individu yg mampu mengkoordinasi & menyelenggarakan PPAM Mencegah & mengelola kekerasan seksual dan akibatnya Menekan penularan HIV mll: 1. Mlksnkn tindakan pencegahan umum (universal precaution) thd HIV/ AIDS 2. Menjamin tersedianya kondom scr gratis DEFINISI PPAM adalah paket intervensi minimum yg diperlukan utk memenuhi kebutuhan dasar kespro dlm keadaan konflik.
Penyebab kematian terbanyak diantara para
pengungsi pd keadaan gawat darurat pd umumnya adalah diare, campak, ISPA, malnutrisi, & malaria. Mencegah peningkatan morbiditas & mortalitas maternal dan BBL dg: 1. Menyediakan KIT yg berisi alat persalinan yg bersih utk dpt digunakan oleh ibu guna menjamin persalinan bersih di rumah. 2. Menyediakan kit persalinan guna menjamin persalinan yg bersih dan aman 3. Memantapkan sistem rujukan utk mengelola kasus gawat darurat kebidanan Merencanakan pely kespro komprehensif, terintegrasi dg puskesmas jika situasi memungkinkan. KOMPONEN DARI PPAM Identifikasi Organisasi & Individu utk Memfasilitasi Koordinasi & Implementasi PPAM
Tindakan utk mempermudah partisipasi masyarakat slm
keadaan darurat mencakup: Melibatkan perempuan yg sudah menikah maupun belum, laki2 & remaja, semua sektor masy. dlm proses penilaian dan perencanaan Peka thd tradisi dan kultur masy, & memanfaatkan jalur2 komunikasi formal dan informal utk melibatkan masyarakat (terutama perempuan). Membentuk kelopmpok penasehat perempuan agar mrk terlibat dlm mengambil keputusan. Anggota klpk penasehat ini hrs ditunjuk oleh masy (libatkan klpk yg terasing/ marginalized & remaja) PENCEGAHAN & MANAJEMEN KEKERASAN SEKSUAL SERTA AKIBATNYA
United Nation High Commission for Refugee
(UNHCR) ttg Pencegahan & Penanggulangan Kekerasan Seksual thd pengungsi (1995) hrs ditaati dlm mlksnkn penanggulangan kedaruratan. Perempuan yg tlh mengalami kekerasan seksual hrs dirujuk ke fasilitas kes sgr stlh kejadian. Tenaga keamanan hrs terlibat utk memberikan perlindungan & dukungan hukum kpd korban kekerasan seksual Tindakan utk mengurangi risiko kemungkinan terjadinya kekerasan Seksual & membantu korban slm keadaan darurat sbb: Konstruksi lokasi penampungan pengungsi hrs dpt melindungi fisik pengungsi dg aman, dg membuat sekat pembatas Tersedianyan petugas keamanan utk menjaga wanita, nakes, & penerjemah Masalah kekerasan seksual diagendakan dlm rapat koordinasi kesehatan Pengungsi diberitahu ttg tersedianya pely bagi para korban kekerasan seksual Lanjutan....
Pelayanan medis diberikan thd korban,
termasuk kontrasepsi darurat Identifikasi org atau klpk yg berisiko thd kekerasan seksual, termasuk petugas kesehatan, & mrk hrs dilindungi PENCEGAHAN KESAKITAN & KEMATIAN IBU & BBL Sediakan Kit Persalinan Bersih utk Ibu dlm Upaya Meningkatkan Persalinan Bersih di Rumah Sediakan Kit Persalinan Bidan utk Membantu Persalinan Bersih dan Aman Menyusun Sistem Rujukan utk Mengelola Gawat Darurat Kebidanan MENEKAN PENULARAN HIV
Taat pd Tindakan Pencegahan Umum thd
HIV/ AIDS Menjamin Tersedianya Kondom Secara Cuma2 PERENCANAAN PELAYANAN KESPRO KOMPREHENSIF, TERINTEGRASI DG PEMELIHARAAN KESEHATAN DASAR
Hal ini hrs dilakukan sejak awal, bila tdk
dilakukan penyelenggaraan pelayanan ini akan tertunda. Kegiatan Penting utk Menyusun Perencanaan sbb: Kumpulkan Informasi ttg kematian ibu, bayi, dan anak, prevalensi PMS/HIV, prevalensi pemakaian kontrasepsi Identifikasi lokasi yg tepat utk pely kespro komprehensif di masa mendatang. Bbrp faktor yg hrs diperhatikan dlm memilih lokasi yg tepat; Keamanan terjamin Keterjangkauan bagi semua yg ingin menggunakan pely Konsultasi dpt dilksnkn scr pribadi & rahasia Lanjutan .........
Fasilitas air bersih & sanitasi mudah terjangkau
Luas ruangan memadai Kondisi asepsis Bbrp kegiatan yg perlu dilaksanakan agar pely kespro komprehensif terlaksana stlh keadaan stabil adalah menilai kemampuan tenaga, melatih, atau melatih ulang tenaga, memesan peralatan, & perbekalan utk pely kespro komprehensif GARIS BESAR KERANGKA ACUAN KESPRO UTK KOORDINATOR (Focal Point)
Berdasarkan Konsep Pengawasan & Koordinasi
Upaya Kesehatan scr Menyeluruh, maka koordinator(Focal Point) harus: 1. Menjadi focal point pely kespro & memberikan nasehat teknis serta bantuan ttg kespro kpd para pengungsi & org yg bekerja di sektor kesehatan & di sektor terkait lainnya. Lanjutan.....
2. Menjadi penghubung dg pemerintah
nasional & regional negara tuan rumah utk merencanakan & mengimplementasikan kegiatan kespro di penampungan pengungsi dan diantara penduduk sekitarnya. 3. Menjadi penghubung dg sektor lain(keamanan, pely masy, camp. Manajemen, pendidikan, dsb) guna menjamin pendekatan multi sektor kespro. Lanjutan .........
4. Menciptakan/ mengadaptasi &
memperkenalkan strategi baku kespro yg terintegrasi penuh dg Puskesmas ( Primary Health Care). 5. Memprakarsai & mengkoordinasikan berbagai pelatihan bagi kelompok2 khusus (nakes, kepala pely masy, para pengungsi, tenaga keamanan). Lanjutan .......
6. Memperkenalkan protokol baku utk daerah2
tertentu(spt manajemen sindrom kasus dari IMS, rujukan kasus darurat kebidanan, penanggulangan medis kasus pasca kekerasan seksual, konseling, & pely KB dsb). 7. Mengembangkan & memperkenalkan formulir sederhana utk memonitor kegiatan kespro slm fase darurat & dpt disempurnakan stlh pelaksanaan program mantap. 8. Melaporkan scr berkala kpd tim koordinator kesehatan. KIT KESPRO
UNFPA memiliki kit kespro yg terdiri dari 12 sub-kit,