DISUSUN OLEH :
DWI RAHAYU SETYANINGTYAS, S. Kep., NS
B. ANATOMI FISIOLOGI
a. Organ Utama (Organ Limfatik Primer)
1. Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan jaringan limfatik karena
memproduksi limfosit muda yang akan diproses pad timus atau
tempat tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B.
Sumsum tulang berada dibagian dalam rongga interior tulang yang
merupakan tempat produksi sebagian sel darah baru. Ada dua jenis
sumsum, yaitu sumsum merah yang memproduksi sel darah mersh,
trombosit dan sebagian besar sel darah putih dan sumsum kuning
yang menghasilkan sedikit jenis sel darah putih.
Semua sel sel system kekebalan tubuh manusia terbentuk
pada sumsum tulang, ditemukan dalam tulang dengan proses yang
disebut hematopoiesis. Dari proses hematopoiesis, satu sel
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel, termasuk sel-sel myeloid
dalam fagosit dan granulosit, dan sel-sel limfoid menjadin sel B, sel
T, dan sel-sel pembunuh alami. Begitu mereka telah sepenuhnya
dibedakan, limfosit keluar dari sumsum darah dan melakukan
perjalanan ke organ kekebalan tubuh lainnya. Sumsum tulang
bertanggungjawab untuk produksi sel system kekebalan tubuh yang
penting seperti sel B,granulosit, sel sel pembunuh alami dan timosit
dewasa. Hal ini juga menghasilkan sel sel darah merah dan platelet.
2. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan suatu jaringan limfatik yang
terletak disepanjang trakea dirongga dada bagian atas dan paling
efektif memproduksi sejumlah limfosit selama masa kanak-kanak.
Fungsi utama dari kelenjar timus adalah memproses limfosit muda
menjai T limfosit (menghasilkan sel T matang). Sel sel yang belum
matang diproduksi di sumsum tulang, bermigrasi dan datang ke
timus, dimana prses pematangan berlangsung. Proses pematangan ini
adalah salah satu hal yang luar biasa, karena memungkinkanlah yang
akan dirilis ke dalam aliran darah. Sedangkan sel T yang
membangkitkan respon autoimun yang merugikan medapatkan
dieliminasi. Proses ini juga dikenal sebagai seleksi tymus. Setelah
proses selesai, sel T dewasa sepenuhnya dan mulai beredar dalam
aliran darah.
3. Limpa
Limpa dalah organ system kekebalan tubuh yang terdiri dari
sel T,sel B, sel-sel pembunuh alami, makrofag sel dendritic dn sel
darah merah. Limpa terdiri dari 2 bagian, yaitu pulp merah dan pulp
putih. Limfosit yang baru dibuat di pulp putih, mula mula
dipindahkan ke pulp merah. Lalu mengikuti aliran darah. Tugas
limpa, seperti berkontribusi pada produksi sel, fagositosis,
perlindungan sel darah merah dan pembangunan kekebalan.
Limpa bertindak sebagai filter immunologi darah dan
menjebak benda asing, yaitu antigen dari aliran darah yang melewati
limpa. Ketika makrofag dan sel dendritic membawa antigen ke limpa
melalui aliran darah, sel sel B dalam limpa bia dialtifkan dan
menghasilkan antibody dalam tingkat yang besar. Dengan demikian,
limpa juga dapat dikenal sebagai pusat konferensi imunologi. Selain
itu, limpa juga membentuk lokasi kehancuran sel darah merah yang
lama.
Dalam kedua kasus, limfosit akan mati jika mereka mengenali
antigen diri yang membantu untuk menghilangkan kemungkinan
bahwa system akan menghasilkan sel yang reaktif pada diri sendiri
(ketika system ini gagal, hasilnya, mungkin penyakit autoimun.
a. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan
mungkin pada orang dewasa juga masih mengerjakannya bila
sumsum tulang rusak.
b. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
c. Limpa juga menghasilkan limfosit
d. Diperkirakan juga limpa bertugas menghancurkan sel darah putih
dan trombosit.
C. ETOLOGI
1. Etiologi Termoregulasi
D. PATOFISIOLOGI
1. Patofisiologi Termoregulasi
Pada akhir inkubasi (5-9 hari), bakteri kembali masuk dalam darah
(bakteremi sekunder) dan menyebar ke seluruh tubuh terutama kedalam
kelenjar limfoid usus halus,menimbulkan tukak berbentuk lonjong diatas
plak peyer. Tukak tersebut dapat mengakibatkan perdarahan dan perforasi
usus. Pada masa bakteremi ini, bakteri mengeluarkan endotoksin yang
mempunyai peran pembantu proses peradangan local dimana bakteri ini
berkembang.
E. PATHWAYS
Daftar Pustaka
1. Pengkajian
A. Identitas Diri Klien
Nama : Ny.R
Tempat/tanggal lahir : Adiarsa, 04 Januari 1967
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 13 Desember 2021
Sumber Informasi : Pasien dan Keluarga
Status Perkawinan : Menikah
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
C. Data Pengkajian
1. Aspek Biologis
2. Aspek Fisik
5. Aspek Spiritual
a. F (Faith/eliefs) :
Apakah iman atau kepercayaan anda? Apakah anda
menganggap diri memiliki spiritual atau agama? Hal-hal yang anda
percaya bahwa ada sesuatu yang memberi makna pada hidup anda?
Pasien mengatakan memiliki keyakinan kepada Allah SWT
b. I (Importnce and Fluence) :
Apakah spiritual ini penting dalam hidup anda? Apa spiritual
itu memiliki pengaruh pada diri anda pribadi, bagaimana anda
memahami spiritualist ini pada diri sendiri? Bagaimana keyakinan
anda memiliki pengaruh terhadap perubahan perilaku selama anda
sakit ini? Apakah peran keyakinan anda akan memberikan kekuatan
untuk bangkit/kembali dalam keadaan sehat?
Pasien mengatakan keyakinan spiritual itu penting
Pasien mengatakan kesulitan dalam beribadah ketika dirumah
sakit karena kedua kaki nyeri jika berjalan
Pasien mengatakan sebelum sakit jarang melaksanakan sholat
karena bekerja
Pasien percaya akan sembuh dari penyakit yang diderita
c. C (Community) :
Apakah anda berada pada bagian dari komunitas spiritual atau
komunitas religious dirumah/dilingkungan anda? Apakah hal itu
merupakan suatu dukungan utuk anda bagaimana wujud dukungan
tersebut? Apakah ada seseorang atau sekelompok orang yang benar-
benar anda cintai atau yang sangat penting dalam kehidupan anda,
siapakah dia, dimana posisi orang tersebut (dekat/jauh)?
Pasien mengatakan jarang mengikuti pengajian
Pasien mengatakan suami dan anak sangat berperan penting saat
berada di dekatnya
d. A (Addres) :
Bagaimana anda memilih tempat penyedia layanan kesehatan /RS ini,
dalam mengatasi masalah untuk perawatan kesehatan anda?
Pasien mengatakan terdapat layanan spiritual di rumah sakit
Kesimpulan dari data Pola nilai-nilai dan keyakinan, yang akan
dilanjutkan untuk dirumuskan pada Analisa data :
DS :
Pasien mengatakan memiliki keyakinan kepada Allah SWT
Pasien mengatakan keyakinan spiritual itu penting
Pasien mengatakan kesulitan dalam beribadah ketika dirumah sakit
karena kedua kaki nyeri jika berjalan
Pasien mengatakan sebelum sakit jarang melaksanakan sholat karena
bekerja
Pasien percaya akan sembuh dari penyakit yang diderita
Pasien mengatakan jarang mengikuti pengajian
Pasien mengatakan suami dan anak sangat berperan penting saat berada
di dekatnya
Pasien mengatakan terdapat layanan spiritual di rumah sakit
DO :
Pasien terlihat pasrah/menerima penyakit yang diderita
Pasien percaya akan sembuh dari penyakitnya
Pasien terlihat masih memiliki semangat untuk hidup
Pasien terlihat sesekali mengucap kalimat istighfar
D. Laboratorium
E. Pengobatan
1. Injeksi Ketorolac 2x30 mg/1ml
2. Injeksi Omeprazole 2x1 40mg
3. Injeksi Ondancetron 2x1 4mg/2ml
4. Paracetamol 3x1 tablet 500mg
5. Ambroxol Hcl 3x1 tablet 30mg
F. Hasil Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan EKG.
Memperoleh hasil Sinus Tachycardia. Sinus takikardi yaitu irama jantung
normal namun jumlah detak jantung cepat, yaitu lebih dari 100/menit. Sinus
takikardi tidak selalu menggambarkan keadaan yang tidak normal, beberapa
perubahan pada kondisi tubuh seperti aktivitas berat, kelelahan, rasa cemas
dan panic bisa menyebabkan sinus takikardi. Selain itu, juga bisa disebabkan
karena kondisi yang tidak normal, seperti demam, hipertiroid, gangguan listrik
jantung dan lain lain.
G. Analisis Data
3. Perencanaan
Nama : Ny.R Ruang : Kenanga
Umur : 55 Tahun Tanggal pengkajian : 16 Desember 2021
Dx 1 : Ketidakefektifan termoregulasi b/d peningkatan kebutuhan oksigen d/d
kulit hangat dan peningkatan frekuensi pernapasan.
DX 1 Data dari Tujuan/Kriteria Rencana
analisis hasil/indicator Tindakan (NIC)
(Maladaktif) (NOC/SMART) (ONEC)
16 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan O:
Desember termoregulasi keperawatan 3x24 jam Mengidentifikasi
2021 b/d peningkatan termoregulasi teratasi kesiapan dan
kebutuhan dengan kriteria hasil : kemampuan
oksigen d/d kulit menerima
hangat dan Indikator Awal Target informasi.
peningkatan Takikardi 3 5 N:
frekuensi Hipoksia 2 5 Menjadwalkan
pernapasan. Suhu 2 5 pendidikan
Tanda dan tubuh kesehatan sesuai
gejala : Tek.darah 2 5 kesepakatan.
DS : Pasien Pegal 3 5 E : Judul Jurnal
mengatakan (Pengaruh
badan terasa Keterangan : pemberian
panas 1 : Berat kompres hangat
DO : Akral 2 : Cukup Berat dalam
pasien teraba 3 : Sedang pemenuhan
hangat. 4 : Ringan ketidakefektifan
S : 38,70C 5 : Tidak Ada termoregulasi
pada pasien
demam typhoid)
-Menganjurkan
kompres hangat
jika demam
-Menganjurkan
penggunaan
pakaian longgar.
C : Kolaborasi
dengan ahli
farmako untuk
obat sebelum
atau sesudah
makan.
Dx 3 : Defisiensi volume cairan b/d asupan cairan kurang d/d sering merasa
haus
4. Implementasi
Nama : Ny.R Ruang : Kenanga
Umur : 55 Tahun Tanggal pengkajian : 16 Desember 2021
Dx 1 : Ketidakefektifan termoregulasi b/d peningkatan kebutuhan oksigen d/d
kulit hangat dan peningkatan frekuensi pernapasan.
Dx 3 : Defisiensi volume cairan b/d asupan cairan kurang d/d sering merasa
haus
5. Evaluasi (SOAP/Sheif)
Nama : Ny.R Ruang : Kenanga
Umur : 55 Tahun Tanggal pengkajian : 16 Desember 2021
Dx 1 : Ketidakefektifan termoregulasi b/d peningkatan kebutuhan oksigen d/d
kulit hangat dan peningkatan frekuensi pernapasan.
P : Melajutkan Intervensi
1. Takikardi
2. Hipoksia
3. Suhu tubuh
4. Tek.darah
5. Pegal
P : Melanjutkan intervensi
1. Takikardi
2. Hipoksia
3. Suhu tubuh
4. Tek.darah
5. Pegal
Rabu 18 S : Pasien mengatakan panas sudah turun dan sesak napas Ttd
Desembe berkurang Dwi r
r 2021 O : -Pasien terlihat bugar
-TD : 130/90 mmHg
17.00 N : 80x/menit
S : 36,30C
RR : 22x/menit
-1. Injeksi ketorolac 1x30mg/1ml
2. Injeksi omeprazole 2x1 40mg
3. Injeksi ondancetron 2x1 40mg/2ml
4. Ambroxol Hcl 3x1 30mg
A : Masalah termoregulasi teratasi
Indikator Awal Target Saat ini
Takikardi 3 5 5
Hipoksia 2 5 5
Suhu tubuh 2 5 5
Tek.darah 2 5 5
Pegal 3 5 5
P : Hentikan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
1. Kemampuan beribadah
2. Interaksi dengan orang terdekat
Selasa, S : Pasien mengatakan sudah dapat melakukan Ttd
17/12/2021 ibadah sedikit demi sedikit Dwi r
08.00 O : Pasien terlihat sering mengucap kalimat
stighfar
A : Masalah sedikit teratasi
Indikator Awal Targe Saat
t ini
Kemampuan 2 5 3
beribadah
Interaksi dengan 3 5 4
orang terdekat
P : Lanjutkan intervensi
1. Kemampuan beribadah
2. Interaksi dengan orang terdekat
Rabu, S : Pasien mengatakan sudah dapat beribadah Ttd
18/12/2021 O : Pasien terlihat melaksanakan ibadah Dwi r
17.00 A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Dx 3 : Defisiensi volume cairan b/d asupan cairan kurang d/d sering merasa haus
KESIMPULAN
Dx 3 : Defisiensi volume cairan b/d asupan cairan kurang d/d sering merasa haus
-Pasien tampak
tenang