal 50 units/kgBB inj IV atau SK selama 1-2 mnt selama 4 minggu. Dosis dpt
ditingkatkan s/d 25units/kg selama 4 minggu.
Jika anemai sudah dikoreksi, diberikan dosis pemeliharaan 25-50 units/kgBB2-
3x/minggu.
OBAT-OBAT LAIN

1.RIBOFLAVIN
 Berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavo-protein dalam pernafasan sel. Sehubungan dengan
anemia, ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia normokromik-normo-sitik.
 Anemia defisiensi riboflavin banyak terdapat pada malnutrisi protein-kalori, dimana ternyata faktor
defisiensi Fe dan penyakit infeksi memegang peranan pula.
 Dosis yang digunakan cukup 10 mg sehari per oral atau IM.

2.PIRIDOKSIN
 Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan Heme.
 Defesiensi  piridoksin akan menimbulkan  anemia mikrositik hipokromok.
 pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan jumlah Fe non
hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia
Megaloblastik.
 Pada keadaan ini arbsorbsi Fe meningkat, Fe-binding protein menjadi jenuh dan terjadi hiperperemia,
sedangkan daya rergenerasi  darah menurun.Akhirnya akan didapatkan gejala hemosiderosis.
3.  KOBAL
 Kobal dapat meningkatkan jumlah hemotokrit, hemoglobin dan eritrosit
pada beberepa pasien dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat
pada pasien talasimea, infeksi kronik atau penyakit ginjal,tetapi
mekanisme yang pasti tidak diketaui.
 Kobal merangsang pembentukan eritropoietin yang berguna untuk
meningkatkan pengambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata
pada pasien anemia refrakter kadar eritropoietin  sudah tinggi.
 Penyelidikan lain mendapatkan bahwa Kobal menyebabkan Hipoksia
intrasel sehingga dapat merangsang pembentukan eritrosit.Sebaliknya,
Kobal dalam dosis besar justru menekan pembentukan eritrosit.
 4. IRON DEXTRAN ( imferon )
 

 Mengandung 50 mg fe setiap mL (larutan 5%) untuk penggunaan IM atau


IV.
 Respons terapeutik terhadap suntikan IM ini tidak lebih cepat dari pada
pemberian oral.
 Dosis  total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia, yaitu
250 mg fe untuk setiap gram kekurangan hb. Pada hari pertama
disuntukkan 50 mg, dilanjutkan dengan 100-250 mg setiap hari atu
beberapa hari sekali. Penyuntikan dilakukan pada kuadran atas luar m.
Gluteus dan secara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.
a.       Dosis
Untuk memperkecil reaksi toksin pada pemberian IV, Dosis permulaan tidak
boleh melebihi 25 mg, dan di ikuti dengan peningkatan bertahan untuk 2-3
hari tercapai dosis 100 mg/hari. Obat harus di berikan perlahan-lahan yaitu
dengan menyuntikkan 25-50 mg/ menit.
b.      Efek samping 
a)       reaksi alergi seperti ruam kulit , gatal atau gatal -gatal ,
pembengkakan wajah, bibir, atau lidah.
b)       bibir biru, kuku, atau kulit.
c)       gangguan pernapasan.
d)       perubahan tekanan darah.
e)       nyeri dada.
f)        takikardi.
g)       perasaan pusing, atau jatuh pingsan.
h)       demam atau kedinginan.
i)         nyeri otot atau nyeri sendi.
j)        nyeri, kesemutan, mati rasa di tangan atau kaki.
k)       kejang.
5. ADFER
a. Indikasi
Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau
anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa
pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan,
menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi
 b. efek samping
   Gangguan saluran pencernaan.
  c. dosis
   Dosis awal 1-2 kapsul sehari.
6.ARTOFERUM 
a. Indikasi
Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber
    vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan.

7. DASABION KAPSUL
            a.indikasi        
- Segala macam anemia
-Pada masa kehamilan
            b. Efek samping
             Nyeri pada saluran pencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian
secara     terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
8. EMINETON
     a.  Indikasi
Untuk membantu mengurangi gejala anemia karena kekurangan zat besi.
     b.Efek samping
Pemakaian EMINETON secara berlebihan dapat menyebabkan
gangguan gastroenterik seperti diare atau gastritis, mual dan muntah.
c.Peringatan dan perhatian
Ada kemungkinan timbul faeces berwarna hitam setelah makan obat
ini.           

d.Dosis dan cara pemakaian :


    Dewasa    : 1-2 tablet/hari pada waktu atau sesudah makan
    Anak-anak : 1 tablet/hari pada waktu atau sesudah makan
9. ETABION
a.Indikasi
 Untuk mencegah dan mengobati kekurangan Vitamin dan mineral
seperti     kekurangan darah (anemia) dan membantu pembentukan darah.        
b.Dosis
Sehari 1 kapsul pada waktu atau sesudah makan, sesuai petunjuk dokter

10. FERCEE Kapsul


a.Indikasi
Penyakit kurang darah, yang esensial dan sekunder yang disebabkan oleh
kekurangan zat besi,penyakit kurang darah yang disebabakan oleh
pendarahan,masa akil balik,masa hamil,dan pada anak-anak.
b.Dosis
Kecuali bila dianjurkan lain oleh dokter, satu kapsul tiap hari sesudah makan pagi
- bila perlu dapat sampai 2 kapsul tiap hari.
d.Efek samping
Reaksi sensitivitas dan gangguan saluran pencernaan dapat terjadi
B. Obat Anti perdarahan
1. Pengertian Obat Anti Perdarahan
• Obat anti perdarahan disebut juga hemostatik.
Hemostatismerupakan proses penghentian perdarahan
pada pembuluh darah yangcedera.
• Obat haemostatik (Koagulansia) adalah obat
yangdigunakan untuk menghentikan pendarahan. Obat
haemostatik ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan
yang meliputi daerah yang luas.
• Dalam proses hemostasis berperan faktor-faktor pembuluh
darah (vasokonstriksi), trombosil (agregasi).dan faktor
pembekuan darah
Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui 3 tahap yaitu :
1. aktivasi tromboplastin
2. pembentukan trombin dari protrombin
3. pembentukan fibrin dari fibrinogen
• Dalam proses ini diperlukan faktor-faktor pembekuan darah yang hingga kini
dikenal 15 faktor pembekuan darah (faktor IV-Ca++ faktor VIII-anti hemofilik,
faktor IX- tromboplastin plasma Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi
satu faktor pembekuan darah dan dapat pula akibat defisiensi banyak faktor
yang mungkinsulit untuk didiagnosis dan diobati.
• Defisiensi atau factor pembekuandarah dapat diatasi dengan memberikan
factor yang kurang yang berupa konsentrat darah manusia.
• Perdarahan dapat pula dihentikan dengan memberikan obat yang dapat
meningkatkan factor-faktor pembentukan darah misalnya vitamin K atau yang
menghambatmekanisme fibrinolitik seperti asam aminokaprot
Contoh Obat Anti Perdarahan

1. Methyilergometrin

a. Nama dagang
Bledstop ( sanbe ), methergin (Novartis ), posargin ( kalbe farma )
b. Komposisi
Tiap tablet salut selaput : Methyilergometrin hydrogen maleat setara
dengan Methyilergomethit maleat 0,125 mg.
c.Indikasi
 Pananganan aktif kala 3
 Perdarahan uterin yang terjadi setelah pemisahan plasenta,atonia uteri
 Subinvolusi dari uerural uterus, lochiometra
 Perdarahan uterin karena aborsi.
d.Cara kerja obat
Methyilergometrin adalah derivate semisintetik dari alkaloid alami yaitu
ergometrin dan senyawa spesifik uterotonik. Dibanding dengan
golongan alkaloid ergotamine, efek ada pembuluh darah perifer lemah.

E. Dosis
 Peningkatan uterin involusi : 0,125 mg 3 kali sehari, umumnya.untuk
3 atau 4 hari.
 perdrahan uererium, subidvolusi, lochiometra : 0,125mg, atau0,25
mg 3 kali sehari.

f. Overdosis
Gejala : gajala utama dari overdosis akut adalah mual, muntah,hiper,
dan hipotensi, kadang-kadang mati rasa atau gatal - gatalada bagian
ekstermitas, iksemia perifer, depresi pernafasan,konvulsi, koma.
g. Peringatan dan perhatian
 pada kelahiran kembar jangan diberikan
sebelum bayi terlahir keluar
 penggunaan harus hari hati pada penderita
atau jika ada gejala hipertensi, sepsis,
pembuluh darah obliteralil dankerusakan
fungsi hati dan ginjal.
 Tidak dianjurkan untuk tindakan induksi
partus, karena masakerja yang lama serta
memberikan kontraksi uterus non-fisiologik
f. Efek Samping
 Mual, muntah dan sakit abdominal daat terjadi pada dosis besar.
 Telah ditemukan laporan mengenai erupsi kulit, berkeringat,pusing,
penglihatan Kabur, sakit kepala atau reaksi kardiovaskuler, vertigo,
takikardi atau bradikardi, sakit dadadan reaksi vasopatik perifer.
 Reaksi anafilaksis sangat kurang
 Tekanan darah naik ( terutama pada penderita hipertensi kronik
atau preeklamsi.

g. Kontraindikasi
 Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum munculnya kepala
 Inersia uteri primer dan sekunder. hipertensi, toksemia.penyakit
pembuluh darah oklusif dan hipersensitivitas.kerusakan fungsi hati
dan ginjal.
h. Interaksi obat
Memertinggi efek kontriksi dari ergotamine

i. Cara penyimpanan
Simpan pada suhu kamar ( 25-30 ) dan tempat
kejring serta terhindar dari cahaya.
2. Tranexamic acid
a.Nama dagang
Kalnex ( kalbe ), plasminex ( sanbe ), transamin ( otto )

b. Komposisi
 Tranexamic acid kapsul :Setia kapsul mengandung
Tranexamic acid 250 mg
 Tranexamic acid tablet :Setiap tablet mengandung
Tranexamic acid 500 mg
 Tranexamic acid injeksi :Setiap ml injeksi ( 10% w/v)
mengandung Tranexamic acid 100mg.
 Setiap ml injeksi ( 5% w/v) mengandung Tranexamic acid 50
mg
c. Indikasi
 Untuk fibrinolisis local seperti: epistaksis,
prostatektomi,konisasi servix.
 Edema angioneuretik herediter
 Perdarahan abnormal sesudah operasi
 Perdarahan sesudah operasi gigi pada
penderita hemophilia
d. Cara kerja obat
1. Aktivitas antiplasminik
Menghambat aktifitas dari aktifator plasminogen dan
plasmin Aktifasi anti plasmik telah dibuktikan dengan
berbagai percobaan"in vitro "penemuan aktifitas plasmin
dalam darah dan aktifitasplasmin setempat, setelah
diberikan tubuh manusia.
2. Aktifitas hemostatis
Mencegah degradasi fibrin, pemecahan trombosit,
peningkatankerapuhan vaskuler dan pemecahan faktor
koagulasi. Efek initerlihat secara klinis dengan
berkurangnya jumlah erdarahan,berkurangnya waktu
perdarahan dan lama perdarahan.
e. Dosis dan pemberian
 Kalnex kapsul 250 mg:
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 x sehari, 1-2 kapsul
 Kalnex tablet 500 mg :
Dosis lazim secara oral untuk dewasa : 3-4 kali sehari 1 tablet
 Kalmex 50 mg injeksi :
Sehari 1-2 ampul (5-10 ml ) di suntikan secara intravena atau intravaskuler di
bagi dalam 1-2 dosis.
Pada waktu atau setelah operasi, bila diperlukan dapat diberikan sebanyak 2-
10 ampul( 10-50 ml) dengan secara infuse intravena.
 Kalnex 100 mg injeksi :
2,5 - 5 ml perhari disuntikkan secara intravena atau intramuskuler dibagi
dalam 1-2 dosis.
Pada waktu atau setelah operasi, bila diperlukan dapat diberikan sebanyak 5-
25 ml denghan cara infuse intravena.
f. Peringatan dan perhatian
 Bila diberikan secara intravena, dianjurkan untuk menyuntikkan secara perlahan
lahan seperti halnya pemberian dengan sediaan kalsium ( 10ml/1-2 menit)
 Hati- hati diberikan pada penderita infusiensi ginjal karenaresiko akumumulasi
 Tranexamic acid tidak diindikasikan pada hematuria yang disebabkan oleh
parenkim renal, ada kondisi ini sering terjadipresipitasi fibrin dan mungkin
memerburuk penyakit.
 Trenaxemic acid digunakan ada wanita hamil hanya jika diperlukan
 Hati hati diberikan pada ibu menyusui karena dapat beresiko pada bayi.

g. Efek samping
 Ganggunan- gangguan gastrointestinal,mual,muntah,anoreksia, pusing
eksantema dan sakit kepala dapat timbulpada pemberian secara oral. Gajala
gajala ini menghilangdengan pengurangan dosis atau penghentian
pengobatannya.
 Dengan injeksi intravena yang cepat dapat menyebab kanpusing dan impotensi.
h. Interaksi obat
Larutan injeksi Trenaxamic acid jangan
ditambahkan pada tranfusi atau injeksi yang
mengandung penisilin.
i.Cara penyimpanan
Simpan dibawah suhu 30 °C
TERIMA KASIH  

Anda mungkin juga menyukai