Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PROFIL DAN BIOGRAFI PENGUSAHA WANITA

OLEH KELOMPOK 6:

Fela Ulan Sari (194110291)

Fira Ayuni Salsabilla (194110292)

TINGKAT : IIIA

Dosen : RATIH PURNAMASARI

Prodi DIII Kebidanan Padang

Poltekkes Kemenkes RI Padang

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah wirausaha Mata Kuliah kewirausahaan

Tujuan kami membuat tugas Makalah wirausaha ini untuk menambah


pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi Makalah wirausaha agar menjadi
lebih baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tugas Makalah E - Learning ini.

Hormat kami,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 latar belakang...........................................................................................1
1.2 rumusan masalah......................................................................................2
1.3 tujuan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
2.1 definisi e-learning.....................................................................................4
2.2 definisi m-learning...................................................................................6
2.3 manfaat dan kekurangan e-learning.........................................................8
2.3.1 manfaat e-learning.....................................................................8
2.3.2 kekurangan e- learning..............................................................10
2.4 keunggulan edmodo dibandingkan yang lain...........................................11
2.5 tutorial edmodo........................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................19
3.1 Kesimpulan..............................................................................................19
3.2 saran.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iii

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Wanita dan segala kehidupanya merupakan hal yang unik dan sangat komplit. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa wanita pada masa dahulu hanya menjadi teman belakang yang
tanpa kebebasan mengekspresikan diri. Tapi tidak untuk zaman sekarang ini, wanita bisa
dengan bebas melakukan kehendak yang ia inginkan secara merdeka. Hal ini lebih baik
tentunya ketimbang zaman dahulu kala itu.
Kebebasan secara lebih luas lagi secara finansial, dimana wanita juga punya kapasitas
kemampuan untuk menghidupi dan melakukan aktifitas ekonomi sama bahkan bisa lebih dari
yang dilakukan oleh laki-laki.
Berwirausaha tidak hanya dimiliki oleh para lelaki, tetapi wanita pun saat ini mulai
tergerak untuk membuat suatu usaha yang dapat dijadikan tumpuan hidupnya. Mengingat
kondisi sosial ekonomi sedang lemah serta sulitnya mencari pekerjaan di sektor pemerintahan
atau pegawai negeri sipil yang membutuhkan berbagai persyaratan melalui jenjang
pendidikan. Maka situasi tersebut menimbulkan semakin banyak peluang bagi wanita untuk
mencari atau membentuk usaha pibadi melalui gagasan atau ketrampilan yang dimiliki dan
dengan modal yang fleksibel. (Muhammad Rizal : 2016, 526)
Wanita yang mempunyai motivasi dan semangat dalam mengembangkan usaha serta
berperan aktif dalam pembangunan ekonomi maka akan membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi semakin meningkat. Salah satunya adalah dengan berwirausaha, dengan adanya
kemauan dan mental yang kuat maka dengan usaha maka diharapkan dapat berjalan dengan
baik usaha yang dijalankan tersebut. Berdasarkan pernyataan dari Linda Amalia Gumelar
dalam (Hatammimi dan Safitri). bahwa UMKM banyak didominasi oleh wanita sebagai
pemilik maupun sebagai pekerja, di mana Indonesia memiliki lebih dari 55,2 juta UKM dan
mayoritas adalah adalah industri rumahan dengan kontributor utamanya adalah wanita. (Siti
Munfaqiroh : 2016, 57)

1
BAB II
KAJIAN TEORI

I.1 Landasan Teori


Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar.
Menjadi seorang entrepreneur sering dipandang sebagai pilihan karir yang menantang,
dimana seseorang menghadapi kehidupan sehari – hari dalam situasi kerja yang penuh
dengan rintangan kerja, kegagalan, ketidakpastian, dan frustasi yang dihubungkan
dengan proses pembentukan usaha yang dilakukan. Gilad dan Levine (Gilad dan Levine
dalam Widhari dan Suarta, 2012: 55) mengemukakan dua teori berkanaan tentang
dorongan untuk berwirausaha,”push” theory dan “pull” theory. Menurut push theory,
setiap individu didorong untuk menjadi wirusahawan oleh faktor-faktor eksternal yang
bersifat negatif, seperti ketidakpuasan kerja, kesulitan mendapatkan pekerjaan (bekerja
pada orang lain), gaji yang tidak memadai, atau jadwal kerja yang tidak fleksibel.
Sebaliknya pull theory berargumentasi bahwa orang tertarik untuk menjadi
wirausahawan karena hasratakan kemandirian, kebebasan, aktualisasi diri, keberhasilan,
kekayaan, atau hal lainnya yang cenderung bersifat positif. Sardiman A.M (2011),
mengatakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Sedangkan menurut Basrowi (2014) motivasi berasal dari kata motif yang berarti suatu
keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu hal dan keadaan yang datang dari dalam diri dan
merupakan pendorong untuk melakukan kegiatan, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
hal dan keadaan yang datang dari luar individu dan merupakan pengaruh dari orang tua
atau lingkungan. 10 Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow intinya berkisar
pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

2
1. Kebutuhan fisiologi, merupakan kebutuhan diri seperti sandang, pangan, papan, serta
kebutuhan biologis lainnya, seperti seks maupun berfungsinya anggota tubuh
(kesehatan).
2. Kebutuhan akan rasa aman, mencakup rasa aman dalam pengertian yang luas,
misalnya kewnangannya tidak dikurangi, tidak terancam degradasi, penghasilan tidak
berkurang dan sebagainya.
3. Kebutuhan rasa cinta, meliputi keinginan untuk berbagi kasih saying pada sesama,
diterima oleh lingkungan, dicintai orang lain dan mencintai orang lain.
4. Kebutuhan akan harga diri, misalnya kebutuhan untuk dikenali dan dihargai dan juga
rasa bangga.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengekspresikan diri, bakat,
hobi, ide-ide, pikiran dan kemampuan-kemampuan.
Kebutuhan manusia menurut teori Maslow dapat dipilih menjadi dua kelompok
kebutuhan, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer meliputi
kebutuhan dasar (fisiologis), dan kebutuhan akan rasa aman. Sedangkan kebutuhan
sekunder meliputi kebutuhan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Teori motivasi juga dikembangkan oleh McClelland (dalam Daft,2011). Dalam teori ini,
banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi memenuhi kebutuhan
manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini ada karena orang-orang
memiliki dorongan kuat untuk berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi
ketimbang imbalan terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu
lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Mc Clelland (dalam Daft,2011) menemukan bahwa mereka dengan dorongan prestasi
yang tinggi berbeda dari orang lain dalam keinginan kuat mereka untuk melakukan hal-
hal dengan lebih baik. Mereka mencari kesempatan-kesempatan dimana mereka memiliki
tanggung jawab pribadi dalam menemukan jawabanjawaban terhadap masalah. Mereka
yang memiliki kebutuhan berprestasi lebih suka pekerjaan-pekerjaan yang dimana mereka
memiliki tanggung jawab pribadi, akan memperoleh balikan dann tugas pekerjaannya
memiliki resiko yang sedang. Dalam penelitiannya, McClelland (dalam Daft,2011)
menemukan bahwa mereka yang memiliki kebutuhan untuk berprestasi paling tinggi
adalah para wirausahawan yang berhasil. Sebaliknya ia tidak menemukan adanya manajer
dengan kebutuhan prestasiyang tinggi. Kebutuhan untuk berkuasa juga merupakan
3
kebutuhan dari teori McClelland, kebutuhan berkuasa adalah adanya keinginan yang kuat
untuk mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi orang lain, dan untuk memiliki
dampak terhadap orang lain. Orang yang ingin kekuasaannya besar adalah mereka yang
suka untuk menjadi pemimpin. Kebutuhan untuk berafiliasi adalah trori ketiga milik Mc
Clelland, kebutuhan ini yang paling sedikit mendapat perhatian untuk diteliti. Orang
dengan kebutuhan berafiliasi yang tinggi adalah orang yang berusaha mendapat
persahabatan. Mereka ingin disukai orang lain dan menghindari konflik. Berdasarkan
semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah semua kekuatan yang
memberi energy, daya, arah, dan dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau
pencapaian kepuasan.
Atkinson (2011) mengusulkan ada tiga macam dorongan mendasar dalam diri orang
yang termotivasi :
1. Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), adalah dorongan dalam diri
seseorang untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan.
Entrepreneur yang berorientasi dan bekerja keras apabila mereka memandang bahwa
mereka akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya
terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang
prestasi diwaktu lalu.
2. Kebutuhan kekuatan (need for power), dorongan untuk mempengaruhi orang-orang
dan mengubah situasi. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan
dampak dan mau memikul resiko untuk melakukan hal itu.
3. Kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation), dorongan untuk berhubungan
dengan orang-orang atas dasar social. Orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja
lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang
menyenangkan. Keseimbangan antara ketiga dorongan ini bervariasi dari orang
yang satu ke orang yang lain. Misalnya, seseorang mungkin mempunyai kebutuhan
untuk berafiliasi yang kuat, sementara orang lain mempunyai kebutuhan berprestasi
yang kuat. Selain ketiga dorongan itu, motivasi seorang individu juga sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Termasuk pada faktor internal adalah : 1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri 2.
Harga diri 3. Harapan pribadi; 4. Kebutuhaan 5. Keinginan; 6. Kepuasan kerja 7.
Prestasi kerja yang dihasilkan.
I.2 Kewirausahaan (Entrepreneur)
4
Entrepreneur adalah seorang pelopor bisnis baru atau seorang manajer yang mencoba
untuk memperbaiki suatu unit organisasi dengan memprakarsai perubahan produk.
Menurut Cantillon, wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan
atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas
rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi. Pendapat lain dari Suryana
mendefinisikan wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya
diri,berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan
yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
Menurut Schumpeter, wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasikombinasi baru. Kombinasi tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan
produk baru atau dengan kualitas baru, memperkenalkan metode atau cara produksi
baru, membuka pasar yang baru, memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau
komponen baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan
konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan
kombinasi sumber daya. Oleh karena itu entrepreneurship intention berkaitan dengan
minat, kemauan, penemuan, pendayagunaan peluang-peluang yang menguntungkan
dan menjadikannya sebagai sebuah usaha. Dengan kata lain fungsi spesifik dari
entrepreneur intention adalah minat dan inovasi. Minat merupakan kemauan dan
perilaku yang menunjukkan keinginan untuk berwirausaha. Inovasi berarti cara
ataumetode baru yang tidak pernah ditemukan. Melalui inovasi, para entrepreneur
akan terus melakukan ekspansi memperluas daerah pemasaran, menambah jumlah
pelanggan, dan meningkatkan penjualan dan laba. Kewirausahaan mempunyai
beberapa manfaat sosial, yaitu kewirausahaan dapat memperkuat pertumbuhan
ekonomi; meningkatkan produktivitas; menciptakan teknologi, produk, dan jasa baru;
serta mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Menurut Suryana (2013) jiwa kewirausahaan adalah orang yang memiliki
cirriciri sebagai berikut : 1. Penuh percaya diri, yaitu penuh keyakinan, optimis,
berkomitmen, disiplin dan bertanggungjawab. 2. Memiliki inisiatif, yaitu penuh
energI, cekatan dalam bertindak dan aktif. 3. Memiliki motif berprestasi terdiri atas
orientasi pada hasil dan wawasan kedepan. 4. Memiliki jiwa kepemimpinan adalah
berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak. 5. Berani
mengambil risiko dengan penuh pertimbangan.

5
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha yaitu : 1. Tahap memulai,
tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakuan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang
memungkin untuk membuka usaha baru. 2. Tahap melaksanakan usaha, tahap ini
seorang enptrepreneur mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencangkup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi. 3. Mempertahankan usaha, tahap
dimana entrepreneur berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi 4. Mengembangkan usaha, tahap dimana jika hasil yang diperoleh positif,
mengalami perkembangan, dan dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah
satu pilihan yang mungkin diambil.
Dalam berwirausaha, entrepreneur perlu memiliki kompetensi seperti halnya
profesi lain dalam kehidupan, kompetensi ini mendukung kearah kesuksesan. Triton
(2007) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki entrepreneur dalam
menjalankan usahanya, yaitu :
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang entrepreneur harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubunganya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar
pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan
mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi,
mengadministrasikan, dan membukukan kegiatankegiatan usaha. Mengetahui
manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua
sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan,
pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha. Oleh karena itu harus cukup waktu, cukup uang, cukup
tenaga, tempat dan mental.

6
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakanya
secara tepat, dan mengendalikanya secara akurat.
6. Managing time efficiently, yaitu mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur,
menghitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhanya.
7. Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan atau
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan usahanya.
8. Statisfying customer by providing hight quality product, yaitu memberkepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan.
9. Knowing method to compete, yaitu mengetahui strategi atau cara bersaing.
Wirausaha harus dapat mengungkapkan kekuatan (strength), kelemahan (weaks),
peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan yang jelas
tersurat, bukan tersirat.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha
Istilah wirausaha ini berasal dari enterpreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between.
Beberapa teori dari istilah enterpreneur adalah sebagai berikut:
 Tahun 1964 Peter Drucker, seorang enterpreneur adalah seseorang yang mampu
memanfaatkan peluang.
 Tahun 1985 Robert Hisrich, enterpreneur adalah merupakan proses menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai
dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam
bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
 Pada abad ke 17 istilah enterpreneur digambarkan sebagai orang yang melakukan
kontrak pekerjaan dengan pemerintah untuk memasok produk tertentu. Kontrak ini
memakai harga tetap keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari pekerjaan ini adalah
merupakan imbalan dari kegiatan wirausaha.
 Pengertian wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter, wirausaha
adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah
bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang
baru ataupun bisa pula dilakukan dalam bisnis yang sudah ada.
B. Wanita Sebagai Wirausaha
Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang
bisnis ini di dorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan
prestasinya, membantu ekonomi rumah tangganya, frusasi terhadap pekerjaan sebelumnya,
dan sebagainya.
Jumlah wanita yang menjadi wirausaha memang tidak sebanyak kaum pria, dan
awalnya hanya terbatas pada usaha tertentu seperti toko kecantikan, toko pakaian, dan
usaha katering. Permasalahan yang sering muncul bagi wirausaha wanita adalah kurangnya
akses untuk mendapatkan kredit. Hambatan lainnya adalah keterbatasan kesempatan yang
ditemukan pada bisnis yang berhubungan dengan orang lain pada posisi yag sama.
Hal itu menyebabkan terbuangnya waktu untuk mendapatkan penerimaan secara
utuh dan mengembangkan hubungan informal dengan orang lain, yang sebagian besar laki-

8
laki, dalam kelompok bisnis dan profesional. Untuk mengatasi hal tersebut wirausaha
wanita dapat meningkatkan partisipasinya dalam organisasi yang sebagian besar
beranggotakan laki-laki dan membentuk jaringan kerjanya sendiri. Beberapa tips bagi
wanita yang ingin menjadi wirausaha :
1. Pertimbangkan waktu yang Anda miliki
2. Pilih bisnis yang tidak menyita waktu Anda
3. Pilihlah bisnis yang tidak menyita tenaga
4. Pilih bisnis yang sesuai dengan kodrat kewanitaan

C. Dorongan R. A. Kartini
Wanita berdikari, wanita berwirausaha sudah sejak lama menjadi pemikiran dan isi
hati Ibu Kartini.
Diungkapkan oleh DR. Suparman Sumahamijaya (1980:96): sesungguhnya Ibu
Kartini telah merintis pendidikan mandiri bagi wanita sejak beliau berumur 16 tahu, sejak
sekitar tahun 1893. Hal ini dapat kita buktikan dari hampir semua tulisan Ibu Kartini yang
termuat di dalam kumpulan surat-suratnya yang dibukukan dengan judul Door Duisternis
Tot Licht, hampir setiap halaman surat-suratnya penuh dengan kata-kata perlunya
pengembangan watak diatas pendidikan otak, karena dengan pembentukan watak Ibu
Kartini yakin manusia akan lebih mampu untuk berdiri sendiri, tidak bergantung dari
kerabat dan dari siapapun. Berkali-kali ditekankan perlunya kepercayaan pada diri sendiri.
Karya tulis Ibu Kartini tidak hanya sumber inspirasi bagi wanita-wanita negeri
Belanda, tetapi merupakan sumber inspirasi jutaan wanita seluruh dunia, terutama Perancis,
Belgia, dan bahkan Amerika sejak 1921.Ibu kartini memikirkan suatu pendidikan menuju
Independent career, tidak saja bagi wanita tetapi juga bagi para pria. Ibu Kartini tidak
hanya memperjuangkan pendidikan sekedar keterampilan kerumahtanggaan, tetapi lebih
dari itu, Ibu Kartini berjuang untuk dilaksanakannya pendidikan berdikari. Bahwa Ibu
Kartini sangat memperhatikan bidang bisnis terbukti dari usahanya dalam membantu
keuangan dan pemasaran wood carving, textile weaving, dyeing works in gold and copper
and tortoise shell.
Sekarang ini sudah banyak kemajuan kita lihat dari berbagai bidang. Wanita-wanita
Indonesia sudah mampu memasuki lapangan kerja seperti pekerjaan di bidang kesehatan,
perdagangan, keamanan, perhubungan darat, laut dan udara, dan sebagainnya.
Kita jumpai pula wanita yang bergerak dalam bidang bisnis, yang lebih dikenal
dengan istilah Wanita Pengusaha, wanita yang berwirausaha. Mereka mendirikan asosiasi,

9
yaitu Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Semua bidang usaha terbuka bagi
wanita, dan ini merupakan tantangan bagi kaum wanita yang selalu memperjuangkan hak
emansipasi.
D. Faktor-faktor yang Menunjang/ Menghambat Wanita Wirausaha
Ada beberapa faktor yang menunjang berkembangnya wanita karir dalam bidang
wirausaha, yaitu:
a. Naluri kewanitaan yang bekerja lebih cermat, pandai mengantisipasi masa depan,
menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah tangga dapat diterapkan dalam
kehidupan usaha.
b. Mendidik anggota keluarga agar berhasil dikemudian hari, dapat dikembangkan dalam
personel manajemen perusahaan.
c. Faktor adat istiadat, contohnya di Bali dan Sumatera Barat, dimana wanita memegang
peranan dalam mengatur ekonomi rumah tangga.
d. Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menylam, membuat kue, aneka
masakan, kosmetika,mendorong lahirnya wanita pengusaha yang mengembangkan
komoditi tersebut.
e. Majunya dunia pendidikan wanita sangat mendorong perkembangan wanita karir,
menjadi pegawai, atau membuka usaha sendiri dalam berbagai bidang usaha.

Banyaknya kaum wanita dan kelompok minoritas terjun ke dunia usaha kebanyakan
dalam usaha “Small Business”. Alasan utama kaum wanita terjun ke small business ialah:
(Bovee 2004)

 Enterpreneurial idea
 Glass ceiling
Glass ceiling ini agak spesifik. Glass ceiling artinya suatu hambatan yang tidak
kelihatan bagi wanita dan kelompok minoritas untuk mencapai posisi-jabatan lebih tinggi
dalam sebuah organisasi. Hambatan secara diam-diam ini, karena dominasi karyawan pria,
dan banyakna gangguan bagi karyawan wanita karena masalah keluarganya, kesehatan dsb.
Dan juga adanya sexism, job discrimination, dan sexual harassment.
 Bore in job
 Downsized
Akibat perampingan organisasi, penciutan karyawan, berimbas kepada beralihnya
perhatian pada bisnis kecil, mendirikan usaha sendiri.

10
 Fell into it
 Family event
 Born enterpreneur

Disamping faktor pendorong, ada juga faktor yeng menghambat wanita unuk
menjadi pengusaha, antara lain:

1. Faktor kewanitaan, dimana sebagai ibu rumah tangga ada masa hamil, menyusui, tentu
agak mengganggu jalannya bisnis. Hal ini dapat diatasi dengan mendelegasikan
wewenang/tugas kepada karyawa/orang lain. Tentunya pendelegasian ini mempunyai
keuntungan dan kerugian. Jalannya perusahaan tidak akan persis sama bila dipimpin
oleh pemilik sendiri, jadi ada dua kemungkinan, lebih baik atau lebih buruk.
2. Faktor sosial budaya, adat istiadat. Wanita sebagai ibu rumah tangga, bertanggung
jawab penuh dalam urusan rumah tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus
memberikan perhatian penuh, dan ini akan mengganggu aktivitas usahanya. Jalannya
bisnis yang dilakukan oleh wanita tidak sebebas yang dilakukan laki-laki. Wanita tidak
bebas melakukan perjalanan ke luar kota, mengadakan lobby, acara makan malam, dan
sebagainya. Juga anggapan atau kebiasaan dalam suatu rumah tangga bahwa suamilah
yang memberi nafkah, suami yang bekerja, maka sulit juga berkembangnya usaha
menjadi usaha yang besar.
3. Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan juga bisa
merugikan. Misalnya dalam pengambilan keputusan, karena ada faktor emosional,
maka keputusan yang diambil akan kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam memimpin
karyawan, muncul elemen-elemen emosional yang mempengaruhi hubungan dengan
karyawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.
4. Sifat pandai, cekatan, hemat dalam mengatur keuangan rumah tangga, akan
berpengaruh terhadap keungan perusahaan. Kadang-kadang wanita pengusaha agak
sulit dalam mengeluarkan uang, dan harga-harga dipasang agak tinggi. Kebiasaan kaum
ibu ialah bila mau membeli, ia akan menawar rendah sekali, tapi bila menjual harga
ingin tinggi.

Sebab kegagalan Busines Kecil (Bovee 2004):

1. Management incompetence – kurang menguasai manajemen


2. Lack of industry experience – kurang pengalaman dalam industri
3. Inadequate financing – kekurangan modal

11
4. Poor business planning – perencanaan bisnis kurang matang
5. Unclear or unrealistic goals – kurang jelas, tidak realistik dalam menetapkan tujuan
6. Failure to attract and keep target customer – tidak berhasil menarik konsumen
7. Uncontrolled growth – pertumbuhan tidak terkendali
8. Inappropriate location – lokasi kurang cocok
9. Poor inventory and financial controlls – keuangan kurang kontrol, persediaan barang
kurang mencukupi.

Semua kelemahan-kelemahan diatas dapat diatasi dengan berbagai cara:

1. Dengan bantuan teknologi yang semakin canggih dewasa ini


2. Dengan dunia pendidikan/pelatihan yang dapat membantu kelemahan-kelemahan dalam
manajemen emosional.

E. Karateristik Enterpreneur
a. Mereka memiliki disiplin tinggi
b. Selalu awas terhadap tujuan yang hendak dicapai
c. Selalu mendengarkan rasa intuisinya
d. Sopan pada orang lain
e. Mau belajar apa saja yang memudahkan ia mencapai tujuan
f. Mau belajar dari kesalahan
g. Selalu mencari peluang baru
h. Memiliki ambisi, berpikiran positif
i. Senang menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang sebelumnya.

F. Perbedaan Wanita Wirausaha dengan Pria Wirausaha


Wanita membuka bisnis dua kali lipat banyaknya dari pria. Pada saat ini wanita
memiliki sepertiga dari semua bentuk bisnis, dan diharapkan akan bertumbuh menjadi 50%
wanita pengusaha pada tahun 2000. Kebanyakan sekarang ini 80% wanita menggeluti
bidang retailing dan jasa pelayanan. Sedangkan pria menjalankan banyak usaha pabrik,
kontruksi, transportasi, dan pertambangan. (Zimmerer & Scarborough, 1996:9).
Walaupun antara pengusaha pria dan wanita pada umumnya sama, namun dalam
beberapa hal ada perbedaan tingkat motivasinya dalam membuka bisnis.
Perbedaan-perbedaan ini antara lain:

12
a) Wanita pengusaha dimotivasi untuk membuka bisnis karena ingin berprestasi dan
adanya frustasi dalam pekerjaan sebelumnya. Dia merasa terkekang tidak dapat
menampilkan kebolehannya dan mengembangkan bakat-bakat yang ada pada dirinya.
b) Dalam hal permodalan bisnis pria pengusaha lebih leluasa memperoleh sumber modal,
sedangkan wanita pengusaha memperoleh sumber modal dari tabungan, harta pribadi,
dan pinjaman pribadi. Agak sulit wanita pengusaha memperoleh pinjaman perbankan
dibandingkan kaum pria.
c) Mengenai karaterisktik kepribadian wanita pengusaha mempunyai sifat toleransi dan
flesibel, realistik dan kreatif, antusias dan energik, dan mampu berhubungan dengan
lingkungan masyarakat dan memiliki medium level of self confidence, kaum pria self
confidencenya lebih tinggi dari kebanyakan wanita.
d) Usia memulai usaha pria rata-rata umur 23-35, sedangkan wanita di Amerika berusia
35-45.
e) Kerabat yang menunjang pada pengusaha wanita adalah keluarganya, suami, organisasi
wanita dan kelompok-kelompok sepergaulannya.
f) Bentuk bisnis yang dibuka pada pria pengusaha lebih banyak ragamnya. Akan tetapi
pada wanita pengusaha kebanyakan berhubungan dengan bisnis jasa, pendidikan,
konsultan, dan public relations.
G. Contoh dari wanita wirausaha yang sukses

Pengusaha wanita dengan latar belakang kaum keterbatasan (marginal)

1.profil pengusaha theresia deka putri

Pengusaha Theresia Deka Putri, umur 29 tahun, memulai debut di dunia wirausaha
cuma bermodal kepercayaan akan peluang. Dia yakin bahwa kopi, terutama jenis kopi luwak
lanang, akan mengantar ke pintu kesuksesan.

13
Awal mulanya menjadi tenaga pemasaran kopi eceran. Ia lantas bertekat membangun
bisnis sendiri. Dia lantas mulai belajar menjadi seorang ahli kopi otodidak. Di tahun 2007,
bermodal sekitar Rp. 200 juta, Putri bulatkan mengerjakan bisnis kopi luwak.

Targetnya ialah konsumen berkantong tebal yang doyan kopi kelas premium.
Memulai usaha dari nol, ia bermodal pengalaman memasarkan kopi dari warung ke warung
sendiri. Dia mulai mengumpulkan informasi tentang kopi luwak.

Saat remaja seusianya disibukan dengan tren busana terkini atau artis idola, Theresia
Deka Putri tengah menyusuri jalan-jalan di Jawa Timur. Kala itu, di tahun 2002, Putri yang
baru berusia sekitar 16 tahun telah bergabung dalam sebuah tim pemasaran dalam satu
perusahaan kuliner. Ia berkeliling dari satu warung kopi, pasar dan berbagai tempat lain
untuk memasarkan beragam produk kopi dan teh produksi perusahaan tersebut. 

Dia belajar sendiri sampai mempraktikan langsung. Melalui usaha CV. Karya
Semesta, perusahaan kecilya mampu memproduksi tiga merek kopi sekaligus, yakni merek
Kopi Luwak Lanang, Lanang Landep, dan juga Gajah Hitam.
Mereka membuat bisnis pengolahan kopi sederhana di tahun 2008. Karya Semesta mesangrai
biji- biji kopi hanya dengan penggorengan terakota. Untuk alat penggilingan, modal awal,
yaitu  perusahaan yang menggilingkan ke tempat- tempat yang menawarkan jasa
penggilingan.
Kegigihannya menghasilkan sesuatu, dia mengaku mulai mengerti soal aktifitas pasar
dan peluang- peluang di dalamnya. Banyak kompetitor dari bisnis minuman, menandakan
semakin besar peluang pasarnya. PengusahaTheresia Deka Putri menjelaskan bahwa masih
ada peluang bisnis kopi.

Putri selalu berpikir tentang menciptakan produk sendiri. Tanpa mengandalkan


perusahaan supplyer. Dia ingin memiliki kebun sendiri, dan juga luwak sendiri. Relasi kuat
menjadi andalan memastikan mereknya tetap berjaya.
Dia telah memiliki kebun sendiri sebesar empat hektar. Namun kebutuhan semakin
meningkat saja, hingga akhirnya Putri urung melepaskan supplyer. Dia menjalin kemitraan
dengan para petani kopi di kawasan Bondowoso dan Malang.
Meskipun punya produk sendiri, dia tetap menjajakan produk lain dari perusahaan
lain. Ia melakukan itu sebagai upaya memberikan variasi produk CV. Karya Semesta. Setelah
resmi setahun perusahaan beroperasi telah memproduksi dan menjual produknya sendiri.

14
Pada 2011, Theresia Deka Putri menghasilkan omset Rp. 1 miliar pertamanya. Tahun lalu
Putri telah sukses bisa memenuhi 90% dari target dengan omzet Rp 1,6 miliar yang
dipatoknya.
Kunci sukses ada di aneka pasar ditarget. Putri telah memiliki segementasi luas di tiap
produknya. Tak lagi fokus kepada kelas premium lagi. Yaitu Gajah Hitam memiliki segmen
kalangan menengah bawah dari warung ke warung.
Putri ingin menciptakan kesan lebih lewat kemasan, mengingat itu merupakan kunci
sukses lainnya. Kini dia bahkan mempunyai alat pembuat kemasannya sendiri. Bertambah
permintaan, ia melakukan berbagai hal agar memenuhi permintaan pasar.
Hasilnya, setiap bulan, ia memproses berton- ton biji kopi. Ia lalu mengemasnya sendiri.
Produk andalan ya masih Kopi Luwak Lanang, darisana ia mengolah 1,6 ton biji kopi tiap
harinya. Diluar itu ia mendapatkan puluhan ton untuk dioleh seperti penjelasnya kepada
pewarta Kontan.

Setelah sekian lama berencana Putri pun mempunyai produk teh sendiri. Tercatat dia
pemilik produk teh berlabel Gambung Tea. Wanita yang menyenyam pendidikan Manajemen
ini tetap fokus paket produknya. Setiap saset dibuatnya semenarik mungkin.

Lebih dalam siapakah pengusaha Theresia Deka Putri sebenarnya.  Apa membangun
mimpinya, jelas sosoknya merupakan seorang pekerja keras, yang sudah aktif berbisnis
semenjak kecil. Ini bisa jadi satu catatan bagi kita.

Sedari sekolah ia sudah berjualan sepatu sendiri, baju, serta aneka produk fashion. Saat itu,
seperti orang seusianya, pelanggan Putri hanyalah keluarga dan teman- teman sekolahnya. Di
tahun 2002, tercatat ia merambah bisnis teh bermodal keyakinan dari salah satu produsen.

"Saya turut berkeliling dari warung ke warung untuk tawarkan bermacam product minuman
itu," kenang wanita yang besar di Gresik. Kegigihan menjadikan koneksi kuat jaringan
warung kopi di seluruh kawasan kota dan kabupaten lain di Jawa Timur.

Dulu di tahun 2008, Putri bermodal pemanggangan milik orang lain, yaitu memanggang
bermodal penggorengan terakota lahirlah bisnis kopi. Hingga sebuah tempat penggilingan biji
kopi, mau memberikan ruang bagi Putri menggiling sendiri.

15
 Masa lalu yang penuh kerja keras di usia muda ini, ternyata berbuah manis. Kini di
usianya yang ke-29 ini, Putri, begitu ia biasa dipanggil, memegang tongkat komando dari
perusahaan kopi luwaknya yang beromzet miliaran rupiah, yakni CV Karya Semesta. Bahkan
ketiga komoditasnya, yakni Kopi Luwak Lanang, Lanang Landep dan Gajah Hitam, berhasil
menembus pasar Taiwan, Cina, Korea, Malaysia, Jepang, hingga Polandia.

Sejak SMP saya memang sudah mulai berbisnis untuk tambahan jajan," ujar
perempuan yang besar di Gresik ini ketika diwawancarai dalam sebuah syndicated program
di televisi swasta. Sepatu atau nibble yang dibelinya, ia jual kembali ke tetangga dan teman-
temannya. "Modalnya dari tabungan saya sejak TK," katanya. 

Bisnis kecil-kecilannya ini berlanjut hingga SMA, yang kemudian mengantarkannya


pada posisi sebagai tenaga advertising di perusahaan kuliner saat usianya masih belasan.
Berkat pengalaman keluar masuk pasar dan warung yang rutin ia jalani ditambah dengan
kejelian melihat kondisi pasar.

2.strategi nya

Saya melihat bahwa kopi memiliki peluang yang sangat baik. Di sepanjang jalan
misalnya, dengan mudah kita bisa menemukan warung kopi
a. Mecari pengalaman dengan bekerja di perusahaan pengencer usaha kopi
b. Dengan gigih menjejerkan kopi yang ia dapatkan dari pabrik
c. Dan merasa bahwa ia bias membuat kopi tang berbeda
d. Mencari peluang atau ikut merasakan rasa kopi kopi di pinggiran jalan
e. Lalu memulai membuka usaha sendiri dengan modal gaji yang dikukumpulkan
saat bekerja kmren
f. Memulai melakukan perancangan rasa kopi sedndiri
g. Memberikan rasa kopi yang khas
h. Memunculkan merek kopi yang unik ‘kopi lanang ‘

3. jenis usaha

“ kopi lanang “

16
1. Martha Tilaar sosok pengusaha sukses
Martha Tilaar lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937, ia merupakan
seorang pengusaha Kosmetik Terkemuka dengan nama merek dagang Sariayu Martha
Tilaar. Ia menikah dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak, Bryan Emil Tilaar,
Pinkan Tilaar,Wulan Tilaar,Kilala Tilaar. Nenek dari beberapa orang cucu, adalah
sosok wanita yang tidak pantang menyerah. Ketika orang lain mengatakan tidak
mungkin, Ia tetap mencobanya. Yang penting adalah bukan melihat besarnya hambatan
di depan kita, tapi bagaimana kita memecahkan masalah yang ada. Kebetulan, suaminya
mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah kecantikan
dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS.

Memilih jadi pengusaha perempuan di dunia yang maskulin ini memang tidak bisa
dibilang gampang. Ada saja rintangan serta hambatan yang datang, baik dari dalam
maupun luar lingkungan kita sendiri. Hal itu juga dihadapi oleh Martha Tilaar, pendiri
perusahaan kosmetik dan berbagai layanan kecantikan Martha Tilaar Group.

Martha memulai bisnisnya dari nol, mulai dari modal yang sedikit, dengan mengubah
garasi rumahnya sendiri. Biarpun ia lulusan akademi kecantikan di Amerika Serikat,
yang dijalaninya saat mengikuti suami, akademisi H.R. Tilaar, melanjutkan studi,
jalan ketika pulang ke tanah air tidaklah gampang.

Martha, yang lahir pada 1937 dengan nama Martha Handana, mengatakan bahwa
cara pandang, sistem, dan budaya di masyarakat terkait perempuan sering kali
menyandung langkah mereka dalam berkarier.

Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon
kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana,
mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti
masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani
para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang
mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Sekembalinya ke tanah air, Ia membuka salon
kecil sederhana di garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x 4 meter pada tahun
1970, Ia terus berupaya mengembangkan salonnya itu, dengan membagikan selebaran-
selebaran ke lingkungan sekitar, memanjakan para pengunjung salon dan mengajak
mereka bercakap-cakap, untuk mendekatkan emosional. Dengan kedekatan itu, para
pengunjung menjadi betah dan menjadi pelanggan tetap salonnya. Tak lama, dua tahun
kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran

17
Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha
Tilaar.
Martha juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk
produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia tetap terpelihara
kecantikan dan keayuannya. Marta Tilaar pernah bertemu dengan perempuan yang
menggendong anak sambil menenteng dua anaknya. Wajahnya terlihat tua, lusuh dan
keriput. Saya pikir usianya sudah memasuki masa 40 tahun. Ternyata, belum sampai
dua puluh lima. Karena beban hidup yang berat dan tidak pernah menjaga kecantikan,
perempuan itu terlihat jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Menginjak tahun 1977
Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe
Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina
Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Dilanjutkan
kemudian dengan membuka pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan
Indsutri Pulogadung , Jakarta timur yang diresmikan oleh Ny Nelly Adam Malik, saat
itu istri Wakil Presiden Adam Malik.
Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai
distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar
membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama
Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar
Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar
terus berkembang, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia dan
keluarganya menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu
dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak
perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari
(sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha
Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar,
Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).
Martha Tilaar sangat jeli dalam melihat dan menangkap peluang pasar. Pada
tahun 1987, ia meluncurkan produk ”Senja di Sriwedari” sebagai trend tata rias baru,
sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dan produk itu
meledak di pasaran. Para tata rias banyak merekomendasikan produk ini ke Kliennya.
Sejak itulah Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya
suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk
Sariayu Martha Tilaar.
18
Sebut saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera
bergaya, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung
Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua,
Rama-Rama Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari
Minangkabau. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah wanita
Indonesia. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami
jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Meskipun perusahaannya sudah besar dan maju,
orangmasih saja memandangnya sebelah mata. Maklum, produk jamu kosmetika
Sariayu Martha Tilaar sangat identik sekali sebagai produk lokal. Orang tahunya
demikian saja tanpa mau mengenal bahwa produk Martha Tilaar sesungguhnya sudah
mendunia, berkualitas, dan bergengsi.
Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang
mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas
Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu
Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sebagai pengusaha,
ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang mengantarkannya hingga
menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu berpikir positif dan tidak henti
melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-makanan
kecil untuk menambah uang jajannya. Ia juga suka mengambil Sogok Telik dan Jali-jali
Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, untuk dirangkai menjadi kalung dan
gelang. Perhiasan tersebut ia jual kepada teman-temannya di sekolah. Martha kecil juga
selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion and
Artistry” dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984 ini menjalani hidup
dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi
membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan
(R&D;). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti
berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar
doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. R&D; memberi hasil lain.
Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan
baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini
yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang
Martha Tilaar hadir dalam forum Global Compact, di New York, AS.

19
Sebagai bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan Yayasan
Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya
agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama
agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak
menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan
hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di banyak
perusahaan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar
perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam
soal pendidikan.
Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center
(MTIC), Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan
jamu yang dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia, Rudy
Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu
Garden, dan Dewi Sri Spa. Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil
meraih ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.
Prinsip berbagi yang melandasi bisnis kecantikan Martha Tilaar diwujudkan
dalam bentuk pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Grup usaha Martha Tilaar ini
memayungi 11 anak perusahaan dan mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70%
diantaranya adalah perempuan. Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan
kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai
pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha
tak sungkan mengirim peneliti belajaretnobotany ke Perancis dan medical antropology
di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan untuk mengembangkan produk
lokal," katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha Tilaar, fokus pada satu bidang,
yakni kecantikan. "Saya mulai bisnis dari salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang
semuanya bergerak di bidang kecantikan.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

20
Wanita dan segala kehidupanya merupakan hal yang unik dan sangat komplit. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa wanita pada masa dahulu hanya menjadi teman belakang
yang tanpa kebebasan mengekspresikan diri. Tapi tidak untuk zaman sekarang ini, wanita
bisa dengan bebas melakukan kehendak yang ia inginkan secara merdeka. Hal ini lebih baik
tentunya ketimbang zaman dahulu kala itu.
Kebebasan secara lebih luas lagi secara finansial, dimana wanita juga punya kapasitas
kemampuan untuk menghidupi dan melakukan aktifitas ekonomi sama bahkan bisa lebih
dari yang dilakukan oleh laki-laki.
Sikap mental wanita berwirausaha sedikit banyak akan mempengaruhi kesuksesan
kita sebagai seorang wirausahawan. Saat ini peran serta wanita semakin diperhitungkan di
dunia. Jika kita menilik lebih dekat, ada banyak sekali wanita-wanita hebat di dunia yang
mempunyai peran yang penting dan mampu memberikan sumbangan yang sangat berguna
bagi dunia. Jika anda saat ini ingin memberikan sedikit kontribusi bagi dunia, ada banyak
cara yang dapat kita lakukan. Salah satunya adalah dengan berwirausaha.
Namun untuk meraih kesusesan tentu saja bukan perkara yang mudah. Ada banyak
hal yang harus kita lakukan. Kita harus selalu bersemangat dan pantang menyerah untuk
meraih kesuksesan. Ada beberapa sikap mental wanita berwirausaha yang harus kita
kalukan jika kita ingin meraih kesuksesan.
B. Saran
Yang pertama adalah sikap rendah hati. Orang yang sukses adalah orang yang dapat
membawakan diri dalam bermasyarakat. Kita harus selalu rendah diri dan juga tidak terlalu
berbangga hati terhadap kesuksesan yang kita raih. Iri hati juga merupakan sikap yang
harus kita jauhi dan bukan merupakan sikap mental wanita berwirausaha. Perempuan yang
berjiwa wirausahawan juga harus selalu memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi yang
tinggi sangat diperlukan agar kita tidak mudah putus asa dalam mengghadapi berbagai
rintangan.  Kita juga harus terus belajar dan selalu memperbaiki diri.
Sikap empower adalah sikap yang juga sangat dibutuhkan seorang wirausahawan
sejati. Misi untuk memberdayakan aset kita adalah salah satu sikap mental wanita
berwirausaha yang harus melandasi  setiap kebijakan yang kita mabul. Selain itu setiap
wanita juka harus siap untuk berkolaborasi untuk menciptakan tim yang solid. Tidak hanya
dengan sesama perempuan, namun juga dengan laki-laki. Itulah beberapa sikap mental
wanita berwirausaha yang harus kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari.

21
DAFTAR PUSTAKA

Munfaqiroh, Siti. 2016. “ JurnalFaktor Yang Mempengaruhi Wirausaha Wanita Miskin


Untuk Mencapai Keberhasilan Usaha”. Https://www.scribd.com/document/wirausaha
%20dan%20kewirausahaan/FAKTOR%20YANG%20MEMPENGARUHI

22
%20WIRAUSAHA%20WANITA%20MISKIN%20UNTUK%20MENCAPAI
%20KEBERHASILAN%20USAHA.pdf, Di Unduh 21 November 2017 2017

Rahmayanti, Novi Nisa. 2013. “ Wanita Wirausaha”.


Https://www.scribd.com/document_dowmloads/direct, Di unduh 21 November 2017

Rizal, Muhammad. Dias Setianingsih. Riny Chandra. 2016. “ JurnalFaktor-faktor yang


Mempengaruhi Wanita Berwirausaha (Studi Kasus di Kota
Langsa)”.Https://www.scribd.com/document/wirausaha%20dan
%20kewirausahaan/Faktor-faktor%20yang%20Mempengaruhi%20Wanita
%20Berwirausaha.pdf, Di Unduh 21 November 2017

23

Anda mungkin juga menyukai