Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PATOFISIOLOGI

“Review/Rangkuman Materi Kuliah 4 – 6”

OLEH:

Dwi Anisah (1801051)


S1-3B

Dosen Pengampu : Mira Febrina, M.Sc, Apt.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
PEKANBARU
2019
Kelompok 4

SISTEM LIMFOID

Sistem Limfoid Sistem Limfoid mencakup semua sel,


jaringan, dan organ yang mengandung
kumpulan sel imun. Fungsi utamanya
adalah melindungi organisme terhadap
patogen, yang dapat masuk ke dalam
organisme dari mana saja

Anatomi Dan Fisiologi Tonsil dan adenoid


Jaringan Limfoid
- Tonsil terletak pada kedua lipatan pilar rongga mulut,
sedangkan adenoid terletak di dinding belakang tengah
nasofaring yang di kanan dan kiri.

- Tonsil biasanya membesar maksimum pada anak-anak usia


5-6 tahun, adenoid membesar pada umur 3-4 tahun dan akan
hilang pada umur 12-14 tahun.

- Organ ini berfungsi dalam memproduksi sel-sel limfosit dan


berperan dalam tahap-tahap awal kehidupan untuk melawan
infeksi pada selaput lendir.

Kelenjar timus Kelenjar limfe

Kelenjar timus terletak di belakang tulang dada, pada masa Kelenjar limfe berbentuk bulat
anak-anak bentuknya sangat besar dan akan mengkerut lonjong dengan ukuran kira-kira 10 -
menjadi seperempatnya dari bentuk aslinya pada masa 15 mm. Kelenjar limfe disebut juga
puber. getah bening merupakan cairan
dengan susunan isi hampir sama
Fungsi :Kelenjar ini mengatur daya tahan tubuh terhadap dengan plasma darah dan cairan
penyakit dengan mengolah sel-sel darah putih yang jaringan.
diproduksi di sumsum tulang dan mengubahnya menjadi sel
limfosit-T. Fungsi kelenjar limfe adalah :

1. Menyaring cairan limfe dari bahan-


Limpa
bahan asing
Limpa merupakan sebuah organ yang terletak di sebelah kiri
2. Pembentukan limfosit,
abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah iga ke 9, 10
dan 11, berdekatan dengan fundus dan permukaan luarnya 3. Membentuk antibodi dan
menyentuh diafragma. Fungsi limpa yaitu :
4. Menghancurkan mikroorganisme.
1. Sebagai penghasil sel darah untuk memproduksi eritrosit
dan leukosit terutama lomfisit,

2. Sebagai tempat penghancuran eritrosit, karena di dalam


limpa terdapat juga jaringan retikulum endotelial dan

3. Menghasilkan antibodi.
Pembuluh limfe Sumsum Tulang Belakang

- Susunan pembuluh limfe disebut juga susunan tengah Sumsum tulang membentuk dan
karena merupakan saluran antara darah dan jaringan melepaskan lebih banyak sel darah putih
dimana terdapat zat-zat koloid. Fungsi pembuluh limfe
sebagai respon terhadap infeksi dan lebih
yaitu :
banyak trombosit sebagai respon
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke terhadap perdarahan. Jika tubuh
dalam sirkulasi darah, memerlukan lebih banyak sel darah
merah (seperti yang terjadi pada anemia),
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke dalam
secara normal sumsum tulang akan
sirkulasi darah,
memberikan respon dengan membentuk
3. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme dan lebih banyak retikulosit.

4. Menghasilkan antibodi.

Fungsi Jaringan Limfoid

1. Limfoid Primer 2. Limfois Sekunder

Jaringan limfoid primer berfungsi sebagai Jaringan limfoid sekunder berfungsi sebagai
tempat pematangan, diferensiasi dan tempat menampung sel-sel limfosit yang telah
proliferasi limfosit yang berasal dari mengalami diferensiasi dalam jaringan sentral
jaringan myeloid . Ada 2 organ yaitu: menjadi sel-sel yang imunokompeten yang
berfungsi sebagai komponen imunitas. Organ
kelenjar timus dan bursa fabricus (sumsum
utama: MALT (Mucosa Assosiated Lymphoid
tulang) Tissue) yang meliputi jaringan limfoid
ekstranodul yang berhubungan dengan
mukosa diberbagai lokasi seperti kulit,
bronkus, saluran cerna, mukosa hidung dan
serviks uterus. Contohnya limfa dan tonsil.

Limfosit

Sel T
Sel B
Mengalami pematangan di
Mengalami pematangan di
timus
sumsum merah

Patofisiologi Sel Yang Berhubungan


Dengan Sistem Limfoid Pada Manusia ETIOLOGII

Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari


berbagai organisme yaitu bakteri,virus, protozoa,
1. LIMFADENITIS
riketsia atau jamur. Streptokokus dan bakteri
Limfadenitis adalah peradangan
staphylococcal adalah penyebab paling umum dari
pada satu atau beberapa
limfadenitis, meskipun virus, protozoa, rickettsiae,
kelenjar getah bening.
jamur, dan basil TB juga dapat menginfeksi
kelenjar getah bening.
Dengan mengetahui lokasi pembesaran kelenjar getah bening
maka kita dapat mengarahkan kepada lokasi kemungkinan
terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran kelenjar getah
bening. Benjolan, bisa berupa tumor baik jinak atau ganas, bisa
PATOFISIOLOGI
juga berupa pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar ini ada
banyak sekali di tubuh kita, antara lain di ujudaerah leher, ketiak, LIMFADENITIS
dalam rongga dada dan perut, di sepanjang tulang belakang kiri
dan kanan sampai mata kaki. Kelenjar getah bening berfungsi
sebagai penyaring bila ada infeksi lokal yang disebabkan bakteri
atau virus.

2. Leukimia

Leukemia berasal dari bahasa yunani leukos (putih) dan haima (darah). Leukemia adalah jenis kanker
yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang
membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk
sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru
akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak
membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di
mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi Faktor Lingkungan Beberapa faktor
terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan lingkungan di ketahui dapat menyebabkan
terjadinya leukemia, yaitu: kerusakan kromosom dapatan, misal : radiasi,
bahan kimia, dan obat-obatan yang
Genetik Adanya Penyimpangan Kromosom dihubungkan dengan insiden yang meningkat
Insidensi leukemia meningkat pada penderita pada leukemia akut, khususnya ANLL (
kelainan kongenital, diantaranya pada sindroma Wiernik,1985; Wilson, 1991 )
Down, sindroma Bloom, Fanconi’s Anemia,
sindroma Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Virus Salah satu virus yang terbukti dapat
Creveld, sindroma Kleinfelter, D-Trisomy menyebabkan leukemia pada manusia adalah
sindrome, sindroma von Reckinghausen, dan Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia yang
neurofibromatosis ( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia

Saudara kandung Dilaporkan adanya resiko leukemia Bahan kimia dan obat-obatan
akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-
kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama Radiasi
kelahiran . Hal ini berlaku juga pada keluarga
dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi (
Wiernik,1985 )
dan jaringan perifer, sehingga mengganggu
Klasifikasi Leukimia perkembangan sel normal.Leukemia
Mielogenus Akut (AML) mengenai sel
Leukemia akut , leukemia akut terbagi menjadi 2 , stem hematopeotik yang kelak
Acute Limphocytic Leukemia (ALL) dan Acute berdiferensiasi ke semua sel Mieloid:
Myelogenous Leukemia (AML). Luekemia monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan
Limfositik Akut (ALL) dianggap sebagai trombosit. Semua kelompok usia dapat
proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada terkena; insidensi meningkat sesuai
anak-anak, laki-laki lebih banyak dibanding bertambahnya usia. Merupakan leukemia
perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah
usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi limfosit nonlimfositik yang paling sering terjadi.
immatur berproliferasi dalam sumsum tulang
perkembangan sel normal.
2. Leukemia kronis Leukemia Kronis juga dibagi menjadi 2 yaitu Leukemia Mielogenus Kronis
(CML) dan Leukemia Limfositik Kronis (CLL).

a. Leukemia Mielogenus Kronis (CML), terbagi menjadi 8 tipe :

Mo ( Acute Undifferentiated Leukemia ) M1 ( Acute Myeloid Leukemia tanpa maturasi ) M2 (


Akut Myeloid Leukemia ) M3 ( Acute Promyelocitic Leukemia )M4 ( Acute Myelomonocytic
Leukemia ) M5 ( Acute Monocytic Leukemia ) M6 ( Erythroleukemia ) M7 ( Acute
Megakaryocytic Leukemia )

a. Leukemia Mielogenus Kronis (CML) juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel sistem mieloid.
Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. CML jarang
menyerang individu di bawah 20 tahun. Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan
gejala lebih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit
kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar

b. Leukemia Limfositik Kronis (CLL)

Leukemia Limfositik Kronis (CLL) merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70
tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau
penanganan penyakit lain

Patofisiologi. Manifestasi klinis penderita leukemia akut


disebabkan adanya penggantian sel pada sumsum tulang oleh sel
leukemik , menyebabkan gangguan produksi sel darah merah .
Depresi produksi platelet yang menyebabkan purpura dan
kecenderungan terjadinya perdarahan . Kegagalan mekanisme
pertahanan selular kaarena penggantian sel darah putih oleh sel
lekemik, yang menyebabkan tingginya kemungkinan untuk
infeksi .

3. Limfoma Limfoma adalah suatu penyakit


heterogen keganasan yang muncul dari sel Limfoma non-Hodgkin
imunitas jaringan limfoid yang bersifat padat
Bermanifestasi dalam sumsum tulang belakang  yang berasal dari limfosit
dan sistem periferal atau dalam jaringan lain
dimana terdapat agregat sel limfosit. Limfoma
Limfoma Hodgkin
merupakan istilah umum untuk Tumor ganas
primer akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel  tetap mempertahankan istilah eponimnya
darah putih) yang sebelumnya normal dari karena sel asal masih tidak jelas.
kelenjar limfe. Limfoma terbagi menjadi 2,
yaitu limfoma Hodgkin (HL) dan limfoma non-
Hodgkin (NHL).

HODGKIN : Pada penyakit ini ditemukan adanya perkembangan sel B abnormal atau dinamakan sel
Reed-Sternberg akibat pengaruh paparan virus epstein barr (EBV). Terkait Proses Transkripsi sel B yang
terganggu. NON HODGKIN : Pada limfoma jenis ini penyakit berkembang dari limfosit yang abnormal
yang akan terus membelah dan bertambah banyak dengan tidak terkontrol akibat faktor keturunan,
kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteria (HIV, HCV, EBV, Helicobacter Sp) dan toksin
lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia). Pembelahan yang tak terkendali dari limfosit B
dan T akibat mutasi sel menjadi sel ganas
Patofisiologi

Limfoma Hodgkin: limfoma hodgkin tipikal (khas) terjadi di getah bening (limfa) dan berisi sel
yang menyebabkan radang dan fibrosis. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang tidak
nyeri, gejala sistemik yaitu demam yang tidak jelas sebabnya, berkeringat malam penurunan
berat badan.

Limfosit non hodgkin: Ditandai dengan adanya gejala pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya
rasa sakit, demam, keringat malam, rasa lelah, gangguan pencernaan dan nyeri pada perut, nafsu
makan berkurang, nyeri pada tulang.
Kelompok 5

PATOFISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL

Sistem Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. sistem penting yang terdapat pada tubuh manusia terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk susunan kerangka (skelet). Sebagaimana kita ketahui otot adalah jaringan tubuh
yang memiliki kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Kerangka tubuh
terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Tulang Bagian Tulang :


Tulang membentuk rangka penunjang dan a. Diafisis atau batang adalah bagian tengah
pelindung bagi tubuh dan tempat tulang yang berbentuk silinder
melekatnya otot-otot yang menggerakkan
kerangka tubuh, berisi jaringan b. Metafisis adalah bagian tulang yang
hematopoietik, yang membentuk berbagai melebar di dekat ujung akhir batang, disusun
sel darah. oleh tulang trabecular atau tulang spongiosa
yang mengandung sel-sel hematopoetik.

c. Epifisis Merupakan salah satu bagian dari


Gejala umum tulang yang ditutupi dengan tulang rawan
artikular yang dipenuhi dengan sumsum tulang
1. Memiliki postur tubuh yang pendek: merah.

Laki-laki: tinggi sekitar 131 cm

Wanita: tinggi sekitar 124 cm Akondroplasia


2. Memiliki tangan dan kaki yang pendek Penyakit yang disebabkan oleh gangguan
dengan pergerakan siku terbatas. pematangan tulang rawan pada lempeng
pertumbuhan yang sedang berkembangan
3. Memiliki kepala yang besar
(macrocephaly) dengan dahi yang lebar. Penyebab : oleh mutasi dominan yang
mengenai gen yang mengkode reseptor faktor
4. Memiliki jari-jari yang pendek. pertumbuhan fibroblast 3 (fibroblast growth
factor receptor 3; FGFR3).
2. Osteoporosis a. Osteoporosis tipe I

Osteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai Disebabkan karena menurunnya


dengan penurunan massa tulang yang menyebabkan fungsi esterogen yang terjadi karena
tulang menjadi rapuh dan patah hilangnya fungsi ovarium pada
perempuan dan kastrasi pada laki-
Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada laki.
metabolisme tulang. Pada keadaan normal, sel-sel
tulang, yaitu sel pembangun (osteoblas) dan sel
pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling
mengisi, seimbang, sehingga tulang menjadi utuh.

• b. Osteoporosis tipe II
Apabila kerja osteoklas melebihi kerja osteoblas, maka
kepadatan tulang menjadi kurang dan akhirnya keropos.
Metabolisne tulang dapat terganggu oleh berbagai Disebabkan karena penurunan
kondisi, yaitu berkurangnya hormon estrogen, jumlah tulang yang terbentuk
berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, selama siklus remodelling.
berkurangnya stimulasi mekanik (inaktif) pada tulang,
efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol,
merokok, dan sebagainya.

3.Rakitis Gejala rakitis pada anak-anak yang umumnya


terjadi adalah:
Rakitis adalah manifestasi
defisiensi vitamin D. Vitamin D  Nyeri pada tulang.
berfungsi untuk membantu
 Tulang rapuh.
penyerapan kalsium dan fosfat dari
 Permasalahan pada gigi.
makanan yang dilakukan oleh
usus. Kekurangan vitamin D akan  Perubahan bentuk tulang. Rakitis
menyebabkan tubuh kesulitan dapat menyebabkan perubahan
dalam menjaga kadar kalsium dan bentuk pada tulang seperti
fosfat Kondisi ini memaksa tubuh menebalnya pergelangan kaki,
untuk melepaskan kedua zat lutut dan pinggang,
tersebut dari tulang, sehingga pembengkokan tungkai,
tulang mengalami pelunakan melunaknya tulang tengkorak,
serta tulang belakang
(osteomalacia) dan kerapuhan
membungkuk.
 Keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan.

Osteomielitis

Merupakan peradangan tulang Gejala osteomielitis seperti:


dan rongga sumsum tulang
yang disebabkan oleh infeksi  Demam tinggi;
bakteri pada tulang, sumsum
 Nyeri pada tulang;
tulang, dan jaringan lunak di
sekitar tulang. Bakteri masuk  Daerah sekitar tulang dan sendi mengalami
ke tulang melalui aliran darah
bengkak, merah dan menggigil.
setelah patah tulang, bisul, atau
rusaknya kulit, infeksi telinga  Berkeringat; Mual
bagian tengah, pneumonia,
atau infeksi lainnya.  Osteomielitis juga dapat menyebabkan gejala lain
seperti kekakuan sendi yang permanen
Osteosarkoma (sarkoma osteogenik)  Tanda dan gejala osteosarcoma adalah:

Osteosarkoma adalah tumor ganas 1. Bengkak atau benjolan di sekitar tulang atau
primer tulang yang tersering. Penyakit ujung tulang, nyeri di dekat area yang
ini muncul ketika sel pembentuk terpengaruh
tulang membentuk tumor kanker dan
bukannya menumbuhkan tulang baru 2. Nyeri atau rasa sakit pada tulang atau sendi
seperti biasanya. Pada osteosarkoma
dengan derajat keganasan tinggi dan 3. Patah tulang yang tidak tampak disebabkan
dan menyebar ke saraf, pembuluh oleh alasan normal, misalnya jatuh
darah dan kulit. Amputasi digunakan
4. Sakit tulang
untuk mencegah metastatis ke jaringan
lainnya.

2. Sendi Sendi jenis persambungannya :

Sendi merupakan tempat pertemuan 1. Sinartosis


dua atau lebih tulang, yang dipadukan
dengan berbagai cara, misalnya dengan Persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak
kapsul sendi, pita fibrosa, tendon, atau sama sekali antara tulang yang bersambungan.
otot.
2. Amfiartosis
Fungsi sendi :
Persendian yang memungkinkan adanya sedikit gerakan
 untuk memberikan fleksibilitas antara tulang-tulang yang bersendi.
serta pergerakan pada tempatnya,
juga sebagai poros anggota gerak. 3. Diartrosis

Persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas


antara tulang-tulang yang bersendi.

DIARTROSIS

1. Sendi engsel

Adanya gerakan hanya satu bidang datar, Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut (fleksi) atau gerak
membesarkan sudut (ekstensi).

2. Sendi luncur (geser)

Sendi ini memungkinkan gerak kiri kanan dan muka belakang.

3. Sendi peluru

Sendi ini memungkinkan gerakan triaksial, yaitu gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan rotasi.

4. Sendi putar

Sendi ini hanya dapat bergerak satu arah (monoaksial) yang memutar.

5. Sendi pelana

Persendian ini memungkinkan gerak menyamping (kanan-kiri) dan gerak muka belakang.

6. Sendi elipsoidial/kondiloid

Gerakan sendi ke arah kanan-kiri dan muka belakang.


Penyakit sendi : Gejala:

1. Osteoartritis (penyakit sendi Sendi terasa nyeri ketika digerakkan.


degeneratif)
Sendi terasa bengkak
Osteoartritis adalah degenerasi tulang
rawan sendi, gangguan sering pada usia Terdapat kekakuan sendi ketika bangun di pagi
lanjut biasanya usia 65 tahun. hari atau setelah sendi tidak digerakkan dalam
beberapa waktu.
Pada osteoarthritis, permukaan yang licin
dari kartilago menjadi kasar. Akhirnya Terasa patah-patah atau tidak lentur ketika
ketika tulang rawan menjadi kasar dan menggunakan sendi.
terkikis, maka tulang dengan tulang
selanjutnya akan saling bergesekkan. Adanya taji pada tulang. Merupakan
pertumbuhan tulang tambahan di ujung, terasa
keras ketika ditekan, dan dapat memengaruhi
sendi yang terkena.

2. Gout
Gejala artritis gout meliputi:
Gout adalah gangguan yang disebabkan
oleh penimbunan asam urat suatu produk Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi,
hasil akhir motabolisme purin yang biasanya di tengah malam atau dini hari.
berlebihan di dalam jaringan. Asam urat
Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat
ini dapat membentuk kristal dengan
bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya, pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu.
kondisi ini dapat menyebabkan serangan Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya
gout yang sangat nyeri, disertai
pergerakan.
kemerahan, bengkak, dan hangat di area
tersebut. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.
3. Arthritis psoriatic / arthritis
psoriasis

Arthritis psoriatic adalah radang sendi Gejala


yang menyerang penderita psoriatic.
Psoriatik adalah kondisi ketika sel kulit • Sendi terasa kaku dan memburuk di pagi
terbentuk secara berlebihan dan sangat hari.
cepat. Sedangkan arthritis merupakan
peradangan di salah satu atau beberapa • Bengkak dan nyeri sendi.
persendian tubuh.
• Nyeri tersebut dapat dirasakan di jari
tangan, jari kaki, telapak kaki, tumit,
bokong, punggung, atau leher. Gejalanya
dapat terjadi pada salah satu atau kedua
sisi tubuh, dan bisa menyerang beberapa
sendi secara sekaligus. Gejala bisa hilang
timbul, yaitu membaik sesaat kemudian
kembali memburuk.
4. Otot c. Otot Rangka

Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai Otot rangka bekerja secara volunter (secara
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi sadar atas perintah dari otak), bergaris
mekanik (gerak). Otot adalah sebuah jaringan melintang, bercorak dan berinti banyak di
dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi bagian perifer. Secara mikroskopis sel otot
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. rangka terdiri dari :

Pembagian Otot : 1. Sarkolema (membran sel serabut otot)

a. Otot polos 2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan


miosin)
 Memiliki 1 inti yg berada di tengah,
 Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), 3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium,
serat otot polos (tidak berserat), magnesium, phosfat, protein & enzim.
 Terdapat di organ dalam tubuh
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat
b. Otot Jantung penyimpanan kalsium).

• Memiliki 1 inti yg berada ditengah 5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)

• Dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)

• Serat otot berserat


2. MIASTENIA GRAVIS
• Hanya ada di jantung
Miastenia Gravis adalah suatu penyakit
autoimun didapat dengan transisi saraf otot
Penyakit Otot Rangka yang ditandai dengan kelemahan otot,
timbul pada semua usia dan sedikit lebih
1. ATROFI OTOT banyak menyerang perempuan daripada
laki-laki.
Atrofi adalah pengecilan ukuran suatu sel atau
jaringan, terjadi akibat tidak digunakannya Penyakit Autoimun adalah penyakit yang
otot atau terjadi pemutusan saraf yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh
mempersarafi otot tersebut. (sistem imun) menyerang sel-sel dan
jaringan sehat dalam tubuh sendiri.
Gejala
Antibodi memblokir atau menghancurkan
• Adanya kelemahan pada salah satu reseptor asetilkolin pada sambungan otot
atau beberapa bagian tubuh kerangka yang menyebabkan gangguan
komunikasi antara saraf dan otot.
• Memiliki anggota fisik yang tidak Akibatnya, otot-otot Anda menerima sinyal
digunakan untuk melakukan aktivitas saraf yang lebih sedikit sehingga
dalam waktu yang cukup lama mengakibatkan kelemahan.
• Anggota tubuh, seperti tangan atau
kaki, tampak lebih kecil dari yang
lain
Kesulitan bicara.

Kesulitan bernapas karena lemahnya otot-otot Kesulitan menelan, sehingga sering


dinding dada. tersedak.

Suara berubah serak. Kesulitan mengunyah, karena otot-otot


yang bertugas untuk mengunyah mulai
Kelopak mata terkulai. lemah.

Penglihatan ganda atau diplopia. Otot wajah melemah sehinggga wajah


terlihat lumpuh.
Dermatomyositis Gejala yang biasanya dialami oleh penderita
dermatomiosis meliputi:
Dermatomyositis adalah penyakit inflamasi
ditandai dengan kelemahan otot dan ruam Ruam kulit warna merah atau kebiruan pada
kulit yang khas. bagian wajah, kelopak mata, dada, punggung,
buku-buku jari, serta siku atau lutut. Ruam ini
Etiologi : Penyebab pasti dermatomiositis biasanya menimbulkan rasa gatal dan nyeri.
tidak diketahui, tetapi penyakit ini ditandai
dengan gangguan autoimun, di mana sistem Melemahnya otot di sekitar leher, bahu, paha
kekebalan tubuh menyerang komponen tubuh atau pinggul. Kondisi ini dapat memburuk
normal. Biasanya, sistem kekebalan tubuh seiring waktu.
Anda bekerja untuk melindungi sel-sel sehat
Anda dari serangan zat asing, seperti bakteri Selain itu, beberapa gejala lain yang juga
dan virus dapat menyertai dermatomiositis adalah:

Nyeri otot.Sulit menelan Cepat lelah.

5. Ligamen

Ligamen terbuat dari bahan yang sama Penyakit ligamen :


seperti tendon. Ligamen menghubungkan
tulang satu sama lain, dan dirancang untuk Cedera Ligamen Lutut Anterior
membantu menstabilkan sendi dan
menyediakan struktur untuk tulang. Cedera ligamen lutut anterior atau cedera
ACL (anterior cruciate ligament) adalah suatu
kondisi yang ditandai dengan adanya kerusakan
atau robekan pada ligamen lutut anterior. Cedera
yang terjadi di ligamen tersebut biasanya terjadi
akibat adanya perubahan mendadak pada arah
persendian di lutut.

Bursitis

Bursitis adalah peradangan atau Bursa,


pembengkakan yang terjadi pada bursa,
yaitu kantong berisi cairan
yaitu kantong berisi cairan pelumas
pelumas yang terletak di sekitar
yang terletak di sekitar sendi, dan
sendi, dan berfungsi sebagai
berfungsi sebagai bantalan untuk
bantalan untuk mengurangi gesekan
mengurangi gesekan dan iritasi yang
dan iritasi yang berpotensi terjadi di
berpotensi terjadi di antara tulang dan
tendon. antara tulang dan tendon.
Kelompok enam

Patofisiologi
sel darah

Fungsi Darah
Darah adalah suatu suspensi partikel
dalam larutan koloid cair yang • Menjaga temperatur tubuh
mengandung elektrolit. Darah berperan
sebagai alat transportasi untuk • Sebagai alat transportasi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, • Mempertahankan keseimbangan air dalam
mengangkut bahan-bahan kimia hasil tubuh
metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus dan • Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap
bakteri mikroorganisme

Unsur Unsur Darah

ERITROSIT (SEL DARAH


Plasma darah MERAH)
Plasma darah memiliki warana kekuning- Eritrosit berfungsi sebagai transport
kuningan yang didalamnya terdiri dari 90% air, atau pertukaran oksigen,
8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, karbodioksida dan buffer darah
dan antigen. Sisanya berisi bahan organik, seperti
lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan glukosa. Karakteristik bentuk seperti cakram
bikonkaf tidak berinti
Plasma darah merupakan cairan darah yang
berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan Sel darah merah terdiri sekitar 20%
sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh air, 40% protein , 35% lemak dan 6%
manusia, dan mengangkut zat sisa metabolisme karbohidrat
dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh
ke organ pengeluaran.

Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein


terlarut yaitu: Albumin, Globulin dan Fibrinogen

Trombosit dihasilkan oleh sel-sel


Trombosit (kepingan darah) megakariosit dalam sumsung
tulang belakang
Trombosit terdiri dari kepingan
kepingan darah yang tidak Secara normal tiap darah terdapat
memiliki inti pada DNA-nya 150.00-400.000 trombosit

Berukuran lebih kecil dari eritrosit Trombosit berperan penting dalam


dan leukosit dan mudah pecah bila usaha tubuh untuk
tersentuh benda kasar mempertahankan jaringan bila
terluka.
Leukosit ( sel darah putih)

• Fungsi leukosit untuk mengenali dan


melawan mikroorganisme pada reaksi
imun dan untuk membantu proses
peradangan dan penyembuhan

• Batas normal leukosit berkisar dari 4000-


10.000/mm3

• Sel darah putih tidak berwarna, memiliki


inti dan dapat bergerak secara emoeboid
dan dapat menembus dinding kapiler

Patofisiologi

Penyebab anemia
Pada sel darah merah
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang
ANEMIA mengandung unsur pembentukan sel darah
merah
Berkurangnya sel darah merah
2. Darah menstruasi yang berlebihan
Nilai Hb normal
3. Kehamilan
Pria : 13.8 – 17.2 gram/dl Wanita : 12.1 –
15.1 gram/dl 4. Penyakit yang menyebabkan perdarahan
terus-menerus
Nilai Hb anemia
5. Obat obat tertentu yang menyebabkab
Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl Wanita : <12.1
perdarahan pada lambung
– 15.1 gram/
6. Penyakit radang kronis

ANEMIA APLASTIK Gejala: kelelahan,


kelemahan, dan napas pendek
suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk di sumsum
saat latihan fisik
tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi dalam jumlah yang tidak
mencukupi Fokus utama pengobatan
adalah perawatan suportif
Penyebab-penyebab sekunder anemia aplastik (sementara atau
sampai penyembuhan
permanen) yaitu:
sumsum tulang
1. Lupus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun

2. Agen antineoplastik atau sitotoksik

3. Terapi radiasi

4. Antibiotik tertentu

5. Berbagai obat seperti antikonvulsan, obat-obat tiroid, senyawa


emas, dan fenilbutazon
ANEMIA MEGALOBLASTIK

Anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat yang
mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti.

Pengobatan ini meliputi memperbaiki defisinesi diet dan terapi penggantian dengan asam
folat vitamin B12. Pasien-pasien pecandu alhkool yang dirawat di rumah sakit sering memberi
respons “spontan” jika diberikan diet seimbang

Pada sel darah putih 2. leukemia

1. Neutrofilia Leukemia oleh Virchow sebagai darah putih


adalah penyakit neoplastik yang ditandai
yaitu terjadinya peningkatan netrofil yang dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk
merupakan respons terhadap infeksi hematopoietik yang secara maligna
melakukan transformasi yang menyebabkan
Neutrofil merupakan leukosit perifer yang paling penekanan dan penggantian unsur usumsum
banyak dan memiliki masa hidup singkat. yang normal
Penyebab neutrofilia yaitu infeksi bakteri, Pengobatan :
peradangan, trauma/ pembedahan, nekrosis dan
neoplasia 1. Kemoterapi
Pengobatan Neutrofilia: antibiotik, transfusi sel 2. Radioterapi
darah putih granulocyte, transplasi stem cell
3. Transplantasi sel induk
3. leukemia akut

Leukemia akut yang menyerang rangkaian Pada trombosit


mieloid disebut leukemia nonlimfositik.
1. Trombositopenia
Leukemia nonlimfositik akut betanggung
jawab atas 80% leukemia akut pada orang Penurunan jumlah trombosit dalam sirkulasi
dewasa. Permulaannya mungkin mendadak Penyebab trombositopenia akut :
atau progresif dalam masa 1 sampai 3 bulan
1. Demam berdarah
dengan durasi gejala singkat. Jika tidak
2. Anemia aplastik
diobati, fatal dalam 3 sampai 6 bulan.
3. Leukemia
4. Efek samping radioterapi dan
Penyebab trombositopenia kronis : kemoterapi
1. ITP idiopathic thrombocytopenic
purpura 2. TROMBOSITEMIA
2. kecanduan alkohol
3. 3. Penyakit liver peningkatan jumlah trombosit dalam sirkulasi
Penyebab:
Pengobatan :
Trombositopenia akibat obat dapat ditangani Trombositosis esensial (atau disebut juga
dengan penghentian obat penyebab di bawah trombositemia esensial), kondisi terlalu
arahan dokter. banyaknya trombosit di dalam darah akibat
sedangkan pada itp yang parah, steroid sumsum tulang yang hiperaktif dalam
biasanya digunakan untuk melemahkan sistem memproduksi trombosit. Trombositosis
kekebalan tubuh agar bisa menekan serangan sekunder (atau disebut juga dengan istilah
autoimun pada trombosit. antibodi intravena trombositosis reaktif), kondisi terlalu
atau imunoglobulin (ivig) juga dapat digunakan banyaknya trombosit di dalam darah sebagai
jika kondisi pasien tidak responsif terhadap reaksi tubuh akan adanya penyakit lainnya,
steroid. misalnya infeksi

Anda mungkin juga menyukai