Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Disusun Oleh :

1.Bambang Sugiarto

2.Trio rahadi wicaksana

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI

Topik : Penyakit Menular Seksual


Sasaran : Masyarakat dsn. Sendang Putri, Nyatnyono
Waktu : ..........WIB-selesai
Hari/ tanggal : minggu,4 juni 2017
Tempat : Rumah warga dsn. Sendang Putri

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, masyarakat diharapkan
mengetahui dan memahami kesehatan reproduksi.
2. Kompetensi dasar
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Penyakit menular seksual diharapkan masyarakat
mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan reproduksi
b. Menjelaskan pengertian Penyakit menular seksual
c. Menjelaskan jenis-jenis penyakit menular seksual
d. Menjelaskan cara penularan penyakit menular seksual
e. Menjelaskan cara pencegahan penyakit menular seksual
3. Pokok Bahasan
Konsep Penyakit menular seksual
4. Sub Bahasan
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
b. Pengertian Penyakit menular seksual
c. Jenis-jenis penyakit menular seksual
d. Cara penularan penyakit menular seksual
e. Cara pencegahan penyakit menular seksual
5. Waktu
1 x 30 menit
6. Media
a. Power point
b. Leaflet
c. LCD
7. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain) tentang
penyakit menular seksual.

8. Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan Memberikan salam, Memerhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab
dan membuka salam
penyuluhan yang Memerhatikan
dibuka oleh ketua
kelompok dan
menjelaskan mnfaat
dari penyuluhan ini.
Penyajian Menjelaskan tentang Memerhatikan dan 20
pengertian kesehatan memberi tanggapan menit
reproduksi Menjelaskan Dan memberi
pengertia Penyakit pertanyaan.
menular seksual
Menjelaskan jenis-jenis
penyakit menular seksual
Menjelaskan cara
penularan penyakit
menular seksual
Menjelaskan cara
pencegahan penyakit
menular seksual.
Penutup Menutup pertemuan dengan Memerhatikan 5 menit
memberi kesimpulan dari
materi yang disampaikan
Mengajukan pertanyaan Memberi saran
kepada masayarakat
Mendiskusikan bersama Memberi komentar
jawaban dari pertanyaan dan menjawab
yang telah diberikan pertanyaan bersama
Menutup pertemuan dan Memerhatikan dan
memberi salam membalas salam

9. Evaluasi
a. Apa Kesehatan Reproduksi
b. Apa yang di penyakit menular seksual
c. Sebutkan jenis-jenis penyakit menular seksual
d. Bagaimana cara penularan penyakit menular seksual
e. Bagaimana cara pencegahan penyakit menular seksual

10. Materi
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan
perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan,
munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan
reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap
berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan
seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan
organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa
maupun gaya hidup.
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia
remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah
pencapaian reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena jumlah
mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko gangguan terhadap kesehatan
reproduksi. Pada masa remaja, mereka mengalami berbagai macam proses perubahan terkait
dengan kesehatan reproduksi
.
b. Pengertian Penyakit menular seksual
Penyakit menular sexual (PMS) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularka
melalui hubungan sexual maupun nonsexual.

c. Jenis-jenis penyakit menular seksual


Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut :
1. Sifilis
Disebabkan oleh treponema policlum. Masa inkubasi / masa tunas 90 hari. Adanya
penyakit sifilis perlu dipertimbangkan bila dalam anam diperoleh keterangan bahwa ibu
berturut - turut mengalami persalinan imatur, kemudian persalinan premature dengan anak
mati dan setelah itu dilahirkan anak yang hidup cukup bulan tetapi beberapa lama kemudian
meninggal.
a. Diagnosa
Diagnosa sifilis pada waktu hamil pada umumnya berdasarkan atas pemeriksaan serologi
(darah) yaitu hasil pemeriksaan reaksi wasserman khan VDRL (vaneral disease reverence
laboratori) yang terdapat positif kuat.
2. AIDS (Acquired immune Deficiency Synrom)
Disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang dapat menyebabkan
penurunan system kekebalan tubuh. Masa inkubasinya/ masa tunasnya 6 bulan sampai 10
tahun, rata-rata masa inkubasi 21 bulan untuk anak-anak , 60 bulan untuk dewasa.
3. Gonorea
Penyebab Neiseria Gonorea. Masa inkubasi mulai dari beberapa jam sampai 3-10 hari.
Dugaan adanya penyakit gonorea perlu ditimbangkan bila pada penderita terdapat keluhan
keluhan atau gejala seperti berikut ini:
Penderita merasa sakit dan panas pada waktu kencing.
Keluar darah putih (fluor albus) dari senggama.
Keluar nanah dari uretra
Kadang - kadang kelenjar bantolini membengkak.
Kadang - kadang terdapat kondiloma akuminata pada aurat yaitu bintik - bintik kecil dan
penis terdapat masa seperti jengger ayam.

4. Herpes genetalis
Disebabkan oleh simplex virus (HSV). Masa inkubasi umumnya bekisar antara 3-7 hari
tetapi dapat lebih lama gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bias juga asimtomatik
terutama lesi ditemukan pada daerah servik. Biasanya didahului rasa terbakar dan gatal pada
daerah lesi yang terjadi beberapa jam sebelum timbulnya lesi. Penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup lama kurang lebih 2-4 minggu. Herpes genetalia pada kehamilan dapat
melalui plasenta, sampai kesirkulasi vetal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian
pada janin separuh yang hidup dapat menderita cacat neurologist atau kelainan pada mata.
Herpes genetalis pada imunodefisiensi kelainan yang ditemukan cukup progresif berupa
ulkus yang dalam didaerah anogenital penyembuhannya yang lebih lama.

d. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penularan Penyakit Menular Sexual ( Pms )


1. Adanya penularan penyakit melalui hubungan sexual yang berganti- ganti
2. Adanya kebebasan indifidu
3. Ketidak tahuan masyarakat mengenai PMS
4. Alat kontrasepsi yang hanya bermanfaat untuk mencegah kehamilan saja ( pil KB,IUD,
Inplan) berbeda dengan kondom yang dapat mencegah kepenyebaran PMS
5. Factor medis
Dengan pengobatan modern, pemakaian jarum suntik yang tidak disposibel.

e. Cara penularan penyakit menular seksual


PMS dapat ditularkan secara sexual dan non sexual
1. Secara sexual
Penderita melakukan hubungan sexual sehingga muncul resiko terhadap adanya penularan
penyakit, dapat juga penderita melakukan hubungan sexual berganti- ganti.
2. Secara non sexual
Penderita dapat tertular PMS melalui infeksi pada ibu yang dapat ditularkan pada bayinya.
Penularan dapat terjadi pada pemakaian obat bius intra vena melalui jarum suntik yang tidak
steril.

f. Cara pencegahan penyakit menular seksual


1. Dengan program penyuluhan untuk menjauhkan masyarakat terhadap perilaku resiko
tinggi
2. Menganjurkan untuk memakai kondom bagi yang berperilaku sex tinggi
3. Melakukan pengobatan dini efektif.
Daftar Pustaka

Gunawan, Lany. PMS : Penyakit Menular Seksual, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001
Soeparman dkk,1987 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
(http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/50-artikel-kesehatan/147-penyakit-menular-
seksual.html)

Anda mungkin juga menyukai