Anda di halaman 1dari 13

Fungsi sistem imun:

1. Pembentuk kekebalan tubuh.


2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

RESPON IMUN
     Respon imun berawal sewaktu sel B atau T berikatan, seperti kuci dengan anak gemboknya, dengan
suatu protein yang diidentifikasi oleh sel T atau B sebagai benda asing. Selama perkembangan masa
janin di hasilkan ratusan ribu sel B dan sel T yang memilki potensi yang berikatan dengan protein
spesifik. Protein yang dapat berikatan dengan sel T dan B mencakup protein yang terdapat di membran
sel bakteri, mikoplasma, selubung virus, atau serbuk bunga, debu, atau makanan tertentu. Setiuap sel
dari seseotang memilki proitein-protein permukaan yang dikenali berbagai benda asing oleh sel T atau B
milik orang lain. Protein yang dapat berikatan dengan sel; T atau B di sebut deengan antigen, apabila
suatu antigen menyebabkan sel T atau B menjadi aktif bermultiplikasi dan berdeferensiaasi lebih lanjut,
maka antigen tersebut dapat bersifat imunogenik.
Tujuan respon imun adalah untuk melenyapkan benda yang bersifat antigenik dengan cepat, hal ini
dilakukan oleh tubuh melalui dua macam cara. Cara pertama, respon imun humoral, dipengaruhi oleh
imunoglobulin, gammaglobulin dalam darah, yang disintesis oleh hospes sebagai respon terhadap
masuknya benda antigenik. Reaksi imunologis kedua, respon imun selular, dilakukan secara langsung
oleh limfasit yang berproliferasi akibat masuknya antigen tersebut. Sel-sel ini bereaksi secara spesifik
dengan antigen (tanpa intervensi dari imunoglobulin).

Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh  


Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu organ
organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi dua, yaitu :

               I.     Organ limfatik primer

1.Timus
Gambar 2.1. Kelenjar Timus

Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada bagian atas.
Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
2. Sumsum Tulang
Gambar 2. 2. Sumsum Tulang Belakang

          Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat
produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan limfatik karena
memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau tempat-tempat lainnya untuk
menjadi limfosit T atau limfosit B. (2)

          I.          Organ limfatik sekunder

1.      Tonsil

Gambar 2. 3. Tonsil

Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit .


Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam cairan
lymph.

Tonsil terletak pada :


1)Dinding dalam nosopharynx  (tonsila pharingea )
2)Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3)Di bawah lidah (tonsila liqualis)

Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph afferent, oleh sebab itu
tonsil tidak menyaring cairan lympha. (6)

1.Nodus Limfa

Gambar  2. 4. Nodus Limfa

Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang mengandung
limfosit dan makrofag.

Nodus limfa berfungsi sebagai:

          Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus. Jadi bila
jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan. Apabila
infeksinya ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus sehinggar nyeri serta bengkak
mereda. Apabila infeksinya berat, organesme penyebab infeksi akan menyebabkan peradangan
akut dan destruksi sehingga terbentuklah abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri tidak
berhasil dirusak oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan
menginfeksi sirkulasi sistemik dan menimbulkan septikemia. (3)

1.Memproduksi limfosit baru untuk aliran darah. Sel-sel di dalam nodus bermultiplikasi secara
konstan dan sel-sel yang baru terbentuk akan dibawa oleh cairan limfe.
2. Nodus dapat memproduksi beberapa antibodi dan antitoksin untuk mencegah infeksi. (10)

Gambar 2. 5. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di
daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas. Limpa berdekatan pada
fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan
kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.

           Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu terbentuk isi
limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limpa dibungkus
oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis yang terdiri dan beberapa serabut otot
halus. Serabut otot halus ini berperram- seandainya ada- sangat kecil bagi limpa manusia. Dari
kapsul itu keluar tajuk-tajuk trabekulae yang masuk ke dalam jaringan limpa dan membaginya ke
dalam beberapa bagian.
            Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di permukaan dalam.
Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke dalam pulpa, sehingga darahnya
dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ yang lain
dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung
berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh
sistem sinus yang bekerja seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang
vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini membawa
darahnya masuk ke peredaran  gerbang (peredaran portal) dan diantarkan ke hati.

Fungsi limpa :

1. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang dewasa juga
masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
2.  Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
3.  Limpa juga menghasilkan limfosit.
4.  Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
5.   Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam perlindungan terhadap
penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi. (10)
2. 6. Sistem Imunitas

Sistem Pertahan Tubuh

       Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.

1.    Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)

       Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberikan
perlindungan umum terhadap berbagai jenis agent. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik
ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.

Lapisan pertahanan tubuh non spesifik  dibagi menjadi dua, yaitu :


                         I. Lapisan Pertama

A.  Pertahanan fisik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia antara lain
adalah:

a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang
permeable terhadap infeksi berbagai organisme.
b)Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan pH kulit tetap rendah,
sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak mampu  bertahan hidup dalam kondisi ini.

c)Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan  silia yang melekat
pada sel epitel.

d)Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing lainnya
serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.

e)Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta menghancurkan
mereka.

Gambar 2. 8 Leukosit
f)Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon
inflamasi pada tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri,
hilangnya fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.

B.  Pertahanan mekanik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain adalah:
a.Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-lain yang
masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
b.Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan
benda tersebut.
c.Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d.Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

C.   Pertahanan kimiawi

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a.Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b.HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c.Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d.Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam. (1)

                    I. Lapisan kedua


A.Seluler

a.Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini mampu
melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
b.Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan
antigen dengan mekanisme fagositosis.
B.Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon
berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon mampu
menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak
dikenali antigen

C.  Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
 1.Membunuh antigen yang masuk.
 2.Mencegah penyebaran infeksi.
 3.Mempercepat proses penyembuhan

1.Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)


Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak
memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di dapat
melalui pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringan tubuh membentuk system imun.
            Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

A.Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa
bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang
disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG,
IgA, IgD, dan IgE.

Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik berhasil dilakukan.
1)Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2)Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel T helper
melalui molekul MHC kelas II.
3)Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B.  Sel
limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.

 Macam-macam sel limfosit B:


1)Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila menyerang
tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

B. Kekebalan Dimediasi Sel


Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun non-spesifik gagal
menahan antigen masuk ke tubuh.
Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen  oleh sel
limfosit T.
1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2) yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya oleh sel T
sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.

Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh yang
diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan antibodi.

Macam-macam sel limfosit T:


1)Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel T.
3)Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4)Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup. (5)
Makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh
1. Jeruk
Mengatasi sariawan pasti hal pertama yang ada di benak orang kebanyakanketika ditanya manfaat
jeruk. Tapi tahukah Anda bahwa jeruk merupakansalah satu buah yang dapat mencegah kanker dan
serangan jantung. EnzimLimonid pada jeruk mampu mencegah kanker tertentu. Enzim Pektin yangada
menurunkan LDL (kolestrol jahat), memperkecil penyumbatan pembuluhdarah dan memperkecil resiko
serangan jantung
2. Semangka
Wajah segar, bercahaya dan tampak lebih muda terpancar dari orang yangmengkonsumsi buah kaya air
ini secara teratur. Zat bekaroten dalamsemangka mampu menyegarkan kembali sel-sel layu yang dirusak
olehmolekul radikal bebas yang merupakan hasil sampingan metabolisme tubuh.Likopen yang ada
dalam semangka dapat menyusutkan resiko kanker mulutrahim dan kanker pankreas pada wanita.
Sebuah hasil penelitian di Indiamenunjukkan, likopen dapat menambah jumlah sperma pada laki-
lakiterutama yang struktur spermanya tidak normal dan pergerakannya lamban
3. Kedelai
Dalam kacang kedelai terdapat Isoflavon, enzim yang memiliki fungsi miriphormon estrogen, sehingga
dapat mencegah keropos tulang. Kedelai jugatermasuk makanan pengganti protein tinggi yang ideal,
karena takmengandung asam lemak jenuh sehingga mengurangi resiko serangan jantung
4. Brokoli
Sulforaphan, zat antioksidan pada brokoli dapat membantu tubuh untukmenghilangkan atau
menetralkan zat penyebab kanker, karsinogenik. Zatbekarotin di dalam brokoli mampu mencegah
kanker usus besar danpayudara, juga tekanan darah tinggi
5. Kangkung
Kangkung kan membuat ngantuk! Mitos ini sudah lama beredar dimasyarakat, tapi sebenarnya
kangkung mengandung zat untukmeningkatkan ketahanan tubuh. Bersifat anti racun, anti radang
danmengandung protein, kalsium juga karoten ini dapat melancarkan air seni.Bagi ibu hamil juga
berguna untuk mengatasi mual di awal kehamilan
6. Belimbing
Buah ini mengandung serat makanan, vitamin A dan C juga kalium. Zat-zattersebut menjaga kenormalan
fungsi organ pencernaan, sistim pembuluhdarah dan jantung. Bagi orang yang mempunyai tekanan
darah dan kolestroltinggi sangat disarankan untuk mengkonsumsi belimbing.

Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya


Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya terbagi 2, yaitu :
1. Imunitas humoral
Imunitas humoral yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah yang disebut antibodi.
Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan untuk benda asing yang berada
di di luar sel (berada di cairan atau jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut,
kemudian akan memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu
molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi akan menggumpalkan
benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.

2. Imunitas selular
Imunitas selular adalah respon imun yang dilakukan oleh molekul-molekul protein yang tersimpan
dalam limfa dan plasma darah. Imunitas ini dimediasi oleh sel T limfosit. Mekanisme ini ditujukan untuk
benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati oleh
antibodi.

T limfosit kemudian akan menginduksi 2 hal:


a. fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi
b. lisis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh
antibodi.

3. Imunisasi
Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu
kebal terhadap suatu penyakit.
Imunisasi terbagi 2,yaitu:
a. Imunisasi aktif
Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibody sendiri.

b. Imunisasi aktif Alami


Kekebalan yang Diperoleh seseorang setelah sembuh dari sakit tertentu.

c. Imunisasi Aktif Buatan


Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh
manusia supaya tubuh membentuk antibody.

d. Imunisasi Pasif
Kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu ke individu lainnya.

e. Imunisasi Pasif Alami


Terjadi pada bayi dalam kandungan, dimana antibody sang ibu akan masuk ke dalam tubuh bayi melalui
plasenta,dan ASI pertama.

f. Imunisasi Pasif Buatan


Kekebalan yang diperoleh dengan memasukkan antibody atau serum yang telah kebal penyakit yang
dilakukan melalui suntikan.Tujuanya adalah untuk memberikan kekebalan tubuh secepatnya karena
tubuh penerima tidak memiliki banyak waktu untuk membentuk antibody.

Anda mungkin juga menyukai