Anda di halaman 1dari 7

Gejala Bendungan ASI

• Gejala yang dirasakan ibu apabila terjadi bendungan ASI adalah :


1. Bengkak pada payudara
2. Payudara terasa keras
3. Payudara terasa panas dan nyeri
4. Terjadi 3-5 hari setelah persalinan
5. Kedua payudara terkena

Gambar payudara Bengkak


Diagnosa Banding Payudara
Bengkak dan Tegang
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a. Posisi duduk tegak, kedua lengan menggantung di samping badan. Amati payudara secara keseluruhan :
• Bentuk kedua payudara
• Ukuran dan simetrinya, apakah terdapat perbedaan ukuran mamae, areola mamae dan papila mamae.
• Warna kulit, adakah penebalan atau udem, adanya kulit berbintik seperti kulit jeruk, ulkus, gambaran pembuluh darah vena.
• Adakah tampak massa, retraksi/lekukan, tonjolan/benjolan.
• Papila mamae diamati : Ukuran dan bentuk - Arahnya - Ujud kelainan kulit atau ulserasi – Discharge

b. Posisi mengangkat kedua lengan di atas kepala.

c. Posisi kedua tangan di pinggang. Kedua posisi ini adalah untuk melihat lebih jelas adanya kelainan retraksi atau benjolan.
Amati sekali lagi bentuk payudara, perubahan posisi dari papila mamae, lokasi retraksi, benjolan.

d. Posisi duduk/berdiri dengan membungkukkan badan ke depan, bersandar pada punggung kursi atau lengan pemeriksa. Posisi
ini diperlukan jika payudara besar atau pendular. Payudara akan bebas dari dinding dada, perhatikan adakah retraksi atau massa.
• Palpasi
Palpasi dilakukan menggunakan permukaan tiga jari, dengan gerakan perlahan-lahan, memutar menekan secara
halus jaringan mamae terhadap dinding dada. Lakukan palpasi pada setiap kuadran, payudara bagian perifer,
kauda aksilaris dan areola mamae, bandingkan payudara kanan dan kiri.

Bila ditemukan adanya nodul perhatikan dan catat :


• Lokasi, dengan cara menggunakan kuadran atau jam dengan jarak berapa centimeter dari
• papila mamae.
• Ukuran (cm)
• Bentuk, bulat/pipih, halus/berbenjol-benjol
• Konsistensi, kenyal/keras
• Batas dengan jaringan sekitar, jelas atau tidak
• Nyeri tekan atau tidak
• Mobilitas terhadap kulit, fascia pektoralis dan dinding dada di sebelah bawahnya.
Pencegahan

• 1. Menyusui secara dini, susui bayi segera mungkin (sebelum 30


menit) setelah dilahirkan
• 2. Susui bayi tanpa dijadwal (on demand)
• 3. Keluarkan asi dengan tangga atau pompa bila produksi melebihi
kebutuhan bayi
• 4. Perawawatan payudara pasca persalinan (obserti patologi 169)
• 5. Menyusui yang sering
• 6. Memakai kantong yang memadai
• 7. Hindari tekanan local pada payudara
Penatalaksanaan Bendungan
Payudara
1. Sangga payudara dengan bebat atau bra yang pas
2. Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama 5 menit
3. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
4. Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga putting menjadi lunak
5. Susukan bayi 2-3 jam seskali sesuai keinginan bayi (0n demand feeding) dan pastikan bahwa
perlekatan bayi dan payudara ibu sudah benar
6. Pada masa-masa awal atau bila bayi yang menyusu tidak mampu mengosongkan payudara,
mungkin diperlukan pompa atau pengeluaran ASI secara manual dari payudara
7. Letakkan kain dingin/kompres dingin dengan es pada payudar setelah menyusui atau setelah
payudara dipompa
8. Bila perlu berika parasetamol 3 x 500 mg per oral untuk mengurangi nyeri
9. Lakukan evaluasi setelah 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai