RESPON IMUN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
Sel-sel yang terlibat dalam sistim imun terdapat pada jaringan dan
organ yang spesifik yaitu jaringan limfoid, dan dikenal juga sebagai
jaringan imun. Struktur jaringan limfoid membentuk sistim limfoid
yang terdiri dari limfosit, sel epitelial dan sel stromal. Sel- sel tersebut
tersusun dalam organ tersendiri yang berkapsul, atau tersusun
berkelompok dalam jaringan limfoid yang difus.
1. Timus
1. Limfosit
Limfosit merupakan tipe sel yang predominan pada sistim imun adaptif,
dengan jumlah 25-35% dari seluruh leukosit. Sel ini berperan pada reaksi imun
melalui kemampuannya untuk berinteraksi secara spesifik dengan antigen.
Kemampuan tersebut merupakan respon imun normal, untuk membedakan self
dan non-self. Dengan kata lain, limfosit bertanggung jawab terhadap respon imun
adaptif. Sel-sel sistem imun adaptif disebut juga sebagai sel efektor imun,
menjalankan fungsi imun sebagai respon terhadap suatu stimulus.
Limfosit dibagi dalam populasi limfosit T (sel timus) dan limfosit B (sel
turunan bursa) dengan beberapa subpulasi atau subset. Kedua populasi
ini berhubungan dengan fungsi respon imun adaptif.
2. Natural Killer Cells ( sel NK )
Sel NK merupakan sel sel limfoid dengan populasi 5% sampai 10%
dari limfosit dalam darah perifer manusia. Sel NK mensekresi FIN-γ,
mirip dengan cytotoxic T lymphocyte (CTL), dan memiliki fungsi
sitotoksik yang berperan untuk membunuh sel abnormal, terutama sel
yang terinfeksi virus dan sel tumor melalui proses lisis. Berdasarkan
pada morfologinya sel NK disebut sebagai large granular lymphocytes
(LGL), dengan glikoprotein spesifik pada permukaan selnya seperti
limfosit T. Sel NK mampu mengenal struktur glikoprotein dengan
berat molekul tinggi yang biasanya terdapat pada permukaan sel yang
terinfeksi virus, dan mampu membedakannya dengan sel normal.
3. Sel Fagosit Mononukler dan Antigen Precenting Cells
(APC)
Sel fagosit mononulear merupakan sel fagosit yang berinti satu yaitu
makrofag dan prekusornya monosit, dan sel dendrit.
Sel makrofag berperan sebagai sel fagosit untuk menghilangkan bahan
berbahaya seperti zat asing, puing-puing seluler dan sel kanker.
Sel makrofag memiliki beberapa fungsi pada sistim imun, yaitu fungsi
fagositik, APC dan memproduksi mediator biologis.
Fungsi fagositik untuk menelan benda asing atau sel mati, sisa sel yang
sudah rusak, antigen atau kompleks imun.
Fungsi sebagai penyaji antigen (APC). Antigen yang masuk kedalam tubuh
akan menjalani proses didalam makrofag (antigen processing) untuk
kemudian dipresentasikan kepada limfosit untuk respon selanjutnya.
Fungsi sekresi berbagai macam mediator yang aktif secara biologik untuk
mengatur respon limfosit T dan limfosit B seperti komponen komplemen,
prostaglandin, interferon dan monokin seperti interleukin.
4. Sel Granulosit Polimorfonuklear
Sel granulosit berasal dari prekusor stem sel di sum-sum tulang, mendominasi
jumlah leukosit dalam sirkulasi (60-70%). Pada sitoplasma terdapat sejumlah besar
granul yang khas untuk masing- masing sel. Granul biru terdapat pada basofil (0-1%
dari jumlah granulosit), granul merah pada eosinofil (3-5% dari jumlah granulosit) dan
granul yang relatif tidak berwarna pada netrofil (90-95% dari jumlah granulosit).
Netrofil merupakan sel fagosit, memiliki masa hidup 2-3 hari dalam sirkulasi,
bermigrasi menembus endotel ke jaringan dengan aktivasi molekul adesi pada proses
inflamasi.
5. Trombosit
Trombosit merupakan derivat megakaryosit yang berasal dari myeloid di sum-
sum tulang. Trombosit berbentuk bikonkaf dengan diameter μ, tidak berinti
tetapi struktur yang kompleks meliputi mikrofilamen, mikrutubulus, vesikel,
granul glikogen, mitokhondria dan sedikit ribosom. Selain berperan pada
pembekuan darah, trombosit berperan juga dalam respon imun terutama pada
respon inflamasi.
Resirkulasi Limfosit
Limfosit tidak menetap pada satu organ saja tetapi beredar atau mengalami
resirkulasi antara darah, pembuluh limf, jaringan dan organ limfoid, untuk
kembali ke jaringan semula. Resirkulasi diperkirakan memakan waktu
selama 1-2 hari. Kecepatan resirkulasi pada proses pengawasan (immuno
surveillance) tergantung pada tipe sel dan anatomi.
Pembuluh limf berperan untuk memfasilitasi migrasi sel imun dan
transportasi antigen dari perifer ke kelenjar getah bening yang dilalui.
Disamping itu pembuluh limf juga berperan dalam migrasi sel kanker ke
tempat metastasisnya.
Dalam tubuh terdapat dua sistim sirkulasi, yaitu sirkulasi darah dan
sirkulasi limf. Sirkulasi darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah
mulai dari pembuluh besar seperti yaitu aorta sampai ke pembuluh terkecil
kapiler di jaringan. Selain berfungsi untuk transport oksigen oleh eritrosit,
darah juga berfungsi untuk transport leukosit pomormonuklear dewasa yang
pada proses inflamasi diprodu ksi oleh sum-sum tulang secara cepat
ketempat proses inflamasi.
Terimakasih