Anda di halaman 1dari 13

PEMANTAPAN

MUTU
EKSTERNAL
Kelompok 5 :

 Nida Nurfadillah Raudia KHGE19021


 Topik Riyanto KHGE19033
 Vidia Mega Julianti KHGE19035
 Wulan Komala KHGE19037
 Yuni Kania KHGE19039

3A - D3 Analis Kesehatan
A. DEFINISI PEMANTAPAN MUTU

External Quality Assessment (EQA) atau Pemantapan Mutu Eksternal


(PME) merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan
tertentu.
B. TUJUAN
PEMANTAPAN MUTU

Untuk mengawasi kualitas hasil tes dalam sebuah


laboratorium kesehatan, mengidentifikasi masalah,
dan membuat langkah koreksi terhadap masalah yang
teridentifikasi.
C. TEKNIK/METODE PELAKSANAAN
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL

Uji Profisiensi Pemeriksaan Ulang atau On-site Evaluation


Uji Ulang (Evaluasi di tempat)
(Rechecking/Retesting)
1. UJI PROFISIENSI

 Uji Profisiensi menurut ISO/IEC 43-1: 1997 adalah


perbandingan antar laboratorium yang disusun secara
teratur untuk menilai kinerja laboratorium analitik dan
kompetensi personil laboratorium.  Kelemahan uji profisiensi, yaitu:
 Uji Profisiensi menurut CLSI merupakan sebuah program 1. Hasil profisiensi dipengaruhi oleh beberapa
dimana beberapa sampel dikirim secara berkala ke anggota variabel yang tidak berhubungan dengan
dari sekelompok laboratorium untuk analisis atau spesimen pasien, diantaranya persiapan
identifikasi; dimana masing-masing hasil laboratorium pasien, efek matriks, metode statistik, dan
dibandingkan dengan laboratorium lain dalam kelompok peer grup.
atau dengan nilai yang ditetapkan, dan dilaporkan ke 2. Uji profiseinsi tidak dapat mendeteksi
laboratorium yang berpartisipasi. semua masalah yang ada di laboratorium,
 Dalam proses uji profisiensi, laboratorium menerima terutama yang mengenai prosedur pre
sampel dari penyedia pengujian. . Penyedia uji profisiensi analitik dan pasca analitik.
diantaranya adalah laboratorium rujukan pusat, badan 3. Hasil tunggal tidak dapat diterima dan tidak
kesehatan pemerintah, dan produsen kit atau instrumen. Uji menunjukkan adanya masalah laboratorium.
ini dapat dilakukan 3-4 kali dalam setahun.
2. PEMERIKSAAN ULANG ATAU UJI ULANG
(RECHECKING / RETESTING)

 Metode yang dilakukan yaitu dimana hasil pemeriksaan suatu laboratorium kesehatan diperiksa
ulang oleh laboratorium rujukan, dan sampel yang ada telah diuji ulang antar laboratorium.
 Uji ulang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Dilakukan oleh laboratorium kesehatan rujukan, untuk memastikan kualitas hasil pemeriksaan
laboratorium kesehatan .
2. Dilakukan pada pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah atau serum dengan metode
rapid tes.
3. Jumlah sampel yang diuji ulang harus memberikan data statistik yang signifikan untuk
mendeteksi kesalahan.
3. ON-SITE EVALUATION (EVALUASI DI TEMPAT)

 Metode ini bisa digunakan untuk:


1. Mendapatkan gambaran realistis tentang praktik di laboratorium dengan mengamati laboratorium
dalam kondisi rutin.
2. Memberikan informasi untuk perbaikan proses internal.
3. Mengukur kesenjangan atau kekurangan antar laboratorium kesehatan.
4. Membantu laboratorium kesehatan dalam mengumpulkan informasi untuk perencanaan dan
pelaksanaan pelatihan, pemantauan, dan tindakan korektif.
Keuntungan metode uji profisiensi ,pengecekan ulang/pengujian ulang
dan on-site evaluation (evaluasi di tempat):

1) Uji Profisiensi:
● Memberikan gambaran kinerja laboratorium dengan baik dan obyektif.
● Dapat digunakan untuk sebagian besar jenis pengujian di laboratorium.
● Hemat biaya dan dapat sering digunakan.
2) Pengecekan ulang/pengujian ulang
● Berguna bila sulit atau tidak mungkin mempersiapkan sampel untuk menguji semua pemeriksaan.
● Mahal dan menggunakan waktu dan orang yang cukup banyak
3) On-site evaluation (Evaluasi di tempat):
● Dapat memberikan gambaran yang benar tentang keseluruhan kinerja laboratorium, dan menawarkan
realtime untuk perbaikan yang dibutuhkan.
● Paling mahal, karena membutuhkan waktu cukup lama.
D. PERSYARATAN DALAM PROSES
DAN PENANGANAN SAMPEL PME
1. Sampel PME harus diuji dengan alat yang sama seperti pemeriksaan
pasien rutin.
2. Sampel PME harus di uji dengan frekuensi pemeriksaan yang sama
dengan sampel pasien rutin.
3. Laboratorium yang ikut berpartisipasi dalam program PME tidak
melakukan perbandingan hasil sampel PME antar laboratorium sebelum
hasil diserahkan kepada penyelenggara program PME sesuai tanggal
persyaratan pelaporan.
4. Laboratorium tidak mengirimkan sampel PME ke laboratorium lain.
5. Laboratorium mencatat semua langkah (seperti penanganan, pengolahan,
tes, pelaporan) untuk semua kegiatan PME.
6. PME diperlukan hanya untuk metode primer yang digunakan untuk
menguji analit dalam sampel pasien selama periode yang dicakup PME.
E. Langkah - Langkah dan Gambaran Umum Melakukan PME

a. Koordinator PME mempersiapkan dan mengirimkan satu atau dua sampel


pada peserta PME. Sampel diuji oleh laboratorium dengan menggunakan
peralatan dan pereaksi yang sama dengan yang digunakan pada pemeriksaan
sampel pasien.
b. Koordinator PME mengumpulkan semua hasil dan mengelompokkannya
sesuai dengan metode, reagen dan instrument analisis laboratorium atau
kriteria lainnya.
c. Koordinator PME menghitung nilai target (mean konsensus) dan total variasi
(dinyatakan sebagai standar deviasi) hasil laboratorium.
d. Jika salah satu laboratorium memiliki nilai di luar batas kontrol (nilai target ±
variasi yang diijinkan) maka laboratorium ini dianggap "out of control".
e. Laboratorium "out of control" harus memperbaiki prosedur analitis.
F. KEUNTUNGAN BERPARTISIPASI DALAM
PROGRAM PME
a. Memungkinkan perbandingan kinerja dan hasil di antara
laboratorium pengujian yang berbeda.
b. Memberikan peringatan dini untuk masalah sistematis yang terkait
dengan kit atau prosedur kerja.
c. Memberikan bukti objektif tentang kualitas pengujian suatu
laboratorium kesehatan.
d. Menunjukkan laboratorium yang membutuhkan perbaikan.
e. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
G. Program Nasional Pemantapan Mutu
Eksternal (PN PME)
Definisi Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal
Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PN PME) adalah suatu program untuk
menilai penampilan pemeriksaan laboratorium secara periodik, serentak, dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh pihak luar laboratorium dengan jalan
membandingkan hasil pemeriksaan laboratorium peserta terhadap nilai target.
Tingkatan Penyelenggaraan Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal
 Tingkat nasional / tingkat pusat : Kementrian Kesehatan
 Tingkat Regional : BBLK
 Tingkat Provinsi / wilayah: BBLK/BLK
Tujuan dari PN PME yang diselegarakan oleh Kementrian Kesehatan
 Mengenali kesalahan sistematik
 Kontrol seluruh daerah pemeriksaan ( normal atau patologis )
 Mengenali pengaruh zat sampingan
 Menghindari kekeliruan pemeriksaan secara sadar maupun tidak.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai