Pertama kita harus tahu terkait definisi dari mutu dan pemantapan mutu itu sendiri.
Nah, mutu itu merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan terhdap sebuah
produk/jasa. Nah dalam mutu lab klinik yang perlu kita tekankan dsini aadalah mutu hasil pemeriksaan,
artinya hasil pemeriksaan yang kita keluarkan itu dapat dipercaya/memenuhi standar mutu. Dan yg
kedua mutu layanan, yaitu aktivitas yang diberikan harus sesuai dengan harapan pelanggan.
Sedangkan Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium klinik adalah semua kegiatan yang
ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan Laboratorium Klinik
Yang pertama pemantapan mutu internal (PMI) adalh Pemantapan Mutu Internal adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus
agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian error/penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan
yang tepat. tujuan dari PMI yaitu 1-5.
Adapun tahapan pemantapan mutu internal yang dilakukan meliputii pra,ana dan pasca
1. Pra analitik. Tahaoan sebelum pemeriksaan .Tujuan pengendalian tahap pra analitik
yaitu untuk menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari
pasien yang benar pula serta memenuhi syarat yang telah ditentukan. Kesalahan
yang terjadi pada tahap pra analitik adalah 60% -70%. Hal ini dapat disebabkan dari
spesimen yang diterima laboratorium tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Spesimen
yang tidak memenuhi syarat sebaiknya ditolak
2. Analitik. Tahapan pemeriksaan Tujuan pengendalian tahap analitik yaitu untuk
menjamin bahwa hasil pemeriksaan spesimen dari pasien dapat dipercaya/ valid,
sehingga klinisi dapat menggunakan hasil pemeriksaan laboratorium tersebut untuk
menegakkan diagnosis terhadap pasiennya. Walaupun tingkat kesalahan tahap analitik
(sekitar 10% -15%) tidak sebesar tahap pra analitik, laboratorium tetap harus
memperhatikan kegiatan pada tahap ini.
3. Pasca analitik, tahapan setelah pemeriksaan. tingkat kesalahan tahap pasca analitik
hanya sekitar 15% -20%. Walaupun tingkat kesalahan ini lebih kecil jika
dibandingkan kesalahan pada tahap pra analitik, tetapi tetap memegang peranan
yang penting. Misalnya Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan pasien dapat
membuat klinisi salah memberikan diagnosis terhadap pasiennya.
1. Persiapan pasien
Seperti Menghindari obat-obat sebelum spesimen diambil, Menghindari aktifitas
fisik/olah raga sebelum spesimen diambil Untuk kenormalan keseimbangan cairan tubuh
dari berdiri ke duduk, dianjurkan pasien duduk tenang sekurangnya 15 menit
2. Pemberian identitas pasien
Pemberian Identitas pasien atau speimen merupakan hal penting, baik saat pengisian
formulir, pendaftaran, pengisian label wadah untuk menghindari kemungkinan tertukar
dengan sampel yang lain.
3. Pengambilan dan penampungan specimen
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah :
Tehnik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan benar
sesuai dengan standard operating procedure (SOP) yang ada.
Memperhatikan cara menampung spesimen dalam wadah/penampung untuk menghindari
lisisnya sampel
4. Penanganan specimen
Misalnya sampel yang telah kita tampung akan kita gunakan untuk pemeriksaan glukosa
darah.maka sampel harus kita olah untuk mendapatkan serum. Pemisahan serum
dilakukan 2 jam setelah pengambilan spesimen. Serum yang memenuhi syarat tidak
merah dan tidak keruh
5. Pengiriman specimen
Spesimen yang sudah didapatkan segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, karena
stabilitas spesimen dapat berubah. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas
spesimen, tidak terkena sinar matahari langsung, kemasan harus memenuhi syarat
keamanan kerja laboratorium dengan berlabel, suhu pengiriman memenuhi syarat.
Tahap analitik
1. Pemeriksaan specimen
Dilakukan sesuai SOP
2. Pemeliharaan dan kalibrasi alat
alat perlu dipelihara dan dikalibrasi secara berkala.
Pemeliharaan dan kalibrasi alat laboratorium seperti sentrifuge (timer, rpm). misalnya
pada alat sentrifuge, disetting waktu yang sering dipakai (misal 5 menit), lalu
Jalankan sentrifuse bersamaan dg itu jalankan stopwatch. Waktu sentrifuse berhenti,
matikan stopwatch, catat waktu yang ditunjukkan stopwatch.
3. Uji kualitas reagensi
Perlu diperhatikan Label/etiket berisi nama/kode bahan, tgl produksi, batas
kadaluwarsa, no batch , Batas kadaluwarsa yang tercantum pada kemasan hanya
berlaku jika kemasan disimpan pada kondisi baik, belum dibuka. Keadaan fisik,
kemasan dalam keadaan utuh, tidak mengeras, tidak berubah warna
4. Uji ketelitian ketepatan
Untuk ini mungkin sudah dibahs di pert kemarin, jadi kita lanjut
“Pemantapan Mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain
diluar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium
dalam bidang pemeriksaan tertentu”
Bahwa