Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KUTE PANANG
Jln Takengon Blang Mancung – Pantan Sile Kec. Kute Panang Kab. Aceh Tengah
Email:Pkmkutepanang123@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMBANDIA


Nomor :

TENTANG

PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN


DAN PENYIMPANAN SPESIMEN

KEPALA PUSKESMAS LAMBANDIA

Menimbang : a. bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium harus


memperhatikan permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpanan spesimen secara tepat dan aman.
b. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu ditetapkan
keputusan kepala Puskesmas tentang Permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang
Pemeriksaan Laboratorium yang Tersedia Publik;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMBANDIA TENTANG


PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN,
PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
Menetapkan alur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
KESATU : pengambilan dan penyimpanan spesimen di Laboratorium
Alur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan
penyimpanan spesimen di laboratorium Puskesmas Lambandia
KEDUA : sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA wajib disesuaikan
dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan dalam
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KETIGA :
Ditetapkan di : Lambandia
Pada tanggal :
Kepala Puskesmas Lambandia

GUNAWAN,SKM
NIP.19790808 2000031 003

Lampiran : Surat Keputusan Kepala Puskesmas


Lambandia
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan
penyimpanan spesimen di
Laboratorium

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM


1. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di bagian pendaftaran (loket)
sesuai dengan kebutuhan / unit pelayanan yang dituju.
2. Dokter / paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien. Apabila pasien memerlukan
pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa
diperlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, maka paramedis menelepon ke
instalasi laboratorium untuk pemberitahuan bahwa ada pasien yang membutuhkan
pemeriksaan.
4. Dokter membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium.
5. Petugas laboratorium datang ke unit pelayanan melihat surat pengantar pemeriksaan dari
dokter, kemudian melakukan pengambilan spesimen .

PENGAMBILAN SPESIMEN
A. Pengambilan Darah Vena
1. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena mediana cubiti dengan kapas
alkohol 70 %
2. Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali
3. Petugas laboratorium memasang ikatan pembendung diatas fossa cubiti
4. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena jelas terlihat
5. Petugas laboratorium menusuk diatas vena dengan jarum dengan tangan kanan sampai
menembus lumen vena
6. Petugas laboratorium melepaskan ikatan pembendung
7. Petugas laboratorium mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan
8. Petugas laboratorium menaruh kapas diatas jarum
9. Petugas laboratorium mencabut jarum perlahan-lahan
10. Petugas laboratorium meminta pasien untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering
11. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe kedalam tabung yang telah diisi
anti beku darah (EDTA) lewat dinding tabung agar eritrosit tidak pecah
12. Petugas laboratorium membuang spuit yang habis dipakai ke safety box
13. Petugas laboratorium membuang bungkus spuit ke tempat biasa

B. Pengambilan Darah Kapiler


1. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood lancet yang baru
2. Petugas laboratorium membersihkan ujung jari atau anak daun telinga dengan kapas
alkohol 70%
3. Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali
4. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
5. Petugas laboratorium menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
6. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik pada jari tengah
dengan arah tegak lurus
7. Apabila memakai anak daun telinga, tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya.
Tusukan harus cukup dalam
8. Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan.
9. Petugas laboratorium menekan bekas tusukan dengan kapas kering
10. Petugas laboratorium melepaskan blood lancet dari autoclik
11. Petugas laboratorium membuang blood lancet ke safety Box

C. Pengambilan Sampel Urine


1. Petugas laboratorium melabeli tempat urin
2. Petugas laboratorium memberikan tempat urin kepada pasien
3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
4. Petugas laboratorium meninta pada pasien untuk mengambil urin pancar tengah (urin
yang keluar pertama dibuang, yang tengah ditampung dan yang terakhir dibuang )
5. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien ke kamar mandi
6. Petugas laboratorium menerima sampel urin

D. Pengambilan Sampel Feses


1. Petugas laboratorium memberi label identitas pasien di tempat feses
2. Petugas laboratorium memberikan tempat feses kepada pasien
3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada Pasien untuk buang air kecil
terlebih dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin
4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk buang air besar langsung
kedalam pot feses (±2,5 gr)
5. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup pot dengan rapat
6. Petugas laboratorium menerima sampel feses

E. Pengambilan Sampel Sputum


1. Petugas laboratorium memberikan label identitas pasien ke pot sputum
2. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien bagaimana cara
membatukkan sputum yang baik
3. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk kumur-kumur terlebih
dahulu, tarik nafas 2 - 3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat
4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menaruh pot sputum
dekat bibir dan masukan sputum ke dalamnya
5. Petugas laboratorium memberikan gambaran bahwa sputum yang baik adalah yang
kental dan jumlahnya ±2-3 ml
6. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup wadah sputum
dengan rapat
7. Petugas laboratorium menerima sampel sputum

PENERIMAAN SPESIMEN
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen, sampel dibawa ke laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh petugas laboratorium
3. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap spesimen

PENYIMPANAN SPESIMEN
1. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau dikirim ke
laboratorium lain
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen
4. Jika spesimen berupa plasma/serum, maka plasma/serum dipisahkan terlebih dahulu
5. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesimen yang memerlukan,
misalnya urin atau feces
6. Petugas laboratorium memberikan label spesimen berisi nama & tanggal penyimpanan
7. Petugas menyimpan spesimen untuk pemeriksaan klinik 1 minggu dalam refrigerator
8. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan imunologi 1 minggu
dalam refrigerator
9. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2 hari pada
suhu kamar

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kute Panang

hwandi,SKM
Nip. 19790920 200504 1 002

Anda mungkin juga menyukai