Prematur Kontraksi
RSUD KEMBANGAN
2019
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. D
• Usia : 19 tahun • Nama Suami : Tn. T
• Agama : Islam • Usia : 30 tahun
• Alamat : • Pendidikan : S1
• Pendidikan : SMA • Pekerjaan : Wiraswasta
• Pekerjaan : IRT • Agama : Islam
• Gol. Darah :A+ • Gol. Darah :B
• Tgl. Masuk : 13 april 2019 (14.15 WIB) • Alamat :
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Perut tegang dan terasa mules.
2. Kedua
Usia 19 tahun
Hamil saat aini
RIWAYAT PEMAKAIAN KONTRASEPSI
Riwayat
• Pasien pernah ginekologi • Pola makan dan minum
menggunakan teratur, makan 3x sehari
kontrasepsi hormonal 3 • Pasien menyangkal ( kurang serat banyak
bulan pernah menderita karbohidrat ).
penyakit Ca, kista • Minum kurang lebih 7
ovarium, mioma uteri. gelas sehari.
Riwayat
Nutrisi
kontrasepsi
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan TTV Stastus Generalis Status Obstetri
• KU: Tampak sakit sedang • Kepala • PEMERIKSAAN LUAR
• Kes. : Composmentis • Mata : CA (-), SI (-), • a. Inspeksi : cembung, supel, striae
• BB : 62 kg, TB : 155 cm edemapalperbra (-) gravidarum (+), skar (+)
• Tanda vital : • Leher : Tidak teraba pembesaran • b. Palpasi
• TD = 125/78 mmHg KGB, Tidak terdapat peningkatan • - TFU = 24 cm His = (+) , 2
JVP kali/10menit, 15 detik
• Respirasi =20x/menit
• Thoraks : pergerakan dada simetris, • leopold I = teraba lunak, kurang
• Nadi = 80x/menit reguler
retraksi (-) bundar bokong
• Suhu = 36,6 oC
• Cor : BJ I,II reguler, murmur (-), • leopold II = teraba punggung disisi
gallop (-) kiri
• Pulmo : VBS +/+ simetris, ronkhi - • leopold III = teraba bagian keras,
/-, wheezing -/- bundar kepala
• Abdomen :lihat status obstetrik • leopold IV = teraba kepala floating,
• Ekstremitas :akral hangat, CRT < 5/5
2 detik, edema • c. Auskultasi : DJJ 138 x/menit
• Kulit: pucat (-), sianosis (-) • PEMERIKSAAN DALAM
• v/v : Tidak ada kelainan
• Porsio : menutup, fluor
albus minimal
• Pembukaan : tidak ada
USULAN PEMERIKSAAN
Tirah baring
Pemberian obat tokolitik
Pemberian obat pematangan
paru
Pemberian obat
tokolitik Persalinan
Diteruskan sesuai
dengan pedoman
• Konfirmasi umur kehamilan dengan berbagai cara
• Penilaian kontraksi uterus (lamanya, intensitasnya, frekuensinya dan pengaruhnya
terhadap pembukaan serviks)
• Pemantauan tanda-tanda vital ibu
• Pemantauan DJJ
• USG
• Tirah baring (lateral kiri atau semi fowler)
• Pemberian obat-obat tokolitik
Tokolitik
Obat tokolitik adalah obat yang mempunyai pengaruh mengurangi, melemahkan atau
menghilangkan kontraksi rahim.
Kontraksi otot rahim bisa dihambat melalui perangsangan reseptor β adreenergik,
misalnya Ritodrin, Terbutalin, Isoksuprine.
• Indikasi : mencegah persalinan kurang bulan
• Kontra indikasi : solusio plasenta, infeksi intrauterin, febris yang tidak diketahui
sebabnya, penyakit jantung, pertumbuhan janin terhambat, hipertensi dalam kehalan,
penyakit paru-paru, hipertiroid, diabetes mellitus.
Kriteria pemberian obat tokolitik
• Umur kehamilan 24-34 minggu, pemberian tokolitik diluar usia kehamilan
tersebut harus atas izin dokter
• Minimal terdapat 2 kontraksi dalam 15 menit dengan pemeriksaan CTG
• Adanya pengaruh kontraksi rahim yang jelas terhadap serviks (pendataran)
• Pembukaan serviks kurang dari 3 cm
• Pemeriksaan khusus : urin, GDS, EKG, hematokrit, leukosit, foto toraks, USG
Rhaseed, N. et al. Role of Nifedipine in Comparison to Salbutamol in the Management of Preterm Labour. 2019: 4-5.
Nisha,S. et al. Comparative Study of Nifedipine and
Isoxpurine as Tocolytics for Preterm Labor. The Journal of
Obstetrics and Gynecology of India (September–October
2011) 61(5):512–515
Untuk proteksi otak janin, loading dose 4 gram MgSO4 (10 cc MgSO4 40%) dilarutkan dalam 100 cc
ringer laktat diberikan selama 15-20 menit. Setelah habis loading dose dilanjutkan dengan dosis rumatan
8 gram dilarutkan dalam 500 cc RL. Tetesan 20 gtt/ menit selama 4 jam
Pematangan Paru
Periode Embrionik Paru muncul pertama kali sebagai ventral bud
(3-5 minggu) dari esophagus dan sulkus laringotrakeal