Anda di halaman 1dari 3

Nomor SOP : PUSK.SMN.445.

807/SOP/ /III/2022
Tanggal Pembuatan : Maret 2022
Tanggal Penerbitan : Maret 2022
Tanggal Revisi : -
Kepala UPTD Puskesmas
Disahkan Oleh : Sikumana

DINAS KESEHATAN KOTA KUPANG dr. Maria V. Ivonny D. Ray, M.Kes


UPTD PUSKESMAS SIKUMANA NIP. 19770323 201101 2 007
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN
JUDUL SOP
PADA NEONATAL DAN BAYI
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 1. Memahami Tupoksi Kerja
Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Memiliki Kualifikasi Pendidikan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Kedokteran Umum
Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan 3. Kebidanan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 4. Keperawatan
Nomor 658 Tahun 2009 Tentang Jejaring 5. Analis laboratorium
Laboratorium Diagnostik Penyakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 411 Tahun 2010 Tentang Laboratorium
Klinik
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 165 Tahun 2023 Tentang Standar
Akreditasi Puskesmas
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
SOP Pelayanan Ruang Pelayanan PONED dan SOP Blanko permintaan pemeriksaan,
Pelayanan Laboratorium register laboratorium, rekam medis,
lembar hasil pemeriksaan
laboratorium
PERINGATAN PENCATATAN/ PENDATAAN
Hasil pemeriksaan hemoglobin pada neo natal dan Rekam Medik Pasien
bayi tidak akurat apabila terjadi penyimpangan / Register Laboratorium, Lembar hasil
kesalahan prosedur pemeriksaan Laboratorium
Pengertian Pemeriksaan hemoglobin pada neonatal dan bayi adalah salah satu jenis
pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi kadar hemoglobin dalam
darah bayi darah bayi yang memiliki risiko anemis.
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemeriksaan laboratorium agar sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan demi keamanan dan keselamatan
pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sikumana tentang Jenis
Pemeriksaan Laboratorium
Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tanun
2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat
2. SK DIRJEN Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Nomor :
HK.03.05/III/571/II Tahun 2011 tentang Pembentukan Tim Penyusun
Pedoman Interpretasi Data Klinik
3. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium Edisi II
2004 oleh Ronald A. Sacher dan Richard A. McPherson
4. Practical Hematology, Elevent Edition oleh Dacie and Lewis, 2012
5. Penuntun Laboratorium Klinik oleh R. Gandasoebrata, 2013.
Prosedur / 1. Dokter jaga mengirim blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
Langkah-langkah melalui petugas jaga di ruangan dengan menggunakan alat pelindung
diri (APD) lengkap.
2. Petugas laboratorium dengan menggunakan alat pelindung diri (APD)
lengkap (jas laboratorium, masker, kaca mata, cup, sarung tangan,
sepatu boot) menerima dan mengecek identitas dan jenis permintaan
pemeriksaan yang dibutuhkan.
3. Petugas laboratorium menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Petugas pergi ke ruang PONED untuk bertemu dengan petugas jaga,
mengkonfirmasi kembali identitas dan jenis pemeriksaan yang
dibutuhkan.
5. Bersama petugas jaga PONED, petugas laboratorium ke ruangan
pasien
6. Setelah bertemu dengan pasien atau keluarga pasien, petugas PONED
atau Laboratorium memberi penjelasan tentang maksud pemeriksaan
laboratorium dan tindakan yang akan dilakukan.
7. Setelah keluarga pasien setuju dengan tindakan yang akan dilakukan
yang ditandai dengan penandatanganan imform concent maka petugas
laboratorium atau PONED siap untuk mengambil darah.
8. Pengambilan darah vena untuk pemeriksaah hemoglobin pada Neo
natal dan bayi.

Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) Metode Sahli


1. Alat dan Bahan:
a. Alat :
 Tabung Standard warna
 Tabung pengukur / pengencer hemometer
 Pipet hemoglobin dengan pipa karetnya
 Pipet mikron ukuran 200 µl
 Batang pengaduk
 Wing Needle
 Tabung vaccutainer
 Pipet tetes
b. Bahan:
 Darah kapiler / vena
 Kapas alkohol 70%
 Tissue
 Aquadest
 Larutan HCL 0,1N

2. Pengambilan darah vena


a. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap (jas
laboratorium, makser, kaca mata, cup, sarung tangan, sepatu
boot) sebelum memulai pekerjaan.
b. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.
c. Tentukan lokasi yang akan diambil.
d. Setelah lokasi pengambilan telah ditentukan, minta petugas lain
untuk melakukan fiksasi pada tempat yang akan diambil.
e. Usaplah dengan kapas alkohol 70% pada daerah yang akan
diambil ( vena femoralis / pangkal paha).
f. Birkan kering dan setelah kering tusuk vena dengan
menggunakan Wing Needle.
g. Jika jarum telah masuk ke dalam vena akan terlihat darah masuk
ke dalam spuit di bagian ujung (jarum sebelum dipakai tekan
terlebih dulu agar udara yang ada di dalam keluar), isap darah
secukupnya.
h. Setelah volume darah dianggap cukup, letakkan kapas di tempat
tusukan, lepas fiksasi dan jarum segera dicabut
i. Masukkan darah ke dalam tabung EDTA atau langsung dipipet
dari spuit dengan cara seperti berikut.
j. Isap darah dengan pipet hemoglobin sampai garis angka 0,2.
k. Hapus darah yang melekat pada ujung pipet bagian luar.
l. Masukkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung hemoglobin
yang berisi HCl 0,1 N.
m.Biarkan beberapa saat hingga terjadi perubahan warna (coklat
tua), diperkirakan 3-5 menit.
n. Tambahkan aquades sedikit demi sedikit dan diaduk
menggunakan batang pengaduk hingga warna sesuai dengan
warna standar.
o. Apabila warna sudah sesuai dengan warna standar, baca hasil.
Unit Terkait Ruang Pelayanan PONED, dan Ruang Pelayanan Laboratorium

Diagram Alir -

Anda mungkin juga menyukai