Anda di halaman 1dari 42

Adaptasi Fisiologi Perubahan

Hormon, Kontraksi, dan Nyeri


dalam Persalinan

Oleh: Nila Qurniasih, S.ST.,M.Keb


Pengertian Hormon
Zat kimia yang diproduksi dalam tubuh
yang berfungsi untuk mengatur aktivitas
sel atau organ tertentu (Sumbono A, 2019)

Hormon dalam persalinan  senyawa


kimia yang mempengaruhi aktivitas organ
reproduksi sehingga mempengaruhi
proses persalinan
HORMON PADA WANITA
HORMON PADA WANITA
1. Estrogen  dihasilkan oleh  ovarium  0,5 mg/hr
Fungsi: perkembangan homon seks dan mesnstruasi (merangsang
pematangan sel, puncaknya hr ke-12 dimana terjadi ovulasi).

2. Progesteron  korpus luteum


fungsi mempertebal dinding endometrium  implantasi dalam
kehamilan, menghambat laktasi selama kehamilan, menurunkan
pergerakan otot halus

Progesteron dipertahankan sampai TM 1 Hingga plasenta dapat


memproduksi Human Choironic Gonadotropin (HCG)

Manurung, R., Bolon, C.,M., dan Maurung, N (2017)


3.GNRH (Gonadotropin releasing Hormon) diproduksi oleh
Hipotalamus
Tugas  sekresi FSH (Folicel Stimulating Hormon) dan LH
(Luteinizing Hormone) pada kelenjar hipofise.

Cara Kerja: berlawanan dengan estrogen


Jika estrogen tinggi GNRH menjadi rendah.
LH dan FSH  Merangsang Ovarium  produksi Estrogen dan
progesteron.
FSH  Merangsang pembentukan folikel (Fase folikuler)
pematangan sel telur  hari ke 6-14
LH  mempertahankan korpus luteum Folikel dan merangsang
pelepasan sel telur (fase luteum)

Manurung, R., Bolon, C.,M., dan Maurung, N (2017)


Siswandono, 2016 (Kimia Medisinal)
4. HCG (Human Choironic Gonadotropin)  diproduksi
oleh plasenta pada 12-13 mg kehamilan, namun diawal
di produksi oleh sel2 trofoblast.

Fungsi  mempertahankan korpus luteum dan


menghasilkan progesteron jika terjadi kehamilan.
HCG rendah  potensi keguguran
HCG Tinggi  hamil anggur

4. Prolaktin  diproduksi oleh  pituitary anterior


Fungsi Prolaktin  merangsang produksi air susu
Macam-macam
Hormon yang
berpengaruh dalam
persalinan
1. Penurunan Progesteron dan
Peningkatan Estrogen

Fungsi  penurunan sensitivitas otot


rahim, menghambat rangsangan dari luar
seperti oxitosin dan prostaglandin,
rangsangan mekanis, dan menyebabkan
otot rahim dan otot polos relaksasi
Fisiologi : selama kehamilan estrogen dan progesteron
seimbang, dan diakhir kehamilan progesteron menurun.

Kenaikan estrogen  akibat dari kenaikan


Corticotropin Releasing Hormon (CRH) oleh plasenta.

CRH  menstimulasi hipofisis anterior (depan) fetus


 mensekresi Adenocorticotropic hormone (ACTH)
 menstimuli kelenjar adrenal fetus  sekresi kortisol
dan DeHidroEpi Androsterone (DHEA)  DHEA ini
kemudian dirubah menjadi estrogen
Fisiologi Kenaikan Estrogen
SEKRES HIPOFIS
I CRH E
PLASENT
A

ANTERIOR POSTERIOR

ACTH OXITOSIN

KORTISO KONTRAKSI
L
DHEA

PELUNAKAN
SERVIKS
PROSTAGLANDI
ESTROGEN N TERENDAH JANIN
Penurunan Progesteron
Fisiologi penurunan progesteron dalam persalinan:
Pematangan Plasenta terjadi sejak usia 28 minggu 
hal ini disebabkan oleh penimbunan jaringan ikat 
sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh
darah. Disisi lain Villi Choironic mengalami
perubahan dan menyebabkan penurunan
progesteron.

Penurunan progesteron  relaksasi otot menghilang


 uterus sensitif terhadap oxitoxin  kontraksi
meningkat
Fisiologi penurunan progesteron
Penimbunan jaringan Pematangan
ikat Plasenta

Penyempitan
pembuluh darah

Villi Choironic
mengalami perubahan

Sensitif
Penurunan
Oxitoxin
progesteron

Kontraksi
Uterus
2. Peningkatan Oxitosin
Hipofise posterior  sekresi oxitoxin 
akibat perubahan estrogen dan progesteron
 sensitivitas uterus meningkat 
kontraksi (braxton Hicks diawal
kehamilan).

Akhir kehamilan  oxitosin dan


prostaglandin meningkat  kontraksi
semakin meningkat  proses persalinan
3. Peningkatan Prostaglandin
Prostaglandin meningkat sejak usia
kehamilan 15 mg  di produksi oleh
desidua
Resume :
Hormon yang berpengaruh dalam
persalinan:
Hormon yang
mempengaruhi
persalinan

Perubahan Peningkatan Peningkatan


keseimbangan Oxitoxin Prostaglandin

progesteron Estrogen
KONTRAKSI
PADA
KEHAMILAN
Pengertian kontraksi
Kontraksi persalinan adalah  proses peregangan dan
pengerutan otot rahim, yang menyebabkan membukanya jalan
lahir sehingga janin terdorong keluar (Oxorn, H dan Forte, W,
2010).

Kontraksi dalam persalinan disebut juga dengan HIS

His  kontraksi otot rahim yang melibatkan otot dinding perut,


diafragma pelvis (kekuatan mengejan) dan kontraksi ligamentum
(Indriyani dan E.U. Djami, 2016)

His  kontraksi rahim yang ditandai dengan nyeri yang dapat


teraba, dan menyebabkan pembukaan serviks
Komponen-komponen yang mempengaruhi
mekanisme kerja HIS
Kontraksi efektif dalam persalinan
His Efektif  his yang menimbulkan pembukaan serviks dengan
kecepatan tertentu

Sifat his:
1. dominan pada fundus uteri, menimbulkan nyeri
2. Intermitten terjadi secara berkala (selang seling) singkron dan
harmonis
3. Terdapat relaksasi
4. intensitas kontraksi yang maksimal diantara 2 kontraksi
5. irama teratur
6. semakin lama semakin sering,
7. durasi 40-60 detik,
8. Involunter (terjadi diluar kehendak)
9. Dapat dipengaruhi pengaruh luar secara fisik, kimia dan psikis
Pembagian His dan sifat-sifatnya
1. His Pendahuluan
a. His tidak kuat, tidak teratur
b. Menyebabkan “blood show”
2. His Pembukaan (Kala I)
a. Terjadi pada pembukaan 1-10 cm
b. Menimbulkan nyeri, bersifat kuat dan teratur
3. His Pengeluaran/ His Mengedan (Kala II)
a. Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama
b. His untuk mengeluarkan janin
c. Koordinasi bersama: kontraksi otot perut, kontraksi
diafragma dan ligamen
Pembagian His dan sifat-sifatnya
4. His Pelepasan Uri (Kala III) Kontraksi
sedang, untuk melepaskan plasenta

5. His Pengiring (Kala Empat)  Kontraksi


lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim
dalam beberapa hari

6. His Palsu (Braxton His)  Rasa sakit pada


bagian perut yang bersifat lemah, tidak teratur
dan akan hilang dengan tidur dan istirahat
Perubahan-perubahan akibat HIS
1. Pada Uterus dan Serviks
a. Uterus teraba keras
b. Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intrauterin
naik menyebabkan Effacment (mendatar) dan Dilatasi
(pembukaan)

Dilatasi  terbukanya kanalis servikalis secara berangsur-


angsur karena pengaruh His

Effacement  pendataran dan pemendekan yang semula


panjang 1-2 cm menjadi tidak teraba/menghilang, sehingga
tersisa ostium uteri yang tipis seperti kertas (Sari dan
Ramandini, 2014 dalam Sulfianti, S.dkk, 2020).
Proses Dilatasi dan Effacement servik
Kontraksi uterus menyebabkan
pemendekan dan pendataran
serviks pada kanalis servikalis

Pembukaan dan pendataran


menyebabkan lendir yang berada
di kanalis servikalis lepas,
terjadi perdarahan kapiler dan
menimbulkan blood show Kanalis servikalis membuka
dan menghilang, tidak
teraba
Perubahan-perubahan akibat HIS
2. Pada Ibu
Iskemia dan kontraksi uterus , disertai dengan
kenaikan nadi dan tekanan darah

3. Pada Janin
Pertukaran oksigen pada sirkulasi Utero-plasenter
Kurang  hipoksia janin. DJJ melambat (Bradikardi).
Jika hipoksia terjadi agak lama  kemungkinan gawat
janin  ditandai N: meningkat > 160  komplikasi
asfiksia
Perbedaan His Persalinan dan His Palsu
His Persalinan His Palsu
1. Interval Teratur 1. Tidak teratur
2. Interval makin lama makin pendek 2. Tidak berubah
3. Lama dan Kekuatannya bertambah 3. Tidak berubah
4. Rasa nyeri mulai 4. Rasa nyeri terutama di depan
5. Jalan-jalan menaikkan Intensitasnya 5. Tidak berubah
6. Ada hubungan antara derajat pengerasan 6. Tidak ada hubungan
uterus dengan intensitas rasa nyeri
7. Seringkali ada lendir darah 7. Tidak ada
8. Serviks mendatar dan membuka 8. Tidak ada perubahan serviks
9. Bagian terendah janin turun 9. Tidak turun
10. Pada waktu tidak ada his kepala 10. Kepala tetap bebas
terfiksasi
11. Sedativa tidak menghentikan his 11. Sedative yang efisien menghilangkan jis
sungguhan palsu
NYERI
PERSALINAN
DEFINISI NYERI
Nyeri  respon sensorik dan emosional yang
bersifat tidak menyenangkan dan berbeda-beda
bagi setiap individu

Nyeri persalinan  pengalaman tidak


menyenangkan yang disebabkan oleh stimulus
(rangsangan) kontraksi  yang menyebabkan
respon sensorik dan emosional pada penderita
Karakteristik Nyeri
Nyeri dalam persalinan terbagi menjadi 2
yaitu:
1. Nyeri viseral  berasal dari kontraksi otot rahim 
bersifat tumpul, terbakar, dan lokasinya bersifat samar
Nyeri viseral dapat dirasakan diluar lokasi nyeri 
nyeri alih (Reffered Pain)

2. Nyeri somatik  nyeri terlokalisasi  nyeri saat


mendekati persalinan
Fisiologi Nyeri dalam persalinan
Nyeri persalinan  menyebabkan pengeluaran adrenalin
 adrenalin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
 aliran darah ke uterus berkurang  sehingga terjadi
penurunan kontraksi uterus  akibatnya proses persalinan
memanjang.

Nyeri persalinan Kala 1:


Uterus meregang  kontraksi persalinan dan dilatasi
serviks  berakibat pada Nyeri persalinan  ditransmisi
T10-L1  menjalar pada perut (Abdomen), lumboskralis
(lumbal -sakrum), krista iliaka, bokong dan paha
Fisiologi Nyeri dalam persalinan
Nyeri Kala II:
Tekanan kepala janin pada pelvik, tekanan peritonium,
distensi kandung kemih, plexus lumbo sakralis 
peregangan jalan lahir  impuls nyeri  ditransmisi oleh
saraf pudenda dari perineum menuju sakrum  saraf
tulang belakang melalui jaras (neuron) saraf S2-S4 
diedarkan ke parasimpatis oleh nervus Pelvikum

Sifat nyeri  tarikan, tekanan, rasa terbakar, terpelintir


dan kram
Hormon yang terlibat dalam persalinan

1. Kortisol  meningkatnya kortisol dan


katekolamin berkorelasi dengan kecemasan dan
nyeri persalinan
2. Endorprin  mempengaruhi impuls nyeri,
meningkatnya endorprin  mengurangi sensasi
nyeri
Hormon yang terlibat dalam persalinan
2. Katekolamin  muncul sebagai respon
perasaan takut, cemas, dan emosional. Kadar
katekolamin yang tinggi menurunkan
sirkulasi darah ke uterus dan plasenta 
sebagai akibatnya persalinan tak maju

3. Melatonin  besinergi dengan oxitosin untuk


mempromosikan otot polos melakukan
kontraksi
Gambaran Nyeri dalam persalinan
Faktor yang mempengaruhi nyeri
1. Fisiologis :
a. Riwayat Disminore (tingkat prostaglandin
> tinggi), kelelahan, interval nyeri, durasi,
ukuran janin, posisi janin, kecepatan
penurunan dan posisi ibu.
b. Kelelahan  kelelahan otot dan kelelahan
umum dapat memperberat persepsi nyeri
c. Prosedur medik  induksi dan augmentasi
dalam persalinan meningkatkan persepsi
nyeri persalinan
Faktor yang mempengaruhi nyeri
2. Psikologis
a. Kecemasan dan ketakutan  sistem saraf otonom
bereaksi secara mendalam datung berdetak keras, N
dan pernapasan meningkat, proses pencernaan
berhenti, TD meningkat, kelenjar adrenal melepas
adrenalin ke dalam pembuluh darah dan dialirkan
ke seluruh tubuh sehinggan menjadi tegang dan
meningkatkan sensitifitas nyeri.
b. Mekanisme Coping
Cara individu dalam menyelesaikan masalah terkait
nyeri persalinan , biasanya berkaitan dengan
pengalaman sebelumnya
Faktor yang mempengaruhi nyeri
3. Psikososial
a. Paritas atau pengalaman sebelumnya
b. Budaya
PENGUKURAN
NYERI
PERSALINAN
PENGUKURAN NYERI
1. VAS (Visual Analog Scale)
2. NRS (Numeric Rating Scale)
3. McGill Pain Questioner (MPQ)
KUESIONER NYERI
TATALAKSANA NYERI
1. FARMAKOLOGI  analgesia dan
anastesi
2. NON FARMAKOLOGI  relaksasi,
imageri, birthing exercise, effleurage,
Counterpresure, sentuhan pijat, tern,
intradermal water block, aromaterapi,
music, dzikir, water birth, hypnosis, dll
Terima Kasih

Wassalamu’alaikum
Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai