Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA

(LABORATORIUM KITA)
TUGAS KELOMPOK

“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Manajemen Laboratorium”
Dosen Pengampu : Ibu Astari Nurisani, S.Tr. AK

Disusun oleh :
Kelompok 1

Alssa Natul Dwi M KHGE19004


Linda Handayani KHGE19015
Nabila Mutiara Juliawanti KHGE19018 Kelas:
Syifa Udiniah KHGE19032
3A D3 Analis
Vidia M. Julianti KHGE19035
Kesehatan
Wulan Komala KHGE 19037

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKES KARSA HUSADA GARUT
2021/2022
A. Desain laboratorium klinik sesuai dengan ketentuan pada PerMenKes 411 Tahun 2010

DESAIN

LABORATORIUM KLINIK PRATAMA (LABORATORIUM KITA)


 Keterangan Gambar:
1. Ruang Administrasi 3x5
2. Ruang Tunggu 3x5
3. Ruang Ganti 3x4
4. Ruang Pengambilan Sampel 5x5
5. Ruang Pemeriksaan
a) Laboratorium Immunologi 5x5
b) Laboratorium Mikrobiologi 5x5
c) Laboratorium Hematologi 5x6
d) Laboratorium Kimia Klinik 5x6
6. Ruang Pegawai 4x7
7. Ruang Arsip 3x5
8. Ruang Sterilisasi 4x6
9. Limbah Cair 2x6
10. Limbah Padat 2x6

 Keterangan Simbol :
B. Membuat SOP yang
diperlukan minimal 3 buah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LABORATORIUM


KLINIK PRATAMA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGGUNAAN


FOTOMETER

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penggunaan fotometer
2. Tanggung Jawab
Prosedur ini berada dibawah tanggung jawab Manajer Mutu
3. Rujukan
a. Cara Pemeriksaan Laboratorium Yang Benar, 2008
b. Petunjuk Operasional Semi-Automatic Chemistry Analizer DR-
7000D
4. Pengertian
Penggunaan fotometer adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari
menghubungkan kabel sampai mengoperasikan fotometer untuk keperluan
pemeriksaan
5. Kebijakan
Keputusan Kepala Klinik No 10/11/2021 Tentang Jenis Pemeriksaan
Laboratorium Klinik Kita.
6. Prosedur
a. Petugas mencuci tangan dan memakai APD masker, sarung tangan,
dan sepatu tertutup
b. Petugas memasang tempat pembuangan limbah
c. Petugas menghubungkan power cabel dengan sumber tegangan
d. Petugas menekan tombol "switch" pada UPS
e. Petugas menekan tombol "switch" pada bagian belakang Fotometer
f. Petugas memasukkan sample tubing ke dalam tabung berisi
aquadest
g. Petugas menekan tombol "aspirate" 1x
h. Alat akan melakukan "warm up" selama 20 menit
i. Petugas menekan tombol "exit" 2x
j. Alat siap untuk digunakan
k. Petugas menekan tombol angka 1(sample testing)
l. Petugas menekan tombol angka sesuai jenis pemeriksaan yang
diinginkan, lalu tekan "enter"
m. Petugas memasukan sample tubing ke dalam botol berisi aquadest,
lalu petugas menekan "Aspirates" 1x.
n. Petugas melakukan langkah no 12 sebanyak 2x
o. Petugas memasukkan sample tubing ke dalam botol reagen blank,
lalu tekan "aspirates" Ix berisi
p. Petugas memasukkan sample tubing ke dalam tabung berisi
sampel, lalu tekan "aspirate" 1x
q. Hasil akan ditampilkan di layar dan tercetak secara otomatis
r. Petugas memasukkan sample tubing ke dalam botol berisi aquades,
lalu tekan FI (RINSE)
s. Petugas menekan tombol "EXIT" 2x
t. Petugas menekan tombol no 6 (RINSE)
u. Petugas memasukkan angka 13 sebagai jumlah penghisapan
aquadest
v. Petugas memasukkan sample tubing berisi aquadest dan menekan
tombol "aspirate" 1x
w. Petugas menekan tombol "switch" di belakang alat
x. Petugas menekan tombol "switch" pada UPS untuk mematikan alat
ALUR PENGGUNAAN FOTOMETER
7. Pengesahan
Edisi No 1
Tanggal berlaku 16 November 2021
Tanggal tinjau ulang 16 Mei 2022
Dokumen yang digunakan PA-001 001
Lokasi Seksi Kimia Klinik
Penyusun Tanda tangan Manajer Mutu
Tanggal
Disahkan oleh Penanggung jawab laboratorium
Tanda tangan

Tanggal
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN
SPESIMEN DARAH

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Sebagai pedoman bagi pelaksana laboratorium dalam mengerjakan
pengambilan sampel darah vena.
2. Tanggung Jawab
Prosedur ini berada dibawah tanggung jawab Manajer Mutu.
3. Rujukan
Buku petunjuk pemeriksaan laboratorium Klinik.
4. Pengertian
Pengambilan darah vena adalah tehnik untuk mendapatkan sampel dari
pembuluh darah vena mulai dari konseling sampai pengambilan darah.
5. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Klinik Kita No. 11 Tahun 2021
6. Prosedur
a. Letakkan lengan pasien lurus diatas meja- dengan telapak tangan
menghadap keatas.
b. Kemudian lengan diikat cukup erat dengan tourmiquet untuk
membendung aliran darah, tapi tidak boleh terlalu kencang sebab dapat
merusak pembuluh darah.
c. Pasien disuruh mengepal dan membuka tangannya beberapa kali untuk
mengisi pembuluh darah yang akan ditusuk.
d. Dalam keadaan tangan pasien masih mengepal, ujung telunjuk untuk
mencari lokasi pembuluh darah yang akan ditusuk.
e. Bersihkan lokasi tersebut dengan spray alkohol 70 % dan biarkan
kering.
f. Pegangganglah Spuit dengan tangan kanan dan telunjuk pada pangkal
jarum.
g. Kemudian tusukkan jarum dengan sisi miring & membentuk sudut
+25°
h. Kemudian penghisap spuit ditarik perlahan-lahan sehingga darah
masuk ke dalam Spuit.
i. Sementara itu kepalan tangan dibuka dan ikatan pembendung
direnggangkan atau dilepas sampai di dapat sejumlah darah yang
dikehendaki
j. Letakkan kapas kering pada tempat tusukan, jarum ditarik kembali.
k. Pasien disuruh menekan bekas tempat tusukan dengan kapas tsb
selama beberapa menit.
l. Lepaskan jarum dari spuitnya dan alirkanlah darah ke dalam wadah
atau tabung melalui dinding.
ALUR PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH
7. Pengesahan
Edisi No 2
Tanggal berlaku 16 November 2021
Tanggal tinjau ulang 16 Mei 2022
Dokumen yang digunakan PS-001 001
Lokasi Seksi Kimia Klinik
Penyusun Tanda tangan Manajer Mutu
Tanggal
Disahkan oleh Penanggung jawab laboratorium
Tanda tangan

Tanggal
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAMBILAN
SPESIMEN URINE

1. Tujuan dan Ruang Lingkup


Untuk melakukan pemeriksaan urin.
2. Tanggung Jawab
Prosedur ini berada dibawah tanggung jawab Manajer Mutu.
3. Rujukan
a. Pusat Laboratorium Kesehatan bekerjasama dengan Dit. Jen
Binkesmas, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, 1992,
b. R. Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium klinik, cetakan kesebelas
P.T. Dian Rakyat, 2004.
4. Pengertian
a. Urin sewaktu adalah urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak
ditentukan dengan khusus. Sampel urin ini dapat digunakan untuk
bermacam-macam pemeriksaan terutama pemeriksaan rutin
b. Urin pagi adalah urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari Setelah
bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang hari
jadi baik untuk pemeriksaan sedimen, berta jenis, protein, dan baik
juga untuk test kehamilan.
5. Kebijakan
SK Kepala Klinik Kita tentang Pelayanan Laboratorium
6. Prosedur
a. Memberi salam kepada pasien.
b. Mempersilahkan pasien untuk duduk. Dan menjelaskan tentang
pengambilan sampel urin
c. Mempersiapkan peralatan dan bahan. untuk pengambilan dan
pemeriksaan sampel.
d. Mempersiapkan pasien
e. Untuk pengambilan sampel, dengan menjelaskan. kepada pasien
bahwa yang diambil adalah tengah (midstream) pada pemeriksaan urin
lengkap. Cara pengambilannya. yaitu. Pasien mengeluarkan urinnya
sedikit dahulu tanpa ditampung, lalu diambil yang urinl setelahnya.
f. Memberikan wadah urin yang telah diberi etiket (nama, umur, alamat,
jenis urin dan tanggal).
g. Pasien dipersilahkan untuk mengambil sampel urin ditempat yang telah
ditentukan.
h. Sampel urin diterima dan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan
ALUR PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

7. Pengesahan
Edisi No 3
Tanggal berlaku 16 November 2021
Tanggal tinjau ulang 16 Mei 2022
Dokumen yang digunakan PS-002 002
Lokasi Seksi Kimia Klinik
Penyusun Tanda tangan Manajer Mutu
Tanggal
Disahkan oleh Penanggung jawab laboratorium
Tanda tangan

Tanggal
C. Membuat IK dari beberapa parameter yang harus ada di
laboratorium klinik pratama minimal 3 buah
INTRUKSI KERJA ( IK ) LABORATORIUM KLINIK PRATAMA

1. Intruksi Kerja (IK) Pemeriksaan Kolesterol Total

INTRUKSI KERJA NO. DDK.

JUDUL : NO. REVISI


TANGGAL
KOLESTEROL TOTAL
HALAMAN
I. PELAKSANA : Staf Kimia

II. PRINSIP : Ester kolestrol dengan bantuan enzim kolestrol


esterase akan diubah menjadi kolestrol dan asam
lemak bebas. Kolestrol dioksidase menjadi kolestenon
dan hidrogen peroksida+4-amino phenazone dengan
bantuan enzim peroksidase akan diubah menjadi
quinoneimine yang berwarna merah muda. Intensitas
warna yang terbentuk sebnding dengan konsentrasi
kolestrol pada sampel dan diukur pada panjang
gelombang 500 nm (480-520) nm.
III. METODE : CHOD-PAP

IV. SAMPEL
(i) Jenis : Serum, Plasma EDTA, dan Plasma Heparin
(ii) Jumlah : 300 µL
(iii) Stabilitas : 2-8ºC selama 5-7 hari
-20ºC selama 3 bulan
-70 ºC selama beberapa tahun
V. REAGEN
(i) Jenis : - Reagen 1 Buffer
- Reagen 2 Enzymes/Cholesterol
oxidase/Cholesterol esterase/POD/PAP
- Reagen 3 Standar

(ii) Penyimpanan :
 R1dan R2 akan stabil digunakan hingga
tanggal kadaluwarsa yang tertera pada label kit
pada 2-8ºC, tutup dengan baik dalam
 botol aslinya dan jauhkan dari cahaya.
 Reagen kerja stabil setidaknya selama 2 tahun.
 Standar (vial R3) : Transfer jumlah yang
diminta dan simpan pada 2-8 ºC

VI. ALAT :
- Tabung reaksi
- Mikropipet
- Blue tip dan yellow tip
- Tisu
- Fotometer

VII. LANGKAH KERJA - Simpan reagen dan specimen pada suhu kamar

- Campur sampai homogen.


- Inkubasi selama 5 menit pada suhu 37ºC atau 10
menit pada suhu kamar.
- Baca absorbansi pada 500 nm (480-520) terhadap
blanko reagen. Warna stabil selama 1 jam
VIII. PERHITUNGAN |.|Sampel
[Kolesterol Total] = x Konsentrasi standar
|.|Standar
HASIL

IX. NILAI RUJUKAN :


Kolesterol Total <200 mg/dL
Resiko Rendah 200-239 mg/dL
Resiko Tinggi ≥ 240 mg/dL
X. CATATAN :
- Pemakaian tourniquet yang terlalu lama selama
pengambilan darah vena dapat meningkatkan
kadar kolesterol.
- Sampel hemolisis mengakibatkan pecahnya
eritrosit yang ditandai dengan keluarnya
hemoglobin dari sel. Hemolisis dapat
menyebabkan peningkatan kadar kolsterol.
- Sampel lipemik menyebabkan peningkatan kadar
kolesterol.
DAFTAR PUSTAKA : Anonim. 2017. Pemeriksaan Kolesterol Total
(Serum) [CHOD-PAP (Cholestrol Oksidase Para
Amino Phenazone)]. [Online].
(https://www.infolabmed.com/2017/04/pemeriksaan-
kolesterol-total-serum-chod.html, diakses pada tanggal
16 November 2021 pada pukul 10.00 WIB.

Disetujui : Dibuat Oleh :

2. Intruksi Kerja (IK) Pemeriksaan Kehamilan HCG


JUDUL : NO. REVISI
TANGGAL
TES KEHAMILAN
HALAMAN
HCG
I. PELAKSANA : Staf Imunologi

II. PRINSIP : Uji kehamilan direk aglutinasi didasarkan pada reaksi


antara antigen terlarut HCG dalam urin dengan
reagensia partikel lateks yang dilapisi antibodi molekul
HCG. Hasil reaksi positif terlihat gumpalan aglutinasi.

III. METODE : Aglutinasi

IV. SAMPEL
(i) Jenis : Urine sewaktu /Urine pagi
(ii) Jumlah : 20mL
(iii) Stabilitas : Sampel urine dapat didinginkan (2-8⁰ C) dan
disimpan hingga 72 jam sebelum pengujian.

V. REAGEN
(i) Jenis :
- Latex reagen: suspensi lateks dilapisi anti-HCG
monoklonal, yang mengandung 0,1% sodium
azide
- Kontrol positif
- Kontrol negative

(ii) Penyimpanan - Reagen tidak direkomendasikan digunakan


melewati tanggal kedaluwarsa.
- Penyimpanan reagen pada suhu 2-8⁰ C bila tidak
digunakan dan tidak boleh dibekukan.
VI. ALAT :
- Drop stirrer
- Slide dengan latar warna hitam
VIII. LANGKAH KERJA - Menggunakan dropstirer, tempatkan masing-
masing satu tetes kontrol positif, kontrol negatif
dan sampel urin ke lingkaran slide .
- Kocok reagen suspensi lateks. Tambahkan
masing-masing satu tetes suspensi ke kontrol
positif, kontrol negatif dan sampel urin.
- Aduk dengan pengaduk sampai campuran benar-
benar tersebar di seluruh lingkaran selama 30
detik.
- Goyangkan slide secara lembut selama dua menit
dan amati adanya aglutinasi. Pengamatan dengan
sumber cahaya yang dinyalakan langsung di atas
slide untukakan memudahkan pengamatan
aglutinasi. Bila dibiarkan terlalu lama akan
terjadi pengeringan campuran sehingga dapat
menyebabkan hasil yang salah. Tidak
direkomendasikan menafsirkan hasil tes setelah
tiga menit.
X. NILAI RUJUKAN :
- Positif: aglutinasi terjadi dalam dua menit
- Negatif: tidak ada aglutinasi terjadi dalam waktu
dua menit
XI. CATATAN :
- Proteinuria yang menyebabkan inaktivasi
aglutinasi anti-hCG.
- Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi
positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM
dengan reagen.
- Kadar LH tinggi ( rangsangan pada hipofise
anterior atau penggunaan obat penenang)
menyebabkan reaksi positif palsu.
- Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme
atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif
palsu.
DAFTAR PUSTAKA : Marliana, Nina dan Rretbo Martini Widhyasih. 2018.
Imunoserologi. Jakarta Selatan : BPPSDMK

Disetujui : Dibuat Oleh:


3. Intruksi Kerja (IK) Pemeriksaan Protein Total

INTRUKSI KERJA NO. DDK.

JUDUL : PROTEIN TOTAL NO. REVISI


TANGGAL
HALAMAN
I. PELAKSANA : Staf Kimia

II. PRINSIP : Ikatan peptida dalam suasana basa akan


membentuk senyawa kompleks yang berwarna
ungu dengan adanya pereaksi biuret. Intensitas
warna yang terbentuk sebanding dengan kadar
protein total dalam sampel dan diukur dengan
fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
III. METODE : Biuret

IV. SAMPEL
(i) Jenis : Serum
(ii) Jumlah : 300 µL
(iii) Stabilitas : 2-8ºC selama < 72 jam
-20ºC selama 6 bulan
-70 ºC selama beberapa tahun
V. REAGEN
(i) Jenis : - Reagen 1 Natrium Klorida
- Reagen 2 Reagen Biuret
- Reagen 3 Standar

:
(ii) Penyimpanan  R1dan R2 akan stabil digunakan hingga
tanggal kadaluwarsa yang tertera pada
label kit pada 2-8ºC, tutup dengan baik
dalam
 Botol aslinya dan jauhkan dari cahaya.
 Reagen kerja stabil setidaknya selama 2
tahun.
 Standar (vial R3) : Transfer jumlah yang
diminta dan simpan pada 2-8 ºC

VI. ALAT :
- Tabung reaksi
- Mikropipet
- Blue tip dan yellow tip
- Tisu
- Fotometer

VII. LANGKAH KERJA - Simpan reagen dan specimen pada suhu


kamar

- Campur sampai homogen.


- Inkubasi selama 10 pada suhu kamar.
- Baca absorbansi pada 546 nm terhadap
blanko reagen. Warna stabil selama 1 jam
VIII. PERHITUNGAN HASIL |.|Sampel
[Protein Total] = x Konsentrasi standar
|.|Standar

IX. NILAI RUJUKAN :


 Bayi baru lahir : 4,6 -7.0 g/dL
 Anak umur 3 tahun – dewasa : 6,6 – 8,7
g/dL

X. CATATAN :
- Persiapan pasien yaitu makan makanan yang
mengandung protein tinggi yang berlebihan.
- Penggunaan sampel plasma dapat
menyebabkan kadar protein tinggi 3-5%.

DAFTAR PUSTAKA : Anggara, Asep, dkk. 2012. Okulus 09. Bandung:


Khaira Fitri.

Disetujui : Dibuat Oleh :

Anda mungkin juga menyukai