OLEH:
SISTEM LIMFOID
Kelenjar timus terletak di belakang tulang dada, pada masa Kelenjar limfe berbentuk bulat
anak-anak bentuknya sangat besar dan akan mengkerut lonjong dengan ukuran kira-kira 10 -
menjadi seperempatnya dari bentuk aslinya pada masa 15 mm. Kelenjar limfe disebut juga
puber. getah bening merupakan cairan
dengan susunan isi hampir sama
Fungsi :Kelenjar ini mengatur daya tahan tubuh terhadap dengan plasma darah dan cairan
penyakit dengan mengolah sel-sel darah putih yang jaringan.
diproduksi di sumsum tulang dan mengubahnya menjadi sel
limfosit-T. Fungsi kelenjar limfe adalah :
3. Menghasilkan antibodi.
Pembuluh limfe Sumsum Tulang Belakang
- Susunan pembuluh limfe disebut juga susunan tengah Sumsum tulang membentuk dan
karena merupakan saluran antara darah dan jaringan melepaskan lebih banyak sel darah putih
dimana terdapat zat-zat koloid. Fungsi pembuluh limfe
sebagai respon terhadap infeksi dan lebih
yaitu :
banyak trombosit sebagai respon
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke terhadap perdarahan. Jika tubuh
dalam sirkulasi darah, memerlukan lebih banyak sel darah
merah (seperti yang terjadi pada anemia),
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke dalam
secara normal sumsum tulang akan
sirkulasi darah,
memberikan respon dengan membentuk
3. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme dan lebih banyak retikulosit.
4. Menghasilkan antibodi.
Jaringan limfoid primer berfungsi sebagai Jaringan limfoid sekunder berfungsi sebagai
tempat pematangan, diferensiasi dan tempat menampung sel-sel limfosit yang telah
proliferasi limfosit yang berasal dari mengalami diferensiasi dalam jaringan sentral
jaringan myeloid . Ada 2 organ yaitu: menjadi sel-sel yang imunokompeten yang
berfungsi sebagai komponen imunitas. Organ
kelenjar timus dan bursa fabricus (sumsum
utama: MALT (Mucosa Assosiated Lymphoid
tulang) Tissue) yang meliputi jaringan limfoid
ekstranodul yang berhubungan dengan
mukosa diberbagai lokasi seperti kulit,
bronkus, saluran cerna, mukosa hidung dan
serviks uterus. Contohnya limfa dan tonsil.
Limfosit
Sel T
Sel B
Mengalami pematangan di
Mengalami pematangan di
timus
sumsum merah
2. Leukimia
Leukemia berasal dari bahasa yunani leukos (putih) dan haima (darah). Leukemia adalah jenis kanker
yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang
membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk
sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru
akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak
membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di
mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi Faktor Lingkungan Beberapa faktor
terdapat faktor predisposisi yang menyebabkan lingkungan di ketahui dapat menyebabkan
terjadinya leukemia, yaitu: kerusakan kromosom dapatan, misal : radiasi,
bahan kimia, dan obat-obatan yang
Genetik Adanya Penyimpangan Kromosom dihubungkan dengan insiden yang meningkat
Insidensi leukemia meningkat pada penderita pada leukemia akut, khususnya ANLL (
kelainan kongenital, diantaranya pada sindroma Wiernik,1985; Wilson, 1991 )
Down, sindroma Bloom, Fanconi’s Anemia,
sindroma Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Virus Salah satu virus yang terbukti dapat
Creveld, sindroma Kleinfelter, D-Trisomy menyebabkan leukemia pada manusia adalah
sindrome, sindroma von Reckinghausen, dan Human T-Cell Leukemia . Jenis leukemia yang
neurofibromatosis ( Wiernik, 1985; Wilson, 1991 ) ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia
Saudara kandung Dilaporkan adanya resiko leukemia Bahan kimia dan obat-obatan
akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-
kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama Radiasi
kelahiran . Hal ini berlaku juga pada keluarga
dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi (
Wiernik,1985 )
dan jaringan perifer, sehingga mengganggu
Klasifikasi Leukimia perkembangan sel normal.Leukemia
Mielogenus Akut (AML) mengenai sel
Leukemia akut , leukemia akut terbagi menjadi 2 , stem hematopeotik yang kelak
Acute Limphocytic Leukemia (ALL) dan Acute berdiferensiasi ke semua sel Mieloid:
Myelogenous Leukemia (AML). Luekemia monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan
Limfositik Akut (ALL) dianggap sebagai trombosit. Semua kelompok usia dapat
proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada terkena; insidensi meningkat sesuai
anak-anak, laki-laki lebih banyak dibanding bertambahnya usia. Merupakan leukemia
perempuan, puncak insiden usia 4 tahun, setelah
usia 15 ALL jarang terjadi. Manifestasi limfosit nonlimfositik yang paling sering terjadi.
immatur berproliferasi dalam sumsum tulang
perkembangan sel normal.
2. Leukemia kronis Leukemia Kronis juga dibagi menjadi 2 yaitu Leukemia Mielogenus Kronis
(CML) dan Leukemia Limfositik Kronis (CLL).
a. Leukemia Mielogenus Kronis (CML) juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel sistem mieloid.
Namun lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. CML jarang
menyerang individu di bawah 20 tahun. Manifestasi mirip dengan gambaran AML tetapi tanda dan
gejala lebih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit
kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar
Leukemia Limfositik Kronis (CLL) merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70
tahun. Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau
penanganan penyakit lain
HODGKIN : Pada penyakit ini ditemukan adanya perkembangan sel B abnormal atau dinamakan sel
Reed-Sternberg akibat pengaruh paparan virus epstein barr (EBV). Terkait Proses Transkripsi sel B yang
terganggu. NON HODGKIN : Pada limfoma jenis ini penyakit berkembang dari limfosit yang abnormal
yang akan terus membelah dan bertambah banyak dengan tidak terkontrol akibat faktor keturunan,
kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteria (HIV, HCV, EBV, Helicobacter Sp) dan toksin
lingkungan (herbisida, pengawet dan pewarna kimia). Pembelahan yang tak terkendali dari limfosit B
dan T akibat mutasi sel menjadi sel ganas
Patofisiologi
Limfoma Hodgkin: limfoma hodgkin tipikal (khas) terjadi di getah bening (limfa) dan berisi sel
yang menyebabkan radang dan fibrosis. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening yang tidak
nyeri, gejala sistemik yaitu demam yang tidak jelas sebabnya, berkeringat malam penurunan
berat badan.
Limfosit non hodgkin: Ditandai dengan adanya gejala pembesaran kelenjar getah bening tanpa adanya
rasa sakit, demam, keringat malam, rasa lelah, gangguan pencernaan dan nyeri pada perut, nafsu
makan berkurang, nyeri pada tulang.
Kelompok 5
PATOFISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL
Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. sistem penting yang terdapat pada tubuh manusia terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk susunan kerangka (skelet). Sebagaimana kita ketahui otot adalah jaringan tubuh
yang memiliki kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Kerangka tubuh
terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
• b. Osteoporosis tipe II
Apabila kerja osteoklas melebihi kerja osteoblas, maka
kepadatan tulang menjadi kurang dan akhirnya keropos.
Metabolisne tulang dapat terganggu oleh berbagai Disebabkan karena penurunan
kondisi, yaitu berkurangnya hormon estrogen, jumlah tulang yang terbentuk
berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, selama siklus remodelling.
berkurangnya stimulasi mekanik (inaktif) pada tulang,
efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol,
merokok, dan sebagainya.
Osteomielitis
Osteosarkoma adalah tumor ganas 1. Bengkak atau benjolan di sekitar tulang atau
primer tulang yang tersering. Penyakit ujung tulang, nyeri di dekat area yang
ini muncul ketika sel pembentuk terpengaruh
tulang membentuk tumor kanker dan
bukannya menumbuhkan tulang baru 2. Nyeri atau rasa sakit pada tulang atau sendi
seperti biasanya. Pada osteosarkoma
dengan derajat keganasan tinggi dan 3. Patah tulang yang tidak tampak disebabkan
dan menyebar ke saraf, pembuluh oleh alasan normal, misalnya jatuh
darah dan kulit. Amputasi digunakan
4. Sakit tulang
untuk mencegah metastatis ke jaringan
lainnya.
DIARTROSIS
1. Sendi engsel
Adanya gerakan hanya satu bidang datar, Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut (fleksi) atau gerak
membesarkan sudut (ekstensi).
3. Sendi peluru
Sendi ini memungkinkan gerakan triaksial, yaitu gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan rotasi.
4. Sendi putar
Sendi ini hanya dapat bergerak satu arah (monoaksial) yang memutar.
5. Sendi pelana
Persendian ini memungkinkan gerak menyamping (kanan-kiri) dan gerak muka belakang.
6. Sendi elipsoidial/kondiloid
2. Gout
Gejala artritis gout meliputi:
Gout adalah gangguan yang disebabkan
oleh penimbunan asam urat suatu produk Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi,
hasil akhir motabolisme purin yang biasanya di tengah malam atau dini hari.
berlebihan di dalam jaringan. Asam urat
Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat
ini dapat membentuk kristal dengan
bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya, pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu.
kondisi ini dapat menyebabkan serangan Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya
gout yang sangat nyeri, disertai
pergerakan.
kemerahan, bengkak, dan hangat di area
tersebut. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi
jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan, dan jari-jari tangan.
3. Arthritis psoriatic / arthritis
psoriasis
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai Otot rangka bekerja secara volunter (secara
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi sadar atas perintah dari otak), bergaris
mekanik (gerak). Otot adalah sebuah jaringan melintang, bercorak dan berinti banyak di
dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi bagian perifer. Secara mikroskopis sel otot
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. rangka terdiri dari :
• Memiliki 1 inti yg berada ditengah 5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)
5. Ligamen
Bursitis
Patofisiologi
sel darah
Fungsi Darah
Darah adalah suatu suspensi partikel
dalam larutan koloid cair yang • Menjaga temperatur tubuh
mengandung elektrolit. Darah berperan
sebagai alat transportasi untuk • Sebagai alat transportasi
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, • Mempertahankan keseimbangan air dalam
mengangkut bahan-bahan kimia hasil tubuh
metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus dan • Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap
bakteri mikroorganisme
Patofisiologi
Penyebab anemia
Pada sel darah merah
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang
ANEMIA mengandung unsur pembentukan sel darah
merah
Berkurangnya sel darah merah
2. Darah menstruasi yang berlebihan
Nilai Hb normal
3. Kehamilan
Pria : 13.8 – 17.2 gram/dl Wanita : 12.1 –
15.1 gram/dl 4. Penyakit yang menyebabkan perdarahan
terus-menerus
Nilai Hb anemia
5. Obat obat tertentu yang menyebabkab
Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl Wanita : <12.1
perdarahan pada lambung
– 15.1 gram/
6. Penyakit radang kronis
3. Terapi radiasi
4. Antibiotik tertentu
Anemia megaloblastik disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dan asam folat yang
mengakibatkan gangguan sintesis DNA, disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti.
Pengobatan ini meliputi memperbaiki defisinesi diet dan terapi penggantian dengan asam
folat vitamin B12. Pasien-pasien pecandu alhkool yang dirawat di rumah sakit sering memberi
respons “spontan” jika diberikan diet seimbang