Anda di halaman 1dari 45

FARMAKOLOGI KEBIDANAN

MUJTAHID BIN ABD KADIR


PENGERTIAN

 APA ITU FARMAKOLOGI?


Pharmakon (Latin)= Obat
Logos = Ilmu
“ Farmakologi adalah ilmu pengetahuan tentang
obat”
“ Farmakologi didefenisikan sebagai ilmu yang
mempelajari obat mulai dari asal-usul (sumber),
sifat fisika-kimia, cara pembuatan, efek biokimiawi
dan cara kerjanya pada sistem biolgis.”
OBAT

 Setiap agent kimia yang dapat memberikan pengaruh


terhadap jaringan biologi
 Zat yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik atau psikis
(WHO)
 Bahan atau sediaan yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi patologi dalam
rangka
 Penetapan diagnostik
 Pencegahan
 Penyembuhan
 Pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit, dan/atau penyakit
 Meningkatkan kesehatan
 kontrasepsi
Ruang Lingkup
FARMAKOKINETIK
What the body does to the drug ?
“ilmu yang mempelajari proses yg dilakukan oleh
tubuh dari masuknya obat sampai hilangnya obat
dari tubuh”
 Adsorbsi
 Distribusi
 Metabolisme (biotransformation)
 Ekskresi
FARMAKODINAMIK
What the body does to the drug?
“ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat
terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat
terhadap reaksi biokimia tubuh.”
 Reseptor Obat
 Efek Obat
 Respon Terhadap obat
 Toksisitas dari obat
FARMAKOGNOSI
“ilmu yg mpelajari pengetahuan dan pengenalan obat yg
berasal dari tumbuhan, hewan, mineral yg dpat dig.dlm
pengobatan.”
 Binatang = Kelenjar binatang (misal., hormon tiroid,
insulin, hormon seksual) Kerang, tulang, lilin lebah, bisa
ular, dll
 Tumbuh-tumbuhan = Akar, Risoma, Daun Bunga, biji,
buah.
 Mineral = magnesium sulfat, alumunium
 Sintetik = kostikosteroid, kemoterapi dll.
 Mikroba
Farmakoterapi dan Toksikologi
 Farmakoterapi: ilmu yang mempelajari
penggunaan obat u/ pencegahan dan penyembuhan
penyakit atau gejala-gejalanya.

 Tosikologi: ilmu yang mempelajari efek merugikan


(keracunan) dari suatu obat, dan zat-zat yang
digolongkan sebagai racun.
Macam-macam Obat
Melihat dari kegunaan terapi
1.Farmakodinamis : yg bekerja meningkatkan atau
menghambat fungsi sistem organ.
Contoh : hormon, diuretik, hipnotik.
2.Kemoterapeutik : tdk bekerja pd organ tubuh tetapi
pada agen penyebab penyakit.
Contoh: kuman, virus, jamur termsk obat neoplasma
( sitostatika).
3.Diagnostik : merupakan obat pembantu untuk
melakukan diagnostik ( pengenalan penyakit).
Cont : BaSO4 u/ diagnosa peny.sal.pencernaan.
Penggolongan Obat
Didasarkan keamanan

OBAT
BERDASARKAN BENTUK SEDIAAN

 Padat : serbuk, pil, tablet, kapsul


 Cair : sirup, suspensi, infus
 Semi padat : Salep, krim, gel pasta
 Gas : aerosol, oksigen inheler
Penggolongan keamanan diberikan masa
kehamilan

1. KATEGORI A = Obat yang telah teruji


keamananya untuk digunakan selama kehamilan (
PCT, Penisilin, Digoksin, Isoniazid dan asam folat)
2. KATEGORI B = Obat yang penggunaanya pada
wanita hamil masih terbatas tapi tidak terbukti
memberi efek buruk pada janin (B1. Simetidin, B2.
Dopamin, B.3 mebendazol
3. Kategori C = memberi pengaruh buruk pada
janin tanpa disertai malformasi anatomi dan
semata-mata karena efek farmakologinya
(Narkotik, rifampisin, aspirin, AINS dan diuretik
 Kategori D = menyebabkan peningkatan kejadian
malformasi janin pada manusia (Fenitoin)
 Kategori X = obat yang telah terbukti mempunyai
resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang
menetap (irreversibel) pada janin (Talidomid)
TUJUAN PENGOBATAN

 Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif ),


penyembuhan (kuratif) dan simtomatik
 Pemulihan kembali (rehabilitatif ) dan peningkatan
kesehatan (promotif)
 Kontrasepsi

memberikan manfaat maksimal dengan bahaya


minimal
ABSORPSI
“Proses penyerapan/ masuknya obat dari tempat
pemberian ke dalam sirkulasi darah”
Menyangkut :
 Kelengkapan : persen dari juml obat yg diberikn
yg dapat di absorpsi
 Kecepatan : waktu yg diperlukan u/ proses
absorpsi
Dipengaruhi oleh :
1. Bentuk pemberiannya (bentuk sediaan )

2. Rute pemberiannya

3. Sifat fisikokimia obat


16
 Bioavailabilitas:
persen obat yg diabsorpsi dari dosis yg
diberikan yg mencapai sirkulasi sistemik
dan tersedia u/ melakukan efek terapeutik

Dipengaruhi oleh :
1.Faktor obat
2.Faktor penderita
3.Interaksi dalam absorpsi di saluran cerna
Kecepatan absorpsi dipengaruhi oleh
kecepatan disolusi
 Proses disolusi tablet
TABLET DISINTEGRASI DISOLUSI

 Disolusi adl proses melarutnya partikel2 kecil ke


dalam cairan gastrointestinal u/ diabsorpsi.
 Urutan melarut dari bentuk sediaan obat :
Larutan – emulsi – suspensi – kapsul – tablet –
tablet salut – tablet lepas lambat (sustained relese
).
18
Mekanisme Absorpsi
 Absorpsi obat melalui saluran cerna dg cara :
1. Difusi pasif
 adl perpindahan obat melalui membran dari
kadar tinggi ke kadar rendah dengan cara difusi
melalui membran sel tanpaenergi.
 perjalanan zat langsung melalui lipid atau
saluran berair.
Dipengaruhi :
 konsentrasi obat & kelarutannya dlm lemak
 obat dlm bentuk non ionik
 obat mudah larut dalam air

19
Cont .....

2. Transport Aktif
 mbutuhkn pengangkut spesifik (carrier) utk
bergerak melawan perbedaan konsentrasi
 Carrier berupa : Enzim / protein

3. Pinositosis  berarti membawa obat menembus


membran dg proses menelan ( tetesan2 cairan kecil
diambil dari sal.cerna ).

4. Persorpsi yaitu filtrasi atau difusi berair dan akhirnya


terjadi difusi ion
20
Faktor2 yg mempengaruhi absorpsi
Banyak faktor yg mempengaruhi absorpsi a.l :
1. Sifat fisikokimia bahan obat dan kelarutan obat
2. Ukuran partikel
3. Bentuk sediaan obat
- Rapid rate (dtk-mnt): sublingual, inhalasi
- Intermediate rate (1-2 jam): oral, IM, SC
- Slow rate (jam-hari): rektal, transdermal
4. Rute pemberian obat
5. Waktu kontak dg permukaan absorpsi
6. Luas permukaan yg mengabsorpsi
21
Cont .......
7. Sirkulasi darah pd tempat absorpsi
8. Motilitas sal.pencernaan
9. Interaksi obat (obat-obat dan obat-makanan)
10.Efek lintas pertama/ first-pass hepatik
 (bbrp obat mengalami metabolisme di hati a/
vena portal sebelum masuk ke sist.sirkulasi.
 contoh obat: dopamin, lidokain, morfin,
nitrogliserin, propanolol, reserpin,dll
 Efek lintas pertama : dosis oral > dosis IV

22
Interaksi Dlm Absorpsi
 Jika 2 obat atau lebih dipakai secara bersamaan, maka laju absorbsi dari salah
satu atau kedua obat itu dapat berubah.
 Obat yang satu dapat menghambat, menurunkan atau meningkatkan laju
absorbsi obat yang lain.
 Dengan 3 cara: 1) memperpendek atau memperpanjang waktu pengosongan
lambung, 2)mengubah pH lambung, 3) membentuk kompleks obat.
 Obat-obatan yang dapat meningkatkan kecepatan pengosongan lambung:
laksatif, meningkatkan motilitas lambung dan usus halus sehingga menurunkan
absorpsi di usus halus;
 Obat-obatan untuk memperpendek waktu pengosongan lambung dan
menurunkan motilitas gastrointestinal (GI), sehingga menyebabkan
peningkatkan laju absorbsi antara lain obat-obatan narkotik dan
antikolinergik(atropin)
 Jika PH lambung menurun, obat asam lemah seperti aspirin akan lebih cepat
diabsorbsi.
 Susu dan antasid akan meningkatkan pH lambung & mengurangi absorbsi obat
antibiotik al: tetrasiklin, paling tidak dihindari selama 1 jam sebelum atau 2 jam
setelah minum tetrasiklin.
DISTRIBUSI
“Proses sehingga obat berada di cairan
tubuh dan jaringan tubuh”
Faktor2 yg berhubungan dg distribusi obat dlm tubuh :
1 Perfusi darah melalui jaringan
- perfusinya cepat : jantung, hati, ginjal, otak
- perfusi lambat : otot, kulit dan jar.lemak
2. PH cairan tubuh
3. Partisi ke dalam lemak
4. Sawar yaitu sawar darah-otak, sawar placenta (uri)
dan sawar darah-cairan cerebrospinal
5. Ikatan obat dg protein plasma
24
METABOLISME/
BIOTRANSFORMASI

“Proses kimia yang mengubah bentuk aslinya


menjadi bentuk yang larut-air (metabolit)
sehingga dapat diekskresikan”
• Proses dikatalisis oleh enzim.
 Peran enzim:
- meningkatkan kelarutan obat dlm air
u/ diekskresikan mll sist.renal
- mengubah kelarutan obat dlm lemak
u/ diekskresikan mll sist.biliaris
 Terutama terjadi di hati
25
Jenis reaksi biotransformasi

1. Fase pertama :
- reaksi nonsintesis t/d reaksi oksidasi,
reduksi dan hidroksi
2. Fase kedua :
- reaksi sintesis atau konjugasi

Rx biotransformasi  Rx detoksifikasi
Why ...............................................?
26
Ekskresi
“Proses pengeluaran obat dari tubuh melalui
berbagai organ ekskresi dalam bentuk
metabolit atau dalam bentuk asalnya”

 Organ ekskresi terpenting adl ginjal


 Ekskresi mll ginjal dg cara :
1. Filtrasi glomerulus ( transport pasip)
2. Sekresi aktif di Tubuli proximal
3. Reabsorpsi pasip
27
1. Filtrasi glomerulus
Obat & metabolit yg terlarut melintasi dinding
glomerulus scr pasip mll celah antar sel tanpa
membutuhkan energi / pengangkut.
2. Sekresi aktif di Tubuli proksimal
Skresi berlangsung dg bantuan enzim
pengangkut & kadang tjd persaingan antara
bbrp obat salah satu obat diperlambat & efek
kerjanya lbh panjang.
3. Reabsorpsi pasip ditubuli proksimal &
distal
Jika reabsorpsi berkurang maka ekskresi obat
meningkat dan demikian sebaliknya.
Ekskresi selain mll ginjal
1. Kulit bersama keringat
2. Paru-paru mll pernapasan
3. Empedu (siklus enterohepatik) & usus
mll feses
4. Air susu ibu
5. Air liur
6. Air mata
7. Rambut
* Jumlah ekskresi relatif kecil  tidak
berarti dlm mengakhiri obat
FARMAKODINAMIK
“studi tentang pengaruh obat terhadap
jaringan tubuh”
Kerja obat:
 Onset (mula kerja), Peak (puncak), duration (lama
kerja); t1/2 (waktu paruh)
 berhubungan dg reseptor atau enzim
Mekanisme kerja obat :
1. Secara kimiawi
Cont : Antasid ( Na Bic, Al &Mg hidroksia)
mengikat asam lambung berlebih dan menetralisir
as.lambung scr kimiawi. 30
Cont....
2.Secara fisika
Cont : Anestesi inhalasi dmn obat melarut dlm
membran sel shg transport oksigen dan zat gizi
terganggu dan aktivitas sel terhambat berakibat hilang
kesadaran.
3.Mengganggu proses metabolisme
Cont : Antibiotik mengganggu pembentukan dinding
sel kuman dan diuretik menghambat a/ menstimulasi
proses filtrasi.
4.Secara kompetisi
Kompetisi untuk reseptor spesifik atau utk enzim
31
RESEPTOR
 Komponen makromelekul sel yg bergabung dg
obat scr kimia untuk menimbulkan
respon/efek
 Sebagai sel penerima tempat terikatnya obat
( brp protein atau brp enzim sbg katalisator).
 Efek obat umumnya timbul krn interaksi obat
dg reseptor pd sel suatu organisme.

D + R DR E
Drug Reseptor kompleks
Efek
Ikatan Obat–reseptor berupa :
1. Ikatan lemah (reversible) yaitu : ikatan
ionik, hidrogen, hidrofobik, Vander
Walls
2. Ikatan kuat yaitu ikatan kovalen
3. Merupakan campuran berbagai ikatan
diatas
RESEPTOR
 AGONIS
adl obat yg menduduki reseptor
menimbulkan efek farmakologi

 ANTAGONIS
adl obat yg menduduki reseptor yg sama tp
tdk mampu menimbulkan efek farmakologi,
menghalangi ikatan reseptor dg agonisnya
shg kerja agonis terhambat dan disebut
Reseptor blocker
Mekanisme kerja obat yg tidak
dipengaruhi reseptor :
1. Mengubah sifat cairan tubuh, misal :
diuretik, antasid, dll.
2. Berinteraksi dg molekul kecil atau ion,
misal CaNa2 EDTA dlm mengikat
PB2+.
3. Masuk ke komponen sel, misal :
antibiotik, antikanker dll
DOSIS
 Dalam farmakope Indonesia disebutkan :
1. Dosis lazim adl dosis rata-rata yg biasanya
a/ lazimnya memberikan efek yg diinginkan.
2. Dosis maksimal adl jumlah maksimal
obat yg bisa diberikan . Jika dilampaui
mengakibatkan efek toksik (dosis toksik)
 Dosis Toksik : dosis obat yg mengakibatkan
keracunan
 Dosis Letal : dosis obat yg mengakibatkan
kematian
Faktor-faktor yg mempengaruhi
dosis :

1. Umur
2. Berat badan
3. Luas permukaan badan
4. Jenis kelamin
5. Berat penyakit
6. Cara pemberian
EFEK OBAT
 Efek atau khasiat obat yg diinginkan pd dosis terapi
disebut EFEK TERAPI
 Efek terapi dibedakan 3 jenis pengobatan :
1.Terapi kausal adl meniadakan penyebab penyakit
Cont : antibiotik
2.Terapi simtomatik adl menghilangkan a/
meringankan gejala penyakit. Cont : anelgesik
3.Terapi substitusi adl obat yg menggantikan a/
menambah zat yg lazimnya dibuat oleh organ yg
sakit. Cont : insulin
Reaksi yang tidak diharapkan
(Adverse reaction)

1. Efek samping
efek obat yg tdk diinginkan u/ tujuan terapi pd
dosis yg dianjurkan, cont : antihistamin 
mengantuk
2. Efek toksik
efek lebih berat dari efek samping tjd akibat
obat dig.dlm dosis yg tinggi (over dosis)
menunjukkan gejala2 toksisitas
3. Efek teratogen
efek obat yg pd dosis terapi untuk ibu
mengakibatkan cacat pd janin. Cont : talidomit
39
.
4. Hipersensitif
bagi pasien tertentu obat mengakibatkan terjadi
urtikaria, demam, asma, kelainan darah, anaphylactic
shock.Cont : penisillin, sulfonamid
Mengatasi reaksi alergi dg inj.adrenalin, antihistamin
a/ kortikosteroid.
5. Idiosinkrasi
efek s/ obat yg berlainan sekali dg efek normalnya,
pada sbgn kecil populasi, seringnya berkaitan dg
kelainan genetik.Cont : primaquin  anemia
hemolitis
6. Fotosensitasi
efek kepekaan yg berlebihan terhadap cahaya yg
timbulakibat penggunaan obat.cont : Bithionol
(antiseptik lokal), Buklosamid (antimikotik), Tetrasklin
EFEK OBAT PENGULANGAN /
PENGGUNAAN OBAT YG LAMA
1. Hipersensitif adl suatu reaksi alergik yg
mrp respon abnormal thd obat.
2. Kumulasi adl suatu fenomena
pengumpulan obat dlm badan akibat
pengulangan penggunaan obat dimana obat
diekskresi lbh lambat dibanding kecp.
absorpsinya.
3. Toleransi adl suatu fenomena
berkurangnyarespon thd dosis obat yg sama
shg utk memperoleh respon yg sama dosis
hrs diperbesar.
Cont.....
4. Takhifilaksis adl fenomena
berkurangnya kecp respon thd aksi obat pd
pengulangan penggunaan dosis yg sama
(kurang sensitif), meskipun dosis
diperbesar.
5. Habituasi adl suatu gejala ketergantungn
psikologik thd suatu obat. Dgn kriteria sbb:
a. Selalu ingin menggunakan obat
b. Tanpa / hanya sedikit kecenderungan
menaikkan dosis
c. Memberikan efek yg merugikan pd
suatu individu
Cont.....
6. Adiksi adl suatu gejala ketergantungan
psikologik & fisik thd obat. Dg kriteria sbb :
a. Ada dorongan utk selalu menggunakn obat
b. ada kecenderungan utk menaikkan dosis
c. timbul ketergantungan psikis & biasanya
diikuti ketergantungan fisik
d. Merugikn thd individu maupun masyarakat.
7. Resistensi adl suatu kondisi dimana
obat(antibiotik) tdk mampu bekerja lagi utk
membunuh atau menghambat perkembangan
bakteri tertentu
EFEK PENGGUNAAN OBAT
CAMPURAN
 Penggunaan obat campuran dpt menyebabkn
efek : (1) Adisi; (2) Sinergis; (3) Potensiasi;
(4) Antagonis; (5) Interaksi.

1.Adisi adl beberapa obat yg diberikn


bersama2 memberikn efek yg mrp
penjumlahan dr efek masing2 obat bila
diberikn scr terpisah.
2.Sinergis adl bbrp obat mempunyai aksi yg
hampir sama jk dberikn bersama2
memberikn efek yg lbh besar dr efek masing2
yg diberikn scr terpisah
Cont.....
3. Potensiasi adl bbrp obat yg dberikn
bersama dg aksi yg tdk sama, memberikn
efek yg lbh besar pd px drpd efek masing2
scr terpisah.
4. Antagonis adl bbrp obat yg diberikn
bersama, salah satu obat mengurangi efek
drpd obat yg lain.
5. Interaksi obat adl fenomena obat yg tjd jk
efek s/ obat dimodifikasi oleh obat lain yg
tdk sama/sama efeknya yg dberikn scr
bersama.
( dibahas di bab lain....).

Anda mungkin juga menyukai