Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS

Nomor : /SK/DIR/ /RSKPM/ /2018

Tentang

PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN,

PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN

DIREKTUR RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS

Meninmbang : a. Bahwa sebagai penunjang diagnostik, pelayanan laboratorium harus


memperhatikan permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan
dan penyimpanan spesimen secara tepat dan aman;

b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu


ditetapkankeputusan Direktur Rumah Sakit Kartika Pulomas tentang permintaan
pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pemeriksaan Laboratorium yang tersedia Publik;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;

4. Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Repiblik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012


tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75/Menkes/SK/X.2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS TENTANG


PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN SPESIMEN , PENGAMBILAN DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS.

Kedua : Menetapkan alur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,


pengambilan dan penyimpanan spesimen di laboratorium.

Ketiga : Alur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan dan


penyimpanan spesimen di laboratorium Rumah Sakit Kartika Pulomas,
sebagaimana dimasud dalam Diktum pertama wajib disesuaikan dengan
prosedur yang sudah ditetapkan.

Keempat : Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan adanya
pencabutan.

Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliuran dalam Keputusan Direktur ini,
maka akan ditinjau kembali dan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Jakarta

Pada tanggal :

Direktur ,

dr. Atmadhilla Rafitasari, B.Med.Sci,MARS


LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KARTIKA PULO MAS

NOMOR ;

TENTANG

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Pasien datang ke Rumah Sakit Kartika Pulomas, keluarga pasien mendaftar di bagian
pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit pelayanan yang dituju.
2. Dokter/paramedis melakukan pemeriksaankepada pasien. Apabila pasien memerlukan
pemeriksaan laboratorium, dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan
pemeriksaan laboratorium
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, maka paramedis membuat formulir
untuk pemeriksaan laboratorium
4. Dokter membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
5. Pasien mebawa surat pengantar/formulir laboratorium untuk pengambilan spesimen di
laboratorium (untuk pasien rawat jalan)

PENGAMBILAN SPESIMEN

A. Pengambilan Darah Vena

1. Petugas laboratorium melakukan desifeksi daerah vena mediana cubiti dengan kapas
alkohol 70%
2. Petugas laboratorium membiarkan menjadi kering kembali
3. Petugas laboratorium memasang ikatan pembendung diatas fossa cubiti
4. Petugas laboratorium meminta pasien untuk mengepal dan membuka tanganya beberapa
kali agar vena jelas terlihat.
5. Petugas laboratorium menusuk diatas vena dengan jarum sampai menembus lumen vena
6. Petugas laboratorium melepas ikatan pembendung.
7. Petugas laboratorium mengambil spesimen darah sesuai yang dibutuhkan
8. Petugas laboratorium menaruh swab alkohol diatas jarum
9. Petugas laboratorium mencabut jarum perlahan-lahan
10. Petugas laboratorium meminta pasien untuk menekan bekas tusukan yang sudah di tutup
dengan hansaplas
11. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe/spuit pada tabung EDTA dan tabung
tanpa anti koagulan lewat dinding tabung agar agar eritrosit tidak pecah
12. Petugas laboratorium membuang spuit yang habis dipakai ke safety box (plastik kuning)
13. Petugas laboratorium membuang bungkus spuit ke tempat sampah biasa (plastik hitam)
B. PENGAMBILAN DARAH KAPILER
1. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi blood lancet yang baru
2. Petugas labotratorium membersihkan ujung jari atau anak daun telinga dengan swab
alkohol 70%
3. Petugas laboratorium mebiarkan menjadi kering kembali
4. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan ditusuk supaya tidak bererak
5. Petugas laboratorium menekan sedikit agar rasa nyeri berkurang
6. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai autoclik pada jari tengah dengan
arah tegak lurus
7. Apabila memakai anak daun telinga, tusukan dilakukan dipinggir bukan disisinya. Tusukan
harus cukup dalam
8. Petugas laboratorium membuang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering, tetesan darah berikutnya dipakai dipakai untuk pemeriksaan
9. Petugas laboratorium menekan bekas tusujkan dengan swab alkohol
10. Petugas laboratorium melepaskan blood lancet dari autoklik
11. Petugas laboratorium membuang blood lancet ke safety box

C. Pengambilan Sampel Urine


1. Petugas laboratorium melabeli tempat urin
2. Petugas laboratorium memberikan tempat urin kepada pasien
3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan pada pasien
4. Petugas laboratorium meminta pada pasien untuk mengambil urin pancar tengah (urin yang
keluar pertama dibuang, yang tengah ditampung dan yang terkhir dibuang)
5. Petugas laboratorium mempersilahkan pasien ke kamar mandi
6. Petugas laboratorium menerima sampel urine

D. Pengambilan Sampel Feses


1. Petugas laboratorium memberi label identitas pasien di tempat feses
2. Petugas laboratorium memberikan tempat feses kepada pasien
3. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil terlebih
dahulu karena feses tidak boleh tercampur urin
4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk buang air besar langsung ke
dalam pot feses (kurang lebih 2,5 gr)
5. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup pot dengan rapat
6. Petugas laboratorium menerima sampel feses

E. Pengambilan Sampel Sputum


1. Petugas laboratorium memberikan label identitas pasien ke dalam pot sputum
2. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien bagaimana cara membatukkan
sputum yang baik
3. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk kumur-kumur terlebih dahulu,
tarik nafas 2-3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat
4. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menaruh pot sputum dekat
bibir dan masukkan sputum ke dalamnyan
5. Petugas laboratorium memberikan gambaran bahwa sputum yang baik adalah yang kental
dan jumlahnya kurang lebih 2-3 ml
6. Petugas laboratorium menginstruksikan kepada pasien untuk menutup wadah sputum
dengan rapat
7. Petugas laboratorium menerima sampel sputum

PENERIMAAN SPESIMEN

1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen sampel di bawa ke laboratorium.


2. Spesimen di terima oleh petugas laboratorium.
3. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap spesimen.

PENYIMPANAN SPESIMEN

1. Petugas laboratorium menyimpan spesimen jika pemeriksaan ditunda atau di kirim ke


laboratorium lain.
2. Petugas laboratorium memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
3. Petugas laboratorium menyiapkan wadah untuk penyimpanan spesimen
4. Jika spesmen berupa serum/plasma, maka plsma/serum dipisahkan terlebih dahulu.
5. Petugas laboratorium memberi bahan pengawet pada spesmen yang memerllukan, misalnya
urin atau feses.
6. Petugas laboratorium memberi label spesimen berupa nama dan tanggal penyimpanan.
7. Petugas menyimpan spesimen untk pemeriksaan kimia klinik 1 minggu dalam kulkas
8. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan imunologi 1 minggu dalam
kulkas.
9. Petugas laboratorium menyimpan spesimen untuk pemeriksaan Hematologi 2 hari pada suhu
kamar.

Anda mungkin juga menyukai