Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN KESELAMATAN PASIEN

SLAMET
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
Tahap Analitik
• Merupakan tahap pemeriksaan sampel
dalam laboratorium.
• Hasil dari pemeriksaan laboratorium
tergantung dari :
- Peralatan laboratorium yang digunakan .
- Metode pemeriksaan yang dipakai.
- Pemeliharaan / pemilihan reagensia.
- Sumber daya manusia yang ada di laboratorium.
Peralatan laboratorium yang digunakan

• Pengecekan alat perlu dilakukan :


– Kalibrasi fotometer.
– Ketepatan panjang gelombang yang sesuai.
– Suhu sesuai dengan yang telah ditetapkan.
– Pipet apakah sudah terkalibrasi volumenya,
sesuai dengan angka yang tertera pada pipet.
Metode pemeriksaan
• Penting pemahaman ulang terhadap
prosedur kerja pemeriksaan :
– Metode end point kinetic, two point kinetic.
– Masa inkubasi.
– Preparasi reagensia.
– Aplikasi pipeting.
– Penetapan faktor standar untuk perhitungan
kalkulasi nilai absorbans.
Pemeliharaan /pemilihan reagensia.

• Pemakaian reagensia di laboratorium


memerlukan perhatian :
– Penanganan, persiapan dan penyimpanan
reagensia.
– Perimbangan kebutuhan reagensia.
– Pemakaian reagensia.
– Batas kadaluarsa.
Sumber daya manusia.

• Perekrutan dan pelatihan pegawai


laboratorium yang baik akan menghasilkan
tenaga laboratorium yang handal.
• Penempatan pegawai yang sesuai bidang
keahliannya juga akan berdampak pada mutu
laboratorium itu sendiri.
Tahap Paska Analitik.
• Pada tahap ini lebih ditekankan pada :
– Penulisan hasil pemeriksaan.
– Interpretasi hasil pemeriksaan.
– Pelaporan hasil pemeriksaan.
Penulisan hasil pemeriksaan laboratorium

• Penulisan hasil laboratorium harus dapat


dibaca, tanpa kesalahan dalam tulisan.
• Hasil laboratorium harus memuat :
– Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak
ragu – ragu.
– Identifikasi laboratorium yang mengeluarkan
hasil.
– Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien
serta tujuan laporan.
– Nama dan identitas pemohon.
– Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer.
– Tanggal dan penerbitan laporan.
– Sumber dan sistem organ sampel primer.
– Hasil yang dilaporkan dalam unit standar
internasional.
– Interpretasi hasil.
– Identifikasi petugas yang diberi wewenang
mengeluarkan hasil.
– Tanda tangan atau otorisasi petugas yang
memeriksa atau mengelurakn hasil pemeriksaan.
Pelaporan insiden
Metode untuk mengidentifikasi risiko : dengan
mengembangkan sistem pelaporan insiden
keselamatan pasien dan sistem analisis.
Sistem pelaporan : mengajak semua orang dalam
organisasi untuk peduli akan bahaya / potensi
bahaya yang terjadi pada pasien.
Pelaporan penting untuk digunakan untuk
memonitor upaya pencegahan terjadinya error
sehingga diharapkan dapat mendorong
dilakukannya investigasi lebih lanjut.
Yang termasuk kategori insiden dalam
laboratorium klinik.
• Salah pemeriksaan.
• Salah interpretasi hasil.
• Sampel hilang.
• Sampel tertukar.
• Sampel tidak dapat diperiksa karena salah cara
pengambilannya.
• Sampel rusak karena salah penyimpanan
• Pemeriksaan yang tidak sesuai indikasi /
berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai