Pengertian Prosedur asuhan keperawatan adalah merupakan suatu tindakan kegiatan atau
proses dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada pasien /
klien untuk memenuhi kebutuhan objektif klien, sehingga dapat mengatasi masalah
yang sedang dihadapinya. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan.
HALAMAN :2/2
Pengertian Prosedur ini memuat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pelayanan medis
dan asuhan keperawatan
Tujuan Prosedur ini menjadi pedoman dalam pelayanan medis dan asuhan keperawatan
Kebijakan SK Kapus No.........tentang Jenis Pelayanan
Referensi Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Ngemplak II
ASUHAN KEPERAWATAN
Data yang lazim muncul adalah nyeri akut, oedem, kulit kemerahan, luka robek,
luka sayat, luka tusuk, luka gigit, luka bakar.
3) Melakukan perawatan luka sesuai dengan kondisi luka pasien, jahit luka
bila perlu, tergantung kondisi luka
HALAMAN :2/2
1. Pengertian Prosedur ini memuat langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menangani syok
anafilaktik
2. Tujuan
1. Mengupayakan penanganan syok anafilaktik yang cepat dan tepat untuk
menyelamatkan jiwa pasien
2. Mencegah komplikasi akibat perfusi jaringan kurang ( gagal organ, distress nafas
dll)
3. Kebijakan 1. Semua pasien dengan syok anafilaktik utamakan Airway, Breathing, Circulation
(ABC)
2. Untuk semua tindakan yang beresiko syok anafilaktik harus siap dengan set
anafilaktik syok
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Ngemplak II
ASUHAN KEPERAWATAN
2. Bila terjadi henti nafas lakukan resusitasi pernafasan buatan dengan atau tanpa O2
(perhatikan air way).
3. Bila terjadi henti jantung lakukan pijat jantung luar dengan cara:
4. Beri suntikan adrenalin 1: 1000 sebanyak 0,3 0,5 cc s.c/i.m pada lengan atas
atau paha.
5. Bila renjatan anafilaktik karena sengatan serangga beri suntikan adrenalin kedua
0,1 0,3 cc pada tempat sengatan kecuali bila sengatan di kepala, leher , tangan,
dan kaki.
HALAMAN :2/2
1. Pengertian Protap ini mencakup manifestasi klinis benda asing di liang telinga, hidung dan
mata serta penatalaksanaan.
2. Tujuan Mampu mengeluarkan benda asing di hidung dan liang telinga bila pasien
kooperatif, benda asing terlihat/ mudah terjangkau. Benda asing di mata harus
dirujuk.
3. Kebijakan Benda asing di mata harus dirujuk agar tidak terjadi kerusakan pada bola mata.
2. Manifestasi klinis:
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Ngemplak II
ASUHAN KEPERAWATAN
3. Penatalaksanaan:
5. Manifestasi klinik:
6. Penatalaksanaan:
HALAMAN :2/2
1. Pengertian Prosedur ini memuat bagaimana menentukan luas dan derajat luka bakar pada
dewasa dan anak-anak serta penatalaksanaannya.
2. Tujuan Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, diharapkan pembentukan jaringan parut
minimal
3. Kebijakan 1. Semua pasien dengan luka bakar segera lakukan penilaian apakah ada sumbatan
jalan nafas
2. Penentuan luas dan derajat luka bakar yang tepat menentukan ketepatan
penatalaksanaannya
1.1. Derajat 1 (luka bakar superfisialis). Hanya terbatas pada lapisan epidermis.
Ditandai dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan
parut dalam waktu 5-7 hari
1.2. Derajat 2 (luka bakar dermis). Mencapai kedalamam dermis tetapi masih
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Ngemplak II
ASUHAN KEPERAWATAN
ada elemen epitel yang tersisa. Biasanya sembuh sendiri dalam 10-21 hari.
1.3. Derajat 3. Meliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis atau
jaringan yang lebih dalam, tidak ada lagi epitel yang hidup.
4. Area 5. Umur
0 1 5
A = setengah bagian kepala 9% 8% 6%
B = setengah bagian tungkai atas 2% 3% 4
C = setengah bagian tungkai 2% 2% 2%
bawah
6. Klasifikasi luka bakar
1.4. Berat/kritis bila:
a. Derajat 2 dengan luas lebih dari 25%
b. Derajat 3 dengan luas lebih dari 10%, atau terdapat di muka, kaki,
tangan
c. Luka bakar disertai trauma jalan nafas atau jaringan lunak luas atau
fraktur
d. Luka bakar akibat listrik
1.5. Sedang bila:
e. Derajat 2 dengan luas 15 25%
f. Derajat 3 dengan luas kurang dari 10%, kecuali muka, kaki, tangan
1.6. Ringan bila:
g. Derajat 2 dengan luas kurang dari 15%
h. Derajat 3 kurang dari 2%
7. Luas luka bakar
1.7. Perhitungan luas luka bakar antara lain berdasarkan rule of nine dari
Wallace, yaitu:
a. Kepala dan ekstremitas : 9%
b. Ekstremitas atas: 2 x 9% (kiri dan kanan)
c. Paha dan betis-kaki : 4 x 9% (kiri dan kanan)
d. Dada, perut, punggung, bokong: 4 x 9%
e. Perineum dan genital: 1%
8. Rumus tersebut tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas relatif
permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki jauh
lebih kecil.Dasar presentasi yang digunakan untuk anak adalah luas telapak
tangan = 1%.
9. Penatalaksanaan
Prinsip penanganan adalah: penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan
infeksi, mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital
dan elemen didalamnya, dan pembatasan pembentukan jaringan parut.
Tindakan yang dilakukan:
ASUHAN KEPERAWATAN
NO DOKUMEN :UKP/SPO/VII/JUN/2015/10
HALAMAN :2/2
1.8. Perhatikan jalan nafas, bebaskan jalan nafas bila ada obstruksi, oksigen
bila perlu
1.9. Terapi cairan diindikasikan pada luka bakar derajat 2 atau 3 dengan luas >
25% atau pasien tidak dapat minum.Selanjutnya pasien dapat dirujuk.
1.10. Berikan analgetik.
1.11. Lakukan pembersihan luka dengan larutan antiseptik betadin.
1.12. Berikan antibiotik topikal, bioplasenton gel
1.13. Balut luka dengan menggunakan kassa gulung kering dan steril
1.14. Beri ATS 3000 unit pada orang dewasa dan separuhnya pada anak-anak
pada luka bakar yang kotor
Indikasi rawat inap:
1.15. Penderita syok atau terancam syok bila luas luka bakar > 10% pada anak
atau >15% pada orang dewasa.
1.16. Terancam edema laring akibat terhirupnya asap atau udara hangat
1.17. Letak luka memungkinkan penderita terancam cacat berat, seperti pada
wajah, mata, tangan, kaki atau perineum.
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representative dan Kepala Puskesmas Ngemplak II
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengertian Prosedur ini memuat bagaimana menjahit luka pada luka terbuka serta
penatalaksanaannya.
Kebijakan
Referensi
Alat dan bahan Steril : Bak Instrumen (gunting hecting, pinset anatomis, com solution kecil, duk lubang, handscoen,
kassa.
Non steril : Plester, verban role bila perlu, gunting plester, bengkok, lampu sorot bila perlu