Imunologi
DOSEN PENGAMPU :
HERLINDA DJOHAN,SKM.M.SI
Pengantar
❖ Sumsum ❖ Limpa
Tulang ❖ Nodus
❖ Kelenjar Limpa
Timus ❖ Tonsil
Tonsil Timus
Di sumsum tulang
inilah sel-sel darah
(terutama sel darah
putih) dibentuk oleh
sel darah induk. Sel
darah putih
(leukosit) memiliki
fungsi yang sangat
vital bagi sistem
kekebaan tubuh.
Kita bisa melihat
pada gambar
disebelah
Fagosit dan limfosit memiliki peran yang
sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh.
Sel fagosit akan menghancurkan patogen
yang masuk ke dalam tubuh dengan cara
memakannya atau yang dinamakan sebagai
fagositosis. Fagosit ini terdiri dari neutrofil dan
monosit. Neutrofil akan beredar dalam aliran
darah sedangkan monosit akan berubah
menjadi makrofag yang kemudian dapat
beredar hingga masuk ke dalam rongga
tubuh.
Mikrofag melakukan fagositosis yakni dengan
cara menarik atau menempelkan kaki
semunya (pseudopodia) ke sel patogen,
kemudian menghancurkannya dengan
menggunakan enzim pencernaanya. Pada
reaksi peradangan, proses fagositosis terjadi
dengan cara mengelilingi patogen kemudian
memakannya. Selain itu, pada kekebalan
spesifik, makrofag juga memiliki peran yakni
membantu menangkap dan mengantarkan
mikroba patogen kepada sistem kekebalan
lainnya untuk dihancurkan.
Limfosit terdiri dari dua jenis yakni limfosit B
dan limfosit T.
Antigen
merupakan zat yang
merangsang respons
imunitas, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Memiliki 2 bagian
Antibodi yang dihasilkan
1. Determinan antigen
berupa zat molekul besar
(epitop)
seperti protein dan
polisakarida, contohnya 2. Hapten
permukaan bakteri. Antigen
dapat berupa bakteri, virus,
protein, karbohidrat, sel-sel
kanker, atau racun.
Memiliki 2 Bagian
Determinan Antigen
(epitop) Hapten
Epitop merupakan Hapten adalah molekul
bagian antigen yang kecil yang hanya bisa
dapat membangkitkan menginduksi produksi
respons imunitas, atau antibodi jika bergabung
dengan kata lain, dapat dengan carrier yang
menginduksi bermolekul besar. Oleh
pembentukan antibodi. karena itu, hapten
Satu antigen tersusun memiliki sifat
dari 2 atau lebih molekul imunogenik. Hapten
epitop. dapat berupa obat,
antibiotik, dan kosmetik.
1.IgG
Antibodi
(imunoglobulin) (80%) dan akan lebih besar
pada kontak ke 2, 3, dan
Antibodi atau seterusnya. IgG dapat
imunoglobulin adalah menembus plasenta dan
protein larut yang memberikan imunitas pada
dihasilkan oleh sistem bayi. Selain itu, IgG juga
imunitas sebagai respons merupakan pelindung
terhadap keberadaan terhadap mikroorganisme dan
suatu antigen dan akan toksin, dapat mengaktivasi
bereaksi dengan antigen komplemen, dan dapat
tersebut. Ada lima kelas meningkatkan efektivitas sel
imunoglobulin fagositik.
IgA IgM
Berjumlah 15%, IgA IgM adalah antibodi yang
dapat ditemukan pada pertama kali tiba di lokasi
zat sekresi seperti infeksi, menetap di pembuluh
keringat, ludah, air darah dan tidak masuk ke
mata, ASI, dan sekresi jaringan. IgM berumur pendek
usus. IgA berfungsi dan berfungsi untuk
untuk melawan mengaktivitasi komplemen
mikroorganisme yang dan memperbanyak
masuk ke dalam tubuh. fagositosis.
IgE
IgD Antibodi ini terikat pada
IgD memiliki fungsi reseptor sel mast dan basofil.
memicu respons IgE menyebabkan pelepasan
imunitas dan banyak histamin dan mediator kimia
ditemukan di limfosit B. lainnya. Selain itu, IgE banyak
Meskipun demikian, IgD ditemukan dalam darah
berjumlah sedikit dengan konsentrasi rendah
pada limpa dan serum dan kadarnya meningkat
darah. ketika bereaksi terhadap
alergi.
Interaksi
Antibodi
dan Antigen
1. Fiksasi komplemen
2. Netralisasi
3. Aglutinasi
(penggumpalan)
4. Presipitasi
(pengendapan)
Netralisasi
Netralisasi menyebabkan antibodi menutup
sisi penghubung determinan antigen,
Fiksasi komplemen
sehingga antigen tidak berbahaya dan
Dalam fiksasi komplemen terjadi
akhirnya dapat dicerna oleh sel fagosit.
aktivasi sistem komplemen oleh
kompleks antigen-antibodi.
Komplemen memiliki 20 protein
Aglutinasi (penggumpalan)
serum yang berbeda. Ketika infeksi,
Yang dimaksud dengan aglutinasi adalah
protein serum pertama teraktivasi
kondisi ketika satu antibodi memiliki minimal
dan mengaktifkan protein serum
2 pengikatan. Semua sisi pengikatan
selanjutnya secara jalur berantai
tersebut berikatan dengan antigen berupa
(efek domino). Hasil reaksi
materi partikel seperti sel darah merah atau
komplemen tersebut akan melisiskan
bakteri. Oleh karena itu, kompleks besar
sel-sel patogen dan virus. Fiksasi
dengan mudah difagosit oleh makrofag.
komplemen menghasilkan 2 jenis
efek yang disebut dengan sitolisis
dan inflamasi. Seperti apa, ya? Presipitasi (pengendapan)
Simak gambar di bawah ini, ya! Presipitasi adalah pengikatan silang
molekul-molekul antigen yang terlarut
dalam cairan tubuh. Setelah terendapkan,
antigen dikeluarkan dan dibuang melalui
fagositosis.
Sistem pertahanan tubuh
Sistem Pertahanan berfungsi melindungi tubuh
Tubuh dari serangan benda asing
atau bibit penyakit yang
masuk ke dalam tubuh.
Sistem pertahanan
tubuh terdiri atas 3
macam lapisan
pertahanan antara
lain
Pertahanan Tubuh Non Spesifik Pertahanan Tubuh Spesifik
Respon
peradangan (inflamasi)
Pada system pertahan tubuh ini bereaksi terhadap antigen dengan cara
mengaktifasikan sel limfosit B yang akan mensekresikan protein khusus yang
disebut antibody, setiap antigen memiliki susunan molekul khusus
yang merangsang limfosit B tertentu untuk mensekresikan antibody yang
berinteraksi secara spesifik dengan antigen tersebut